Lakon Story Profile picture
28 Mar, 123 tweets, 17 min read
" Jailangkung Jailangkung, disini ada pesta, datang tak dijemput, pulang tak diantar ".

Jika kalian pernah mendengar atau bahkan pernah bermain permainan yang satu ini, Fix,, hidup kalian memang penuh dengan petualangan.
Siapa sih yang tidak kenal dengan ritual pemanggil setan yang satu ini.

Benar sekali,
Di Indonesia, Ritual ini memang bisa dikatakan hits sejak saya kecil.

Bahkan, hingga saat ini, mungkin ritual jailangkung ini masih kerap dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu.
Jailangkung.

Adalah sebuah ritual pemanggilan setan yang mempunyai ciri khas boneka buatan tangan yang terbuat dari kayu dan batok kelapa.
Tapi asal kalian tau, tidak sedikit juga orang yang melakukan ritual ini menggunakan media kertas dan tulisan, boneka bekas,kayu persegi dan masih banyak lagi.

Mungkin kalian disini juga ada lah ya,,yang dulu pernah lakuin hal ini ketika masih duduk di bangku sekolah.
Itu tuh,, yang nulis dikertas terus ramai ramai ucapin mantra ini, apalagi kalian juga pasti pernah denger ceritanya kan, kalau sekolah kalian dulunya adalah bekas kuburan. Hehehe
Dan tanpa basa basi lagi,
akhirnya cerita inipun datang.

Cerita ini, datang dari salah satu kawan yang mengaku pernah mendapatkan terror dari makhluk halus yang usut punya usut, makhluk halus tersebut datang mengganggu setelah dia melakukan ritual jailangkung.
Dan setelah saya menggali informasinya dan telah memastikan kebenarannya, akhirnya saya pun bersedia untuk membagikannya kepada kalian semua.

Bismillahirrohmanirrohim....
Langsung saja...gas.
" Jailangkung "

( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf, jika ada kesamaan ).

Apa yang kalian lakukan setelah lulus SMA...

Benar sekali, ada yang Kuliah, ada yang kerja, bahkan ada yang langsung menikah..
Tapi sayangnya, semua itu tidak terjadi kepadaku.

Lahir dari keluarga yang bisa dibilang memiliki ekonomi yang pas pas an, kuliah sepertinya menjadi hal yang tidak perlu aku fikirkan.

Kenapa,,

Ya, karena hal itu selain tidak mungkin kulakukan, setelah lulus sekolah SMA,
akupun diperintahkan untuk langsung mencari pekerjaan dengan harapan agar aku bisa segera membantu meringankan beban ekonomi keluargaku.

Tapi nyatanya, semua itu tidak lebih dari sebuah perintah yang hingga kini masih belum bisa terlaksana.
Sekarang, aku berusia hampir 24 tahun dengan masa depan yang masih belum bisa dijelaskan.

Hidup tanpa pekerjaan dengan kegiatan sehari hari yang memang bisa dibilang tidak ada yang menguntungkan, membuatku saat itu seolah olah sudah menyerah dengan keadaan.
Dan singkat cerita,
akhirnya, kesempatan itupun tiba.

Malam itu, seperti biasanya, aku pergi kerumah sahabatku untuk bermain dan menghabiskan malam yang memang seperti biasanya kulakukan.

Perkenalkan, namaku Dimas dan temanku Wahyu.
Kami adalah teman dekat sejak masih duduk dibangku SMA, Bahkan hingga saat ini, kami masih tetap kemana mana bersama mengingat kami memang berasal dari kampung yang sama dengan keadaan yang bisa dibilang tidak jauh berbeda.
" Dim, ini ada lowongan kerja, tapi agak jauh, lu mau kagak " ucap Wahyu tiba tiba,

" Kerja apaan yu " sahutku santai,
" Ya merantau sih Dim, lu boleh kagak sama orang tua lu,,kita hidup disini, gini gini aja, siapa tau kalau kita coba keluar dari sini, hidup kita bisa berubah " terang Wahyu,

" Iya sih, emang mau kemana yu " tanyaku yang mulai serius mendengarkan ucapan Wahyu,
" Kemarin om Gilang kesini nawarin kerjaan diluar kota, disana ada messnya, jadi kita gak usah bingung cari tempat tinggal " imbuh Wahyu yang malam itu terlihat sangat yakin.

