Thread by @Nyetopcovid19

Kembali merinding bersama Berdasarkan kisah nyata dg ini saya persembahkan
A Thread
"SARANJANA SOUTH BORNEO"

kisah pulau ghaib Kalimantan Selatan.Seberapa berani kalian?? Buktikan dg retweet @bacahorror #bacahorror #ceritahorror #bagihorror #horrorthread #horror #saranjana

Based on true story.. siapkan mental dan periksa jendelamu, jangan sampai mereka mengintip dan menemanimu..

Nama dalam kisah ini akan disamarkan, bila ada kesamaan hanyalah kebetulan. Bahasa asli yg digunakan adalah bahasa banjar, namun untuk mempersingkat penulisan maka langsung saya translate.

Saranjana namanya, pulau yg keberadaannya hingga kini masih di percayai ada namun tak kasat mata, pulau ini masuk dalam wilayah Kotabaru provinsi Kalimantan selatan. Jejak jejak misteriusnya terasa oleh penduduk sekitar,

namun belum kisah ini saya tulis saya sudah merasakan getaran getaran mistisnya (merinding).
ayo ramaikan biar saya semangat berkarya.. retweet ya...

Malam itu hujan lebat beserta petir tak kunjung berhenti di sebuah desa di pinggir pantai desa lontar namanya, sudah jam 23.00 WITA namun hujan masih terus mengguyur dan sayup sayup terdengar seseorang yg masih bercengkrama

, seorang lelaki berumur 45 tahun sedang menenangkan hati istrinya karena persediaan makanan mereka habis. Mereka tak punya apa apa lagi untuk dimakan keesokan harinya. Abah Hamid penduduk memanggilnya

lulusan salah satu ponpes di kota daerah B. abah Hamid merupakan pengurus musholla di tempatnya tinggal,musholla yg sangat sederhana namun satu satunya di kampung itu

Mereka terus saja bercengkrama, mereka tak sadar ada yg mengintai mereka dari luar bilik tempat mereka tinggal, hujan sudah reda dan hari sudah menjelang shubuh Abah membangunkan istrinya untuk sholat tahajud,

, Abah keluar rumah untuk berwudhu, sang istri menyusulnya, si pengintai masih saja mengamati gerak gerik mereka berdua seakan akan sedang menunggu mangsanya lengah

Setelah selesai wudhu mereka berdua masuk dan melaksanakan sholat tahajud..

Setelah itu waktu shubuh pun tiba, Abah hamid yg menjadi pengurus musholla segera beranjak dan bergegas menuju musholla untuk adzan, istrinya tetap dirumah.

Jarak rumah ke musholaa tidak terlalu jauh, hanya 70 meter, namun harus melewati hutan.

. Dalam keadaan tanah masih basah bekas hujan semalaman Abah hamid berjalan dengan santai, tak seberapa jauh dari rumah Abah hamid merasa janggal, seperti ada yg mengikutinya dan mengawasinya,

dia menengok kebelakang, siapa tau istrinya ikut, ternyata tak ada apapun,kosong

namun ketika hendak melanjutkan perjalanan dan menghadapkan wajah ke depan lagi, tepat di depan matanya telah berdiri dengan tegak sesosok tinggi besar dan hitam dan di iringi oleh bau seperti benda lama yg tersimpan dan berdebu

sosok itu memandangnya tajam, giginya runcing, badannya berbulu, kukunya tajam. Wajahnya mendekat ke wajah Abah hamid, nafasnya mendengus. Kepalanya mundur lagi dan tangannya bergerak seakan hendak mencengkramnya.

#saranjana ayo bantu retweet dulu biar banyak temen2 yg merinding.. sambil siap2 buka puasa ni... lanjut ntar malem abis Tarawih..

Namun ketika sekitar 1 jengkal lagi tangan genderuwo itu mendarat di tubuh Abah hamid ada keanehan terjadi, genderuwo itu seakan akan melihat sesuatu di belakang Abah hamid dan langsung genderuwo itu tertunduk

seperti para pengawal kerajaan yg sedang tunduk ketika sang raja lewat di depannya. Genderuwo yg tadinya wajahnya sangar dan gahar kini mirip biscuit yg tercelup ke air. dia mundur dan mempersilahkan Abah untuk melanjutkan perjalanan ke musholla.

