My Authors
Read all threads
Horror thread based on true story.

"Villa Maut Tretes"

[A Thread]

@bacahorror @IDN_Horor @ceritaht #bagihorror #bacahorror #horrorthread #threadhoror #villamauttretes #malamjumat
Sebelumnya saya ucapkan Terima kasih dan selamat untuk mbak @stoppcovid19 yang telah memenangkan sayembara cover thread ini… semoga hadiahnya bermanfaat..
Saya rasa pembaca sudah banyak yang paham apabila di sebutkan kata “tretes” pasti yang muncul dalam benak adalah “tempat mantap-mantap dengan villa yang murah dan gadis gadis lokal maupun import” tapi kali ini yang saya tekankan adalah pengalaman mistis yang saya alami.
Hari itu hari kamis dan sudah menjelang maghrib waktu itu, aku mempersiapkan sepatu futsalku karena ada jadwal latihan jm 20.00,tiba-tiba hp ku berdering,ku lihat ternyata dari bos tim futsalku Darma namanya, “halo fen,datang latihan kan hari ini?”tanyanya,“iya bos,hadir” jawabku
lalu ia menjawab “oke deh sip” sambil menutup telfonnya. Bingung juga sih kenapa kok tumben benget ni orang nanyain hadir atau enggak, biasanya dia nelpon cuma ngingetin jangan lupa bawa duit karna emang aku sebagai bendahara tim.
Singkat cerita stelah latihan slesai para pemain pun pulang, tinggallah kami ber 4. Aku, Darma, Yuse, dan Amin. Kami berempat ngobrol tentang latihan mlm ini dengan segala evaluasinya, sedang asyik ngobrol Darma tiba-tiba nyeletuk “hei bro,besok sampai minggu kalian repot nggak?”
“enggak,gak ada jadwal ngajar” kata Yuse. “aku free,lele ku sudah panen, jadi kolam masih di sterilkan” kata Amin, “aku gak ada jadwal tugas wasit kok,” kataku. Lalu Darma bilang “yuk kita refreshing jalan-jalan, aku yang bayarin deh”
ia bersemangat sekali nampaknya. Dan kami bertiga tak ada yang menolak,namun aku bilang “aku gak tau mau alasan apa ke ortuku”. Aku terlahir di keluarga yang agamis, jadi agak ngeri aja kalo berbohong demi seneng seneng.
Lalu Darma pun menyahuti “gampang besok aku yang ijinin ke ortumu” “oke bro” jawabku, dan kami pun pulang ke rumah masing-masing dengan suasana hati yang riang gembira karena besok akan pergi jalan-jalan gratis.
Keesokan harinya Darma datang dengan mobilnya, ortuku tau bahwa Darma ini bukan orang sembarangan, dia bekerja di salah satu BUMN dan secara fisik pun dia goodlooking,darma masuk ke ruang tamu rumahku dan entah apa yang di obrolkan bersama ibuku
obrolkan tiba-tiba ibuku yang sedang di ruang tamu menemui Darma bilang padaku “ayo cepetan berangkat, kasian Darma nungguin kamu lama sekali mandinya”. “iya ni mau pakai baju dulu” jawabku.
Akhirnya aku pun berangkat menuju rumah Yuse, dan Amin. Setelah formasi kami lengkap kami pun berangkat. Dan aku masih tak tau kemana Darma membawa kami,setelah sampai di perbatasan Kediri dan Jombang kami pun singgah di pom bensin untuk buang air kecil,
setelah selesai kami pun melanjutkan perjalanan, Amin menanyakan “kemana sih tujuan kita ini?” Darma menjawab “mencoba ilmu nek tretes”. Aku dan Amin saling pandang tak paham apa yang dikatakan Darma karena aku dan Amin memang tidak tau Tretes itu tempat apa dan bagaimana,
dan Yuse pun senyum senyum seolah ada yang di sembunyikan. Aku cuek aja yang penting gratis pikirku kala itu.
kami lanjut ngobrol terus di dalam mobil, dari obrolan itu aku baru mengetahui kalo Darma mempunyai semacam isian dalam dirinya, dan juga susuk untuk menguatkan kakinya yang memang banyak di pakai pemain pemain sepakbola ataupun futsal kala itu.
