Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan.

( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).

...........
Perkenalkan namaku Aris, aku adalah seorang lelaki remaja yang baru saja menginjak usia 20 tahun.

Disetiap harinya, aku tinggal bersama kakek nenek serta adikku ( Retno 5 tahun ). karena kedua orang tuaku yang memang sedang bekerja diluar negeri.
Kami sekeluarga, tinggal disebuah perkampungan kecil yang terletak disalah satu sudut kota yang ada dipulau jawa.
Awalnya, semuanya memang berjalan dengan baik baik saja. Hingga akhirnya semuanya berubah setelah sebuah kejadian yang bisa dikatakan tidak hanya menimpaku saja,
melainkan menimpa seluruh warga kampung yang akhirnya membuat kejadian tersebut tidak akan pernah bisa aku lupakan untuk selama lamanya.

Masih sangat teringat jelas dikepalaku, malam itu entah kenapa, hawa yang ada disekitarku lebih dingin dari sebelumnya,
suasana yang biasanya masih ramai orang, malam itu benar benar sangat sepi entah kenapa.
Bahkan, akupun juga masih ingat, disela sela aku duduk bersama kakek dan nenekku, aku sempat menanyakan tentang keadaan lingkungan yang sepertinya memang sangat mencurigakan.
" Kok dungaren sepi koyok ngeneki yo mbah, embong embong jan suepi raenek uwong blas, padahal iki sek jam 8. ( Kok tumben sepi kayak gini ya mbah, jalanan juga sepi gak ada orang sama sekali, padahal ini masih jam 8 malam )."
Ucapku dengan melihat kakekku yang terlihat memutar mutar radio yang ada didalam rumah ini.

" Laiyo i, kok dungaren, sek yamene. ( Laiya, kok tumben, masih jam segini udah sepi kayak gini ) "
sahut nenek yang malam itu terlihat keluar dari dapur menuju kearah ruang tamu dengan membawa secangkir minuman hangat.
"Yo ncen sepi, wong howone adem e koyok ngene, uwong te metu yo wegah . ( Ya memang sepi, orang dinginnya kayak gini, orang orang mau keluar rumah ya males lah )." Jawab kakekku sambil kembali duduk tenang ditempat duduk favoritnya.
Namun anehnya, setelah beberapa saat kami bertiga terdiam, tiba tiba kakekku terlihat kaget dengan sedikit berdiri dari tempat duduknya seolah melihat sesuatu yang melintas didepan rumahku.
Dan tidak berhenti disitu saja, kakekpun seketika berjalan pelan kearah pintu utama rumah dengan matanya yang melihat kekanan dan kekiri seolah sedang mencari sesuatu.
"Ono opo pak. ( Ada apa pak )" ucap nenek yang malam itu juga terlihat ikut kaget dengan tingkah laku kakek yang memang tiba tiba terlihat aneh.
" Duh gusti.... mugo mugo kabeh diparingi slamet. Wes ayo kabeh mlebu turon, adikmu junjungen gowoen nang sarongku ae. Bengi iki kabeh turu sarongku ae, aku koyok ketok barang seng ora genah ( Ya tuhan, semoga semuanya tetap diberi keselamatan.
Sudah ayo semua masuk kamar, adikmu cepat angkat dan bawa kekamarku saja. Malam ini semuanya tidur dikamarku saja, aku sepertinya melihat sesuatu yang tidak benar ) " teriak kakek dengan seketika menutup pintu utama rumahku dengan gelagat yang terlihat terburu buru.
Mendengar hal itu, tentu saja aku dan nenekkupun seketika patuh dengan perintah kakek.

Karena sejak aku kecil, aku memang sudah diajari ketika kakek berkehendak, aku dan semua orang dirumahpun wajib mengikuti meskipun terkadang aku pribadi tidak tau alasannya.

Benar,
Semua itu memang sudah menjadi kebiasaan yang sulit untuk dihilangkan. Karena akupun tau, jangankan kami yang ada dirumah, orang orang dikampungkupun semua juga sudah faham, jika kakekku sudah berbicara atau memberikan perintah, semua warga pasti mengikutinya.
Karena dikampung ini, kakek adalah sesepuh yang setiap ada kegiatan apapun seputar adat istiadat, beliau selalu menjadi pemimpin yang disegani warga.
Oleh karena itu, tanpa banyak tanya lagi, akupun langsung menggangkat adikku yang saat itu sudah tertidur pulas dikursi ruang tengah rumahku.
Dan tidak berhenti disitu saja, akupun langsung membawa adikku masuk kedalam kamar kakekku yang pada akhirnya, malam itu kami ber empat tidur dikamar kakek dengan aku dan adikku tidur diatas ranjang,
kakek dan nenekku tidur dilantai beralaskan tikar karena memang ranjang yang ada dikamar kakekku ini hanya ada satu.