" Aku sih ya harus pamit dulu sama orang tuaku yu, gimana " ucapku,
" Oke deh, tapi lu mau kan, ntar kita berdua satu mess. Sebenarnya aku sudah ditawarin bolak balik dim, tapi karena aku gak ada temennya, aku jadi gak berani,,nah ini kalau lu mau,, aku seneng banget " terang wahyu.
Dan singkat cerita, setelah obrolan kecil kami malam itu, akhirnya akupun mendapatkan izin dari kedua orang tuaku.

Sebelum hari pemberangkatan tiba, waktu itu tentu saja aku sibuk mempersiapkan semuanya yang nantinya akan kubawa.
" Nak nanti hati hati ya kalau di kota orang " ucap ibuku sambil melipat satu persatu bajuku,

" Sebenarnya aku tidak terlalu yakin bu,, nanti ibu gimana dirumah, ayah juga semakin tua,, kan kalau aku dirumah, aku masih bisa bantu bantu. " Terangku,
" Ibu gak papa nak, tapi kalau disana kelihatannya tidak menguntungkan, mending langsung pulang aja ya " imbuh ibu,

" Iya bu, kalau aku gak betah, aku langsung pulang gpp ya bu " jawabku sopan,

" Iya nak,,dicoba dulu,,,kamu jadi berangkat besuk ? " Tanya ibu,
" Iya bu,, saudara si Wahyu jemputnya besuk pagi sekali,, nanti malam aku tidur dirumah Wahyu ya, besuk biar gak kesiangan, lagian orang tua Wahyu semuanya lagi tidak ada dirumah. Mereka semua Lagi tidur dirumah kakeknya yang katanya sedang sakit keras " terangku,
" Lho, kakeknya sakit kok mau ditinggal, " sahut ibu,

" Iya makanya, Wahyu sebenarnya juga bingung, soalnya kakeknya udah kritis bu,, tapi mau gimana lagi udah terlanjur dibelikan tiket kereta katanya " jawabku,
" Yaudah, yang penting hati hati lo ya,,jangan macem macem di tanah orang, di tasmu ibu kasi sesuatu dari mbah uyutmu biar tidak terjadi apa apa. Jangan dibuang lho ya, biarkan saja tetap didalam tas " terang ibu jelas.
Dan setelah aku selesai berpamitan dengan kedua orang tuaku, malam itupun aku pergi kerumah Wahyu dengan membawa tas yang penuh dengan semua baju bajuku.
Sesampainya di rumah Wahyu, malam itu tentu saja aku langsung masuk kedalam kamar Wahyu dengan harapan bisa segera beristirahat agar besuk pagi bisa berangkat dengan keadaan sehat.
tapi sayangnya, semua itu tidak berjalan sesuai rencana, aku dan Wahyu bukannya tidur, tapi kami malah terus mengobrol kesana kemari membahas kemungkinan apa saja yang akan mungkin bisa terjadi.
" Dim disana besuk gimana ya " ucap Wahyu tiba tiba,

" Nah lu tanya gue,, mana gue tau Yu, kan gue juga masih belum berangkat, sama kayak elu " jawabku,

" Nanti kalau disana kita disiksa kayak di film film gimana dim " imbuh Wahyu,
" Ngaco lo, kalau kita disiksa, biar gue hajar bosnya, lu kayak gak tau gue aja sih,, heran. udah, kita coba aja dulu beberapa hari, kalau gak cocok, kita langsung pulang " terangku menenangkan.

Sepanjang malam, kami memang tidak bisa tidur,
kami terus mengobrol kesana kemari membayangkan apa saja kemungkinan yang menurut kami bisa terjadi.

Dan entah bagaimana awalnya, saat itu tiba tiba kami memutuskan untuk bermain jailangkung.
Eh dim " ucap Wahyu,

" Apaan,," jawabku singkat,

" Lu inget gak, dulu waktu sekolah, kita pernah main jailangkung buat cari tau si Dessy suka sama gue apa kagak, dan jawabannya bener " terang Wahyu,

" Iya, bener,, bener kalau dia Gak suka sama elu " jawabku,
" Iya tapi kan bener dim " sahut Wahyu,

" Terus mau lu apa " imbuhku,

" Kita main yuk, ini kan udah lewat tengah malam nih,, malam jumat pula, gimana kalau kita main jailangkung, kita cari tau, besuk kita boleh berangkat apa enggak " ucap Wahyu,
" Ya Allah Yu yu,, kalau lagi bingung,,, sholat noh , Istikharah, minta petunjuk, Bukannya malah main jailangkung. Nanti kalau setannya datang beneran, baru tau rasa lu " ucapku,
" Sholatnya kapan, ini kita gak tidur tidur lo, beberapa jam lagi kita udah berangkat, mana sempet gue mimpi,, katanya kalau sholat istikharah, petunjuknya nanti lewat mimpi " sahut Wahyu,
" Ya gak melulu lewat mimpi kali yu,,tergantung Allah Kasi petunjuknya lewat apa, aku juga kurang paham sih yu soal agama, lu kan tau sendiri, dulu gue tidur waktu pelajaran itu " jawabku,

