My Authors
Read all threads
Mumpung belom ngantuk. Cerita dikit ya soal Formula E. Maksudnya, biar kita tahu mestinya gimana sikap kita dengan jenis balap mobil listrik ini.

Tapi nonton dulu deh yang satu ini..
1) Gini. Formula E sebenarnya bagus. Bagus pake banget kalau dilihat prospek ke depan. Itu kenapa gue rada jengkel kalo Anies hamburin duit sampe 1,6 T hanya untuk menggelar balapan. Minimal, sebagian duit itu dipake DKI atau JakPro buat beli saham Formula E.
2) Soalnya kalau nggak bagus, gak mungkin juga pabrikan mobil dunia berbondong-bondong masuk ke FE. Contohnya video tadi, Porsche. Bahkan Shell yg sebelumnya menyeponsori F1, sekarang gabung ke FE.
3) Kalau ditanya, ngapain Shell yg jualan minyak masuk FE yg penggeraknya pake elektrik? Opsss.., inilah perlunya jadi orang cerdas. Bukan sekadar bisa menata kata. Shell, ke depan akan masuk ke yang namanya Electrc Vehicle alias EV Technology.
4) Sekarang aja, Shell udah punya 200 electric charger station atau stasiun pengisian untuk mobil listrik di seluruh dunia dengan keunggulan teknologi pada kecepatan pengisiannya. Nah, Shell melihat bisnis besar di masa depan.
5) Gue kembali ke apa yang sedang kita hadapi. Gagasan Anies memboyong sirkus FE. Lucunya, tag-line yang diusung mau membawa Jakarta ke zero pollution. Gue bilang, ini gombal mukidi. Mau gilangin polusi tapi pohon aja loe tebangin semua? Tipu!
6) Program Langit Biru ini jelas salah satu yang disodorkan Anies melalui JakPro agar dana 1,6 T bisa cair. Juga disebutkan, FE akan mendorong masyarakat Jakarta agar menggunakan kendaraan listrik. Gue akan bahas nanti di mana kelirunya pemahaman Anies ini.
7) Terakhir dari aspek ekonomi. Proposal dari Jakpro menyebutkan, FE di tahun 2020 ini akan menggerakkan perekonomian Jakarta sebesar 536 miliar. Lalu dari 2021-2024 akumulasinya jadi 2 Triliun. Percaya?
8) Ternyata, ini hitung2annya. Estimasi JakPro, perhelatan ini akan dihadiri 90.000 penonton yg katanya akan berkontribusi pada perekonomian lokal sebesar 120 miliar. Ini katanya diperoleh dari akomodasi, ritel, F&B, transportasi lokal, dan aktivitas pariwisata.
9) Dihadiri 90.000 penonton? Hmmm.., waktu awal Malaysia jadi tuan rumah balapan F1 di Sepang, penonton yang beli tiket sekitar 85.000 walaupun kapasitas Sepang bisa sampe 130.000 penonton. Catat, ini F1 yaaaa... dengan panjang lintasan sirkuit lebih dari 4 km. FE hanya 2-3 km.
10) Berapa harga tiket F1 Sepang waktu itu. Untuk tiket terusan yang berlaku 3 hari, sekitar 200 ringgit Malaysia atau kalau dikurs sekarang 675 ribu rupiah. Anggaplah 85 ribu penonton semua beli tiket terusan, total perolehan dari tiket sekitar 57,5 miliar rupiah.
11) Sekali lagi, ini F1 yang harus diakui masih jauh lebih menarik sebagai tontonan dibandingkan FE. Ini juga sesuai FS mereka tentang FE Jakarta ini yg menyebut balapan mobil listrik membosankan, nggak prestisius dan tidak kompetitif. So, berharap penonton lebih dari F1 Sepang?
12) Feasibility study FE Jakarta ini juga menyebut fans FE di Indonesia mecapai 3,6 juta orang. Dan 54%-nya terkonsentrasi di Jakarta, Banten dan Jabar. Mau berharap apa dari spending transportasi, wisata dan akomodasi dari mereka?
13) Belum cukup ngibulnya? Ini ada lagi yang disebutkan dampak ekonomi FE ini antara 2021-2024 secara akumulasi mencapai 2 Triliun. Kalau hitungan ini benar, penyelenggara FE di kota Montreal nggak akan memutus kontrak. Bahkan baru sekali diadakan, pemerintah kota udang ngutang.
14) Oke, nggak usah ngomong lagi ya keuntungan ekonomi dari sirkus semacam FE ini. Apalagi warga kita masih banyak yg belum paham. Dan gue bilang, inilah kekeliruan besar kalau goal-nya adalah menurunkan polusi. Bohong, kalau cara pandang terhadap FE seperti ini.
15) FE harusnya dilihat dari perpektif kepentingan negara. FE harus ditangani dengan nurani yang mengedepankan masa depan bangsa. Dan inilah benturannya, karena terlihat kecendrungan penyelenggaraan FE sebatas pencitraan. Semua goal yg disebutkan utk mendukung FE akan terbantah.