......
Malam itu, tentu saja aku tidak bs langsung tidur dengan nyenyak, karena selain waktu yang masih menunjukan pukul 8 malam, aku masih memikirkan tingkah laku kakek yang tiba tiba berubah aneh padahal sebelumnya, aku tidak pernah sekalipun melihat kakekku bertingkah gugup spt itu.
Kakek yang sebelumnya terkenal sebagai orang yang sangat tenang dan berwibawa, malam itu benar benar berubah menjadi orang yang sangat aneh seperti sedang dikejar oleh makhluk yang tak kasat mata.
Dengan terus memikirkan semua itu, akupun hanya diam dengan mataku yang memang masih sangat sulit untuk terpejam.
Ditengah tengah aku masih mencoba memejamkan mata, malam itu aku tiba tiba mendengar suara obrolan bisik bisik dari kakek dan nenekku yang saat itu sepertinya juga masih belum bisa tidur dengan tenang.
" Ono opo pak, kok samean sampek koyok ngono, samean ketok opo, sampek saiki jantung samean sek ndredek. ( ada apa pak, kok bapak tadi sampek kayak gitu, bapak habis lihat apa, sampai sekarang jantung bapak masih berdetak kencang lo ). Tanya nenek lirih.
" Aku mari ketok penduso liwat banter mlayu ngetan, pikiranku gak penak, opo jare Sudirman wingi bener yo buk ( aku habis lihat keranda mayat lewat cepat sekali kearah timur, fikiranku jadi gak enak e, jangan jangan apa yang dikatakan Sudirman kemarin benar buk ) "
jawab kakek dengan nada yang juga ikut lirih namun masih sangat terdengar jelas ditelingaku karena memang kami malam itu berada di satu ruangan yang sama.
" Seng tenang sek, didelok disik mene yokpo, ora usah difikir sek ( yang tenang dulu, dilihat saja besuk gimana, jangan difikir dulu ya pak ) " sahut nenek.
" Aku wes 35 tahun luweh gak ndelok penduso lewat koyok iki maeng buk, aku khawatir kabeh bener bener kedadean, iki maeng howone yo ora penak nemen. ( Aku sudah 35 tahun lebih tidak melihat keranda mayat lewat seperti itu, aku jadi khawatir jika semuanya benar benar akan terjadi,
ditambah, ini tadi hawanya juga gak enak sama sekali lo ). Jawab kakekku dengan nada yang terlihat sangat susah.

Dan setelah mendengar obrolan kakek dan nenek, akupun mulai memejamkan mata dengan coba tidak memperdulikan itu semua karena akupun tau,
aku sama sekali tidak mengerti apa yang kakek dan nenekku ucapkan malam itu.

Malam itu, hawa dirumahku benar benar sangat dingin tidak seperti biasanya, angin yang biasanya jarang sekali berhembus, malam itu benar benar berhembus kencang tidak karuan.
Bahkan, aku yang sebelumnya tertidur pulaspun, beberapa kali terbangun karena suara atap rumahku yang bergoyang goyang karena diterpa angin yang malam itu benar benar sangat kencang.
Dan puncaknya, sekitar pukul 02.00 dinihari, aku terbangun karena aku mencium aroma bunga khas pemakaman yang sangat menusuk hidung.

Aroma tersebut tercium kuat dengan diiringi suara jendela kamar kakekku yang tiba tiba terdengar seolah olah sdg diketuk oleh seseorang dari luar.
Namun anehnya, suara ketukan tersebut terdengar sangat cepat dengan tempo yang sangat tidak beraturan.

" Tok, tok, tok toktoktoktoktokok, tok. Tok tok toktoktok "
Mendengar hal itu, akupun seketika terbangun dari tidurku dan mengarahkan pandanganku kearah jendela kamar yang saat itu memang masih dalam keadaan tertutup rapat.
Dan sesaat setelah aku melihat dan mendengar jendela kamar yang terus terusan berbunyi, pandangankupun kuarahakan kearah bawah ranjang dengan maksud ingin melihat kakek dan nenekku tidur, apakah mereka mendengar apa yang aku dengar, fikirku.
Namun anehnya, setelah aku mengarahkan pandanganku kearah lantai tempat kakek dan nenek tidur, malam itu aku tiba tiba sangat terkejut karena aku tidak melihat adanya kakek dan nenekku berada ditempatnya.

