My Authors
Read all threads
Perkemahan Wanaraja Garut
(based on true story from Putri)

A Thread
Sebelumnya perkenalkan nama saya Annisa Putri, temen² biasanya manggil aku putri. Dan makasih untuk Acil yang udah bersedia untuk menceritakan pengalaman mistis yang pernah dialami pas saat camping di sekolah dulu.
Waktu itu aku masih duduk dikelas 10 di SMA Swasta Garut. Dan aku yang dari SMP aktif organisasi pramuka, mengikuti juga organisasi pramuka sejak memasuki sekolah ini. Menurutku pramuka itu mengasyikan, namun ada juga yang bilang bahwa kegiatan kami itu cuma omong kosong.
Tapi aku tidak menghiraukan orang yang beranggapan jelek terhadap organisasi pramuka. Satu semester berlalu, dan katanya organisasi pramuka akan mengadakan acara kemah. Mungkin itu sudah jadi jadwal rutin tiap tahunnya.

"yeay.. Sebentar lagi bakal main dialam terbuka". Kataku
Hari yang ditunggu pun tiba. Kami sudah merundingkan daerah wanaraja yang akan kami singgahi untuk berkemah. Hampir satu sekolahan mengikuti, ada juga sih yang tidak diizinkan keluarganya untuk ikut. Dengan menggunakan truk yang telah disewa, kami berangkat ke bumi perkemahan.
Sesampainya disana rupanya siswa lain juga sangan antusias dan bahkan tampak merasa gembira.
Sesuai komando dari panitia, semua siswa mendirikan tenda sesuai kelompoknya masing-masing. Untuk mengurangi tindakan apapun, tenda para siswi dan siswa agak dibatasi oleh panitia.
Setelah mendirikan tenda, para siswa dimohon agar mandi dan berkumpul di tengah lapangan yang sudah diatur sedemikian rupa.

Nampaknya, para siswa diberi tahu kegiatan apa saja selama berkemah. Dari mulai kegiatan umum seperti upacara, olahraga, penjelajahan, api unggun dan lain.
Satu hari berlalu dengan lancar, namun hari berikutnya semua kegiatan mulai tidak kondusif. Para siswa kelas 11 ada yang tidak mengikuti kegiatan dan malah keluyuran diarea perkemahan. Ingin rasanya aku marahi mereka, namun aku tahu aku hanya adik kelas mereka.
Malam harinya tubuhku terasa kurang enak. Apa mungkin terlalu capek mengikuti kegiatan dan kurang istirahat, pikirku. Aku mencoba memejamkan mata dan berharap semoga besok sudah baikan.

Namun setelah terlelap, aku seperti berada disebuah hutan yang gelap. Sebelumnya aku tidak~
mengira bahwa itu adalah mimpi. Sebab apa yang aku lihat seperti nyata. Sebelum aku tersadar bahwa itu adalah mimpi, aku dikagetkan dengan suara batuk dari ujung jalan setapak ini.

*uhuk..uhuk...

Suaranya seperti seorang wanita yang sudah tua. Entah penasaran, kini aku mulai~
menyusuri jalan setapak itu. Kemudian...

"astaga"
Aku dikagetkan dengan apa yang kulihat. Seorang nenek tua dengan rambut yang menjuntai dan wajah menyeramkan kini menatapku dengan seksama. Kembali suara batuk keluar dari mulutnya dan mulai menggumamkan kata "Kadieu geulis..."
Tiba-tiba dengan sekejap mata, nenek itu sudah berada tepat didepan mataku. Aku hanya mematung merasakan syok disekujur tubuhku.

Wajahnya tepat didepan mata menyeringai dan kedua matanya seperti melotot ingin mengeluarkan bola matanya.

"tong sieun geulis, yap jeung nini.."
(jangan takut cantik, sini sama nenek)

Aku yang ketakutan hanya bisa berteriak. Dan ketika teriakanku yang keras, aku tersadar. Namun aku lihat ditenda banyak sekali siswa dan para panitia. Mereka menanyakan apa yang sudah aku alami. Sebab sebelum aku sadar, katanya aku~
mengalami kesurupan. Dan berbicara dengan suara wanita tua dengan kalimat "ieu incu aing, ku aing rek dibawa" yang artinya ini cucu saya dan saya akan membawanya.

