Jln raya yg semula lengang tiba2 mencekam, pengendara motor & mobil menghentikan laju kendaraannya. Semua mata terpusat pd Honda City warna silver. Memalang. Bkn di pinggir jln raya, tp di tgh jln depan kompleks cluster elit
Apakah orang yg mengendarai mobil Honda City itu tersebut mati mendadak?
Di tengah pandemi corona virus, hampir bisa dipastikan, pikiran orang2 menduga.
Dia mati karna corona.
Di Jl. KH. Hasyim Azhari, Kota Tangerang.
Tidak ada satu orang pun yg berani keluar, menghampiri mobil Honda City itu.
Corona, tanpa sadar telah mengikis empati kemanusiaan. Orang2 menjadi paranoid duluan.
Kepada supir mobil online saya bertanya, "Apakah Bapak bersedia melihat supir mobil itu?"
Supir menjawab, "Saya takut, Om. "
(Dalam hati, saya juga takut, pak. 🙈)
Ini tdk boleh dibiarkan, terlintas dalam pikiran saya.
Lalu, saya refleks turun perlahan dari mobil. Berjalan mendekati mobil Honda City warna silver itu.
Kaca pintu mobil tertutup rapat. Kaca filmnya gelap.
(Kalo digedor, nanti sy dianggap begal Kapak Merah 😁).
Beberapa detik berlalu, kaca pintu mobil turun perlahan. Dan pengendara mobil menyalakan lampu interior.
Ternyata seorang gadis. Cantik & sensual. Duh... 😍
(Ya elah. Malam2 begini ngapain bawa mobil, kalo masih belajar,😁 dalam hati).
"Bisa bantu saya? "sorot matanya memohon. Saya menangguk. Pintu mobil dibuka. Aroma parfum semriwing.
(Masih sempet2nya mata ini bergerilya... 😊).
Gadis itu duduknya bergeser. Rambutnya sebahu. Mengenakan t-shirt putih.
Saya memegang kemudi. Mobil pun mundur. Lalu melaju & akhirnya menepi di pinggir jalan.
(😈 berbisik, "Anterin aja, Boss! ")
Gadis itu mau berkata kembali. Tapi saya buru2 membuka pintu mobil dan keluar.
(Takut khilaf ah) 😜
Saya kembali melanjutnya perjalanan.
Supir mobil online sambil tersenyum berkata,
"Cewe ya Om. Cantik lagi. Dikasih nomor Hpnya? "
(Ini supir kepo bgt seh)
*Kultwit Santuy.