" Loh, kakek dan nenek kemana ini, kok gak ada " fikirku.
Mengetahui hal itu, akupun seketika berdiri dan segera menuju kearah jendela kamar yang masih berbunyi tersebut dengan beranggapan suara ketukan tersebut adalah suara dari kakek atau nenekku yang sedang meminta bantuan.
Dan tanpa fikir panjang, malam itu akupun seketika membuka jendela kamar ini dengan diiringi suaraku yang berteriak memanggil nama kakek dan nenekku.

" Mbah " ucapku dengan tanganku yang mendorong jendela kamar agar terbuka semuanya.
Namun anehnya, ketika jendela kamar kakek sudah terbuka lebar, aku tidak melihat siapapun yang ada disamping rumah ini, semuanya tetap gelap gulita karena memang samping rumah ini adalah kebun pisang milik kakek yang biasanya dirawat sehari hari.
Melihat hal itu, akupun kembali terkejut dengan jantungku yang saat itu juga tiba tiba berdegup kencang tidak beraturan.

" Lho kok gak ada orang,, mbah.....mbah..." Teriakku dengan mataku yang mengarah kekanan dan kekiri mencari seseorang yang sudah mengetuk jendela kamar ini.
Namun karena aku tidak kunjung melihat siapapun, akhirnya akupun berjalan keluar kamar kakek dan berencana mencari kakek dan nenekku yang malam itu memang tiba tiba tidak ada.
Namun anehnya, baru saja aku keluar dari kamar kakekku, malam itu aku melihat kakek dan nenekku ternyata terlihat berdiri
dibalik pintu ruang tamu dengan sedikit membuka gordennya seolah olah sedang mengawasi sesuatu.
" Mereka berdua lihatin apa ya,,kok sembunyi sembunyi gitu " fikirku.

Melihat hal itu, tentu saja aku seketika memanggil nama beliau karena akupun curiga apa yang sedang mereka lakukan dimalam yang selarut ini.

" Mbah,,," teriakku,
Mendengar teriakanku, kakek dan nenekku yang sebelumnya terlihat sibuk mengawasi sesuatupun seketika bersama sama menoleh kearahku dengan tatapan yang terlihat sangat terkejut.
Bahkan, mereka berduapun tiba tiba berlari kearahku dengan tangannya yang seketika menuntunku untuk masuk kembali kedalam kamar dengan langkah yang terbilang sangat gugup ketakutan.
Sesampainya didalam kamar, tiba tiba aku seketika diarahkan untuk ikut tidur diatas lantai dengan adikku yang juga diangkat oleh nenekku agar ikut tidur bersama kami diatas lantai dengan gelagat yang mencurigakan seolah benar benar sedang dalam keadaan yang sangat ketakutan.
Dan yang paling membuat aku bingung adalah, disela sela kakek menata tempat tidurku, kakek sempat berkata kepada nenek jika semua yang dikhawatirkannya sepertinya akan terjadi.
Hal itu semakin membuat aku bingung dan tentu saja malam itu aku hanya bisa diam dengan tidak berani sekalipun menanyakan apa yang sebenarnya telah terjadi didalam rumah ini.

Singkat cerita,

Malam itupun berlalu begitu saja.
Keesokan harinya, kami semua dikejutkan dengan adanya kabar kematian dari warga kampungku yang saat itu berjumlah lebih dari satu.

Dan yang paling membuat aku terkejut adalah, semua warga yang meninggal tersebut, tidak ada satupun yang mengidap penyakit kronis.
Mereka semuanya sebelumnya baik baik saja, bahkan bisa dikatakan sangat sehat dengan usia yang tidak terlalu tua.
Dan dengan coba tidak terlalu memikirkan hal itu, akupun seperti biasa langsung diajak oleh kakekku untuk pergi kerumah satu persatu warga yang sedang mengalami musibah tersebut untuk melakukan takziyah dan berbela sungkawa.
Dan singkat crta, waktupun menunjukan pukul 17.00 sore.
Sore itu, aku akhirnya sampai dirumah orang terakhir yang meninggal di hari itu.

Setelah semua doa dan bela sungkawa sudah kulakukan, tiba tiba kakekku menghampiriku dengan maksud menyuruhku untuk pulang terlebih dahulu.
" Le samean moleh disik yo, ngomong mbok e, aku ngkuk moleh bengi, aku kate ngaji ngalih ngalih, terus te mampir nang omah e pak Sudirman.
( Nak, kamu pulang dulu ya, bilang mbahmu, aku nanti pulang malam, soalnya aku mau mengaji pindah pindah, kan ini tadi banyak sekali orang yang meninggal dunia, terus aku nanti juga mau mampir kerumah pak Sudirman. " Ucap kakekku jelas.
Dan tanpa membantah semua perkataannya, akupun sore itu seketika pulang kerumahku begitu saja.