Abah hamid menyempatkan diri menengok apa sebenarnya yg ada di belakangku hingga genderuwo itu tunduk? Abah hamid terheran heran, sesampainya di musholla lekas Abah hamid menunaikan kewajibannya dan setelah selesai lalu pulang

beberapa langkah dia meninggalkan musholla ia dipanggil oleh seseorang,wajahnya tampan dan bajunya putih bersih, dia menyerahkan sebuah bungkusan yg entah apa isinya dan hanya berpesan “bukanya nanti dirumah saja”.

pak hamid tak mengenali siapa pria itu, dia bukan salah satu jamaah yg rutin ia temui, namun ia menuruti saja apa yg pria itu suruh. Ia membawa bungkusan itu, sesampainya dirumah istrinya msih menunaikan sholat shubuh, ia menunggunya smpai selesai dan menceritakan apa yg ia alami

bahwa ia bertemu dengan seorang pria yg tampan dan gagah dan memeberikan bungkusan dan memintanya untuk membukanya dirumah. Mereka berdua gemetar dan penasaran, apa sebenarnya isinya.

Perlahan Abah hamid membuka tali pengikat bungkusan putih itu, dan betapa terkejutnya mereka berdua setelah di buka ternyata isinya adalah sebuah tali dari benang hitam dan beberapa lembar uang.

namun Tiba2 tali hitam itu sudah berpindah dari dalam bungkusan ke kaki kanan Abah hamid, ia berusaha melepaskannya namun gagal. Akhirnya menyerah dan segera menyuruh istrinya untuk pergi kepasar untuk keperluan makan hari itu.

Pak hamid pun segera pergi ke kebun karet yang ia miliki. Tepat pukul 10.00 WITA Abah hamid pulang dan berencana untuk sarapan namun sang istri belum selesai memasak, akhirnya Abah hamid mandi dan sejenak duduk santai di ranjang yang satu2nya ia miliki

tak sadar ia pun tertidur, dalam tidurnya ia bermimpi, ia bertemu dengan genderuwo yg tadi pagi hampir mencelakakannya, genderuwo itu bersujud kepada Abah hamid,meminta maaf.

Abah Hamid terheran heran kenapa makhluk itu meminta maaf seakan akan menyesal telah menemuinya. Ditanyalah genderuwo itu kenapa sampai bersujud untuk meminta maaf kepadanya, dan si genderuwo pun menjawab,bahawa

ia tidak tau bahwa Abah hamid ini punya bodyguard yg kesaktiannya melebihi genderuwo itu. Abah hamid makin bingung dengan perkataan genderuwo itu, gendruwo itu menjelaskan bahwa orang yg memberinya bungkusan tadi adalah jelmaan dari body guardnya pak hamid

dan genderuwo itu menjelaskan selama benang hitam itu ada dikakimu kau takkan bisa di sentuh oleh makhluk halus atau jin manapun

Benang itu ibarat sebuah tameng bagi yg memakainya, sehingga tak satupun syetan yg mampu mencelakakanmu, begitu kata si genderuwo memperjelas, dan tiba2 ia terbangun karena masakan istrinya telah matang. Meraka sarapan bersama.

Pada saat sore keanehan mulai terjadi, sepulang dari musholla Abah hamid kembali merasa di ikuti oleh seseorang namun setelah di tengok tak Nampak sesorang pun di belakangnya, ia baru ingat bahwa ada undangan pengajian dan dia yg menjadi narasumbernya di desa sebelah

ia menaiki sepeda onthel, melewati hutan dan jalan berbelok belok, sesampainya di lokasi ia heran, ternyata banyak sekali jamaah pengajian kali ini, tak sperti biasanya yg berjumlah kurang dari 10 orang, ini bahkan lebih dari 25 orang yg datang,

dan seakan akan antusias dengan pakaian kompak serba putih baik perempuan maupun laki lakinya. Ia bergumam dalam hati “Alhamdulillah jamaah makin banyak”. Setelah masuk dan menemui tuan rumah ia memohon ijin untuk segera memulai pengajian karena jamaah sudah banyak,

dan si tuan rumah terheran heran sampai garuk2 kepala, dalam penglihatan tuan rumah, jamaah yg dating baru 3 orang, namun karena menghormati Abah hamid maka tuan rumah pun menuruti dan segera memulai pengajian,

30 menit berlalu dan pengajian pun usai, pak hamid bergegas berdiri untuk pamitan kepada tuan rumah begitupun jamaah yg lain, pak hamid masuk kedalam rumah baru selangkah ia berjalan tuan rumah sudah dating menghampiri dan mengerti apa maksud dari pak hamid

pak hamid berkata mau segera pulang takut hujan, tapi biar jamaah yg keluar duluan, sambil menengok ke arah jamaah yg sudah sunyi, tertinggal 2 orang yg tersisa.

