KELALAIAN MENGUCAP SALAM MENJADI MIMPI BURUK
-A HORROR THREAD-
saya @ayuningtyaspr mempersembahkan #ucapsalamsaatKKN

@bacahorror
@bagihorror
@ceritaht
@horrornesia

#bacahoror
#bacahorror
#threadhoror
#threadhorror Image
Ini cerita KKN tahun 2018, tapi bukan KKN di Desa Penari ya ini Cuma di Dhusun biasa aja. Kita kuliah di Universitas “X”, pada semester 7 ada mata kuliah KKN, kita beranggotakan 11 orang mendapat Dhusun sebut saja Dhusun Kembang.
Kita absen dulu aku (Bella), Tuti, Rina, Ifah, Rika, Nisa, Tari, Joko, Rian, Ahmad, Roy(ketua kelompok). Disini memakai sudut pandang Bella ya, jadi penulis jadi Bella. Dhusun ini cukup terpencil dan hampir diujung kota, akan tetapi jalannya masih aman karena sudah diaspal
dan Posko KKNku dekat dengan Balai Dhusun. Singkat cerita kelompokku mempersiapkan barang-barang yang akan dibawa ke Posko, kita berangkat dari Kampus menuju Posko sekitar 1 jam perjalanan.
Barang bawaan diangkut dengan pick up dan kita membawa 5 motor supaya ditempat KKN tidak kesusahan dalam hal transportasi. Rencana awal kita drop barang-barang nginep 1 hari diPosko lalu balik kerumah lagi karena penerjunan masih 2 hari.
Sesampainya di Dhusun itu sambutannya sangat hangat, oh iya disini kita tinggal Bersama kepala Dhusunnya. Rumah yang dijadikan Posko ini rumah kepala Dhusun, didalamnya sudah tersedia kamar untuk kami.
Kamar cowok yang agak sempit karena cowoknya hanya 4 dan kamar cewek yang lumayanlah buat kita ber 7. Kita enggak satu kamar ya, pikirannya jangan kotor hehehe. Di Dhusun Kembang sangat amat susah signal,
telkoms*l aja gaada signal sumpah bener-bener dipedalaman ucapku dalam hati. Kalau kita mau dapet signal harus ke Balai Desa pake wifi sana. Layaknya anak muda pada umumnya ketika tidak ada signal diponsel pasti galaunya setengah mati, bagi kami ini adalah mimpi buruk yang akan
terus menerus terjadi. Jauh dari keramaian kota, sunyi, gelap dan setelah magrib benar-benar sudah tidak ada kegiatan diluar rumah. Kami mengalami sedikit masalah dengan ketua kelompok. Jadi anggap saja kita 1 : 10.
Kelompok KKNku ini setiap malam kita ada evaluasi program kerja yang sudah dilakukan seharian. Malam setelah mengantar barang-barang kita kumpul

“semalem aja kita disini, besok pulang dan 2 hari lagi kita penerjunan sama Dosen, udah siap ya semua program kerja kelompok
dan individu?” Roy si ketua tanya sama semua anggota

“udah roy, uang kita untuk kas juga udah kekumpul” Jawabku menjelaskan

“oke, sekarang kita tidur dan jangan lupa berdoa” ucap Ahmad dan dilanjutkannya dengan memimpin doa karena dia paling religious.

-2 hari kemudian-
Aku berangkat sama Tuti boncengan pake motornya Tuti karena biar hemat bensin hehehe. Sampai di Posko kita siap-siap buat ke Kecamatan karena penerjunan KKN disana. Kali pertama kita lewat jalan yang berkelok kelok naik turun dan ga pake helm.
Jalan yang rusak, sepi dan ada kuburan disekitar jalan yang kita lewati, tepatnya lebih ke singup ini jalanan. Selesai penerjunan sekitar jam 10 baliklah kita ke Posko, dan sekitar pukul 12 siang aku mendapat kabar bahwa simbahku meninggal. Kabar itu kudapat dari
WA Grup pemuda Dhusunku, seketika langsung aku telpon bapak

“bapak, paktuo(sebutan untuk simbah di Jawa) seda?” (bapak, simbah meninggal?) tanya ku di telpon kepada bapak

“iya, nek isa mantuk ya mantuk, nek ora iso yo rasah rapopo rasah nangis”(iya,kalau bisa pulang ya pulang
kalau enggak ya tidakusah pulang, sudah jangan menangis) kata bapak

“Bella sesuk mantuk bapak”(Bella besok pulang pak) kataku

Ya wajar ya kalau aku nangis karena kehilangan orang yang aku sayang, teman-temanku sepertinya ikut merasakan kesedihanku dan mengajaku ke pantai
karena Dhusun Kembang dekat dengan pantai. Dengan santainya dalam keadaanku berkabung aku malah asyiknya main kepantai, asli bodoh sumpah. Sore tiba dan kita siap-siap ke pantai, kala itu kita pamit sama pak Dukuh dan beliau
mengijinkan kami. Keanehan dan kesialan kita dimulai dari sini,aku Bersama rina berboncengan. Awalnya kita saat berangkat diurutan paling akhir,karena dengan kesoktauan kita waktu pulang kita paling depan daaan kalian tau kita nyasar.

