Kali ini gw akan cerita tentang pengalaman seram yg gw alami di salah satu hotel di Samarinda, dan ada hubungannya dengan wilayah hutan raya Bukit Soeharto, Kalimantan Timur.
Terjadi pada tahun 2013.
Bismillah..
@InfoMemeTwit
#memetwit
Iya...tentu saja, gw paling takut naik pesawat terbang. Tapi karna tugas kantor, dengan sangat terpaksa gw harus menggunakan pesawat untuk mencapai tujuan2 luar kota.
Dan beberapa kali telpon Ibu dan Bapak di rumah untuk meminta doa dari mereka.
Norak ya...😁
Setelah landing dan naik kendaraan, baru bisa tidur lelap akibat antimo.
Begitulah..hehe
~~~~~~~
Excited, karna itu adalah untuk pertama kali gw ke Samarinda. Tapi ada yang bikin gw deg2an, iya...terbang. Jakarta Samarinda harus menggunakan pesawat.
Tersiksa lahir bathin selama dua jam lebih di dalam penerbangan.😟
Singkat cerita akhirnya gw mendarat mulus di Bandara Sepinggan Balikpapan.
Pemandangannya bagus loh..,
Ah tapi, emang dasarnya gw hobi jalan2, apalagi ke tempat yg baru pertama kali dikunjungi. Jadi menurut gw apapun kondisinya ya enak2 aja. 😁
Mengingatkan gw akan wilayah ujung kulon...
Gw suka suasananya.
Nah..aneh kan? Di Timur kalimantan kok malah makan di tahu Sumedang.. hihihi.
Eh tapi tempat ini cukup ramai dan terkenal juga, teman2 yg tinggal di Balikpapan atau Samarinda pasti tau tempat ini.., ya kan? 😁
Ketika mobil melintas wilayah itu, gw merasakan suasana yg gak biasa, banyak cerita dibelakangnya, banyak peristiwa2 seram yg pernah terjadi. Gw merasakan itu.
#memetwit
~Kenapa taunya belakangan Brii?
Karna ada peristiwa seram yg gw alami yg berhubungan dengan Bukit Suharto, dan setelahnya gw cari tau ada apa sebenarnya.
Menurut cerita warga, banyak penampakan2 yg berkaitan dengan kejadian yg tercatat dalam sejarah itu.
Nah, kejadian yg terakhir inilah yg sepertinya ada hubungannya dengan kejadian yg gw alami di Samarinda nantinya.
~~~~~
Tujuan gw langsung ke kantor klien, untuk menyelesaikan pekerjaan secepatnya, supaya bisa langsung cari kopi lokal. 😁
Iya...kopi lokal. Sebagai kopi junkie, setiap daerah yg dikunjungi, gw pasti cari kopi asli daerah setempat.
Makanya, gw mau buru2 ke hotel, supaya bisa langsung jalan2 keliling kota..dab ngopi..😁
Hotel berbintang yg dekat dengan salah satu mall besar di kota itu. Hotel yg bagus, pada balkon lantai atas gw bisa lihat pemandangan sungai Mahakam yg besar dan indah itu.
Abaikan kwalitas gambarnya ya..
Gw paling gak mau menginap di hotel dengan fasilitas twin bed. Sebelum2nya ada pengalaman gak enak ketika gw harus menginap di hotel sendirian dengan dua tempat tidur.
Manajemen menyanggupi untuk mengganti kamar dengan yang single bed.
Sementara mereka menyiapkan kamar, gw memutuskan untuk jalan cari kopi.
"Tolong antar kami pulang..." begitu kira2 suaranya, awalnya gw pikir itu suara dari kamar sebelah. Gak ambil pusing, gw langsung cabut.
iya..sendirian, kasian kan.
Ada satu spot ngopi di pinggir sungai Mahakam, tempatnya nyaman, lupa gw namanya apa.
Tapi..
Sial, ketika gw sudah di dalam kamar ternyata AC nya panas, alias rusak.
Sekali lagi gw komplain.
Aaaahh..gw pingin istirahat. Ya sudah..dari pada semalaman kepanasan akhirnya gw ambil kamar dengan twin bed itu
Terpaksa...😔
Dan waktu itu gw berharap semoga gak ada kejadian aneh.
Ternyata harapan gak terkabul..
Kira2 jam 10 malam waktu itu, gw masih menikmati berendam air hangat. Sebegitu nyamannya, dan ditambah melelahkannya hari itu, gw sampai hampir ketiduran.
"Tolong antar kami pulang.."
Kaget, karna kali ini suara tersebut terdengar lebih jelas dari waktu pertama kali gw dengar. Dan gw yakin suara itu bukan berasal dari kamar sebelah. Trus itu suara siapa?
Selesai mandi, gw memutuskan untuk langsung tidur, gak buka hp atau laptop lagi, rontok badan gw.
Sesuai kebiasaan gw, TV tetap menyala dengan suara kecil. Dan gak semua lampu dalam keadaan mati. Lampu kecil di atas tempat tidur gw biarkan menyala.