" Iya, tapi kebanyakan lewat mimpi petunjuknya dim,,kita uda gak ada waktu " terang Wahyu,
" Ah,,, elu bisa aja alesan,,,terserah, asal kau bahagia dah,,, aku ngikut,,terus gimana " jawabku,

" Bentar, kita bikin dulu, ayo bantuin " ajak Wahyu.

Malam itu, kami memang sengaja membuat boneka jailangkung layaknya di film film horror.
Potongan kayu lengkap dengan batok kelapa, kami tata sedemikian rupa dengan harapan bisa memanggil arwah yang nantinya akan kami beri beberapa pertanyaan.

Memang benar, malam itu aku bisa kalian katakan benar benar menjadi sangat bodoh.

Kenapa,
Karena akupun sebenarnya juga tau kalau semua itu hanya sia sia dan bisa jadi berbahaya jika mereka benar benar datang setelah kami selesai mengucapkan mantra.

Namun ketika aku melihat Wahyu yang terlihat sangat yakin dengan apa yang akan kami lakukan,
malam itu aku tidak bisa lagi berbuat apa apa selain hanya menuruti ajakan Wahyu yang memang sudah tidak masuk akal sejak awal.

Masih sangat teringat jelas dikepalaku,
Waktu itu sekitar pukul 01.30 dinihari, kami
Mengawali ritual pemanggilan setan tersebut.
Mantra mantra kami ucapkan dengan tangan yang memegang boneka dengan harapan boneka tersebut bergerak kearah tulisan tulisan yang memang sudah kami siapkan.

Dan boleh percaya atau tidak,

Setelah beberapa kali kami gagal menggerakan boneka tersebut,
Akhirnya, boneka tersebut benar benar bergerak.

Boneka tersebut bergerak kesana kemari dengan tenaga yang sangat luar biasa.

Bahkan, seingatku malam itu tanganku dan tangan Wahyu tidak lagi hanya memegang, namun lebih kearah Menahan supaya boneka tersebut bisa dikendalikan.
Malam itu, suhu diruangan tempat kami bermain tersebut benar benar terasa seakan berubah.

Hawa yang sebelumnya sangat dingin karena udara malam, saat itu mendadak hangat dan semakin lama semakin terasa panas.
Dan tidak berhenti disitu saja, malam itu aku tiba tiba mencium aroma Amis yang datang entah dari mana.

Dan dengan tetap menahan itu semua, akhirnya kamipun memulai semua pertanyaan pertanyaan yang memang sudah kami siapkan sejak awal.
Mulai dari pertanyaan tentang bagaimana dengan jalannya pekerjaan yang akan kami lakukan di luar kota tersebut, hingga pertanyaan pertanyaan lainnya.
Dan anehnya, boneka tersebut benar benar menjawab dengan sangat cepat seolah memberi petunjuk kepada kami tentang apa yang harus kami lakukan selanjutnya.

Namun sayangnya, ketika kami masih asyik melihat boneka tersebut bergerak kesana kemari,
tiba tiba kami mendengar suara cekikikan yang sepertinya berasal dari salah satu ruangan yang ada didalam rumah Wahyu saat itu.

" Hi hi hi hi hi hi hi hi hi hi "
Mendengar hal itu, tentu saja kami seketika terkejut bukan main dan langsung melempar boneka tersebut kearah lantai.
" Aduh,, suara apaan itu dim !" Ucap Wahyu,

" Gak tau aku yu, kita dirumah sendirian kan,, waduh,,sepertinya mereka benar benar datang " ucapku,

" ayo masuk kamar dim, aku takut nih " rintih Wahyu sambil berlari masuk kedalam kamarnya,
" Tuh kan,,tadi lu ngotot ngajakin, giliran mereka dateng beneran, lu ketakutan,,,dasar lu " ucapku sambil berjalan pelan kearah kamar.

Malam itu, ketika aku masih berjalan pelan menyusul Wahyu kedalam kamarnya,
pandanganku tiba tiba teralihkan dengan boneka jailangkung yang terlihat bergerak gerak sendiri seolah mengikuti kemana aku pergi.

Melihat hal itu, tentu saja aku semakin mempercepat langkahku dengan jantung yang semakin berdetak tidak karuan.
" Busset,,ternyata jailangkung bener benar ada " fikirku.