Sesampainya dirumah, tentu saja aku seketika langsung menemui nenekku yang anehnya, sore itu terlihat marah marah tdk karuan dg adikku yang juga sudah terlihat menangis tersedu sedu.
" Nopok o mbah, Retno rewel maleh ta. ( Kenapa mbah, Retno rewel lagi ya ). " Ucapku sambil menggendong adikku yang sore itu masih menangis tersedu sedu.
" Wong wes sorop kok gak gelem dijak mlebu omah, iku maeng dulinan lemah ndek ngarep omah gak mari mari, wong usume molo kok te angel. ( Orang sudah menjelang magrib kok gak mau diajak masuk rumah, itu tadi dia mainan tanah didepan rumah gak selesai selesai,
sekarang lagi banyak bahaya kok gak bisa dibilangin ). " Ucap nenekku dengan nada yang memang sedikit kesal.

" Sudah sudah diam dek, ini memang sudah sore lo " ucapku sambil menenangkan tangisan adikku.

" Mbah mu nandi le, ( kakekmu kemana nak ) " tanya nenek tiba tiba.
" Mbah ngaji riyen, la katah i seng sedo, rupane sampek bengi, wau tirose nggeh arep mampir dalem e pak Sudirman. ( Kakek mau ngaji dulu nek, la mmg bny yg meninggal dunia lho, sprtny ngajinya smp mlm, dan itu tadi juga bilang mau mampir kerumah pak Sudirman). " Terangku jelas.
Dan setelah mendengar semua penuturanku, akhirnya kami semuapun masuk kedalam rumah agar bisa segera beristirahat.

Malampun tiba......

Malam itu, entah kenapa, keadaan dirumahku semakin lama terasa semakin aneh saja.
Angin malam yang terasa semakin kencang dengan diiringi suara burung yang tidak berhenti berkicau, membuatku sempat berfikir jika sepertinya ada sesuatu yang akan terjadi didalam rumahku.
Merasakan hal itu, tentu saja akupun seketika membicarakannya kepada nenekku yang saat itu tiba tiba terlihat duduk diam diruang tamu rumahku.

" Mbah mboten sare ?. ( Nenek gak tidur nek ? ) " Tanyaku sambil ikut duduk tepat disamping nenekku.
" Walah sek jam 21.00 ae le...mbahmu yo durung moleh kok, tak ntenane sek. ( Halah ini masih jam 21.00 malam, kakekkmu juga belum pulang, gak papa kok, biar kutunggu sini saja ) " ucap nenekku pelan.
" Nggeh pun, kulo sare riyen nggeh mbah, tak kelonane Retno. ( Yasudah, aku tidur dulu ya nek, mau nemenin Retno ). Ucapku sopan.

" Turu ndek nisor ae yo le, pikiranku gak karu karuan soal e ( tidur dilantai saja ya nak, fikiranku gak karu karuan ini soalnya ). Sahut nenekku.
Dan dengan mematuhi perintah nenekku, akhirnya akupun berjalan pelan kearah kamar kakek dengan adikku yang sudah terlebih dahulu berada didalam kamar kakek dengan keadaan yang sudah tertidur pulas.
Dan setelah selesai mempersiapkan semuanya, akhirnya akupun tidur tepat disamping adikku dengan badanku yang juga terasa lelah karena sudah berkeliling seharian.
Namun anehnya, belum lama aku beristirahat, tiba tiba aku kembali mencium aroma bunga khas pemakaman yang sangat menusuk hidung, aroma wanginya ditambah dengan semilir angin yang berhembus,
tentu saja membuatku malam itu kembali tidak bisa tidur dengan nyenyak meskipun selimut sudah menutupi seluruh tubuhku dengan sangat rapat.
Dan tidak berhenti disitu saja, ditengah tengah aku mencoba terus memejamkan mata, tiba tiba aku mendengar suara benda yang diseret dengan sangat pelan yang sepertinya suara seretan tersebut berasal dari dalam rumah ini.