“Rin belok kene to?”(Rin, belok sini kan?)
tanyaku sama Rina

“iya Bel, kene kok yakin aku”(iya Bel, belok sini yakin aku) Rina menJawab dengan mantap

Jalan yang kita lalui jalan setapak yang seperti idak ada ujungnya, rasa khawatir mulai muncul karena tidak kunjung menemukan jalan raya. Perasaanku memang
kita sudah nyasar terlalu jauh.

“Rin, ketoke awakdhewe salah dalan deh. Puter balik po? Tapi wis kadung adoh e”(Rin, sepertinya kita salah jalan. Puter balik po? Tapi sudah terlanjur jauh ini) tanyaku pada Rina

“anu wae, melu dalan iki sampe nemu dalan gedhe lagi takon uwong
Bel dari pada balik dalan sing mau. Wis magrib dan peteng banget mesti :(”(gini aja, ikuti jalan ini sampai nemu jalan besar baru kita tanya orang Bel daripada kita balik ke jalan yang tadi. Udah maghrib dan gelap banget pasti) kata Rina
“NGOPO SIH RA MBUKA GOOGLE MAPS KETMAU, NDANG BUKA RIN”( KENAPA SIH ENGGAK BUKA MAPS DARI TADI, CEPET BUKA RIN) aku teriak keras sekali karena pikiranku akhirnya bisa digunakan, kan ada teknologi Maps

Akhirnya kita keluar jalan setapak itu dan sampai disebuah pasar seperti
pasar mati dan disitu hanya ada kita berdua. Kita cari tempat yang ada signalnya biar bisa buat buka Maps, setelah sampai ditempat yang kurasa aman Rina membuka HPnya

“peeeeeh ciloko Bel, batreku gari 2 %”(duuuuuuh cilaka Bel, batraiku tinggal 2 %) Rina mengeluh
“byuuuuh Rin, hp apik batrene raono henggg,,,nyo hpku wae wis”(aduh Rin, hp bagus tapi gaada baterainya, nih pake hpku) ejeku kepada Rina

“ndes batremu ki gari 5% yoan,ngurupke Maps ra nganti semenit mati!”(bateratmu juga Cuma 5% Bel, nyalain Maps ga nyampe 1 menit juga mati!)
Rina kesal sepertinya dengan ku hahaha

“cobanen wae to Rin, sopo ngerti iso”(coba aja Rin, siapa tau bisa) kataku

Baterai 5% berfungsi juga dan kita menemukan jalan ke Kecamatan yang akan kita tuju, inget kecamatan yang buat penerjuan KKN? Ya itu tujuan kita saat ini.
Kita ikuti Mapsnya dan sampailah ke sebuah rumah yang amat sangat terpencil, kalau digambarkan rumahnya seperti diatas tebing dan hanya 1 itu, untungnya ada yang nempatin

“kula nuwun pak, badhe nyuwun pirsa menawi badhe ten Kecamatan lewat pundi nggih?”(permisi
pak, maaf ingin bertanya kalau mau ke Kecamatan lewatnya mana ya?) aku bertanya kepada bapak yang punya rumah itu

“Kecamatan? La adek-adek niki saking pundi?”(Kecamatan? Ini adik-adik ini darimana?) tanyanya balik

“saking pantai pak, ajeng wangsul ten Dhusun Kembang malah
nyasar dumugi mriki, Kulo tiyang KKN pak boten ngertos dalan mriki”(dari pantai pak, mau pulang ke Dhusun Kembang malah sampai sini, saya KKN pak jadi tidak tau jalan sini) Jawabku