hari mulai gelap perjalanan masih kurang lebih 2-3 jam lagi untuk sampai di pasuruan, karena sudah jam makan malam kami pun singgah di sebuah depot kecil dengan menu sate dan gule kambing,
Darma menyuruh kami masuk dan memesan duluan karena dia mau ke toilet wc umum yang ada di seberang depot dulu, namun keanehan terjadi, saat kami masuk pembeli di depot itu banyak sekitar 5 orang tapi tak ada satu pun yang berbicara dan wajah mereka pucat,
kami bertiga duduk dan sibuk dengan hp masing-masing karena pacar kami pasti rewel kalau sampai tau kami sedang jalan-jalan sampai kami tak memperhatikan lagi pembeli – pembeli lain, lalu Yuse bilang pada pelayannya “mbak, gule 4 ya”
mbak pelayannya hanya mengangguk pelan. Setelah aku berhasil meredam kemarahan pacarku aku pun berencana hendak melihat pembeli lain ini makan dengan menu apa,namun betapa terkejutnya aku ternyata depot itu sudah sepi, tak nampak lagi pembeli lain selain kami,
tiba tiba hawa dingin menjalar di tubuhku, bulu kudukku berdiri pertanda ada yang tak beres dengan depot ini gumamku dalam hati. Tiba-tiba Darma datang dan membatalkan pesanan makanan kami “mbak,gulenya gak jadi aja” sambil tangannya mengisyaratkan mengajak kami keluar.
Aku bertanya pada Darma “knapa gak jadi?” namun dia tak menjawab,wajahnya menun jukkan keseriusan, kami masuk mobil dan pergi dari depot itu, suasana mencekam di dalam mobil karena semua diam.
Tiba-tiba Darma bilang “warung itu gak beres, banyak demitnya” Yuse juga menyahuti “pantesan pembelinya pucat semua mukanya” amin pun yang sedari tadi diam menyahuti “warung gule tapi baunya darah”.
Jadi sedari tadi mereka main hp itu sambil melirik kondisi warung, Cuma aq yang beneran main hp.
Tidak berapa lama Darma pun membelokkan mobil ke warung soto yang cukup ramai pembelinya, aku selesai makan duluan,dan mereka bertiga masih makan, aku pun berbincang dengan pembeli yang duduk di dekatku yang sudah selesai makan juga,
seorang bapak-bapak bersama istri dan 1 anaknya, nampaknya penduduk sekitar sini, aku pun berbasa basi bertanya “apakah masih jauh pom bensin pak dari sini?” bapak itu menjawab “deket mas sekitar 3 KM dari sini, masnya dari mana?”
lalu aq menjawab “dari Kediri pak,tadi sempat singgah di warung gule situ tapi gak jadi” “loh,warung gule yang mana? Apa yang di dekat pohon angsana itu mas? Yang di seberang wc umum itu?” aku menjawab “iya pak, emangnya kenapa kok bapak kayaknya kaget gitu?”
bapaknya menjawab lagi “warung itu sudah lama gak ada mas, dah lama tutup sejak kejadian itu” aq penasaran dan kembali bertanya “kejadian apa pak?” bapak itu menjawab lagi “dulu warung itu rame mas sebelum malam naas itu terjadi,
jadi gini ceritanya : malam itu warung rame seperti biasanya, namun tiba – tiba sebuah truk dengan kecepatan tinggi menabrak warung itu hingga membuat semua yang di dalam warung tewas termasuk penjual gule itu.
sejak saat itu banyak kejadian seperti yang mas alami” “wah,untung saja tadi gak jadi makan disitu” ucap Yuse yang tiba-tiba menyahuti. Lalu kami pun berpamitan dan kami meneruskan perjalanan.
Sampailah kami di pasuruan dan memasuki daerah tretes, seperti biasa banyak orang-orang yang menjajakan villa dengan logatnya yang khas “villa..villa..villa” lalu tiba-tiba ada seorang bapak-bapak menaiki sepeda motor meg*pro dengan penutup kepala mendekati mobil kami
yang masih saja melaju pelan karena jalannya yang berbelok belok, setelah berhasil mendekati Darma di depan bapak itu bertanya “cari villa mas?” Darma pun menjawab dengan anggukan kepala dan bapak itu menjawab lagi “ikuti saya”.