" Sreeeeeetttttttttttttt "
Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika membuka mataku dengan mulutku yang tetap diam mencoba mendengarkan lagi semuanya dengan lebih dalam.
Dan setelah aku mendengarnya lebih teliti, malam itupun aku langsung curiga karena suara tersebut tidak kunjung hilang namun terus saja berputar putar didalam rumah.
Karena aku mulai penasaran, akhirnya akupun berjalan pelan kearah pintu kamar kakek dan membukanya sedikit bermaksud untuk mengintip apa yang sebenarnya terjadi didalam rumahku ini.

Dan setelah pintu berhasil kubuka sedikit dan pandanganku bisa melihat kearah luar,
Malam itu aku benar benar sangat terkejut tidak karuan, jantungku yang sebelumnya tenang, malam itu seketika berdetak kencang dengan nafasku yang juga seolah terasa sulit untuk dihembusakan.

Kenapa..

Benar sekali,,
malam itu, ternyata suara yang kudengar tersebut ternyata bukan suara benda yang diseret, melainkan itu adalah suara dari kain panjang yang menyapu lantai karena dipakai oleh sesosok makhluk halus yang sedang berjalan melayang sekitar 20 cm dari atas lantai.
Pakaian hitamnya yang terlihat lusuh dengan bentuknya yang menyerupai jubah, hingga saat inipun masih tidak bisa aku lupakan.
Semua itu kulihat dengan jelas meskipun hanya sesaat karena ketika aku melihatnya, makhluk halus tersebut sudah bergerak kearah luar rumahku melalui pintu utama yang malam itu juga tiba tiba terbuka lebar.
Karena aku sudah merasa tidak aman lagi,
akupun seketika berbalik badan dan langsung mengangkat adikku yang saat itu masih tertidur pulas untuk segera kubawa keluar dari kamar tidur kakekku.
Dan tidak berhenti disitu saja, malam itu aku
Juga berlari menuju kearah ruang tamu untuk melihat keadaan nenekku yang memang sebelumnya kulihat sedang duduk disitu.
Sesampainya diruang tamu, aku kembali terkejut tidak karuan, karena malam itu, tepat pukul 23.45 malam, aku melihat nenekku sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Beliau meninggal dengan keadaan duduk diruang tamu dengan mulutnya yang sudah menganga ditambah sekujur tubuhnya yang sudah putih pucat tidak karuan.

Mengetahui hal itu, akupun seketika menangis histeris dengan teriakkanku yang sudah tidak lagi bisa kutahan.
" Innalillahi wa inaillaihi Roji'un " teriakku kencang.
Malam itu, aku memeluk tubuh nenekku dengan rasa kehilangan yang hingga sampai saat ini masih sangat tidak bisa aku lupakan.
Dan karena malam itu aku tidak kunjung mendapat bantuan, akhirnya akupun segera keluar dan berlari kearah rumah pak Sudirman yang berjarak kurang lebih 100 meter dari arah rumahku.
Namun anehnya, baru beberapa langkah aku berlari keluar dari rumahku, malam itu aku kembali melihat pemandangan yang sangat tidak masuk di akal.
Malam itu, aku melihat dg mata kplku sndri, tepat disamping rmhku, ada sebuah benda besar yg kuduga kuat sdlh sbuah keranda mayat
Hal itu dapat kupastikan krn bentuknya yg mmg sma dg keranda-keranda mayat pd umumnya tapi yang kulihat wkt itu lbh ktor dan spt sdh lama tdk trpkai
Keranda mayat tersebut terlihat terbuat dari bambu dengan kain penutupnya yang terlihat lebih lusuh dari keranda keranda mayat pada umumnya
Namun krn aku sdh tdk lagi menghiraukan semua itu, akupun akhirnya terus berlari dg tangisanku yang seolah olah sudah tidak bs lg berhenti.
Singkat cerita,

Sesampainya aku dirumah pak Sudirman, tentu saja aku langsung berteriak histeris memeluk kakekku yang saat itu masih duduk duduk bersama beberapa orang yang sepertinya mereka adalah para sesepuh yang ada dikampungku ini.
Dan setelah aku menceritakan semuanya, akhirnya merekapun beramai ramai menuju kerumahku untuk segera mempersiapkan prosesi pemakaman nenek yang akan dilaksanakan keesokan harinya.

.....
Keesokan harinya, kami semua lagi lagi dikejutkan dengan berita kematian yang bisa dikatakan tidak masuk akal.