Dan sesampainya aku dikamar Wahyu, aku langsung mengunci pintu kamarnya dan segera masuk kedalam selimut bersama Wahyu yang memang sudah dari awal berada disitu.

" Aduh gimana ini dim,,,aku takut " rintih Wahyu,
" Ya sama lah yu,,gue juga takut,, kan kita mainnya sama sama, aneh lu,, jangan pegangin tanganku dong, gak enak tuh dilihat setan " jawabku kesal,

" Ah elu dim, aku serius nih, aku takut banget,, " sahut Wahyu,
" Jadi gimana tadi,,, kita besuk positif berangkat apa enggak " imbuhku,

" Iya dim, berangkat berangkat,,, daripada dirumah ini kita diganggu setan " sahut Wahyu,

" Dasar lu emang " jawabku singkat.
Ditengah tengah kami masih ketakutan, malam itu tiba tiba kami dikejutkan dengan suara benda jatuh yang seolah dibanting oleh seseorang.

" Bruaaakkkkkkkkkkk "
Mendengar hal itu, tentu saja aku semakin ketakutan tidak karuan ditambah aku harus mendengar rintihan rintihan Wahyu yang membuat suasana malam itu benar benar terasa semakin lama semakin mencekam.
Dan tidak berhenti disitu saja, malam itu tiba tiba aku melihat diluar rumah ini,
ada seorang wanita dengan baju coklat tua yang terlihat sudah sobek tidak karuan.

Perempuan tersebut terlihat dari jendela kamar Wahyu yang memang tidak memiliki gorden.
Melihat hal itu, tentu saja nafasku seolah terasa terhenti, jantungku berdetak tidak karuan dengan tubuh yang tidak henti hentinya gemetar ketakutan.
" Dim,,,,ada apa dimmmm " rintih wahyu dengan terus memejamkam matanya sambil memeluk tubuhku erat.
" Ambil sarung yang ada di pintu Yu,,, cepet,, "
Perintahku,

" Ada apa dim,,ngomong dong,,aku gak berani buka mata dim " sahut wahyu sambil merintih ketakutan,

" Cepat ambil " perintahku,
Dan dengan tidak menunggu lama lama lagi, akupun segera menutupi jendela kamar Wahyu dengan sarung yang diberikan wahyu kepadaku saat itu.

Ketika aku masih berusaha menutup jendela kamar Wahyu,
waktu itu aku masih mengingatnya dengan sangat jelas jika sosok perempuan tersebut memandangi kami dengan tatapan yang seolah menertawakan.

Dia tersenyum sayu sambil menggerak gerakkan sedikit kepalanya seolah memperhatikan apa yang sedang aku lakukan.
Rambut sosok perempuan tersebut memang sedikit acak acakkan, tapi yang membuat aku tidak bisa melupakan hingga sekarang adalah bentuk wajahnya.
Bentuk wajah sosok perempuan tersebut sepertinya aku sudah pernah melihatnya, atau bisa dikatakan sebagai de javu ( seolah pernah ketemu, tapi tidak tau kapan pastinya ).
Dan tanpa memperdulikan hal itu, akupun menutup rapat jendela kamar Wahyu dan kembali berpegangan tangan berharap malam itu cepat berlalu.
Dan alhamdullilah, akhirnya malam itupun dapat kami lalui dengan selamat meskipun dengan semalaman diterror suara suara aneh yang berasal dari segala arah yang seolah membuktikan jika mereka benar benar ada.
Keesokan harinya, kamipun berangkat menuju kota tujuan kami dengan boneka jailangkung yang memang sudah dirusak oleh Wahyu dengan harapan kami tidak dikejar setan lagi dan tentunya, agar orang tua Wahyu tidak mengetahui apa yang sudah kami lakukan semalaman.
Dan singkat cerita, akhirnya kamipun sampai di tempat tujuan kami.

Waktu itu, kami memang disediakan oleh saudara Wahyu sebuah mess tempat tinggal selama kita bekerja di tempat tersebut.
Mess tersebut bisa dikatakan cukup layak karena selain luas, bentuk mess ini hampir mirip dengan bangunan kuno peninggalan jaman belanda.

Dan setelah kami mendengarkan semua arahan dari Saudara Wahyu,
akhirnya kamipun ditinggalkan sendiri sambil menunggu para pekerja lain yang memang dijadwalkan akan tiba dalam beberapa hari kemudian.