Pak hamid pun terkejut karena tidak mungkin orang sebanyak itu mampu keluar rumah dari satu pintu dalam jumlah yg sangat amat cepat dan tanpa rebut sedikitpun. “astaghfirullah”. Berkali kali pak hamid melafalkannya.

Setelah itu pak hamid tidak jadi pulang, namun menceritakan apa yg ia lihat kepada tuan rumah dan ternyata tuan rumah pun tidak melihat bahwa banyaknya jamaah tadi ternyata bukan dari golongan manusia.cuma pak Hamid yg melihat.

Akhirnya Abah hamid pun pulang dan kebetulan searah dengan Salah satu jamaah, Fathur namanya, fathur menuturkan bahwa kakeknya yg seorang paranormal pernah mengalami hal serupa dan itu terjadi berulang kali

dari kejadian2 yg dialami kakek fathur di ketahui ciri2 orang2 itu tidak mempunyai garis cekungan di antara hidung dan bibir (rata). Dan kakek fathur mengetahui bahwa orang2 itu adalah orang sebelah (saranjana) sambil menunjuk sebuah pulau kecil di pinggir pantai. lanjut gak?

Sambil nunggu kelanjutannya boleh baca thread saya yg lain dulu,ini dia

https://twitter.com/Nyetopcovid19/status/1253849099733893120?s=20

lanjuuuut...
Abah hamid geleng2 kepala, seakan tidak percaya apa yg ia alami tadi, sesampainya dirumah ia tak menceritakan kejadian tadi pada istrinya, dia takut kalau menceritakan kepada istrinya akan membuat dia akan khawatir dan was was.

Tiga hari setelah itu tepatnya hari jum’at Abah hamid pulang dari musholla setelah melaksanakan sholat shubuh,suasana masih ber-embun,tiba2 ia di kejutkan dengan bau amis yg tercium, dia mempercepat langkahnya

namun semakin cepat ia melangkah maka semakin bau itu menyengat seakan akan baunya sangat dekat.sambil berjalan dalam hati ia berkata “apalagi ini, semoga yg dikatakan genderuwo itu benar tentang benang hitam penangkal syetan ini”.

Rumahnya mulai nampak dari kejauhan, namun dari pohon pisang di ujung jalan itu muncul asap yg awalnya kecil, namun lama lama semakin besar dan semakin berbentuk menyerupai manusia yg di bungkus kain kafan,

lengkap dengan talinya.. dan tak salah lagi, pocong lah yg muncul di pohon pisang itu. #saranjana #bacahorror #bagihorror

Abah hamid menundukkan pandangannya namun tetap berjalan, ketika tepat di depan si pocong tiba2 cahaya putih muncul menyilaukan mata, nampak samar2 ada sesosok manusia menunggang kuda putih

putih berbaju kerajaan jaman dahulu kala lewat di antara Abah hamid dan si pocong, setelah itu keduanya menghilang, Abah hamid mengelus dada dan bersyukur tak terjadi apa2, ia bergegas pulang.

Abah hamid tak habis pikir mengapa akhir2 ini ia sering sekali di ganggu makhluk halus menyeramkan itu, ingin rasanya bercerita kepada istrinya namun selalu gagal karena ia kasian

Puncaknya,tepat pada malam jum’at kliwon Abah hamid berencana untuk ke musholla karena sudah masuk waktu sholat maghrib, ia bersiap memakai kopyah usangnya dan membawa tasbih, suasana senja itu sedang gerimis,

ia brjalan melewati pohon pisang itu lagi, tak nampak keanehan disitu, tiba2 saat berada di tengah perjalanan ke musholla ia trhenti karena ada yg memanggil dan tiba2 dtanglah dr arah blakangnya orang yg bberapa hari lalu mmberinya bngkusan berisi uang dan gelang benang hitam itu

