(HOROR STORY)
@bacahorror
@HorrorBaca @ceritaht @IDN_Horor
#bacahorror
#ceritahorror #threadhorror
#threadhoror #hororstory
#bacahoror
#bagihorror
Pict : Google
- A THREAD -
Gapapa kan up cerita horor pas bulan puasa ? Mumpun setannya di kurung, ghibahin aja mereka. Hihihi
Silakan membaca 😊
Band kami beranggotakan 6 orang yang diantaranya 2 cewek dan 4 cowok. Salah satu cewek menjadi vocal, namanya Dhea. Dan yang lain memegang alat musik diantaranya penabuh drum Hilman, Sandi dibagian gitar, Rini bagian piano,
"sadayana tos dileubeutkeun ka bahasi, den. Mangga atuh urang mangkat" (semuanya udah dimasukin ke bagasi, mari kita berangkat).
Ohiya, sebutan Den atau Aden adalah bahasa sunda yang biasanya ditujukan kepada orang berada. Dulu aku sempat menolak atas panggilan tersebut dari beliau, namun katanya lebih enak
Sudah setengah perjalanan ternyata telah kami lalui. Kulihat jalanan sudah sedikit banyak bebatuan dan melewati banyak perkebunan. Menurut pak Didi, beliau belum pernah pergi kedaerah pedesaan yang kami tuju.
Mungkin sebentar lagi kami akam sampai, pikirku.
Disepanjang jalan tak ada kegaduhan dalam mobil karena semuanya terlelap di posisinya masing-masing.
"hudang..hudang..hudang.. Sarare wae siah. Buru ieu geus nepi, beresan alat kabeh kaluarkeun tina bahasi"
"mangga tipayun, abi bade markirkeun mobil heula ameh jongjon ngke mulang kantun ngabiur..hehe"
Kami pun menyantap hidangan yang diberikan oleh pihak acara dan sedikit mengobrol ringan serta bercanda.
"heueuh tah da lalaki mah nanaon ge gampang, hayu ah Dhe ka wc na gantian. Bisi ditoong ku si Sandi" (iya lah kalo cowok mah gampang mau apa-apa juga, hayu Dhe ke wc nua gantian,
"gobl** ih teu sudi aing mah ningalina ge, euweuh alus-alusna acan awak maraneh mah.haha" (gbl** ih gak sudi gue liatnya juga, gaada bagus-bagusnya tuh badan kalian.haha). Sandi berusaha mengejek balik kepada kedua cewek itu.
Sebetulnya acara kami sudah harus beres jam 2 siang, tapi kami diminta agar tetap berada dipanggung sebelum adzan ashar.
Aku menanyakan dan meminta persetujuan dari teman-temanku, nampaknya memang mereka agak kecewa tapi mau tak mau kami harus profesional menghadapinya.
Setelah adzan berkumandang, acara pun selesai.
Jalanan yang kami lalui semakin terjal, batu-batu yang ada dijalan semakin besar dan memang jalanan rusak.
"kela..kela.. Rarasaan tadi asa teu jalan kadieu da.." (bentar..bentar.. Perasaan tadi gak jalan sini deh). Batinku dengan semakin khawatir melihat medan jalan semakin memburuk.
"kela urang tanyakeun heula ka pak Didi, da rarasaan urang mah teu jalan kadieu euy". (bentar gua tanyain dulu sama pak Didi,
Aku bergegas menghampiri pak Didi yang tengah berusaha bermain pedal gas agar bisa mengeluarkan ban mobil yang terjebak.
Rasa takut mulai menghampiri benakku. Soalnya apa yang diucapkan pak Didi tidak kulihat ada bapak-bapak yang berada di pertigaan jalan.
Aku kembali ke belakang untuk mendorong mobil yang masih terjebak diantara dua batu licin. Entah berapa lama kami berkutit dalam kondisi itu,
Pak Didi juga menyarankan agar kami beristirahat sejenak dan memasuki mobil. Serta meminta bantuan kepada pihak acara agar bisa menyelamatkan kami yang terjebak disini.
