, 12 tweets, 2 min read
My Authors
Read all threads
Bismillah
Alfatehah kita haturkan kepada ruh junjungan, kecintaan dan pemberi syafaat kita Muhammad bin Abdullah, dan keluarganya serta para sahabat, istri2 dan keturunannya, juga orang tua kita semua khususan abahnya Gus Nadir, guru kita tercinta;
KH. Ibrahim Hosen, alfaatehah
Belajar ✍️
pada
Gus Nadir

~• Haji dan Zikir bersama Prof. KH. Ibrahim Hosen•~

Bulan Desember lalu saya bertemu dengan Prof Dr H Syahrin Harahap di Sydney. Guru besar UIN Sumatera Utara itu langsung ngobrol akrab dengan saya begitu diberitahu oleh yang lain siapa Abah saya.
Prof Syahrin kemudian bercerita saat mengambil kuliah pasca di IAiN Jakarta (sebelum jadi UIN). Kebetulan rumah dinas Abah saya memang persis berada di depan gedung pasca sarjana.
Prof Syahrin mengenang obrolan dengan Abah akan dua hal. Pertama, salah satu rahasia mengapa haji itu hanya wajib sekali, itu agar kita bisa belajar melaksanakan substansi ibadah haji dalam ibadah yang lainnya, saat shalat, zakat dan puasa.
Maka “pergi ke tanah suci” itu adalah ibadah kita setiap saat. Hal kedua yang Prof Syahrin kenang adalah penjelasan Abah saya soal zikir. Tidak perlu dihitung, kalau caranya benar maka dalam 4 helaan nafas, jumlah zikir 33 sudah terpenuhi.
Saya kemudian menambahi bahwa saya dulu pernah membuktikan sendiri saat bertanya pada Abah benarkah klaim sebagian pihak bahwa zikir menghitung dengan tasbih itu bid’ah.
Abah justru keluar dari perdebatan itu dengan menjawab: “kalau hati dan lisan saat zikir sudah nyambung, maka tak perlu dihitung sudah akan pas.” Lantas Abah meminta saya menghitung dengan tasbih sementara beliau mengucapkan Subhanallah.
Dan ternyata saat beliau berhenti berzikir pas dihitungan ke-33.

Abah dikenal semasa hidupnya sebagai pembaru hukum Islam —seperti judul buku 70 tahun beliau. Fatwanya sering kontroversial dan kerap mendapat cemoohan dan cacian.
Beliau sering menegaskan pada saya bahwa berbeda pendapat itu hal biasa selama ada rujukan dan mengikuti kaidah keilmuan.
Meskipun dikenal sebagai seorang ahli fiqh di publik, namun di ruang privat beliau seorang ahli zikir. Dari maghrib sampai isya tidak bergeser duduknya berzikir. Tiap malam selalu tahajud 11 rakaat dan ngaji sampai subuh.
Saya belum seujung kuku beliau. Saya belum menjadi ahli fiqh, apalagi ahli zikir.
Saya masih asyik main medsos 🙏😰 Belum sanggup mengamalkan maqolah ini:

ليس الفتى من يقول كان أبى ولكن الفتى من قال ها أنا ذا

Bukanlah pemuda (hebat) itu yang berkata: “lihat Bapakku.” Tapi yang berkata “inilah (prestasi)Ku!”

Tabik,

Nadirsyah Hosen
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Bakr Smith

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!