pakaiannya serba putih. Ia berkata “abah mau ke musholla? Bukannya waktunya masih lama disini” Abah hamid menjawab “iya sekitar 30 menit lagi”

orang itu berkata lagi “di masjid kami tidak ada yg adzan, mau kah abah adzan di masjid kami? Nanti akan saya antar lagi kesini” belum sempat menjawab namun orang itu menjulurkan tangannya seakan mau bersalaman

seketika itu lah Abah hamid berada di sebuah jembatan, yg berada di tengah laut, di depannya terdapat sebuah gerbang yg sangat amat megah dan besar dan sepertinya terbuat dari emas karena berkilauan, orang tadi memperkenalkan namanya Mustafa

ia disuruh oleh rajanya untuk mencari pengurus masjid di kerajaannya itu, sambil berjalan melewati jembatan itu Mustafa menjelaskan gangguan makhluk halus yg di alami oleh Abah itu memang disengaja

karena itu semacam tes apakah beliau tetap teguh untuk datang ke masjid atau tidak, begitu kata Mustafa,

sesampainya di depan gerbang Mustafa mengucapkan salam dan terbukalah gerbang itu, Abah hamid takjub, terciumlah bau harum yg khas tak bisa di tuliskan dengan kata2,

dihadapannya kini nampak sebuah kota besar, dengan gedung2 tinggi, rumah dengan pagar tinggi, semuanya dengan arsitektur yg sangat amat megah dan indah, orang2 berpakaian muslim lenhkap, Abah hamid bertanya pada musatafa “sebenarnya aku ada dimana?”

dan Mustafa menjawab “ini kerajaan kami Saranjana”. Lalu Abah hamid di ajak untuk menaiki delman yg kudanya memiliki kulit putih bersih, dan tempat duduk yg sangat nyaman di bagian belakangnya, ia berhenti di depan masjid yg sangat besar dan megah,

kubahnya terbuat dari emas, bagian depan lantainya dari kaca dan terlihatlah ikan ikan laut yg berada dibawah kakinya sangat indah, ia masuk bersama Mustafa dan dipersilakan untuk adzan maghrib.

Sementara itu, di desa tempat Abah hamid gempar karena sudah tiba waktu sholat maghrib namun tidak terdengar suara adzan oleh Abah hamid yg biasanya tak pernah absen 5 waktu. akhirnya Jamaah yg lain pun menggantikannya untuk adzan,

setelah selesai sholat salah satu jamaah pak Jamil namanya berinisiatif untuk menjenguk kerumah Abah hamid, ia mengira Abah hamid sedang sakit sehingga tak bisa untuk ke musholla, namun alangkah terkejutnya ketika sampai dirumah Abah hamid

hamid ia cuma bertemu dengan istrinya, dan istrinya menjelaskan bahwa Abah hamid tadi pamit pergi ke musholla setengah jam sebelum waktu maghrib, semuanya bingung, kemana perginya Abah hamid,

lalu pak jamil bergegas mengabari kepada kepala desa bahwa Abah hamid hilang, istri Abah hamid menangis sejadi-jadinya, bahkan berulang kali pingsan.

Penduduk desa akhirnya bersama sama mencari Abah hamid di hutan yg terletak antara rumah Abah hamid dan musholla sambil membawa perlengkapan lengkap untuk ‘bagandang nyiru’ (ritual mencari orang hilang di Kalimantan selatan)

entong kayu, kentongan, dan nyiru (tempat membersihkan beras dalam bahasa jawa disebut tampah) dan juga obor.

Mereka berkeliling hutan dan mencari keseluruh sudut hutan bersama sama warga yg lain, jam sudah menunjukkan waktu 22.00 WITA namun Abah hamid tak juga di temukan, warga belum tau bahwa Abah hamid telah dibawa oleh penduduk saranjana,

akhirnya kepala desa dan warga memutuskan untuk menghentikan pencarian karena hujan, istri Abah hamid di bawa ke rumah kepala desa untuk bermalam disana karena kondisinya pingsan, keesokan harinya setelah shubuh warga kembali mencari namun kembali pulang dengan tangan kosong,

Abah hamid tak ditemukan dan dianggap meninggal dunia, warga kampung pun mengadakan tahlilan untuk menyelamati meninggalnya Abah hamid, di hari ke tiga dan di hari ke tujuh.

