Thread by @adelbert_rusty

HILANG

Berdasarkan dari sebuah kejadian nyata

@IDN_Horor @qwertyping @bacahorror @PenulisMalam94 @chow_mas

#ceritahorror #ceritaserem #KisahNyata #CeritaMisteri

Image by Google

Malem sob!
Kisah yg akan ane tulis di bawah ini merupakan sebuah peristiwa yg pernah terjadi di kota ane beberapa waktu yg lalu. Nama dan tempat akan ane samarkan utk menjaga nama baik pihak yg bersangkutan.

Sebelum mulai, yuk ramein tritnya dgn like rt dan komen sekalian.
Kalo udah, so let the haunt begin!

*****

Siang hari itu, Tika sedang mengasuh adik laki-lakinya di teras rumah. Usia Tika hampir tujuh tahun saat itu, tapi ia sudah ditugaskan oleh ibunya utk membantu menjaga adiknya tersebut.

Ibu Tika sedang repot dengan usaha jahitannya di dalam rumah, hingga kadang tak sempat mengurus anak-anaknya. Suaminya baru saja meninggal sebelum adik Tika lahir. Mau tak mau ia harus berusaha lebih keras untuk kesejahteraan keluarga mereka.

Sebenarnya si ibu ingin mencari seorang pengasuh anak, tapi keadaan ekonomi mereka masih hanya cukup untuk makan sehari-hari. Untungnya Tika dapat diandalkan. Diusianya yg masih terbilang kecil, ternyata ia bisa mengasuh dan menjaga adiknya dgn cukup baik.

Susahnya, adik Tika yg berumur setahun lebih sedikit ini terkadang suka rewel. Mungkin dikarenakan ia bosan berada di dalam rumah terus. Karena itu, Tika selalu membawanya untuk duduk bersantai di teras rumah.

Sambil melihat orang-orang yg berlalu lalang, ataupun anak-anak kampung yg melintas, jadi hiburan tersendiri bagi Tika dan si adik setelah jenuh menonton TV.

Pada hari itu, si adik , entah kenapa menangis terus. Ia merengek meminta kakaknya untuk membawanya ke teras rumah. Tentu saja Tika tak mau, karena diluar gerimis sedang turun. Ibu juga melarang mereka utk keluar.

Tapi, si adik malah makin keras tangisannya. Siangnya, barulah gerimis tadi sedikit mereda. Si ibu yg sudah pusing mendengar anaknya menangis, akhirnya membolehkan Tika membawa adiknya keluar rumah. Namun, ia tak mengira akan terjadi suatu peristiwa yg akan menimpa anaknya tsb.

Sekitar pukul dua siang, Tika masih mengawasi si adik yg sedang asyik bermain. Ia merangkak kesana kemari, sesekali juga berdiri kemudian jatuh lagi, karena si adik ini masih dalam proses baru belajar berjalan. Di tangannya tertenteng boneka kucing yang selalu ia pegang.

Tika menguap. Sebenarnya ia sedang mengantuk berat. Ingin rasanya bisa tidur siang. Tapi, ibu akan marah kalau sampai ia tak menjaga adiknya. Ia terlalu takut kalau dimarahi ibu. Tapi, rasa kantuknya menghilang seketika saat ada beberapa orang muncul tepat di depan rumahnya.

Orang-orang itu nampak asing di mata Tika. Mereka semua mengenakan jubah hitam yg menutupi seluruh tubuh. Wajah mereka pun tak dapat dilihat. Mereka diam mematung sambil mengamati Tika dan adiknya.

Saat itu, Tika mulai ketakutan. Ia kuatir kalau mereka ini akan melakukan sesuatu hal yg jahat. Ia berniat membawa adiknya untuk masuk ke dalam rumah, tapi aneh, tubuhnya jadi tak dapat digerakkan.

Orang-orang berbusana serba gelap itu berjalan mendekati si adik yg sedang duduk terdiam melihat ke arah mereka. Tika panik ketika salah satu dari mereka mulai mengangkat adiknya dan membawa ia pergi.

Sebenarnya Tika ingin berteriak memanggil ibu, tapi ia hanya bisa diam menyaksikan sosok itu dengan enteng membawa adiknya. Tak ada suara apapun yg terdengar. Bahkan adiknya pun tak menangis. Ia melihat ke kakaknya tsb dgn pandangan kosong.

