Thread ya.
Aku jg mengajar ODP & kacab2 di topik commercial banking & transaction banking. Ini basisku kasih advis berikut.
Someone who cares about his/her personal growth would’ve exposed themselves to many things.
a. belajar hal baru (belajar bhs asing, skill yg computer-based atau lainnya, atau kau ikut kelas/workshop, inget bukan cuma dpt sertifikat ya krn pas interview nanti kutanyainlah kau apa yg kau dpt dari workshop itu).
Utk yg bergerak di dunia kreatif, itu tutorial, manual book, blogs jg banyak dlm bhs Inggris.
Jadi beneran deh, usaha semaksimal mungkin biar bisa bhs Inggris.
b. Kegiatan non akademis: banyak2lah ikut volunteership (jd voluntir @makassarwriters misalnya), organisasi, social work, krn kegiatan2 ini akan melatih kau dlm hal komunikasi, adaptasi, teamwork, problem-solving.
2. Apa yg kurasa perlu diperbaiki?
3. Momen yg mana dlm hidupku yg bikin aku plg bangga+bahagia?
4. Masalah terberat apa yg pernah kuhadapi & gmn aku menyelesaikannya?
5. Apa yg pernah ‘diajarkan’ org lain ke aku yg plg kuingat?
COMMUNICATION & PRESENTATION SKILLS
1. Gimana bisa menyampaikan pemikiran dan ide-idemu dgn luwes, percaya diri tadi nggak berlebihan, & menyenangkan.
2. Gimana jalin rapport yg beneficial kpd sesama rekan kerja & atasan.
Total public speaking/presentasi yg kulakukan di bank & events mungkin udh lbh 1.000, tapi tiap kali aku msh grogi kok. Mau simple talkshow dgn pembaca aja aku pipis2 dulu.
Kenapa aku grogi? Bukan krn takut salah, tapi lbh ke takut mengecewakan orang2.
Aku jg takut mengecewakan diriku sendiri (if that makes sense). I get this one shot & I don’t want to screw it up. Rasa takut ini jadi beban.
So it’s not what you answer, it’s why you answer it that way.
Nggak akan dimaki kok kau kalau ngomong gitu, paling interviewernya senyum: “Nggak apa2, yuk silakan jawab.”
Dari mengakui kau gugup & kau sadar gugup itu wajar, satu beban udh terlepas dari pundakmu.
Interviewer itu hanya ingin mengenal dirimu kok.
1. Jangan bohong di CV, pas interview kami akan random konfirmasi isi CV-mu dgn minta kau jelasin detail 2-3 points, bisa kelar kau ketauan bohong.
2. Mannerism saat interview, standarlah: sopan, bicara dgn nada normal, senyum, jgn memotong.
Jadi permasalahan utama yg bikin sulit bicara itu krn gugup. Gugupnya krn nggak merasa di posisi nyaman+aman, pgn kabur rasanya
Tapi kita bisa bikin rasa takutmu berkurang dgn datang well-prepared, salah satunya dgn mengenal dirimu. Caranya udh kubhs di bawah ini
“Hi, you can call me Ika, I’m 25, and since as far back as I can remember, I’ve always wanted to see the world. If you ask me why, it was because of Tintin.”
Itu contohnya.
Caranya: ambil 1-3 bagian hidupmu yg plg menarik, jadikan itu cerita utk ‘memperkenalkan’ dirimu. Yok, coba mulai bikin masing2.
Aku perlu tekankan bhw communication skill itu nggak cuma masalah apa yg keluar dr mulut, tp gmn kita ‘memroses’ ucapan lawan bicara dlm kepala kita lalu merespon
Saat recruiter bertanya “apa kelemahanmu” (ini sering ditanyakan & banyak yg bingung hrs jawab apa), pertanyaan ini bukan sekadar mau tau kelemahanmu apa. Nggak sesimpel itu.