Aku mau cerita dikit soal korupsi di Lapas. Udah lama ini, pas aku dipenjara krn makar thdp Suharto, tahun 1996. Mudah2an bs kasih secuil perspektif ttg kusutnya benang korupsi ini, krna praktek yg kualami th 1996 msh bugar smp skrg.
Aku dipindahkan ke Lapas Cipinang stlah proses interogasi intensif oleh para Jaksa Pidana Khusus Kejaksaan Agung kelar. Pemindahan dilakukan malam hari, lgsung ke sel 2 dan 3 di Blok III F, diserahterimakan pd Foreman Blok, namanya Andi.
Paginya, kami menunggu jadwal makan pagi. Bayangan kami, napi2 PRD, akan ada bel makan utk panggil kami makan di aula spt yg kami lihat di film2 tentang penjara. Pagi berlalu cepat, siang pun memanjat lewat, sore sgra datang bersama perut kami yg melilit. Bel tak pernah tiba.
Kami pun bertanya pd Foreman bilamana kiranya jadwal makan diumumkan. Dia heran krn kami tak diberi tahu bahwa jadwal spt itu hanya berlaku buat napi "blok" tdk untuk napi "lingkungan". Dia pun menawari kami makan bersama dia.
Di hari pertama itu kami belajar ttg satu kenyataan bahwa di Lapas terdapat STRUKTUR KELAS, setidaknya kasta, bahkan di antara para napi itu sendiri. Napi "blok" adlh mrka yg miskin, smntara "lingkungan" adlah utk mrka yg mampu.
Tiap napi yg baru masuk ke Lapas pasti ditempatkan di Blok I atau II, dgn kondisi berjejal2, sel ukuran 3x8 untuk 18-20 orang. Inilah napi blok. Jka mrka bisa membayar sejumlah uang, napi akan dipindahkan ke "lingkungan", blok III atau IV.
Kondisi di "lingkungan" jauh lebih baik. Sel dgn ukuran serupa hanya dihuni 4-5 orang, dgn peraturan yg lebih longgar. Misal: Di "blok" napi tak boleh menyimpan televisi atau radio; di "lingkungan" tiap sel punya tivi dan radionya sendiri.
Tentu di "blok" ada pula napi yg terhitung mampu, biasanya para kepala geng/sindikat yg memilih tetap dekat dgn anak buah mrka. Dlm hal para crime-boss ini, mrka menikmati keleluasaan sama dgn napi "lingkungan" walau tetap tinggal di "blok".
Jd, korupsi di Lapas telah begitu mengakar sehingga, begitu seseorang menginjakkan kaki di lantai Lapas, sistem korupsi itu telah menyergapnya.
Aku cukup "beruntung" krn mjdi napol setelah Suharto mengumumkan Jaman Keterbukaan di akhir 1980-an. Dia ingin menunjukkan pd dunia bhw tapol pun diperlakukan baik, smua napol yg ditahan pasca 1980-an ditempatkan di "lingkungan".
Satu "keistimewaan" yg paling penting bagi napi lingkungan adalah mrka diperbolehkan memasak sendiri makanan mereka. Ini adalah keistimewaan penting mengingat area korupsi lain yg vital di Lapas: dapur.
Aku beberapa kali berkunjung ke dapur Lapas, karena kenal dgn salah satu petugas dapur. Di sana aku melihat bagaimana nasi jatah napi blok ("cadongan") disiapkan:
Sebuah panci raksasa setinggi satu meter disiapkan, beras kualitas kelas kambing dituang kira2 seperempat panci, lalu air diisi smp setengahnya, lalu beras ditanak. Ketika beras sdh mengembang, air pun ditambahkan lagi sampai penuh, lalu ditanak lagi.
Ketika kutanya, apakah pasokan beras kurang sehingga nasi harus ditanak dgn cara demikian, petugas dapur itu tertawa. "Ya itu, beras yg kamu beli di warung itu ya dari sini asalnya."
Ya, di dalam "lingkungan" ada warung. Warung ini kepunyaan sipir, dikelola oleh napi kepercayaan sang sipir, menjual barang2 kebutuhan sehari2 yg pasokannya diambil dari dapur. Kelihatan rantainya?
Yg menarik adlh tanggapan psikologis para napi lingkungan thdp korupsi ini: mrka bersyukur boleh memasak sendiri, beli bahan masakan sendiri di warung, daripada harus makan nasi cadongan.
Sistem korupsi di Lapas telah menghasilkan napi2 yg membutuhkan keistimewaan, agar tdk harus mengalami dampak mengerikan dari korupsi itu, dan napi2 ini sukarela membayar utk dpt menghindar dr dampak korupsi tsb.
Dan tentu saja, keistimewaan napi "lingkungan" tdk hanya soal makanan atau fasilitas yg boleh ada dlm sel tapi jg perlakuan secara umum. Jika napi blok melanggar aturan, dia pasti dikabel atau jika parah didongkrak. Napi lingkungan paling2 cm digampar.
Keistimewaan lain buat napi lingkungan adalah soal CMK (Cuti Mengunjungi Keluarga). CMK (yg lazim dipelesetkan jd Cuti Mengadu Kelamin) ini sbnarnya hak napi setelah menjalani hukuman beberapa lama, utk bertemu dgn keluarga (terutama istri) secara privat di tempat yg ditentukan.
Setidaknya di jaman aku dipenjara, Lapas Indo tak mengenal conjugal visit. Maka kesempatan untuk berhubungan seksual jg merupakan satu hal yg paling banyak diperjualbelikan di Lapas.
Seorang napi bs membayar foreman ruang besukan untuk menyediakan ruang penyimpanan sapu agar mrka bs esek2 bersama pasangannya. Tarifnya thn 1998 adlh 150 ribu. Klo mau lbh leluasa, hrs sewa ruangan Kepala Pengamanan Lapas, tarifnya 300 ribu.
Tarif sewa ruang mengadu kelamin itu sangat mahal utk ukuran jaman itu. Tdk heran kalo napi2 yg tak punya uang lantas harus puas dgn Tante Lux atau menjalani praktek PARAMEX.
Ada kondisi di Lapas yg membuat napi tdk diperlakukan manusiawi. Kurang anggaran, korupsi, peraturan yg menyengsarakan... yg membuat napi BUTUH peluang bisa menyogok, untuk setidaknya bs tenang menjalani hukumannya.
Jika korupsi dihapuskan dari Lapas, tanpa membenahi keseluruhan sistem pemasyarakatan, yg paling dirugikan adalah para napi. Peraturan dan fasilitas penjara yg tak manusiawi akan buat napi2 makin stres. Kerusuhan Lapas akan makin sering terjadi.
Penegakan disiplin para petugas dan pejabat penjara saja tidaklah akan memadai. Sistem pemasyarakatan itu sendiri yg harus ditinjau agar manusiawi dan benar2 bs memberi insentif org utk kembali ke jalan lurus.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to 𝕂𝕖𝕟 ℕ𝕕𝕒𝕣𝕦
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!