Thread by @PartaiSocmed

Ok tuips! Tantangan sudah diterima oleh @dipta_dadia. Beliau sebenarnya cuma mau menyumbang untuk gerakan SAUDARA ANGKAT saja.
Mari kita buktikan masalah pada data Covid-19 yg dirilis pemerintah kemarin!

Berikut adalah data pemerintah yg kami bantah kemarin. Untuk melihat kejanggalannya maka kita harus mendalami angka demi angkanya.
Mari kita mulai dari rilis tanggal 1 April 2020 hingga 4 April 2020.

https://twitter.com/CNNIndonesia/status/1246363505667616768?s=19

Rilis tanggal 2 April adalah hasil perhitungan tgl 1 April. Jika dilihat selisihnya dgn tgl 31 Maret hasilnya adalah:
1. Diperiksa: 7.193 - 6.777 = 416
2. Negatif: 5.516 - 5.249 = 267
3. Positif: 1.677 - 1.528 = 149
4. 149 + 267 = 416 (selisih 0)

Rilis tanggal 3 April adalah hasil perhitungan tgl 2 April. Jika dilihat selisihnya dgn tgl 1 April hasilnya adalah:
1. Diperiksa: 7.425 - 7.193 = 232
2. Negatif: 5.635 - 5.516 = 119
3. Positif: 1.790 - 1.677 = 113
4. 119 + 113 = 232 (selisih 0)

Rilis tanggal 4 April adalah hasil perhitungan tgl 3 April. Jika dilihat selisihnya dgn tgl 2 April hasilnya adlh:
1. Diperiksa: 7.986 - 7.425 = 561
2. Negatif: 5.715 - 5.635 = 80
3. Positif: 1.986 - 1.790 = 196
4. 80 + 196 = 276 (selisih 285)

Dikorupsi kemana 285 orang itu?

Dari lenyapnya 285 spesimen yg diperiksa itu maka terbukti bahwa data yg dirilis pemerintah pada tgl 4 April kemarin adalah HOAX!

Ternyata di Indonesia bukan hanya kasus korupsi yg hilang, data covid-19 pun bisa hilang. Iklan jin rokok perlu direvisi!

https://twitter.com/CNNIndonesia/status/1246363505667616768?s=19

Pemerintah sedang 'mengatur kebenaran' dengan cara memonopoli informasi agar tidak menimbulkan kepanikan. Tapi justru akibat tidak adanya informasi yg bisa dipercaya itulah kepanikan sesungguhnya akan terjadi

Bahkan terhadap Sultan pun pemerintah enggan berbagi informasi. Monopoli informasi berpotensi besar melakukan rekayasa informasi.
Terima kasih!