Adlh hri raya umat Hindu dlm mmperingati kemenangan dharma melawan adharma.
Diperingati setiap 210 hari, tepatnya hari Buda (Rabu) Kliwon Dungulan hingga Saniscara Kliwon wuku Kunigan atau yg biasa disebut dengan hari raya Kuningan,
#TolakPenjajahanBudaya
Sugihan Jawa dirayakan pd kamis wage wuku Sungsang yg bermakna unt menyucikan Bhuana Agung . Sdgkn Sugihan Bali Dirayakn Keesokn harinya, hri Jumat Kliwon wuku Sungsang dg makna unt menyucikan Bhuana Alit.
Penyekeban jatuh pada hari minggu pahing wuku dungulan.
Pada hari ini orang-orang nyekeb buah2an unt hr raya Galungan.
Maknanya adl “Anyekung Jnana” (Mendiamkan/mengendalikan pikiran) agar tdk dimasuki olh Bhuta Galungan yg sudah turun ke dunia pd hari tersebut.
Jatuh pd hr senin Pon Wuku Dungulan, pd hr ini orang2 yg membuat jajan unt Hari Raya Galungan.
Orang yg paham akn yoga dn Samadhi melakukan pemujaan pd hr ini.
Disbutkn pangasta-waning sang ngamong yoga Samadhi.
Pada hr ini Sang Butha Dungulan turun ke dunia.
Pada Anggara (Selasa)wage wuku Dungulan ini turunlah sang Butha Amangku Rat.
Hr ini dianggap sbg hr unt mengalahkan Bhuta Tiga dengan upacara pokok, yaitu dengan membuat banten "BIYAKALA", yang disebut dengan pebiyakala lara melaradan dilakuan sore hari.
Manis Galungan
Jatuh pada hari Kamis Umanis wuku Dungulan, bermakna untuk mengenang kemenangan Dharma melawan Adharma. Pada hari ini umat Hindu mengekspresikan kegembiraan dengan mengunjungi sanak saudara.
Jatuh pd hari sabtu Pon wuku Dungulan, pada hari tersebut para Dewata kembali ke surge dan meninggalkan anugrah berupa kedirgayusan, yaitu hidup sehat dan panjang umur.
Sesungguhnya memiliki makna untuk melatih diri kita dalam melakukan pengendalian diri, baik itu dari segi berpikir, berkata maupun berbuat (TRI KAYA PARISUDHA : Manacika Wacika Kayika)