Sosok-sosok tak dikenal tsb mulai berjalan menjauhi rumah. Tika masih duduk terdiam melihat kepergian mereka yg memboyong adik lelakinya itu.
Bahkan sampai mereka menghilang dari pandangan, gadis kecil itu tetap saja melongo kebingungan.

Beberapa menit kemudian, si ibu keluar dari dalam rumah. Mungkin ia heran kenapa tiba-tiba saja situasi saja jadi sepi tanpa ada suara anaknya. Ia mendapati Tika sedang melamun sendiri, tapi tak dilihatnya ada si adik disitu.

Ibunya pun menanyai Tika kemana adiknya. Tapi, Tika tetap dengan lamunannya. Ia seperti tak sadar. Ibunya pun panik. Mulai merasa ada kejanggalan, ia guncang keras-keras tubuh anaknya itu. Lalu, ia cubit lengan Tika berharap ia lekas sadarkan diri.

Syukur Tika segera tersadar dari lamunannya. Sang ibu pun bertanya apa yg terjadi dan kemana si adik yang tadi bersamanya. Dengan terbata-bata, Tika pun menyebutkan peristiwa aneh yg terjadi barusan.

Mendengar penuturan itu, si ibu yg tadinya panik, kini menjadi histeris. Ia baru menyadari, kalau anaknya yg terkecil telah hilang. Berdasarkan info yg disebutkan oleh Tika, kemungkinan besar anaknya tsb telah diculik orang.

Tak menunggu waktu lama, si ibu pun berlari menyusuri jalan yg sepi pada siang hari itu. Berharap masih dapat mengejar si pelaku yg telah membawa lari anaknya. Ia masuk ke setiap gang di sekitar situ, tak lupa menanyai orang yg ditemuinya untuk menanyakan-

-kalau saja ada yg melihat orang-orang dengan jubah gelap seperti yg Tika sebutkan tadi.
Tapi, hasilnya nihil. Tak ada satupun yg melihat ataupun berjumpa dgn orang-orang seperti itu. Mungkin mereka telah pergi sangat jauh dengan cepatnya.

Lelah mencari, ia pun pulang dengan lelah dan hati yg gelisah. Tak menyangka kalau anaknya malah menjadi korban penculikan. Ia juga menyesal, kenapa harus menyuruh anak sekecil Tika utk menjaga adiknya. Di rumah, ia pun menangis sejadi-jadinya.

Di pojok ruangan, Tika menyaksikan si ibu sedang menangis. Ia baru menyadari kalau saat ini, adik satu-satunya telah hilang diculik orang. Tepat di depan matanya sendiri.

*****

Lanjutannya besok ya sob!

Kita teruskan!

Proses pencarian si adik yg hilang mulai dilakukan. Banyak juga pihak yg ikut membantu dalam kegiatan tsb. Diantaranya ada dari kepolisian yang ikut menyelidiki kasus penculikan ini.

Petunjuknya hanya berdasarkan dari keterangan Tika yg melihat peristiwa itu secara langsung. Ia pun menceritakan hal ganjil yg dialaminya saat penculikan itu terjadi. Diduga, kemungkinan besar Tika sedang dalam kondisi terhipnotis sehingga ia tak mampu berbuat apa-apa saat itu.

Tika juga menyebutkan ciri-ciri pelaku yg masih sangat diingatnya. Kepolisian pun bergegas memburu mereka yg dicurigai sebagai komplotan spesialis penculik anak-anak.

Kerabat dari si ibu juga sibuk berkeliling kota mencari keberadaan adik Tika. Mereka memeriksa setiap tempat dan sudut, tapi sayang sekali tetap saja tak membuahkan hasil.

Mereka juga meminta bantuan beberapa paranormal untuk melacak lokasi si adik. Tapi jawabannya malah simpang siur.

Ada yg mengatakan kalau anak itu sudah di bawa ke kota A, yang satu lagi bilang kalau ia sudah berada di kota B, bahkan ada yg bilang kalau si pelaku telah membawanya keluar pulau.
Ibu Tika malah makin depresi mendengar semua kabar buruk tsb.