16) Mengambil posisi sebagai penyelenggara, mestinya diawali dengan deal-deal yang membawa kepentingan negara. Ambil contoh, potensi kita menjadi produsen baterai terbesar di dunia karena memiliki sumberdaya mineral untuk itu. Entah nantinya utk riset mobil FE Gen 4 atau Gen 5.
17) Toh, gue lebih cenderung kalau Jakarta melalui JakPro atau siapa pun perusahaan di Indonesia yang mau bermitra membangun tim FE seperti yang sudah dilakukan Cina, India dan entah siapa lagi di Asia yang ikut. Ini akan jauh lebih besar manfaatnya.
18) Sebagai penyelenggara, Jakarta hanya akan dapat exposure media internasional terbesar ketika balapan digelar di Monas. Rentang waktunya nggak akan lama lantas hilang. Padahal, dana yang harus digelontorkan di awal 1,6 T. Dan itu setiap tahun berikut masih keluar 220-230M/thn.
19) Menjadi penyelenggara, juga sulit bagi brand lokal seperti Pertamina dan brand lain mencuri panggung karena aturan di sirkus di bawah FIA semacam ini selalu sangat ketat bila berkaitan dengan promosi. Istilahnya, selama 5 tahun ke depan kita hanya jadi sinterklas FE Operation
20) Bagaimana seandainya kehadiran kita di FE terwakili oleh sebuah tim? Kalau mengacu pada mobil FE Gen2, harga yang diestimasi sekitar Rp 12,6 miliar. Berarti butuh Rp 25,2 miliar untuk membeli 2 unit mobil FE. Sedang biaya operasional utk 1 musim kompetisi sekitar 200 milyar.
21) Artinya apa? Kalau ada dana 400 milyar untuk setahun, tim yang kita miliki akan masuk katagori tim yang kompetitif.

Nonton dulu ahhh..
Lanjut besok ya bahas benefit apa yang bisa kita dapatkan kalau punya tim dibanding hamburkan duit sebagai tuan rumah penyelenggara. Maklum, tadi tetangga minta dijagain bininya...
22. Lanjut ya... Jujur perut gue mules ngebayangin kalau perhelatan Formula E ini bakal nelan anggaran 1,6 triliun. Gue iseng cari tau, berapa besar sih anggaran pembinaan olahraga di negeri ini? Ternyata, ini jawabannya...
republika.co.id/berita/pxyc1a3…
23) Gue nggak usah jembrengin berapa cabang olahraga di bawah Kemenpora. Tapi membandingkan pagu anggaran kementrian ini yang hanya 1,7 utk tahun 2020 dibanding biaya pelaksanaan FE yg 1,6 kok rasanya nggak adil banget. Nggak tau kalau menurut netijen gimana?
24) Bahkan tim Indonesia yang akan ikut Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020 serta Asean Paragames Filipina, hanya dapat jatah alokasi anggaran pembinaan dan Pelatnas sebesar 154 miliar. Negara ini tega banget atau Anies yang nggak tau diri dan gak punya malu?
25) Melihat angka anggaran Pelatnas atlet kita yang cuma 154 miliar, sangat jauh di bawah pagu anggaran yang diajukan JakPro hanya untuk bikin sirkuit jalan raya di Monas yang angkanya 166,5 miliar. Padahal cuma untuk keperluan kurang dari 1 minggu.
26) Biar nggak ada fitnah di antara kita, ini gue tunjukin alokasi anggaran Formula E versi JakPro.
27) Gue coba berusaha melihat sisi positif yang sekecil apa pun dari rencana penyelaggaraan FE ini. Aspek kontribusi perekonomian warga Jakarta, jelas sulit dimaklumi. Kasus FE Montreal yang merugi dan terpaksa membatalkan penyelanggaraan tahun berikut, sudah cukup jadi bukti.
28) Kontribusi terhadap program Langit Biru Jakarta? Ya itu tadi, belum apa2 sudah nebangin pohon di Monas. Lagian, sampai sekarang untuk ngisi baterai sumber tenaga FE sekarang ini, masih butuh generator diesel...
29) Pihak FE saat ini pakai diesel Cummins KTA50 sebagai sumber pasokan listrik utk charging baterai. Mesin ini aslinya adalah commercial marine yang dimodifikasi menggunakan bahan bakar gliserin. DHL dipercaya memboyong mesin ini ke setiap event.
Ini penampakan basis mesinnya.
30) Itu artinya, balap FE tidak 100% tanpa emisi gas buang. Walau pun Anies dalam proposal JakPro menyebutkan, FE akan meningkatkan daya tarik Jakarta sebagai kota modern dan ramah lingkungan. Preettttt...
31) Yang gak kalah lucu dan bikin tambah mules, kalau mengingat janji manies Anies ketika kampanye. Keberpihakan pada rakyat kecil merupakan jargon yg selalu dikedepankan di tiap kesempatan tampil di depan publik. Lagi-lagi, ini sangat ironis membaca studi kelayakan FE ini...
32) Dalam studi kelayakan (FS) yang pagu anggarannya dalam proposal JakPro 13 milyar (kalau pengajuan ke DPRD DKI hanya 5 milyar) itu, sangat jelas proyek penyelenggaraan FE ini sama sekali tidak menyentuh kepentingan rakyat kecil. Kok, DPRD DKI @dprddkijakarta setuju aja?