“diubengke kowe ndhuk, leren dhisik wae iki wis maghrib. Mengko nek arep tekan Kecamatan meluo
dalan iki ana pertigaan nengen. Wis melu dalan kuwi tekan kecamatan”(dibuat bingung kamu ndhuk, istirahat dulu saja ini sudah maghrib. Nanti kalau mau ke Kecamatan ikuti jalan ini ada pertigaan ambil kanan, ikuti jalannya nanti samapi Kecamatan) bapak itu menjelaskan
Setelah percakapan itu kami memohon pamit dan tidak istirahat dulu karena takut dicari pak Dukuh dan teman teman. Bapak itu hanya berpesan kita harus berdoa sebelum berangkat, agar tidak “dibingungkan (lagi)”. Jam menunjukkan setengah 7 malam, aku yang boncengin Rina sebisaku
bersholawat dan membaca surat-surat pendek, ingin menangis tapi jika aku menangis bagaimana dengan Rina pasti kita berdua bakal ketakutan. Suasana malam itu adalah sangat gelap dengan medan perbukitan tanpa penerangan tanpa ada rumah-rumah warga satupun, hanya cahaya bulan
dan marka jalan yang menemani kami berdua. Setelah 20 menit akhirnya kita sampai di Kecamatan dan mampir sebentar untuk beli roti bakar untuk menenangkan hati. Kali ini kita masih diberi hidup sama Tuhan. Setelah selesai istirahat kita masih harus melewati jalan yang gelap dan
ada kuburan disekitar jalannya untuk sampai di Posko. 25 menit perjalanan kita dari Kecamatan ke Posko sudah tidak seseram sebelumnya dan ketika kita pulang, kita disambut teman teman

“jancuk we cah loro tekan ngendi wae, tak telpun gak iso, wa, sms yoraiso !”
(kalian berdua kemana saja, tak telpon gabisa, wa, sms juga gabisa!) Roy panik

“amit tenan cah awakdhewe nyasar mau, hpku ro hpne Bella mati entek batrene” (maaf sekali tadi kita nyasar, hpku dan hpnya Bella mati kehabisan baterai) Jawab Rina
Mendengar ketua kelompok kita marah-marah pak Dukuh datang dan berusaha mendamaikan kita. Perjalanan kehororan kita mulai dari sini. Singkat cerita aku sudah kembali ke KKN setelah pemakaman simbahku, tak kusangka aku mens. Karena sudah prepare jadi ya biasa aja saat itu. Kata
ibuku kalau mens itu harus dicuci bersih pembalutnya, nyucinya gaboleh pakai kaki dan tidak boleh dibakar. Itu yang kupegang sampai saat ini. Diwaktu yang bersamaan Tuti juga mens, aku tidak tau bagaimana dia mencuci pembalutnya karena itu memalukan jika kutanyakan. 1 hari
setelah kita beruda mens tiba-tiba Joko datang kekamar cewek dengan muka yang mencurigakan

“ana sing mens po?”(ada yang mens ?) tanya Joko yang membuat kami para cewek terkejut
“cuk nek mlebu kamar wedok ki dhodhok lawang sek, ngopo takon-takon kepo tenan!”(kalau masuk kamar cewek tu ketuk pintu dulu, kenapa tanya-tanya kepo banget!) Jawabku kesal

“tenanan sopo sing mens saiki, rene metu aku arep omong”(beneran siapa yang mens, sini keluar
aku mau bicara)

Aku dan Tuti keluar karena kami yang mens pada saat itu. Heran saja tidak ada angin tidak ada hujan tiba-tiba seorang laki-laki bernama Joko itu tanya tentang kewanitaan. Ternyata ada hal yang ia sampaikan kepada kita yang membuat kita sangat terkejut.
“nek mens le ngumbah sing resik, aku bar seko kamar mandi sing seko njobo ana ning omah kene saiki”(kalau mens nyucinya yang bersih, aku habis dari kamar mandi yang dari luar sekarang ada dirumah ini) kata Joko
“maksudmu? Rasah meden-medeni to”(maksudmu? Jangan membuat takut) Tuti ketakutan

“dhemit e seko njaba omah teko saiki ning kamar mandi, jare amis le ngumbah soft*x e ora resik. Isih ning kamar mandi galo, pengen ngerti wujude ayo tak deloke”(hantu yang dari luar rumah sekarang
ada di kamar mandi, katanya bau anyir karena nyuci pembalutnya enggak bersih. Dia masih dikamar mandi, mau lihat bentuknya ayo tak liatin) kata Joko