Yg gw ingat, sebelum jam dua belas malam gw sudah terlelap.
~~~~
Di dalam mimpi, gw didatangi dua orang laki2 yang wujudnya cukup menakutkan. Laki2 pertama berpostur tinggi besar, berpakaian laki2 normal. Tapi ada yg menyeramkan, laki2 ini lehernya hampir putus, darahnya bercucuran membasahi pakaiannya.
~Trus apa yg aneh Brii? Apa yg seram?
Yg menyeramkan adalah, laki2 yg kedua itu berdiri tanpa kepala..
Iya..kepalanya ga ada..😟
"Tolong antar kami pulang.."
Sebegitu ketakutannya, gw sampai terbangun dari tidur dengan nafas tersengal2.
Dan gak seluruh jendela kamar tertutup tirai, sebagian gw biarkan terbuka. Sehingga sebagian kaca jendela terlihat.
Kaca itu memantulkan situasi dan keadaan di belakang gw, situasi di tempat tidur kosong.
Karna penasaran, gw coba untuk lebih memperhatikan, lebih fokus..
Laki2 yg pertama posisinya duduk di tempat tidur, menghadap gw.
Laki2 yg kedua berdiri di sebelahnya,...tanpa kepala, menghadap gw juga. 😖
Kebayang?
Di tengah kekalutan, gw memutuskan untuk memejamkan mata,
Tapi baru beberapa menit setelah memejamkan mata, telinga kanan merasakan ada hembusan udara hangat, seperti nafas. Ada yg bernafas dekat telinga.
"Tolong antar kami pulang.."
Beberapa detik kemudian gw sontak langsung berdiri, dan memberanikan diri melihat ke arah posisi dua laki2 itu berada.
Mereka udah gak ada..
Setelah mulai agak tenang, gw telpon om Deni.
Yg udah ngikutin cerita gw dari dulu2 harusnya masih ingat siapa om Deni..:)
ini untuk mengingatkan:
"Antar pulang ke manaaa oommm..., mereka juga gak bilang minta diantar kemana. Pokoknya gak mau om..." jawab gw agak kesel
Inti dari percakapan gw dengan om Deni adalah, mereka benar2 minta tolong untuk diantar pulang.
Pulang ke mana?
Kenapa minta tolongnya ke gw?
Sebelum2nya sudah sering meminta pertolongan, tetapi gak ada yg cukup kuat untuk membantu.
Itu menurut omongan om Deni,
Wallahualam..
Terlelap sebentar.
Rencananya gw akan check out jumat pagi esoknya, langsung balik ke Balikpapan, dan terbang ke Jakarta jam satu siang.
Itu rencananya.., tapi pada kenyataannya ternyata gak berjalan sesuai rencana.
#memetwit
Di dalam mobil pak supir yg gw lupa namanya membuka percakapan yg bikin gw kaget..
"Mas Brii, itu tadi temannya ya? Kok gak diajak sekalian.?"
"Tadi saya lihat Mas Brii keluar dari lift berdua, dan berbincang akrab..."
Hmmm...padahal ingat banget, tadi di dalam lift gw sendirian sampai ke bawah, gak ada orang lain.
Baiklah..
Beberapa rekan klien bilang wajah gw pucat, beberapa kali terlihat bengong. Gw bilang aja, mungkin karna kecapean..
Sukurlah, gw bisa balik ke hotel lebih awal, dan mau bayar tiduuuur..
~~~~~
Sesampainya di hotel gw langsung tepar, terlelap tanpa sempat mandi dan ganti baju, capek banget rasanya saat itu.
😖😖😖
Gw terbangun dari tidur saat menjelang maghrib. Bangun tidur badan malah terasa capek banget, boro2 segar.
Beberapa saat lagi malam menjelang, dan malam jumat pula. Perasaan gw bilang, kalau malam nanti pasti akan lebih "heboh" dari malam sebelumnya.
#memetwit
Gw cari hotel di Balikpapan aja, gw mau tenang.
Untungnya, gw masih dapat tempat duduk di travel tujuan Balikpapan, walaupun dapat mobil terakhir hari itu, keberangkatan jam 10 malam.
Mungkin..
~~~~~
Tepat jam 10 malam, pak supir bilang mobil akan berangkat, kami para penumpang dipersilahkan masuk.
Gw duduk tepat di belakang kursi supir, kursi sebelah gw kosong. Pemumpang yg satu lagi duduk di deretan kursi tengah di belakang gw duduk.
Badan masih capek dan berat, gw memaksa tidur, istirahat satu dua jam mungkin akan sedikit membantu.
Tapi ketika akhirnya sudah mulai bisa terlelap, gw kaget dan terbangun.
~Ada apa Brii..?
"Pak supir...stop pak, stop..., saya turun di sini aja"
Pak supir langsung menghentikan kendaraan, dan bertanya, "Kenapa gak jadi ke Balikpapan Pak?"