Dan singkat cerita, malampun tiba.
Malam itu, adalah malam pertama kalinya kami tidur dimess ini, waktu kami habiskan hanya dengan mendengarkan radio dan sesekali ngobrol kesana kemari agar suasana tidak terasa sepi.
Dan di tengah tengah kami sedang asyik mengobrol, tiba tiba kami mendengar suara orang yang sedang mengetuk pintu rumah ini dengan sangat keras dan tidak beraturan.

" Dok dok dok dok dok dok dok "
Mendengar hal itu, tentu saja kami seketika terkejut bukan main dan langsung berteriak untuk menandakan jika kami sudah mendengar suara ketukan pintu tersebut.

" Iya sebentar " teriakku,

" Siapa ya dim, kok keras banget sih,,,gk bisa tuh ngetuknya biasa aja " ucap Wahyu.
" Tau tuh ", jawabku sambil berjalan cepat kearah pintu utama dan langsung membukanya.

Namun anehnya, ketika aku membuka pintu, aku sama sekali tidak melihat adanya orang yang berdiri di depan pintu rumah ini.
Halaman rumah ini benar benar kosong melompong dengan tidak adanya satupun orang yang terlihat.

Namun setelah aku menoleh kearah kanan dan kekiri, aku sempat melihat adanya anak kecil sekitar umur 10 tahun
berlari kearah samping pohon sawo yang memang berada tepat didepan pojok halaman rumah ini.

Anak kecil tersebut terlihat aneh dengan sama sekali tidak mengenakan pakaian, alias telanjang bulat.
Melihat hal itu, tentu saja aku langsung terkejut bukan main sambil seluruh tubuh yang tiba tiba merinding tidak karuan.

Dan tidak berhenti disitu saja, ketika aku sedang memperhatikan lebih dalam kearah pohon sawo tersebut.
Dari kejauhan, tiba tiba pandanganku teralihkan dengan sosok perempuan yang sama yang pernah kulihat ketika aku masih berada didalam rumah Wahyu kemarin malam.

Malam itu, sosok tersebut masih mengenakan pakaian yang sama seperti yang ia kenakkan sebelumnya, namun kali ini,
aku bisa melihat dengan sangat jelas jika kaki perempuan tersebut ternyata sangat kecil sekali seolah hanya tersisa tulang belulang dengan tidak adanya sedikitpun daging yang menempel seperti halnya kaki perempuan pada umumnya.
Mengetahui hal itu, tentu saja ketakutanku bertambah luar biasa dengan seluruh badanku yang tidak henti hentinya gemetar karena ketakutan.

Dan ditengah tengah aku masih tertegun dengan adanya sosok perempuan tersebut,
tiba tiba aku dikagetkan dengan suara panggilan Wahyu yang saat itu terdengar keras.

" Siapa dim " teriak wahyu,

Ketika aku menoleh kearah Wahyu, tepat dibelakang Wahyu, aku melihat dengan mata kepalaku dan diperjelas dengan lampu yang saat itu sedang menyala terang,
Aku melihat adanya sosok pocong yang benar benar berada sekitar 5 meter dari tempat Wahyu berdiri.

Sosok pocong tersebut sangat jelas dengan seluruh wajah yang terlihat hitam pekat
ditambah kain putih lusuh yang membalut seluruh tubuhnya membuat perasaanku saat itu sudah tidak lagi bisa kugambarkan.

Melihat hal itu tentu, saja aku seketika memejamkan mata sambil menutup pintu utama rumah ini dengan terus berdoa sekuat tenaga agar semuanya baik baik saja.
" Lu kok diam aja, siapa tadi yang ngetuk pintu " imbuh Wahyu sambil berjalan pelan kearahku.

Dan dengan tidak menjawab pertanyaan Wahyu, waktu itu aku langsung merangkul badan Wahyu dan
mengajaknya untuk segera masuk kedalam kamar tidur yang memang terletak tepat disamping pintu utama rumah ini.

" Ayo tidur Yu " ajakku sambil memastikan agar dia tidak melihat kearah belakangnya.
Sesampainya dikamar tidur, aku terus memikirkan semua yang sudah aku alami sambil tidak henti hentinya membaca doa sebisanya.

Malam itu, suasana rumah ini semakin lama semakin tidak mengenakkan,
aroma aneh ditambah suara suara yang semakin lama semakin terdengar jelas seolah menjadi bukti jika ada sesuatu yang sedang mengincar kami.
Dan anehnya, semua gangguan itu seperti hanya ditujukan kepadaku.

Wahyu yang sebelumnya kutahu sangat penakut,
saat itu tiba tiba berubah menjadi sangat tenang dan seolah tidak terpengaruh dengan apa yang sedang terjadi didalam rumah ini.