Aku merasa sudah mencuci bersih pembalutku, apakah Tuti? Kami tidak saling menanyakan dan
hanya berdiam saja. Memang kata ibuku jika kita tidak mencuci pembalut dan membuangnya sembarangan bakal ada hantu yang menjilati darah mensnya, menjijikan sekali. Kalau orang Jawa menyebutnya dengan Gederuwo, tinggi besar dan hitam. Joko juga bilang kalau Dhemit itu tidak
akan pergi sebelum bau anyir itu hilang dan di si Dhemit itu juga berpesan bahwa tolong jaga kebersihan karena ini bukan tempat kalian. Dari pengalaman itu akhirnya aku dan Tuti mengumpulkan pembalut yang telah kita pakai lalu kita buang ketika pulang kerumah. Setelah
beberapa hari hidup kita aman tidak ada gangguan apa-apa. Karena sangat ingin melihat keramaian aku memutuskan untuk membeli roti bakar di Kecamatan. Kecamatan adalah tempat yang ramai yang pernah aku temukan di tempat KKNku. Jam menunjukkan pukul 8 malam dan aku meminta
tolong Joko untuk mengantarkanku kesana. Pikirku ketika berdua dengan Joko seorang laki-laki tidak akan seseram ketika aku berboncengan dengan Rina waktu itu. Kamu mulai perjalanan, dikanan kiri jalan banyak sekali pohon besar dan pohon pisang. Berangkat dari Posko biasa aja dan
ketika perjalanan pulang aku dibuat syok karena ketika aku ngobrol dengan Joko pas dibagian rentetan pohon pisang ada salah satu pohon pisang itu seperti tertebang secara paksa atau Bahasa Jawanya kekepras

*PRASSSSSSSS*(suara pohon itu sangat jelas terdengar)
“Astaghfirullah” ucapku sambil memalingkan pandanganku

“ngopo? Ndelok opo kowe?” (kenapa? Lihat apa kamu?) tanya Joko

“aku ndelok wit gedhang kekepras dhewe sumpah jelas banget ning kono kae mau Jok, yaAllah apa
meneh iki”(aku lihat pohon pisang tertebang dengan sendirinya dan itu jelas sekali disana tadi, apalagi ini yaAllah) kataku sambil gemetar

“owalah kowe ndelok to, uwis rapopo. Iki alesanku ketmau ngejak kowe omongan ben ora ndelok
kiwa tengen, eeee malah ngetok kae mau”(owalah kamu melihat itu, udah gapapa. Ya ini alasanku dari tadi ngajak kamu ngobrol agar tidak melihat kanan kiri, eeeeh kok malah nampakin diri) Joko sangat tenang menjelaskannya
Kalian semua sudah tau dong pasti dan sudah bisa menebak kalau yang biasanya didekat pohon pisang itu apa? Yaaaa POCONG. Aku tidak tau kenapa ketika KKN aku menjadi lebih sensitive terhadap hal seperti itu, dan untungnya aku tidak melihat wujudnya. Gangguan yang aku alami ini
memang tidak setiap hari, tapi ketika gangguan itu datang membuat jantungan dan tidak habis pikir aja.
Kejadian demi kejadian membuat mentalku terbentuk dan menjadi sedikit lebih pemberani. Aku orang yang produktif dimalam hari, jadi jam tidurku terbalik. Aku baru bisa tidur
di jam 3 dini hari dan bangun jam 7 pagi, teman-temankupun mengerti akan hal itu. Suatu hari aku tidur sore bersama temanku Tuti, teman yang lain ternyata sedang pergi dan kami ditinggal di Posko. Sebelum maghrib
kita berdua terbangun dan ngobrol. Posisiku berada di depan pintu kamar dan Tuti berada didekat jendela kamar. Jika melihat keluar jendela langsung bisa melihat Balai Dhusun bekas(Bale Bekas) yang sangat mengerikan. Adzan maghrib dan kami ingin mandi tiba-tibaaa
“Bel, delok ngarepmu cepet!”(Bel cepat lihat depanmu!) kata Tuti

Pintu yang terbuka setengah dan aku pas berada ditengah-tengah pintu itu, tapi posisi badanku menghadap ke Tuti karena kita sedang ngobrol. Ketika Tuti berbicara seperti itu dengan santainya
aku memandang pintu itu, pintu yang semula diam sekarang bergerak sendiri seperti dibuat mainan, digoyang-goyangkan. Jantung siapa yang tidak berdegup cepat melihat itu.