Mendengar penuturan dari orang orang, aku menjadi teringat akan sosok nenek itu. Kemudian aku menangis.
Kegiatan yang seharusnya dilanjutkan satu hari lagi besok nampaknya dibatalkan karena mengingat kondisiku yang kurang baik, dan juga semua orang khawatir jika ada hal aneh yang akan dialami olehku atau oranglain.

Kemudian semuanya berkemas untuk segera pulang hari ini juga.
Setibanya di truk, tak banyak orang orang yang berbicara. Mungkin mereka trauma melihat kondisiku saat kesurupan itu menakutkan. Namun ada salah satu siswa kelasku yang tergeletak tak sadarkan diri, melihat kondisi itu semuanya panik dan meminta agar truk berhenti.
Ketika berhenti, siswa itu mengaum layaknya orang yang kesurupan. Dia bilang "aing maung" dan langsung tertawa. Sontak saja semua siswa pun mengumpat padanya yang berani sekali bercanda hal seperti itu. Aku yang sedari tadi lemas pun ingin menangis lagi dan lagi.
Mengingat sosok nenek itu membuatku sangat ketakutan setengah mati.

Aku lalu dibawa ke rumah dan menjalani perawatan dari dokter, sebab kondisiku semakin melemah. Ibuku ikut cemas melihat kondisiku, dan juga ia khawatir ada hal menakutkan yang akan terjadi padaku.
Entah kapan aku tertidur, kini aku sudah berada dimimpi. Dan lagi-lagi aku mengalami mimpi seperti saat di perkemahan. Namun sosok nenek yang aku lihat sekarang tidak mengerikan. Sosoknya kini layak nenek pada umumnya, dan mungkin saja sama seperti nenekku. Ia tersenyum dan~
berkata "incu nini, hayu ngiring kaditu" yang artinya cucu nenek ayok ikut kesana. Aku pun seperti merasakan kehangatan darinya, dan mulai mengikuti arahannya.

Namun sebuah tangan mendekapku dari belakang.
"tong dicandak budak abi" (jangan bawa anak saya).
Suara itu adalah ibu.
Ia berusaha menyeretku agar menjauhi nenek itu. Sambil menangis dan berkata jangan membawaku.

Lalu sosok nenek itu berubah penampilan lagi. Rambutnya terurai lagi dengan mata melotot kearahku. Bibirnya menganga lebar dan banyak gigi yang sangat tajam.
Sebuah lafalan do'a terucap dari ibu. Kemudian sosok nenek itu berteriak kesakitan, sampai akhirnya ia berubah menjadi asap hitam yang pekat.

Dengan menghilangnya sosok nenek itu, aku mulai tersadar kembali dan melihat kini ibu sedang memelukku dengan erat sambil menangis.
Ibu mengatakan bahwa tadi aku kesurupan lagi dan ibu hanya bisa berdo'a sambil memelukku agar tidak ada hal aneh menimpaku. Dan ibu bilang saat aku kesurupan, sosok nenek itu akan membawaku hingga tidak kembali lagi. Aku yang mendengarnya langsung memeluk ibu juga.
Keesokan harinya ibu berencana ke tempat perkemahaan yang ada di wanaraja untuk memberikan sesajen kepada makhluk yang disana. Dan agar menjadi pengganti dari aku. Ibu ke sana didampingi oleh orang pintar yang memang sudah ibu kenal sejak dulu.
Setelah ibu kembali dari wanaraja, ia bercerita bahwa makhluk itu terganggu dengan siswa yang tidak sengaja buang air kecil didekat batu tempat bertapanya. Lalu setelah melihatku, sosok nenek itu katanya teringat kepada cucunya juga yang mirip denganku.
Dari semenjak itulah aku tidak diperbolehkan lagi untuk mengikuti organisasi pramuka apalagi mengenai alam terbuka. Aku harus benar-benar menjaga diri dari yang namanya makhluk ghaib, soalnya aku memiliki aura yang mampu menarik sosok mereka.
Terima kasih sudah di izinkan untuk bercerita. Salam Putri.

- The End -
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with hanya Acil

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!