Di hari yang sama dengan nenekku meninggal, waktu itu lagi lagi ada 3 orang yang juga meninggal dunia .
Mengetahui hal itu, awalnya kami memang menganggap semua ini hanyalah sebuah kebetulan belaka dengan dalih bahwa kejadian ini sudah menjadi takdirnya dan tidak sekalipun menghubung hubungkan dengan hal - hal yang tidak masuk kedalam logika.
Namun nyatanya, setelah berminggu minggu kematian warga terus terjadi dikampungku dengan jumlah yang sangat tidak masuk akal, wargapun perlahan mulai menduga jika semua ini ada hubunganya dengan makhluk yang tak kasat mata.
Bahkan, banyak juga dari beberapa warga yang mengaku melihat sebuah keranda mayat yang tiba tiba ada disalah satu sudut jalan, dan tidak sedikit pula warga yang mengaku melihat keranda mayat tersebut sedang melayang layang.
Mengetahui semua itu, stlh kakekku sudah dinyatakan tenang dan bisa diajak untuk kmbl berdiskusi,
akhirnya para sesepuh dikampungkupun mlkkn pertemuan yang kebetulan pertemuan tsb dilaksanakan dirumahku mengingat kakekkulah disini yang dianggap sbg penasehat utama kampung ini.
Sebelumnya, sejak kematian nenek, kakek memang seolah drop, dan tidak mau diajak untuk berbicara oleh siapapun,
kakek seolah acuh dan tidak lagi mau membuka pintu rumahku dengan tingkah yang sangat aneh yang akupun bisa mengerti jika kakek saat itu masih dalam keadaan yang terpukul karena ditinggal nenekku pergi.
Namun setelah beberapa lama kemudian, akhirnya kakekkpun terlihat bisa menerima semua kenyataan yang ada dan bersedia untuk kembali mengadakan pertemuan untuk membahas bagaimana mengatasi semua masalah ini.
Dan singkat cerita, pertemuan itupun terjadi.
Selama pertemuan tersebut, tentu saja aku mendengar apa yang mereka bahas, bahkan disitu aku bisa dikatakan ikut duduk bersama mereka dengan telingaku yang benar benar mendengarkan semuanya.
Masih sangat teringat jelas dikepalaku,
Apa yang aku dengarkan di pertemuan waktu itu, adalah ilmu pertamaku yang akhirnya bisa membuat aku menjadi seperti sekarang ini.
Semua hal tentang adat istiadat dan segala macam budaya leluhur, malam itu benar benar aku dengarkan dengan baik. Namun karena saat itu aku masih berusia 20 tahun, tentu saja aku hanya bisa diam dengan harapan semua yang kudapatkan malam itu bisa berguna disuatu hari nanti.
Dan kenapa pertemuan itu membahas budaya dan adat istiadat leluhur, padahal sebenarnya masalah waktu itu adalah jumlah kematian yang meninggkat drastis ? Fikirku.
Ternyata, yang sedang dialami kampungku saat itu adalah wabah ghaib atau biasa orang jawa sebut dengan sebutan Pagebluk, lampor, kromoleo ataupun semacamnya.
Wabah ini memang bisa berupa penyakit ataupun tidak, Namun yang jelas,
Wabah ini terjadi ditandai dengan adanya keranda mayat yang terlihat di bagian sudut kampung atau bisa dikatakan berkeliling kampung.
Bahkan, dalam hal ini, ada yang mengatakan jika pagi sakit, sorenya akan meninggal. Atau jika sore sakit, paginya akan meninggal. ( Sore loro isuk mati, isuk loro sore mati ).
Mendengar hal itu, akupun seketika terkejut tidak karuan, karena akupun masih ingat dengan jelas, jika waktu itu kakek pernah mengatakan jika beliau sempat melihat keranda mayat tersebut berjalan jalan.
Dan tidak berhenti disitu saja, akupun juga tidak bisa melupakan keranda mayat yang kulihat tepat disamping rumahku dimalam ketika nenekku meninggal tersebut.
Namun karena aku merasa tidak memiliki hak untuk ikut mengutarakan pendapat, akhirnya akupun tetap diam dengan tetap menyimpan semuanya sendirian.

Dan singkat cerita,
Setelah pertemuan malam itu, para sesepuh sepakat, di tiap malam hari, semua warga diarahkan untuk menyalakan api unggun disetiap depan rumahnya.
Hal ini menurut kakek bisa menjadi penangkal dari datangnya makhluk halus yang konon katanya dialah yang memikul keranda mayat yang terlihat hanya berjalan jalan sendiri tersebut.

Dan tidak berhenti disitu saja, semua warga juga diarahkan untuk tetap terjaga hingga malam hari.
Dengan tidak lupa, semua warga juga diharuskan untuk selamatan penolak bala yang diperuntukan untuk dirinya sendiri dan keluarganya masing masing.
Selamatan tersebut, berupa makanan, jajanan yang disertai dengan berbagai persyaratan yang harus dipenuhi yang nantinya harus disebarkan ketetangga kanan kiri rumahnya.

