Profile picture
dr. Gia Pratama @GiaPratamaMD
, 14 tweets, 3 min read Read on Twitter
Red Light District Amsterdam

Cuaca Amsterdam mirip London. Jarang cerah kalau musim gugur. Sering kali mendung, berangin,
atau malah hujan deras. Saat itu, dalam perjalanan ke Amsterdam, cuacanya benar-benar serasi dengan cuaca hati saya.
gak ada matahari sama sekali.

Saya brjalan kaki smbil menunduk mengasihani diri sendiri, mengutuk kebodohan diri.

Saya truskan langkah kaki mnuju Dam Square yg mmbosankan skaligus kerap mmbuat saya rindu.

Tnpa sngaja, saya mngarah ke suatu tmpt yg blm prnh saya hampiri.
Sebelah kanan saya terpampang jelas tulisan dengan lampu LED: SeX Museum. Oh, jangan-jangan
ini yang dinamakan Red Light District yang terkenal itu. Kok, saya bisa tersasar di sini?
Saya melirik ke dalam museum, ada banyak patung-patung dengan beragam posisi hubungan intim..
Saat itu saya berpikir. Seks, hubungan badan, bisa didapat tanpa harus melalui gerbang pernikahan. Seks adalah salah satu kegiatan paling awal dan utama untuk manusia. Jadi, di mana konsep jodoh pada kegiatan alamiah ini? Apakah berharga hati yang rapuh ini menjadi
terluka?
emosi tercabik-cabik dlm usaha mndpatkan jodoh, hnya utk bisa melakukan kegiatan normal manusia brnama seks?

Perlahan saya susuri kawasan itu dgn jantung yg berdebar agak kencang.

Ktika saya msk ke jln Oudezijds Voorburgwal dan Oudezijds Achterburgwal, mata saya terbelalak.
Saya nyaris tak prcaya dgn penglihatan saya. Di hadapan saya trbntang jendela-jendela kaca sebesar pintu yg berjejer di spnjng jln. Masing2 jendela itu diterangi lampu neon berwarna merah menyala. yg dipamerkan di baliknya adalah wanita-wanita
yg tampil dgn pakaian super minim,
bahkan byk yang hanya berbalut pakaian dalam.

Mereka berlenggak-lenggok dngn luwes nan genit, memberikan kiss bye, dan memanggil pengunjung dengan kode tarikan jari telunjuknya. Mereka jelas sdng
tdk menawarkan dagangan berupa barang. Mereka sdg menawarkan diri mrka sendiri!
Saya kemudian berjalan lurus sambil memasukkan tgn saya ke saku jaket krn angin sore mulai berhembus .

Pemandangannya pun smakin aneh dan menyeramkan. Jendela2 itu bkn hnya brada di jalanan besar, melainkan juga di gang2 kecilnya. Lampunya ada yg merah, ada jg beberapa yg biru.
Selain itu, berdiri pula bangunan2 tanpa jendela yg terpampang jelas di plang2 neon mereka. Bangunan tersebut adalah tempat striptease dan live sex show. Mereka
juga menjual sex toys dan hal-hal lain yang bahkan tak pernah mampir dalam imajinasi terliar saya.
Tiba-tiba, seorang wanita berkulit putih dan berambut pirang dengan sehelai pakaian minim dan hak tinggi di ujung kaki2nya yang jenjang KELUAR dari dalam jendela dan merangkul tangan saya. Dia berkata, ”Hi, Gorgeous Asian, you are very handsome. Want to have a good time?”
Bahasa Inggrisnya kental dengan aksen Rusia. Logat Rusia di Belanda? Wajahnya juga spt mantannya Cristiano Ronaldo.

Kedua Payudaranya menempel di tangan saya, “Only sixty euro, Darling. You can get everything.”

Saya merinding. Suaranya mirip Edna, desainer Mr. Incredible.
Saya berpikir, 60 Euro bisa melakukan hal yang dilakukan oleh suami-istri, tanpa ada tanggung
jawab, tanpa drama, tanpa ribet, tanpa resepsi pernikahan, dan sejenisnya, bahkan tanpa sakit hati. Terlintas dalam ingatan saya omongan seorang sopir bus antarnegara Eropa.
Dia bilang, “You are weird if you glorify marriage. Why you need to buy a cow if you can buy a fresh
juicy steak?”
"Kamu aneh bila terlalu mengagungkan pernikahan.Kenapa mesti memelihara sapi, bila bisa
membeli steak daging yang lezat?"
Lalu Saya pegang tangan wanita berambut pirang yang merangkul tangan saya ini, dan saya tatap wajah genitnya.....

Bersambung di buku #Berhentidikamu
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to dr. Gia Pratama
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!