Kami pun mengikuti bapak itu, sampailah kami d sebuah villa yang bangunannya bagus namun ternyata sudah penuh kata pemiliknya, lanjut ke villa ke dua yang kami datangi kata pengelolanya penuh juga, akhirnya sampailah kami ke villa ke tiga,
tanpa bertanya kepada siapapun seperti dua villa sebelumnya bapak ini membawa kami ke sebuah villa yang bentuknya kuno namun view di depan villa sangat bagus, entah apa nama villa itu dan di jalan apa aku tak bisa lagi mengingatnya,
yang pasti di depan villa itu ada dua pohon cemara yang waktu itu belum begitu tinggi, bapak itu langsung membuka pintu dan menyuruh kami parkir mobil di halaman villa. Bapak itu masuk dan tidak lama kemudian keluar lagi lalu menyerahkan kunci kepada Darma,
nampak ia berbincang-bincang entah apa isi dari perbincangan tersebut yang pasti kami pun naik mobil lagi dan mengikuti bapak itu, tidak lama kemudian bapak itu masuk ke sebuah gang dan kami pun mengikutinya
setelah parkir kami di ajaknya masuk dan disitu lah aku baru paham maksud mereka mengajakku kesini, ternyata Darma dan Yuse mau mencicipi cinta satu malam bersama kupu – kupu malam yang tersedia di dalam ruangan di balik kaca yang mirip ikan di dalam aquarium.
Kami menyusuri gang setelah sampai di sebuah ruangan kami masuk dan melihat para gadis gadis di dalam ruangan kaca dengan berbagai macam usia dsitu, lalu Darma bilang ke bapak itu “yang baju merah” lalu Yuse pun tak kalah sigap dia bilang “aku mau yang baju hitam”.
Aku dan Amin hanya tertawa,. Darma bertanya padaku “gimana,ada yang cocok gak?” aku menjawab “aku enggak mau, udah kalian aja” . “oke” jawab Darma. Amin pun sama,ia tak mau..
Setelah deal, kami membawa dua gadis itu ke dalam mobil untuk dibawa ke villa yang sudah Darma sewa tadi. Kami pun ngobrol santai dengan gadis-gadis pejuang rupiah itu. dari obrolan kami di ketahui ternyata mereka berdua berasal dari ibu kota provinsi jawa barat.
Setelah sampai di villa kami pun masuk. Selangkah memasuki villa terasa aura yang berbeda, bau debu bercampur dengan bau entah apa yang pasti baunya aneh seperti benda lama yang tersimpan. Ada 3 kamar tidur, 1kamar mandi, dan pintu belakang yang entah ruang apa selanjutnya
Dari posisi letak barang – barang pun ada keanehan ada sebuah kursi goyang di tengah – tengah ruang menghadap ke kamar mandi.
Di ruang tamu ada Sofa panjang di belakangnya ada jendela kaca besar dengan gorden warna coklat muda yang mungkin karena terlalu lama jadi terlihat usang dan berdebu dan sebuah tv tabung
Kami berenam ngobrol sejenak di ruang tamu, lalu tiba – tiba ada suara aneh yang asalnya dari jendela kaca yang berada di belakang kami, suaranya seperti sebuah paku yang di tempelkan ke kaca lalu di gerakkan “sreeeek…sreeeek..”
kmi semua saling pandang dan aq memutuskan untuk melihat apa yang terjadi di luar,sesampainya di luar tak ada apapun di kaca besar itu. aq pun masuk kembali ke villa dan rupanya Darma dan Yuse sudah masuk bersama gadisnya masing – masing di kamar yang berada di dkat kursi goyang.
Aku pun duduk di sofa bersama Amin dan menyalakan tv, hanya untuk mencairkan suasana namun entah mengapa perhatianku tertuju ke kursi goyang itu. Kami berdua ngobrol santai tak menghiraukan lagi Darma dan Yuse yang sedang mantap-mantap di kamar itu lalu aku merasa ingin pipis
Aku pun pipis dsitu sambil menghadap bercak itu, pintu kamar mandi sengaja tak ku tutup karena tak mungkin ada yang mengintip pikirku, entah halusinasi atau kenapa bercak yang tadinya berwarna merah kehitaman kini berwarna merah segar seperti darah dan bau anyir pun tercium,
aku segera menyelesaikan pipisku dan berbalik badan keluar kamar mandi, namun ternyata pintu kamar mandi yang sejak kami datang tadi terbuka kini hampir tertutup dan hanya menyisakan 1 jari
aku pun membuka pintu itu dan lari menuju ruang tamu bersama Amin, dia mengejekku “pengecut,gt aja takut” ucapnya sambil terkekeh, aku hanya diam dan menyalakan rokokku.