“bajil*k “(spontan aku mengumpat)

“Bel, kudu piye awakdhewe?”(Bel, harus bagaimana kita?) tanya Tuti
Dengan mental yang sedikit pemberani dan ingin melindungi Tuti, aku memberanikan diri untuk tetap tenang dan gobloknya aku malah kuajak bicara. Yaaaa pintu kuajak bicara

“wis urung le dolanan?”(sudah belum mainannya?) aku tanya sama pintu itu dan pintu itu masih
bergerak kekanan kiri

“urung? Yowis tak tunggu nek urung”(belum? Yasudah tak tungguin) kataku dan seketika pintu itu berhenti

“uwis? Uwis tenan?”(sudah? Beneran sudah) masih kutanya itu pintu dan PINTUNYA BERGERAK LAGI
Sekitar 10 detik aku dan Tuti melihat pintu itu bergerak dengan sendirinya, dan akhirnya pintu berhenti didepan mukaku.

“uwis? Wis kesel le dolanan?”(sudah? Sudah capek mainannya?) aku masih bertanya sama pintu itu dan si pintu sudah tidak bergerak lagi, pikirku mungkin
sudah pergi.

“Tut, gorden e ditutup kuwi wis maghrib. Cepet!!!!”(Tut, gordennya ditutup itu sudah maghrib. Cepat!!!! ) kataku sedikit tergesa gesa. Karena pemandangan Bale Bekas yang sangat mengerikan terlihat jelas dari jendela ini.
Dengan cepatnya Tuti menutup gorden dan kami langsung lari ke teras Posko. Entah apa yang dipikirkan Tuti melihat aku berbicara dengan pintu, mukanya yang pucat tak berani aku menanyakan hal itu. Kami tidak berani masuk kamar dan hanya menunggu teman-teman pulang. Untuk
menenangkan hati aku ambilkan dia minum dan kami mencairkan suasana dengan memulai obrolan. Setelah kejadian itu tidurku tak nyenyak, biasanya aku begadang dengan Joko dan Rian. Kadang Tuti juga ikut begadang. Setiap kali aku ingin tidur suara sekecil apapun aku dengar. Pokoknya
suara hewan, angin, getar hp-pun aku bisa dengar dengan jelasnya membuat aku selalu terbangun dan tidak bisa tidur dengan pulas. Disiang hari tidak ada rasa kantuk sama sekali. Itu kurasakan sekitar semingguan dan membuat badanku drop. Aku sakit dan aku pulang untuk berobat,
aku menceritakan semua kejadian yang kualami selama di Posko kepada ibuku. Ketika aku akan kembali ke Posko KKN aku dibekali bapak nasi kering/sego aking yang dimasukan kedalam plastic kecil, kata beliau harus ditaruh ditempat yang tinggi dan tidak boleh jatuh. Aku mengiyakan
aja apa yang bapak bilang, sesampainya disana kutaruhlah itu buntelan nasi kering diatas pintu, iya pintu yang gerak-gerak sendiri kemarin. Amanlah semoga gaada yang tau aku naruh buntelan itu disitu, karena memang baru ada proker(Program Kerja) jadi Posko sepi hanya ada
Tuti dan Rian. Aku juga tidak tau sebenarnya apa fungsi dari buntelan yang diberikan bapak itu. Hari mulai sore dan teman-temanku yang lain kembali ke Posko terkecuali Joko, entah kemana itu orang. Sekitar setengah 7 malam Joko kembali ke Posko dan langsung mencariku
“caaaaaah, Bella bali Posko rung? “(guys, Bella balik Posko belum?) Joko emang suka triak-triak gajelas gitu

“bengak bengok, ngopo cuk nggoleki aku?”(teriak-teriak, kenapa cari aku?) kataku sambil keluar dari kamar
“Astaghfirullah yaAllah Astaghfirullah Astaghfirullah” Joko tiba-tiba beristighfar saat melihatku, dipikir aku hantu apa ya

“heeeeee ngopo weki ndes, mangsamu aku dhemit”(heeeh kenapa kamu tu, kamu pikir aku hantu) kataku kesal
“ndhuwurmu kuwi opo ndesssss, Astaghfirullah”(atasmu itu apaaaaa, Astaghfirullah) Joko masih menutup matanya

Lalu aku menjelaskan bahwa aku diberikan buntelan kecil yang berisi nasi kering dan aku menyeret Joko ke kamar cewek, kutunjukkan dimana aku menyimpannya.
“kuwi seko bapak, ndelok opo kowe? “(itu dari bapak, lihat apa kamu?) tanyaku sama Joko yang sepertinya sudah agak tenang

“kaget aku, la kowe ra omong nek digawani”(kaget aku, kamu nggak bilang kalau diberi itu)Jawab Joko

“emang kuwi opo? Saiki ana sing njagani aku po?
Kok kowe wedi malahan ndelok aku”(emang itu apa? Sekarang ada yang jaga aku? Kok kamu malah takut lihat aku) Jawabku penasaran