Dan puncaknya,
Semua warga yang tinggal di kampungku harus melakukan selamatan yang dilakukan di tengah tengah kampung dengan maksud bersyukur kepada tuhan atas limpahan rizkinya serta meminta perlindungan atas semua kejadian yang ada.
Semua prosesi upacara tersebut, tentu saja dilakukan dengan cara yang bertahap dengan segala proses persyaratan yang terbilang cukup rumit yang memang sudah menjadi tradisi dan kebudayaan masyarakat yang ada dipulau jawa.
Dan setelah semua upacara tersebut dilakukan, akhirnya angka kematian dikampungkupun perlahan mulai berkurang secara signifikan.

Dulu yang hampir setiap hari ada lebih dari 3 orang yang diumumkan meninggal, sekarang semua itu sudah berangsur angsur berkurang.
Dan setelah beberapa waktu kemudian, akhirnya aku sudah tidak lagi mendengar laporan warga tentang adanya keranda mayat yang memang sebelumnya sangat meresahkan tersebut.
Hal itu tentu saja membuat aku dan seluruh warga kampungku sangat bersyukur, karena pada akhirnya, semuanya sudah kembali normal seperti sedia kala.

.........

Cerita ini dituliskan dengan merubah timeline waktu untuk mempermudah para pembaca dalam memahami isinya.
Sebenarnya, cerita ini terjadi disekitar tahun 1982 - 1988, dalam kurun waktu kurang lebih 40 hari.

Dalam kurun waktu tersebut, di kampung yang ada di dalam cerita ini, benar benar mengalami fenomena yang biasa org sebut dg sebutan pagebluk, lampor atau entah apapun itu namanya.
Yang jelas, ditahun 80 an tersebut, semuanya benar benar terjadi dan sepertinya semua yang dikatakan oleh narasumber kami bukan hanya sebuah dongeng belaka, namun benar benar kenyataaan yang ada.

Selesai.

.........

Jika kita berbicara tentang hari ini,
Akhir akhir ini, angka kematian yang ada di pulau jawa khususnya, sepertinya sedang mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

Dan tidak sedikit pula yang menghubung hubungkan semua kematian tersebut dengan fenomena keranda terbang, pagebluk, lampor ataupun sejenisnya.
Apakah semua itu memang ada hubungannya ?..

Tunggu dulu...

Sebelum kita menyimpulkan semua itu,,,ada baiknya jika kita tidak melupakan keadaan kita saat ini.

Mari kita coba memandang fenomena yang terjadi saat ini dari segi ilmu pengetahuan.
Saat ini, indonesia sedang dilanda Corona, dan bulan ini sepertinya sedang parah parahnya hingga akhirnya pemerintah menerapkan PPKM.

Mungkin saja, hal itulah yang akhirnya membuat angka kematian yang akhir akhir ini sangat meningkat drastis.
Bisa jadi, semua ini memang benar benar karena virus ataupun wabah yang sedang melanda negeri ini. Bukan karena lampor, keranda terbang, pagebluk ataupun yang lainnya.

Namun ingat,
Kita juga tidak boleh serta merta melupakan adat tradisi budaya leluhur yang memang sudah tertanam dikehidupan kita, apalagi kita hidup sebagai orang indonesia dengan segala macam kebudayaannya.
Tentu saja, banyak sekali orang yang memandang fenomena ini dari segi spiritual, adat dan budaya yang memang diluar akal sehat manusia.

Apakah itu salah ?....

Tidak..
Semua itu sah sah saja dan tidak ada yang melarangnya, karena pada akhirnya, semuanya akan kembali kepada keyakinan kita masing masing.

Sekarang...

Mari kita coba menanggapi fenomena ini dan fenomena keranda mayat yang sempat viral tersebut dari segi spiritual.
Fenomena tersebut, bisa jadi memang benar adanya.

Karena, jika kita menggali lagi jauh kembali kebelakang. Penampakan keranda mayat adalah sebuah pertanda jika suatu daerah sedang mengalami wabah ataupun musibah.
Bisa jadi keranda tersebut benar benar pernah terlihat oleh warga yang menandakan jika wabah corona didaerah tersebut sedang mengalami peningkatan yang akhirnya banyak sekali menimbulkan kematian.
Tapi jika ada foto dan video yang terkesan melebih lebihkan, saya rasa itu semua ulah oknum seseorang yang hanya ingin memperkeruh keadaan.

........