Tidak lama kemudian terdengar suara seperti benda yang menabrak pintu “braaak” dan asalnya dari kamar yang digunakan Darma untuk mantap – mantap, aku dan Amin saling pandang seakan - akan menanyakan “ada apa”
Lalu Amin berkata “ah mungkin Darma dapat cewek yang ganas” . aku hanya mengangguk namun masih penasaran apa yang terjadi. Berselang beberapa menit terdengar lagi suara itu “braaak” dan di ikuti suara teriakan Darma “Jangan…..jangan…..bukaaaann aaaaakkk”
suaranya terputus seperti ada yang sedang membungkamnya . kami berdua pun lari menghampiri kamar Darma dan mengetuknya sambil bertanya apa yang terjadi.
Lalu pintu pun di buka dan Darma pun muncul dari balik pintu masih dalam kondisi telanjang bulat dan dengan tytyd yang sedang on fire “kenapa cok?” tanyanya pada Amin. Belum sempat amin menjawab tiba – tiba pintu kamar mandi tertutup
padahal tak ada siapapun di kamar mandi itu, kami bertiga kebingungan namun Darma menutup kembali pintunya dan menyuruh kami untuk pergi “sana..sana jangan ganggu”.
Kami berdua pun berjalan ke arah ruang tamu sambil garuk – garuk kepala kebingungan apa yang sebenarnya terjadi. Belum sempat aku duduk aku kepikiran dengan Yuse, jangan – jangan sumber suara tadi sebenarnya dari kamar Yuse
aku berbalik badan dan kembali menuju kamar Yuse yang berada bersebelahan dengan kamar Darma, aku mengetuk pintunya dan menanyakan kondisinya, tak ada jawaban, aku menempelkan telingaku ke pintu kamar Yuse, dan yang terdengar adalah suara langkah kaki yang mendekat perlahan
Aku menunggu ternyata gadis yang bersama Yuse yang membukanya. “masih belum selesai mas” katanya..
-Ayo temen2 ramein retweet dulu, ngantuk bgt ini mau nglanjutin post- #villamauttretes zzzzzz
Aku pun kembali ke sofa itu dan merebahkan diri, masih sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan rumah ini. Sambil merebahkan diri di sofa aku memandangi langit langit ruang tamu itu, tidak berapa lama terlihatlah sesosok bayangan sedang lewat di luar jendela
aku pun duduk dan melihat bayangan itu bergerak ke arah pintu villa. Aku lalu berdiri lalu Amin menarik tanganku untuk duduk kembali seakan – akan dia tau apa yang aku lihat, padahal dia sedang main hp. “biarin,cuekin aja” katanya
Aku pun semakin penasaran. Ku lihat jam di atas tv menunjukkan jam 2.00. itu tandanya sudah hampir 2 jam mereka ada di dalam kamar itu menikmati malam ini dengan gadis – gadis itu.
betapa terkejutnya aku tiba – tiba sayup sayup terdengar suara “tolong..tolong..tolong” Amin mematikan tv agar suara itu jelas, dan benar saja suara itu muncul dari kamar Yuse,
kami berlari dan mendorong pintu itu dan ternyata memang tak di kunci. Betapa terkejutnya kami di hadapan kami berdua Yuse sedang di cekik oleh gadisnya, mereka masih dalam kondisi telanjang, tangan Yuse mengisyaratkan memanggil kami berdua
dan tidak lama kemudian si gadis melihat kami dengan tatapan yang aneh, matanya merah dan rambutnya acak-acakan. Kami berlari masuk dan menarik gadis itu menjauhi Yuse yang sudah hampir kehabisan nafas karena di cekik
ia memberontak berusaha melepaskan dirinya dari kami berdua yang memeganginya, rupanya gadis ini kesurupan. Tidak lama kemudian Darma keluar dari kamarnya dan dia masuk dan mendekati gadis ini yang sedang kami pegang
dia komat kamit membaca sesuatu dan langsung menekan ibu jari kaki gadis ini sesaat kemudian gadis ini mulai agak tenang dia tak lagi bergerak, seperti sedang tidur.
Lalu tiba – tiba dia tertawa seperti tawa seorang wanita, melengking dan matanya melotot. Rupanya belum 100% keluar sosok yang merasuki gadis ini. Di berkata :
“kalian semua siapa? Kenapa masuk istanaku?” “apa kalian tidak kasian denganku? kalian yang membunuh suamiku kan? “ katanya.
Darma menjawab “aku pemuda dari Kediri, mau berbagi rejeki dengan mbak-mbak ini, kamu siapa?”
