Jangan percaya pd orang santun yg pandai bicara tp tak pernah menertawai diri sendiri. Mereka tak bisa kerja di bawah tekanan (tp mereka bisa tak kenal ampun saat menekan..dgn santun tentunya)
Orang yg pandai berkata2 tp tak pernah menertawai diri sendiri ini spt orang kaya yg tamak. Kekayaannya tak mau dia sisihkan sebagian u/ zakat atau berbagi. Kekayaan kosa katanya tak pernah sebagian dia pakai u/ memunculkan kelemahan dirinya sbg obyek lelucon
Obsesi pd kesempurnaan diri ini berbahaya...u/ kemaslahatan orang banyak. Kata2 itu air. Bergerak mencari tempat yg lebih rendah. Orang yg tinggi hati tp santun, tak akan menjadikan dirinya disasar semburan air kata2nya. Ia merasa tak rendah. Ia tinggi (hati)
Bangsa ini punya kelemahan: mudah jatuh pd bahaya ini. Sering2lah mengingatkan. Misal jika jumpa orang santun yg pandai berkata2, tanya, "apa kalimat terindah yg bisa kamu rangkai u/ menertawai kekuranganmu?" Jika air mukanya jd masam, jgn bersekutu dengannya
Kelemahan kita adalah kita TAK BISA KRITIS pada orang santun. Ini nyaris seperti guillotine yg menghukum mati bangsa kita. Kita jadi bangsa tanpa kepala !
Resep jadi orang waras (dan jadi bangsa yg bisa maju):
- pada yg kurang ajar, hadapi dgn berani
- pada yg santun, kritisi
- pada yg kurang ajar, hadapi dgn berani
- pada yg santun, kritisi
Jgn jadi bangsa pecinta bawang bombay yg besar, berkilauan & aromanya wangi bisa membuatmu meneteskan air mata. Tp saat dikupas sampai dalam, KULIT SEMUA