“iya ana sing njaga kowe saiki. Aku mau kaget la ning ndhuwurmu malih dadi opo sing tak wedeni,
dee urung kenal karo aku. Saiki wis aman, wis kenal aku karo sing njaga aku barang”(iya ada yang jaga kamu sekarang. Aku tadi kaget soalnya diatasmu dan berubah bentuk menjadi apa yang kutakutkan, dia belum kenal aku. Tapi sekarang aman, udah kenal sama aku dan yang jagain aku)
Jawab Joko

Joko sangat takut dengan Pocong dan yang jagain aku itu berubah jadi Pocong suapaya melindungi aku dari orang jahat tapi Joko ga bilang bentuknya apa yang jagain aku. Bisa bayangin ada pocong diatas kalian? Hiiiiiiiii. Dia juga menjelaskan bahwa aku tidak bisa
tidur karena memang diganggu dari hantu penghuni rumah, terus bapaku melindungi aku dengan buntelan nasi kering tadi. “Dia” menjagaku ketika aku tidur saja, dan berada diatas pintu. Kata Joko posisi tidurku harus miring
kenanan dan kaki kiri harus diatas kaki kanan supaya bisa tidur nyenyak, kalau tidak aku tetap tidak bisa tidur. Bisa dibilang aku diberi jimat oleh bapak. Setelah aku mengikuti omongan Joko aku bisa kembali tidur dengan nyenyak.
Kelompok KKNku ini akan membuat sebuah pentas perpisahan. Kita membuat property dan dikerjakan malam hari karena aku yang memegang kendali dan aku produktifnya malam hari jadi mereka mengikuti jam tidurku hehehe. Walaupun nanti akhirnya yang mengerjakan hanya aku, Joko,
Rian dan Ahmad karena semua temanku jam 11 malam sudah sangat mengantuk. Yaaaa sebenarnya siang hari mengerjakan proker(program kerja) yang lain sih.

Malam ini mungkin aku kelelahan jadi aku tidur duluan jam 12 malam, aku sudah berpesan kepada
Rian agar menyelesaikannya tepat sebelum Gladi Bersih supaya semuanya sudah siap. Sekitar pukul 2 dini hari Ahmad diluar sendiri, Joko dan Rian sedang didalam tiba tiba Ahmad teriak

“Astaghfirullah Astaghfirullah Astaghfirullah” teriak Ahmad
“ana apa Mad?”(Ada apa Mad?)
tanya Rian

“aku diuncali ciduk seka samping omah, Astgahfirullah Allah Allah Allah !!”(aku dilempar gayung dari samping rumah, Astgahfirullah Allah Allah Allah !!) Jawab Ahmad yang mukanya pucat sekali
“bajil*k tenan ora Mad? Kesel paling kowe”(bajilak beneran Mad?
Mungkin kamu hanya capek) kata Joko

“TENAN CAH. SEKO BALE BEKAS, RA MUNGKIN JAM SEMENE ONO WONG LIWAT KENE NGGAWA CIDUK DAN DIUNCALKE AKU!”(BENERAN. DARI BALAI BEKAS, GA MUNGKIN JAM SEGINI ADA ORANG
LEWAT TERUS BAWA GAYUNG DAN DILEMPAR KEARAHKU) ucap Ahmad yang sedikit emosi dan panik

“wis ayo diberesi, sesuk meneh wis meh jam 3 iki. Dhemit ratoto”(udah aku beres-beres, besok lagi sudah mau jam 3 ini. Hantu tidak sopan) ucap Rian
Kejadian malam itu aku sama sekali tidak mendengar keribuatn atau apapun, aku hanya mendengar dari temanku yang bercerita waktu pagi harinya. Apa maksud dari semua ini kita juga tidak tau,apakah kita terlalu berisik sehingga mengganggu hingga Dhemitnya kesal. Karena masih takut
dengan kejadian gayung itu kita semua berniat untuk mengerjakan sore hari aja. KKN kita selama 1,5 bulan dan sudah hamper mendekati pentas perpisahan. Aku yang memegang acara dan kendali pentas perpisahan selama 3 hari tidak mandi dan tidurpun hanya 2-3 jam perhari. Bagian masak
memasak ditanggung teman yang lain. Dimalam sebelum pentas perpisahan kita memasang semuanya dari backdrop dan sound system. Pentas ini bertempatkan di Balai Dhusun yang baru dan dibantu dengan pemuda setempat. Anehnya sesekali anjing milik tetangga menggonggong, dini hari
dengan hawa yang sangat dingin dan ditemani gonggongan anjing membuat suasana semakin seram. Tau kan kalian kalai hewan tiba-tiba menggonggong saat malam hari? DHEMITTTTTT. Dan baru kami ketahui ternyata dibelakang Posko kami itu tebing dan dibaliknya adalah makam, begitu
pula dengan belakang Balai Dhusun yang baru, atasnya juga makam. Alhamdulillah acara berjalan lancar dan kita tinggal beres-beres untuk pulang kerumah karena masa KKN telah berakhir.