“namaku Pitaloka,aku sudah ratusan tahun tinggal disini,ini wilayahku, tak ada yang boleh menggunakannya kalau tidak akan ku bunuh temanmu” sambil menunjuk Yuse. Darma menjawab “kami Cuma sebentar,numpang istirahat”
Lalu Pitaloka menjawab “siapa laki – laki besar di belakangmu itu, pasti dia orang jahat” sambil menunjuk di belakang Darma.
“dia penjagaku,dia yang akan membunuhmu kalu kamu tidak keluar dari tubuh gadis ini sekarang"
Darma menekan ibu jari kaki gadis itu dan gadis itu berteriak “awas kaliaaaaaaan” lalu gadis itu tenang (pingsan). Kami membaringkan tubuhnya di kasur, kondisi Yuse sudah membaik, dan gadis yang bersama Darma tadi memakaikan pakaian gadis yang kesurupan itu
kami bertiga keluar kamar dan mengobrol tentang kejadian ini di ruang tamu, dua gadis itu masih di dalam kamar, lalu tiba – tiba pintu villa di ketuk oleh seseorang “tok..tok..tok.. mas buka pintunya mas”
dan ternyata bapak yang mencarikan villa yang datang. Dia masuk dan duduk di sofa bersama kami. Entah mengapa dia terengah – engah seperti seseorang yang barusan jogging. Lalu dia menanyakan “apakah ada hal aneh?”
Darma “iya pak, gadis yang bersama Yuse tadi kesurupan, tapi syukurlah semua bisa di kendalikan”
Bapak villa “untunglah tidak terjadi hal – hal yang lebih berbahaya,saya minta maaf mas, saya yang salah.. harusnya villa ini tidak boleh disewakan…gini mas, villa ini merupakan villa warisan turun temurun dari nenek saya, saya yang sekarang mengelolanya
ketika masih di kelola nenek villa ini dulunya ramai pengunjung mas karena sejuk dan viewnya bagus, namun semua brubah sejak kjadian maut disini kala itu. Begini ceritanya,Malam itu hujan tak kunjung henti,lalu ada sepasang laki – laki dan perempuan datang untuk berteduh
di teras rumah, sedangkan di dalam villa ini ada yang menyewa 3 orang laki – laki dan 2 orang perempuan, mereka mabuk – mabukan dan pesta sex di villa ini,
lalu salah seorang dari laki – laki itu punya niat jahat untuk memperkosa si wanita yang berteduh tadi, akhirnya si laki – laki di pukuli sampai tewas di kamar mandi, kepalanya dibenturkan ke kran dan meninggal lalu mayatnya di masukkan ke bathtub
bekas darahnya sampai sekarang tidak bisa hilang. Sedangkan si wanita di ikat di kursi goyang menghadap ke kamar mandi dan di perkosa ramai – ramai dan akhirnya tewas dengan cara di benamkan ke dalam bathtub yang penuh air
dulu sebelum kejadian maut itu kursi goyang itu berada di dekat sofa, namun sejak kejadian itu ketika saya pindahkan kursinya ke dekat sofa, besoknya kursi itu sudah berada di depan kamar mandi lagi.
Sejak saat itu lah villa ini sepi pengunjung karena semua pengunjung pasti di ganggu oleh penampakan hantu wanita dan pria itu.”
Darma “yaudah pak semuanya sudah terjadi, kami bersyukur tidak sampai terjadi hal hal yang tidak di inginkan pada kami”
Bapak villa “iya mas,sudah beberapa dukun yang saya panggil kesini namun semuanya tak sanggup melawan,kayaknya mas punya bodyguard yang lebih sakti,jadi bisa melawan dan sanggup menyelamatkan temannya” sambil nunjuk Yuse
Yuse pun Cuma meringis mengingat dia hampir mati di tangan gadis itu. Dalam keadaan telanjang bulat tanpa sehelai benangpun
Kami terus ngobrol bersama bapak pemilik villa itu menceritakan kejadian – kejadian yang dia alami tamu villa ini sebelum kami, sementara Darma mengantar dua gadis itu pulang ke rumah bosnya. Kami pun lanjut ngobrol sampai terdengar adzan shubuh
Lalu setelah shubuh kami semua pamit untuk melanjutkan perjalan kami liburan. Beberapa tahun kemudian terdengar berita bahwa kembali terjadi pembunuhan di villa itu.. TAMAT..
saya terima kritik dan saran dari pembaca,silakan gunakan #villamauttretes untuk menyampaikan tanggapan atau saran atau kritik. Terima kasih
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Fendy Lagi

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!