Hal itu terlihat dari ketenangan dia ketika mendengar suara suara aneh dan bau bau aneh yang saat itu kurasa sangatlah menyeramkan.
"Lu gak denger atau ngrasain sesuatu Yu" Tanyaku heran,

" Denger apa'an, enak banget lo disini, luas banget kamarnya, aku mau tidur dulu ya, capek banget " ucap Wahyu santai sambil mulai memejamkan mata.
Mendengar hal itu, bukannya tenang, aku malah mulai curiga dengan semua sikap Wahyu.

Kenapa,

Karena sejak kecil, aku memang sudah mengenal Wahyu dengan sangat baik,
Melihat perubahan sikap Wahyu yang tiba tiba berubah total, tentu saja saat itu perasaankupun seketika berubah menjadi tidak tenang.
Dan dengan tetap berusaha terus berfikiran positif, akupun akhirnya ikut tidur sambil mulut yang tidak berhenti membaca doa agar semuanya baik baik saja.

Dan akhirnya, sekitar pukul 3 dini hari,
aku terbangun karena aku mendengar suara tangisan yang saat itu semakin lama semakin bisa kudengarkan.

" Hi hi hi hi hiks hiks hiks hiks hi hi hi hiks "

Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut dan segera membangunkan Wahyu.
Tapi anehnya, bukannya bangun, saat itu Tubuh Wahyu tiba tiba terlihat sangat pucat dengan wajah yang menguning ditambah bibir yang berwarna kehitam hitaman.
Melihat hal itu, akupun bingung tidak karuan dan semakin keras menggoyang goyangkan badannya agar dia bangun dari tidurnya dengan diiringi suara tangisan yang semakin lama terdengar semakin jelas saja.
Yu,,,bangun yu,,,, ah jangan becanda dong yu " teriakku.

Karena aku tidak kunjung melihat Wahyu bergerak dari tidurnya, akupun langsung bergegas keluar dari kamar ini dan berlari keluar rumah untuk mencari bantuan.
Namun sesampainya diluar rumah, waktu itu aku sangat kebingungan untuk mencari bantuan kemana, karena selain aku memang tidak tau tentang lingkungan di Mess ini,
suasana disekitar mess saat itu benar benar sangat sepi sekali dengan tidak adanya satupun orang yang terlihat wara wiri.
Sebenarnya waktu itu aku juga berfikir jika ini memang masih jam 3 dini hari, jadi memang wajar jika tidak ada siapapun disini.
Namun karena aku memikirkan keadaan Wahyu, akupun akhirnya terus berlari kesana kemari dengan mengetuk pintu rumah rumah yang ada disekitar mess ini meskipun saat itu tidak mendapatkan satupun jawaban.
Bahkan akupun juga menyadari, jika komplek mess ini jauh dari pemukiman penduduk.

Hal itu masih bisa kuingat ketika aku pertama kali datang kesini, aku memang melihat jika letak komplek mess ini jauh dari pemukiman warga yang dipisah oleh beberapa kebun tebu yang lumayan luas.
Dan karena aku berfikir jika usahaku mencari bantuan malam itu tidak akan membuahkan hasil, akupun akhirnya memutuskan untuk kembali ke dalam messku dengan tetap menjaga Wahyu hingga matahari terbit.
" Sepertinya dikomplek ini tidak ada siapapun, kampung warga jauh juga, mending aku balik ke mess biar bisa jagain Wahyu sampai nanti, toh sebentar lagi shubuh " fikirku.
Dan dengan mempertimbangkan semua itu, akhirnya akupun berlari kembali ke dalam mess agar aku bisa menjaga Wahyu sampai bantuan tiba.

Namun sayangnya, ketika aku masih sampai dihalaman mess,
waktu itu aku kembali terkejut karena aku melihat Wahyu yang tiba tiba sudah terbangun dan sudah ada di samping Pohon Sawo sambil menggaruk garukkan tangannya ketanah.

" Grekkkk grekkk grekkkk grekkk grekkkk grekkk "
Melihat hal itu, tentu saja aku langsung memegangi badanya sambil terus berusaha menyadarkannya.

" Yu sadar yu,,, astagfirullah " teriakku.

Waktu itu, aku lagi lagi juga melihat adanya sosok perempuan yang memang sudah beberapa kali kulihat tersebut.
Sosok perempuan tersebut berjalan pelan mondar mandir didalam Mess seolah memang sedang menunggu kedatangan kami.