"anjirlah.."
Gumamku dalam hati
Aku pun beranjak turun dan meminta bantuan kepada mereka ...
Sontak saja bulu kudukku meremang dan mencoba kembali ke mobil sambil berlari.
Akhirnya dengan cara mengangkat ban dan mendorongnya dari depan, ban sudah tak terjebak lagi. Masih dengan perasaan takut, kami pun bergegas masuk dan meminta pak Didi agar kembali melewati
Beliau mengangguk tanda setuju.
Tanjakan dan belokan terjal kami lewati dengan harapan bisa kembali ke jalan utama yang menghubungkan tempat acara tadi.
"bau kembang melati".
"gobl** lah ngke deui mah ulah nyokot job di pelosok kieu euy. Lain kunanaon kan teu apal jalan kamanana. Komo ieu asa lewat leuweung,
"hihihihi....hihihihi..."
"Anj** teh. Geus lah teu lucu gob**. Keur panik kieu th kalahkah nyiar gara-gara sia mah"
Dengan dibantu oleh Sandi untuk melepaskan cengktaman tangan Dhea, Rini pun ikut menarik badan Dhea. Aku yang berada di jok depan langsung turun dan
Mulutnya terus bergumam dengan geraman yang menakutkan.
"keur naon maraneh didieu?" (ngapain kalian disini?)
Akhirnya dengan susah payah, Hilman berhasil lolos dari cengkraman tangan Dhea.
"hampura, dhe. Lain maksud nanaon tapi da kumaha deui mun teu kieu mah"
Entah keajaiban darimana, beberapa saat kemudian tubuh Dhea melemas dan tidak meronta-ronta serta menggumam lagi. Teman-teman yang lain pun langsung bergegas menghampiri dan membopong
Dalam situasi panik itu tak ada yang berbicara sedikitpun, terutama Hilman yang mungkin mengalami syok hebat.
Raut wajah mereka menyernyit dengan rasa takut dan cemas. Akhirnya pak Didi mencairkan suasana dengan melafalkan do'a agar kami semua tenang. Mobil kembali terhenti saat lampu sorot menyinari sesosok pria tinggi.
Kami berteriak sekencangnya dan kembali lagi merasakan ketegangan. Pak Didi berupaya menenangkan kami yang sudah mulai tak terkendali.
Tiba-tiba Rini menjerit dengan kencang. Ia melihat sosok hantu tanpa kepala berada jelas didekat kaca jendela mobil
Tak hanya sosok hantu tanpa kepala, beberapa saat kemudian mulai bermunculan sosok hantu menyeramkan lainnya. Entah berapa banyak sosok itu, yang jelas mereka mulai menghampiri mobil kami. Suara geraman dan juga suara seperti berbisik pun ....
Kami histeris ketakutan dan panik, mobil seperti sedang digoyangkan oleh makhluk-makhluk itu.
Keesokan harinya, kami ditemukan oleh warga yang akan berkebun. Kondisi kami memang saat itu tak sadarkan diri, jadi warga berbondong-bondong untuk menyelamatkan kami.
Pak Didi pun bercerita atas apa yang kami alami, namun warga setempat seperti tak mempercayai. Karena tak pernah ada hal aneh ...
Sesampainya di base camp, rupanya pak Didi menawarkan untuk mengantarkan kami pulang ke rumah
Sesampainya dirumah, aku menjelaskan kepada orangtua tentang apa yang aku dan teman-teman alami.
"untung weh disalametkeun ku gusti. Mamah teh geus hariwang sieun kuma onam, da rarasaan mamah teu enak.
Aku pun merebahkan diri di kamar dan mencoba untuk bertanya kepada teman-temanku tentang keadaan mereka.
--------------- BERSAMBUNG -------------------
Selamat berpuasa bagi yang menjalankan 😊❤