Bagaimana tanggapan kalian, kalian setuju dengan pendapat ilmu pengetahuan atau setuju dengan pendapat spiritual ?
Tentu saja selalu ada yang setuju dengan pendapat ilmu pengetahuan dan juga selalu ada yang setuju dengan pendapat spiritual.

Namun asal kalian tau..
Semua hasil diskusi kalian tidak akan pernah bisa menemukan 1 jawaban.

Karena pada dasarnya, ilmu pengetahuan dan ilmu spiritual tidak akan pernah bisa disatukan.
Ilmu Pengetahuan punya jalannya sendiri untuk menyikapi sesuatu, begitu juga dengan ilmu spiritual yang juga punya tanggapan sendiri perihal menyimpulkan sesuatu..

Dan kedua hal itu tidak akan pernah bisa menjadi satu.

............
Terlepas dari itu semua, apapun yang terjadi di dunia ini, sudah menjadi kehendak dari sang maha kuasa, hendaknya kita senantiasa terus berdoa agar kita dijauhkan dari segala marabahaya.

Semoga lekas sembuh indonesiaku.

.......
( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story. semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story,
silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).
Terimakasih teman teman, smg cerita ini menemani hari hari kalian.
Sampai jumpa di cerita cerita kami selanjutnya

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

7 Jul
LAMPOR

Kabupaten Malang 7 Juli 2021

A Thread Pendek

@bacahorror
#bacahorror

#lakonstory #lakonmistery #lampor #kisahnyata Image
Foto ini saya dapatkan dari status WA yang menyebar luas di kalangan masyarakat ada di kabupaten malang..banyak yang menduga hasil jepretan tersebut menangkap sebuah visual yang menampakan sebuah Keranda mayat yang berada di atap salah satu rumah warga.
Terlepas dari foto itu rekayasa atau bukan..tapi nyatanya setelah kejadian itu..Saat ini banyak sekali warga yang meninggal dunia..
Read 11 tweets
4 Jul
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan )

Jika diajak kembali mengenang pengalaman waktu itu, hingga saat ini aku seolah masih tidak percaya jika semua itu bisa terjadi kepadaku.
Sebuah pengalaman pilu tentang proses penarikan uang ghaib yang awalnya kukira semua itu hanyalah bualan belaka, ternyata akhirnya aku dibantai habisan habisan oleh makhluk halus yang usut punya usut datang karena perbuatan yang aku lakukan.
Read 125 tweets
2 Jul
Ada yang pernah dengar
UANG GHAIB ?
DANA GHAIB ?

Penarikan uang ghaib atau entah apapun itu namanya. Yang jelas, dalam kepercayaan tersebut, kita akan dijanjikan sejumlah uang yang konon katanya berasal dari dunia lain.
Bahkan, sampai detik ini masih banyak sekali website dan juga akun akun sosial media yang masih menawarkan jasa penarikan uang Ghaib tersebut.
Lantas, apakah semua itu memang benar adanya ?
apakah benar, uang tersebut berasal dari dunia lain, atau jangan jangan semua itu hanyalah sebuah praktek penipuan ?.
Read 6 tweets
1 Jul
" Tok, tok, Tok, Tok " suara pintu yang malam itu tiba tiba terdengar berbunyi.

Mendengar hal itu, akupun seketika bangun dari tidurku dan melangkahkan kakiku maju agar bisa sedikit lebih dekat dengan pintu rumah nenekku.
" Siapa ya, malam malam gini kok ada suara orang ngetuk pintu " fikirku dengan tanganku yang perlahan membuka gorden yang berada tepat disamping pintu.
Read 41 tweets
20 Jun
Apa yang ada difikiran kalian ketika kalian mendengar kata " Gunung kemukus ".

Benar sekali.

( Pesugihan )

Bukan hanya itu, mungkin fikiran kita juga akan seketika mengarah ke Hubungan Suami Istri.
Kenapa hal itu terjadi,
Karena, di Gunung kemukus, ada sebuah kepercayaan masyarakat tentang sebuah ritual Pesugihan yang mengharuskan pelakunya melakukan hubungan Intim agar keinginannya bisa tercapai.

Lantas, apakah semua itu benar benar membuahkan hasil ?.
Read 92 tweets
15 Jun
Jika kita mendengar kata Penari, mungkin yang ada difikiran kita adalah seseorang yang menggerakkan tubuhnya dengan begitu indah yang diiringi dengan alunan musik yang memang bisa memanjakan mata.
Namun apa jadinya jika penari yang kita lihat bukanlah penari pada umumnya, melainkan makhluk halus ?.
Read 116 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(