Tapi..,
Ketika penumpang itu berjalan menuju pintu keluar, beliau berbisik pelan ke arah gw, "Jangan nengok ke kursi belakang Mas.. pokoknya jangan"
Langsung banyak pertanyaan di benak gw,
Knapa gak boleh lihat ke kursi belakang?
Ada apa di kursi belakang?
Kok beliau sampai memutuskan turun di tengah jalan?
Ada apa?
Walaupun penumpang hanya tinggal gw sendirian, mobil tetap melanjutkan perjalanan menuju Balikpapan.
Begitu lelahnya badan, gw kembali mulai terlelap..
"Sudah sampai mana ini Pak?" Tanya gw ke pak supir.
"Baru aja memasuki wilayah Bukit Soeharto mas.." jawab pak supir.
#memetwit
Ternyata sudah memasuki hutan raya Bukit Soeharto.
Daerah kawasan Bukit Soeharto ini pada siang hari pun sudah menyeramkan, apalagi tengah malam, dan malam jumat pula..
Beberapa saat kemudian, ditengah heningnya suasana, hanya terdengar suara mesin mobil yg gak terlalu keras,
Tiba2...
Suara orang bernafas di kursi belakang..
Gw langsung panik, karna kursi belakang kan kosong, gak ada orang.
Mau nengok ke belakang gw gak berani..
Belum punya nyali..
😖😟😖😟
Gak tau emang perasaan gw aja atau gimana, tapi sepertinya pak supir juga melihat sesuatu. Karna gw lihat dari kaca spion, mata pak supir terlihat ketakutan, dan seperti sambil terus membaca doa.
Reflek, gw nengok ke kursi belakang, ke arah sumber suara.
Dan di kursi belakang, tepat di belakang kursi tempat gw duduk, gw melihat..
Dengan penampilan yg sama, yg satu dengan kepala nyaris putus dengan darah yg membasahi pakaiannya, yg satu lagi duduk di sebelahnya, hanya badan..tanpa kepala 😖😖
Langsung lemas badan gw, ternyata mereka ikut..😟
Beberapa detik gw berpandang2an dengan dia yg masih berkepala, beliau tersenyum tipis di dalam gelap..
Gw langsung berpaling,
Gw panik, ketakutan, langsung menundukkan kepala.
#memetwit
"Mas, kita turun dulu disini mas..." ajak pak supir dengan suara sedikit bergetar, sambil mematikan mesin.
Kami berdua langsung duduk di depan warung yg sudah tutup itu, hanya lampu kecil di atap yang menyala, cukuplah..dari pada gelap sama sekali.
Jam 12 tengah malam ketika gw dan pak supir terdampar di tengah2 wilayah bukit Soeharto. Hanya sesekali mobil yg lewat melintas, sepi sekali..
"Emang bapak lihat mereka juga?" Tanya gw pelan.
"Saya lihat dari spion, waktu masnya masih tidur pun mereka sudah ada, saya sudah lihat duluan.."
Waduh..😟😟
"Om...tolongin aku om..," gw langsung bilang gitu ketika om Deni mengangkat telpon di ujung sana.
Setelah gw ceritakan semuanya, om Deni malah ketawa, ngeselin..
Dengan berat hati gw turuti kemauannya. Tanpa melihat ke kursi belakang, gw letakkan HP di kursi tengah mobil. Setelah itu gw tutup pintu dan kembali ke tempat semula.
Gw hanya bisa menunggu dengan sabar dan penasaran,
~~~~~
Sekitar 15 menit kemudian, tiba2 pintu mobil terbuka dengan sendirinya..😖
Gw dan pak supir melihat dalam diam seribu bahasa..
Mereka berjalan pelan menuju jalan raya dan menyeberanginya..
Gw dan pak supir melihat kejadian itu semua 😖, sampai mereka berdua menghilang di rindangnya hutan raya Bukit Soeharto.
"Udah Brii, mereka udah pulang.., km ga usah takut lagi. Langsung lanjutkan perjalanan ke Balikpapan sekarang ya.., hati2.." itu kata om Deni.
Kira2 apa yg om Deni bilang ke mereka?
Gw sih tau..hehe
Di dalam perjalanan, pak supir cerita, kalau beliau ini ternyata sudah hampir 20 tahun jadi supir travel Balikpapan Samarinda.
Trus dia bilang, sekitar satu tahun sebelumnya, terjadi pembunuhan di wilayah Bukit Soeharto. Ada mobil yg dirampok,seorang penumpang dan supirnya dibunuh, salah satunya ada yg kepalanya di penggal sampai putus.
Kira2 begitu cerita dari pak supir..
Entahlah kalo mengenai kebenarannya, gw gak tau..
Besok paginya gw pulang ke Jakarta..
Perjalanan yg menegangkan..
Seru ya..☺️
Mohon maaf kalo masih ada kekurangan dalam penyampain, terima kasih yg udah setia membaca,
Sampai jumpa pada cerita2 gw yg lainnya..
Selamat tidur, semoga mimpi indah..
Salam,
~Brii~