Sementara warga sedang melangsungkan tahlilan di hari ke tujuh, Abah hamid baru saja menyelesaikan adzan iqomah dan sholat maghribnya di Saranjana,

lalu ia menagih janji kepada Mustafa bahwa ia akan mengantarnya pulang, karena ia sudah lapar dan istrinya pasti menunggu, dan Mustafa membawa Abah hamid ke sebuah gedung yg sepertinya istana,

disana ia diajak masuk ke sebuah ruangan dan di dalam ruangan tersebut sudah tersedia berbagai makanan yg sangat amat jarang Abah hamid makan karena beliau tergolong orang yg kurang mampu,

setelah makan Abah hamid diantar pulang oleh Mustafa, dengan kuda dan keretanya yg indah itu, berhenti di depan gerbang, dan Abah hamid dipersilahkan berjalan lurus saja tanpa menoleh ke belakang,

setelah mengucapkan salam Abah hamid berjalan lurus ke depan, sayup sayup terdengar suara orang yg sedang tahlilan, semakin lama suaranya semakin keras dan tiba2 Abah hamid sudah berada di depan teras rumahnya

seketika warga berhamburan keluar dan memastikan itu adalah benar2 Abah hamid, tahlilan di hentikan dan warga memintanya untuk menceritakan apa yg sebenarnya terjadi, Abah hamid menceritakan dengan detail apa yg telah di alaminya,

ia menceritakan kondisi Saranjana yg mirip seperti kota2 besar,jalannya lebar2,banyak mobil mewah, gedung2 tinggi, rumah besar dengan pagar yg tinggi2, bersih dan semuanya bernuansa islami,

dan jg ia bercerita hanya sholat maghrib dan ternyata di alam nyata dia sudah menghilang slama seminggu. Ia bercerita bhwa salah satu ciri penduduk Saranjana ialah tak mmpunyai cekungan di antara bibir dan hidung. Sang istri pun terharu karena sang suami pulang dg kondisi sehat

dan 3 bulan berikutnya Abah hamid kembali menghilang,warga pun menebak bahwa ia di ajak kembali ke Saranjana, sang istri gelisah karena sudah seminggu suaminya tak kembali, namun pucuk dicinta ulam pun tiba, di bulan ke 5, ia pulang

dan menceritakan bahwa ia menjadi guru ngaji disana. Setelah kejadian itu banyak warga desa di pinggir pantai yg sering mendengar sayup2 suara musik dari tengah laut

dan bahkan cahaya warna warni yg muncul seperti cahaya kembang api dari tengah laut, dan mereka percaya bahwa penduduk Saranjana sedang mengadakan pesta kerajaannya.

Beberapa bulan setelah itu salah satu penduduk desa mengadakan acara kawinan, beberapa hari sebelum hari H semua penduduk bergotong royong untuk membantu mempersiapkan pesta pernikahan itu, Abah hamid pun disitu,

sambil memotong kayu ia menceritakan bahwa di Saranjana buah buahannya 3X lipat lebih besar daripada yg terdapat di alam nyata, ia menceritakan bahwa ia memakan anggur merah menggunakan pisau dan harus di ptong menjadi 3 bagian baru bisa untuk di makan

hari H pun tiba, semua penduduk di undang untuk menghadiri pesta pernikahan itu, jumlah penduduk di desa itu tak banyak sehingga tuan rumah merasa sanggup untuk mengundang seluruh penduduk desa, acara pun di mulai sekitar jam 08.00 WITA,

Abah hamid datang sekitar jam 10.00 namun ia terkejut karena banyaknya tamu yg datang, sampai sampai ia harus mengantri untuk mengambil makanan yg disediakan, namun ia belum sadar apa yg sebenarnya terjadi

setelah sampai pada tempat makan ia tak sengaja menjatuhkan sendok orang yg lewat di sampingnya, mereka saling pandang dan Abah hamid bergumam dalam hati “siapa ini? Apakah penduduk kampung jg? Ah mungkin saudaranya si tuan rumah”

begitu pikir Abah hamid, namun setelah di cermati tak satupun tamu undangan disitu yg ia kenali. Wajahnya sangat asing. tak lama kemudian ia menyadari bahwa semua tamu yg datang adalah penduduk Saranjana.

tamat...cerita yg saya dapatkan tentang saranjana cuma segitu, namun tidak menutup kemungkinan saya bikin part 2 ketika dapat cerita dari narasumber lain...