@dprddkijakarta 33) Yang gue maksud ketidakberpihakan sesuai jargon kampanye Anies, data yang disodorkan FS-nya menyebut penggemar FE yg 3,8% dari jumlah penggemar olahraga di Indonesia, jelas bukan dari kalangan ekonomi bawah.
Ini ya, salah satu halaman dari FS itu. Ini event keberpihakan.
@dprddkijakarta 34) Warga 58% jangan kejang-kejang liat fakta ini ya. Gubernur Jakarta benar-benar menunjukkan keberpihakan dengan memboyong event berbiaya 1,6 Triliun untuk menyenangkan 3,8% penggemar olahraga di negeri ini dari kalangan yang mampu ke kota mana pun kalau sekadar mau nonton FE.
@dprddkijakarta Wait... nanti lanjut lagi ya. Gue mau nampung air hujan dulu..
@dprddkijakarta Sorry, ini ada yang ketinggalan. Sobat misqueen mohon maaf, klean nggak usah mimpi jadi bagian FE.
@dprddkijakarta 35) Gue tadinya mikir keras, kenapa sih pohon di Monas harus ditebangi untuk Formula E?

Akhirnya gue ketemu sedikit pencerahan. Jangan2 Wan Abud referensinya ini nih... Wallahualam bissawab..
@dprddkijakarta 36) Udah jelas ya, gak ada manfaat jadi tuan rumah sirkus FE ini untuk Jakarta, apalagi untuk Indonesia. Udara bersih itu hanya jargon. Keuntungan dampak ekonomi seperti yang tersaji di FS, terlalu optimis menyebut dampak ekonomi FE untuk Jakarta hingga 2024 mencapai 2 Triliun.
@dprddkijakarta 37) Gue bilang aja, Jakarta apalagi Indonesia, masyarakatnya bukan berakar dari balap. Ini bedanya dg negara seperti Inggris, Jerman, Kanada dan Amerika yg memang sengaja menyisihkan pendapatan hanya untuk nonton balap atau sepakbola. Toh, Montreal hanya mampu jual 25.000 tiket.
@dprddkijakarta 38) Realisasi penjualan tiket yang rendah (padahal Montreal gak jauh dari kota otomotif Amerika, Detroit), mengakumulasi kerugian panitia hingga US$ 10 juta. Yakin E-Prix Jakarta untung? Jangan2 anggaran pemasaran event ini yg 12,7 miliar juga gak bakal balik.
@dprddkijakarta 39) Dampak ekonomi untuk Jakarta yang disebut mencapai 536 miliar dan keuntungan JakPro yg diprediksi 50 miliar, hitungnya dari mana? Dampak ekonomi berarti antara lain belanja orang2 yg datang ke Jakarta untuk nonton FE. Berapa banyak?
@dprddkijakarta 40) Kalau F1 menurunkan kru sekitar 60-65 orang setiap tim (70% orang teknisi), FE bisa saja sekitar 50 orang. Ini yg akan lama berada di Jakarta, antara 5-7 hari. Kalau ada 12 tim, berarti total bule FE di Jakarta ada 600 orang. Total belanja mereka anggaplah US$ 5.000/orang.
@dprddkijakarta 41) Dengan perkiraan seperti itu, total uang masuk ke perekonomian Jakarta dari kru FE sekitar 4 miliar doang. Penerbangan? Orang yg ikut sirkus seperti ini, ngurus tiket itu sebelum musim kompetisi berakhir sudah pesan untuk musim balap berikutnya.
@dprddkijakarta 42) Wisata? Orang-orang ini gak punya banyak waktu nyantai. Dalam setahun, paling banter mereka berada di rumah itu 2 bulan. Emangnya kadrun yg banyakan nganggur ketimbang demo? So, dari mana lagi? Penonton LN yg datang untuk nonton? Oke.
@dprddkijakarta 43) Penonton biasa, ngambil pengalaman nonton F1, paling lama 2 malam 3 hari. Dan kalau JakPro bisa murni menjual 15.000 tiket aja (target sih 90.000), gue bilang hebat. Apakah ada penonton LN bisa mencapai 5.000 orang? Angap aja segitu kalau masukin juga bule di jalan Jaksa.
@dprddkijakarta 44) Spending 5000 penonton LN ini anggaplah US$ 2.000. Itu udah masuk alokasi utk datag ke Colleseum yg sempat dapat penghargaan pariwisata dari Pemprov DKI. Maka total US$ 10 juta (kira-kira 135 miliar) uang masuk ke perekonomian Jakarta. Tergetnya 536 miliar lho? Hueekkkk...
@dprddkijakarta 45) Tapi seperti gue bilang, FE ini bagus. Cuma jadi ngeselin kalau sekadar jadi penyelenggara dan pajak rakyat Jakarta dihamburkan 1,6 Triliun. Ini kebangetan. Jadi mestinya apa yang harus dilakukan menyikapi fenomena baru di dunia balap internasional ini? Kita bahas nanti ya...
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Captain Green 🇮🇩

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!