Oh iya sebelum pulang kita mau foto-foto dulu dong buat kenang kenangan. Ada spot foto yang
sangat bagus di jalan menuju Dhusun kita ini. Pohon bunga kamboja yang semua pohonnya berwarna putih. Estetik banget pokok dan pohon itu ada ditengah sawah. Aku, Tuti dan Rani berinisiatif berfoto disana. Setelah sampai disana hawanya seperti ga mood buat foto dan akhirnya
Cuma foto bentar lalu ke Balai Desa cari wifi, eh ketemu sama pemuda sana

“saking pundi mbak?”(dari mana mbak?) tanya pemuda Dhusun sebut saja mas Wawan

“saking poto-poto ten wit kamboja putih nika lo mas hehe”(dari foto-foto di pohon kamboja itu lo
mas hehe) kataku

“wit kamboja tengah sawah kae mbak? Foto ning kono sampeyan?”(pohon kamboja ditengah sawah itu mbak? Kalian foto disana?) tanya mas Wawan serius

“inggih mas, dospundi? Laaa apik e mas hehehe”(iya mas, bagaimana? La bagus e mas hehehe) Jawa Tuti cengengesan
“walah mbak kae ko wit keramat, uwong kene we ora wani dha rono nek ora nyadran. Kae uwit wis pirang atus taun dhewe. Uwite pancen apik ning sumbere dhemit mbak”(walah mbak itu pohon keramat,orang sini aja enggak berani kesana kalau enggak nyadran. Itu pohon sudah ratusan tahun.
Pohonnya emang bagus tapi itu pusatnya hantu) mas Wawan menjelaskan

Mendengar perkataan mas Wawan kita bertiga diam. Bangs*t pantas saja pohon sekitaran gosong seperti terbakar tapi pohon itu yang berwarna putih sendiri ucapku dalam hati. Kata mas Wawan
kita harus mandi sesampainya di Posko dan berdoa semoga ketika tidur tidak diganggu makhluk yang ada disana.

Singkat cerita kita sudah sampai di rumah masing masing dan kumpul kembali karena mengerjakan
laporan KKN. Si Joko nyeletuk kenapa kita waktu KKN selalu diganggu dengan hal-hal mistis karena kita kemana-mana tidak berdoa dan ucap salam atau Bahasa Jawanya tidak kula nuwun dulu. “Mereka” merasa kita terlalu lancang menempati tempatnya tanpa permisi. Pelajaran buat kita
semua bahwa dimanapun kita harus mengucap salam dan permisi-permisi sebisanya agar makhluk yang tidak terlihatpun bisa menerima kita dan jangan lupa jaga omongan. Kita disana memang tanpa filter kalau berbicara dan sering mengumpat. Itu dia cerita KKN ini, semoga bisa diambil
positifnya dan jangan takut KKN. Mereka ada tetapi gabakal ganggu kalau kita tidak memulainya, saya undur diri daaaaaaaaaaaaa

-TAMAT-

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with UPILSKY

UPILSKY Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @ayuningtyaspr

3 Jul 20
PANGKAT, DERAJAT TIDAK DICARI DENGAN CARA YANG SESAT
-A HORROR THREAD-
saya @ayuningtyaspr mempersembahkan #pesugihankepalasekolah
@bacahorror

@bagihorror

@horrornesia

@ceritaht

#bacahorror
#bacahoror
#threadhoror
#threadhorror
SMA N 1 PERJUANGAN
Jawa Tengah
2011

Bicara tentang sekolah, banyak sekali bangunan-bangunan Belanda yang dijadikan sebagai sekolahan, bangunan-bangunan tua yang dijadikan sekolahan ada pula yang membangun dari nol
dilahan yang sangat luas untuk didirikan sekolahan. Sekolah, tempat untuk menuntut ilmu, membangun karakter dan mempersiapkan untuk masa depan. Tak hanya manusia yang menghuni sekolah, tapi makhluk lain juga ikut meramaikan tempat yang disebut dengan sekolahan. Berbagai
Read 161 tweets
6 Jun 20
Jawa Tengah, 2019