Hari ke hari tetap saja belum ada titik terang tentang menghilangnya si adik. Entah di bawa kemana bocah malang itu oleh orang-orang tsb. Pencarian pun sudah tak segencar di hari-hari pertama penculikan.

Tika memilih untuk berdiam diri di dalam kamar. Ia takut untuk bertemu orang, ia juga bosan menjawab semua pertanyaan yg dilontarkan kepadanya. Sedangkan si ibu benar-benar jatuh dalam kesedihan. Ia masih belum bisa percaya anak bungsunya itu telah menghilang.

Ditambah lagi tak ada sekalipun berita mengenai anaknya itu. Bocah itu lenyap begitu saja seperti ditelan bumi, tak jelas keberadaannya. Entah hidup atau sudah mati. Lagi-lagi si ibu menangis karena sedih yg tak tertahankan.

*****

Hari ketujuh semenjak penculikan si adik. Belum juga ada hasil dari proses pencarian yg dijalankan. Ibu Tika mulai putus asa. Kemungkinan terburuk ia tak akan pernah lagi menemukan anaknya itu. Pihak kerabat juga meminta ia dan Tika utk merelakan kehilangannya.

Namun, hal yg terjadi berikutnya sangat di luar dugaan.

Sore hari itu, tetangga sebelah mereka hendak membersihkan selokan di depan rumah. Memang sudah jadi kebiasaan rutinnya untuk mencegah saluran got itu tersumbat.

Selokan yg tak seberapa luasnya itu di tutup dengan papan utk menghindari sampah masuk ke dalamnya. Sewaktu ia membuka bilah papan tsb, matanya tertuju ke suatu benda yg timbul di saluran air itu.

Air di selokan itu memang sangat hitam , tapi ia bisa melihat benda yg tersembul di situ. Sebuah boneka berbentuk kucing, yg saat ini penuh dengan kotoran.

Merasa ada yg aneh, ia lalu mengambil boneka itu. Saat ia mengangkatnya, ada sesuatu yg ikut tertarik. Sebuah tangan mungil menggenggam bagian kaki boneka tsb. Tetangga itu menahan napas.

Kembali ia tarik boneka itu sedikit lebih keras. Sesosok tubuh anak kecil muncul dari dalam selokan dengan keadaan kotor berlumuran air comberan. Sosok si adik yang dinyatakan hilang selama tujuh hari itu, akhirnya ditemukan. Namun sayangnya, ia telah tewas.

*****

Tak satupun yg mengira kalau anak itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan seperti itu. Tubuhnya telah membengkak dan mengeluarkan bau tak sedap, yg artinya ia telah berada di dalam selokan itu sejak di hari ia dinyatakan hilang.

Di duga, ia telah jatuh ke dalam selokan itu karena faktor kelalaian sewaktu di asuh Tika pada hari itu. Namun, gadis kecil itu mengaku ia tak melihat adiknya terjatuh. Ia masih berkilah kalau ada orang yg membawa si adik. Meskipun ia tak tahu bagaimana caranya-

-si adik bisa ditemukan di dalam selokan tsb beserta boneka kucing yg selalu di pegangnya.

Kasus ini pun ditutup dengan keputusan bahwa si adik meninggal karena kecelakaan akibat lalai. Segala cerita aneh yg di katakan oleh Tika, dianggap hanya sebagai karangannya belaka, dikarenakan ia takut kalau ia yg akan disalahkan ibunya nanti.

Tika masih yakin dengan kesaksiannya. Biarlah orang-orang menganggapnya berbohong, tapi ia memang melihat sosok-sosok berjubah hitam itu membawa adiknya di siang hari itu.

Semuanya masih terasa jelas. Bahkan peristiwa aneh tsb terkadang terulang lagi di dalam mimpi Tika. Hingga di usianya yg kedua puluh saat inipun,kejadian itu masih sulit untuk ia lupakan.

Siapa orang-orang berjubah itu, kenapa si adik bisa tewas di dalam selokan, semuanya tetap menjadi misteri yg tak dapat Tika temukan jawabannya, sampai detik ini.

**Selesai**

Sekian untuk kisah di malam ini sob! Terimakasih udah ngikutin ceritanya. Sampai jumpa lagi di cerita ane yg berikutnya!

Good night and sleep tight!

******