Semua itu, dapat kulihat jelas dari arah pohon sawo yang memang terletak tepat di pojok depan rumah ini.
Dan tidak berhenti disitu saja, waktu itu aku juga sempat melihat kembali sosok pocong yang diam dan sesekali meloncat mendatangiku dan Wahyu yang saat itu memang sudah tidak sadarkan diri.

Karena aku berfikir jika semuanya sudah tidak aman lagi, akhirnya tanpa fikir panjang,
akupun langsung menggendong Wahyu sambil berjalan cepat keluar dari komplek mess tersebut.

Anehnya, ketika aku menggendong Wahyu, aku mendengar dengan sangat jelas ditelingaku, waktu itu Wahyu tidak berhenti bergumam dengan sesekali tertawa cekikikan.
Dia terus bergumam tidak karuan, namun setelah kudengar lebih dekat lagi, ternyata dia tidak bergumam, tapi mengucapkan mantra yang memang sempat kami baca sebelum kami berangkat kesini kemarin malam. yaitu,
( Jaelangkung jailangkung, datang tak dijemput pulang tak diantar ). Bukan menggunakan bahasa indonesia namun menggunakan bahasa daerah.
Hingga saat ini, aku sangat tidak bisa melupakkan moment moment di pagi itu, aku melewati ladang Tebu dengan menggendong sahabatku sambil terus mendengarkan alunan mantra itu.
Perasaan takutku hingga kini masih bisa kurasakan, bahkan tidak jarang pula aku seolah masih bisa mendengarkan suara Wahyu yang saat itu memang terdengar berbeda dengan logat Wahyu biasanya.
Suara tersebut terdengar lebih besar dengan bahasa yang sebagian tidak kumengerti karena suara yang kadang terdengar kadang tidak.

Namun ucapan jailangkung tersebut tidak akan bisa aku lupakan karena memang dia menyebutkannya berulang ulang.
Singkat cerita, aku berhasil bertemu dengan seseorang memakai sepeda Onthel yang sepertinya hendak berangkat ke ladang.

Akupun dibantu untuk menggedong Wahyu yang kemudian diajak menuju rumah salah satu warga yang ada di kampung tersebut.
Dirumah warga tersebut, aku menceritakan semuanya yang kami alami, dan karena ada beberapa warga yang juga bekerja di tempat yang sama, akhirnya kamipun tidak kesulitan untuk memberi kabar kepada saudara Wahyu yang memang kami tau beliau memiliki jabatan di tempat kerja tersebut.
Dan akhir cerita, akupun kembali pulang kerumah dengan mengurungkan niatku untuk bekerja di tempat tersebut.
Dan setelah beberapa hari kemudian, aku dan Wahyu oleh keluarga Wahyu diajak ke salah satu daerah di pulau jawa untuk berobat agar aku dan Wahyu dijauhkan dari segala mara bahaya.

Tapi sayangnya, hingga beberapa tahun berikutnya, keadaan Wahyu semakin lama semakin aneh saja.
" Kadang gak papa si mas, kadang tiba tiba ngomong, tertawa dan ketakutan sendiri, gak jelas gitu pokoknya " ucap kakak Wahyu.
Dan setelah sekian lama berlalu, akhirnya aku mendengar jika Wahyu mengalami sakit epilepsi atau Ayan yang membuatnya terkadang kejang kejang tidak karuan.
Mendengar hal itu, tentu saja perasaanku sedih dan sangat terpukul mengingat aku dan Wahyu adalah teman baik sejak kami duduk dibangku sekolah.

( Sesuai permintaan narasumber, kami tidak diberi ijin untuk menuliskan bagaimana keadaan Wahyu selanjutnya, mohon pengertiannya,
Karena keluarga Wahyu meminta tidak menyangkut pautkan kondisi Wahyu dengan hal hal yang berbau mistis )

Dan akhir cerita,

Kini, aku sudah memiliki istri dan 3 orang anak yang tumbuh semakin dewasa.
Semua pengalamanku itu tentu saja tidak akan pernah bisa kulupakan seumur hidupku.

Andai saja jika saat itu aku tidak menuruti Wahyu untuk bermain main seperti itu, mungkin ceritanya tidak akan seperti ini.
Namun pada akhirnya, akupun sadar jika semua itu sudah menjadi takdir illahi, akupun berusaha ikhlas menerima dan menjadikannya sebagai pelajaran yang sangat berharga.
Terimakasih.