Namasumber : sebut saja Andika

KKN, momen yang menguras tenaga bahkan menguras kantong mahasiswa semester (hampir) akhir. Mengabdi kepada masyarakat, membuat Program Kerja (Proker) untuk sedikit mengedukasi dan memberikan secuil kenangan dimana aku pernah
hidup bersama teman-temanku didesa itu. Hidup Bersama teman dan dihadapkan dengan warga sekitar yang sebagian besar belum bisa menerima pengaruh dari luar. Belum lagi masalah mindset orang-orang tentang “Mahasiswa KKN adalah sumber uang”. Ketika datang ke sebuah desa langsung
Read 301 tweets
30 May 20
URBAN LEGEND YANG DIANGKAT UNTUK SEBUAH KARYA TARI
-A HORROR THREAD-
saya @ayuningtyaspr mempersembahkan #lampor
@bacahorror

@bagihorror

@horrornesia

@ceritaht

#bacahorror
#bacahoror
#threadhoror
#threadhorror
Jawa Timur, 2017

aku kuliah disalah satu Universitas di Yogyakarta, aku suka mendengar dan memainkan alat music apalagi gamelan. Aku ikut disalah satu UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang bernama GAMER (Gamelan Remaja), didalam UKM ini aku mendapatkan pengalaman pentas di kampus-
kampus lain, mengikuti festival dan masih banyak lagi perlombaan-perlombaan yang kuikuti. Bukannya sombong, tapi ketika mengikuti festival gamelan Gamer selalu pulang membawa juara untuk kampus meskipun tidak ada partisipasi sedikitpun dari kampus. Setelah aku ikut Gamer
Read 63 tweets
15 May 20
PENJAGA YANG TIDAK BISA MENJAGA DIRINYA SENDIRI DAN ORANG LAIN, MENDATANGKAN MUSIBAH
-A HORROR THREAD-
saya @ayuningtyaspr mempersembahkan #3hari2mala
@bacahorror

@bagihorror

@horrornesia

@ceritaht

#bacahorror
#bacahoror
#threadhoror
#threadhorror
Yogyakarta, 2013

Kemah atau perkemahan yang dilakukan ketika duduk dibangku sekolah. Kali ini cerita tentang perkemahan SMA, sebut saja SMA 1 Garis Keras pada masa kelas 10. Pertama masuk SMA 1 Garis keras Rima akrab dengan 4 temannya yang bernama Saras, Mega, Miko, dan Farel.
Mereka memulai pertemanan dengan lingkup belajar kelompok, guru yang mengharuskan membuat kelompok tidak sengaja memilih 1 kelompok yang berisikan mereka berlima. Tapi cerita ini bukan 5cm ya hehehe. Disemua sekolah pasti ada kemah, kemah adalah urutan terakhir kegiatan
Read 97 tweets
9 May 20
SALING MENGHORMATI JIKA TIDAK INGIN ADA YANG MATI
-A HORROR THREAD-
saya @ayuningtyaspr mempersembahkan #mboktua

@bacahorror
@bagihorror
@horrornesia
@ceritaht

#bacahorror
#bacahoror
#threadhoror
#threadhorror
Cerita ini pertengahan tahun 2011, aku akan menceritakan dari sudut pandang orang pertama. Perkenalkan namaku Fitri, aku anak tunggal yang tinggal disebuah desa terpencil. Aku mempunyai Pakdhe yang rumahnya sekitar 10 menit dari rumahku dan rumah simbah dari Ibu yang
perjalanannya sekitar 15 menit dari rumahku. Aku menyebut simbahku dengan sebutan Paktua (simbah laki-laki) dan Mboktua (simbah perempuan) dan kala itu aku masih mahasiswa baru. Paktua dan Mboktua tidak mau tinggal bersamaku begitupun dengan Pakdheku, karena katanya mereka
Read 107 tweets
1 May 20
Cerita ini aku alamin pas aku SMA. Aku deket sama seseorang sebut aja Namanya Bambang, nah aku dan Bambang ini sering begadang bareng ehmm maksudnya dia begadang dirumahnya dan aku begadang dirumahku. Singkat cerita kita lagi sama sama nonton FTV di tv yaiyalah masa di radio :(
Sekitar jam 11 malem, dulu FTV nya tu bagus-bagus, daaaaaaan keanehan mulai terjadi kepada ku. Aku nonton tv diruang tengah, lampu yang menyala hanya kamarku, ruang tengah dan kamar mandi saja huuu emang agak serem ya.
Read 17 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(