Terlepas dari itu semua, hendaknya kita selalu berdoa dan memohon perlindungan kepada tuhan yang maha esa dimanapun kita berada karena setan akan terus menganggu kita dengan segala caranya.
Jaelangkung,
Tentu saja adalah satu dari sekian banyak cara setan untuk menganggu keimanan kita, oleh sebab itu, janganlah sekali kali mencoba hal apapun yang berhubungan dengan setan jika kalian tidak mau menanggung akibatnya.
Ingat...!
Mereka ada dan mereka sedang mengawasi kita.

Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

27 Mar
Warning !!!

Kami tidak pernah memberikan ijin kepada siapapun untuk me reupload cerita kami yang diunggah melalui semua app Podcast ya..
Jadi, jika kalian denger kok ada cerita dan judul yang sama dengan cerita lakon story. Itu memang benar, mereka me reupload cerita lakon story tanpa sepengetahuan kami.

Bahkan, ada juga yang judulnya diotak atik tapi isinya copas dari semua cerita cerita kami lho.
Ya udah biarkan saja dulu, semuanya nanti juga akan kami tindak lanjuti 😁.

Semoga saja cepat sadar, kalau hal seperti itu tidak akan pernah membuahkan hasil, toh selanjutnya juga akan langsung kami urus.
Read 7 tweets
19 Mar
( Semua Nama, Tempat, dan waktu kejadian disamarkan, mohon maaf bila ada kesamaan ).

Cerita ini terjadi sudah bertahun tahun yang lalu, Berawal dari sakitnya orang tuaku yang akhirnya membawaku ke sebuah rumah sakit,
tanpa disangka sangka, disitulah aku mengalami kejadian yang sangat diluar nalar dan akal sehat manusia. Mungkin nanti ketika kalian membaca ceritaku ini, kalian akan mengira ini adalah cerita fiktif dan rekayasa belaka.
Read 116 tweets
25 Nov 20
Cerita Full

Bersenggama Bersama Setan

( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

Perkenalkan namaku Ilham, cerita ini terjadi saat aku masih berumur sekitar 29 tahun,

#bacahorror #lakonmistery #CeritaHororTwitter #horror #lakonstory Image
waktu itu, keadaan ekonomi keluargaku masih sangat jauh dari kata cukup, hal itulah yang membuat aku harus melakukan pekerjaan apapun demi menyambung hidup.
Hingga akhirnya cerita ini pun terjadi, berawal dari tawaran seorang teman, saat itu aku diajak untuk kerja keluar kota dengan dijanjikan bayaran yang menggiurkan.

Meski pada awalnya aku menolak tawaran itu karena aku tidak bisa jauh dengan orang tuaku,
Read 158 tweets
8 Nov 20
FULL STORY

KERANDA MAYAT

( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

#bacahoror
@bacahorror
#lakonstory #lakonmistery #kerandamayat #ceritahorror #ceritaht #horror #threadhorror Image
Perkenalkan namaku Ali, memiliki rumah yang berada tepat disamping kuburan memang menjadi tantangan tersendiri bagiku.
Selama aku tinggal disini, tidak jarang aku dan keluargaku merasakan interaksi dari makhluk tak kasat mata, mulai dari mencium aroma aneh hingga mendengar suara suara yang berasal dari tengah tengah kuburan tersebut.
Read 98 tweets
5 Nov 20
FULL STORY

BAYI GHAIB

( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).

#bacahorror #threadhoror #horror #storyhorror #lakonstory #lakonmistery #ceritahorror Image
Bagi sebagian orang, memiliki buah hati adalah menjadi salah satu dari impian yang harus terwujudkan untuk melengkapi kebahagian, namun ingat, tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan keturunan.
Contohnya adalah aku,
perkenalkan namaku Dewi, aku adalah pasangan suami istri yang sudah lama menikah namun hingga saat ini aku masih belum memiliki keturuan.

Meskipun begitu, tentu saja aku tidak pernah menyerah.
Read 74 tweets
14 Sep 20
Lakon story akan mengajak kalian untuk ikut merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata yang ada di sekitar kalian lho.

#lakonmistery #bacahorror #ceritahorror #horror
#tanahkuburan #lakonstory Image
Bagi yang ingin merasakan sensasinya,
Baca cerita ini di malam hari dan pastikan kalian sendirian.
Jika masih belum malam hari dan tidak sedang sendirian, lebih baik jangan dibaca dulu.

Jejak aja dulu, baca nanti,
biar tidak mubadzir 😅
Selamat Malam,,,,,

Malam ini, Lakon Story akan kembali membagikan pengalaman horror yang datang dari salah satu sumber lakon story.

Untuk kali ini, kami mengajak teman teman pembaca untuk ikut bersama sama merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata yang ada di sekitar kita.
Read 107 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!