Malam ini, gw akan cerita tentang pengalaman seram yang pernah gw alami ketika melintasinya.
(Gak)Sendirian di Tol Cipularang..
@InfoMemeTwit
Karena kebetulan ada teman yang keluarga besarnya tinggal di daerah Cikalong, daerah yang juga menjadi bagian jalan tol itu, sedikit banyak gw tahu tentang beberapa cerita mistis yang beredar.
Memang, sewaktu pembangunan, pemakaman dipindahkan ke tempat lain, tapi ada satu atau dua makam yang tertinggal, bukan karena kesengajaan tentunya.
Katanya sih begitu..
Tempat ini dulunya banyak yang menjadikannya sebagai tempat mencari benda-benda "Pusaka", kalo sekarang gw gak tahu persisnya gimana.
Dua kisah pengalaman akan gw angkat kali ini.
***
Dalam perjalanan dari Bandung menuju Jakarta, tengah malam. Ditemani oleh salah satu teman dekat, Ali namanya, gw di belakang kemudi.
Saat itu bukan akhir pekan, jalan terbilang sepi. Sukurlah, kami juga gak dalam keadaan lelah atau mengantuk, karena memang baru aja memulai perjalanan.
Tapi, ketika memasuki kilometer di bawah seratus (lupa pastinya), ada kejadian aneh..
Sekilas seperti bayangan hitam namun tiga dimensi, siluet yang punya beberapa sisi.
"Ada apa Brii?, lo liat apa?"
Tanpa kata, gw menunjuk ke arah mahluk/sosok yang sedang gw lihat tengah berdiri itu.
Gw menginjak rem perlahan, menghindari tabrakan. Jarak kami hanya sekitar tiga puluh meter.
Benar-benar kejadian beberapa detik yang cukup aneh dan menyeramkan.
Mahluk apakah itu kira-kira?
***
Tahun 2006, ketika masih kuliah di Bandung, sebelum tinggal di Rumah Teteh. Memutuskan untuk pulang ke Cilegon karna kebetulan ada libur kuliah yang agak panjang.
Acara ini hanya tayang satu minggu sekali, malam jumat.
Gw memang suka acara itu sejak awal kuliah, makanya selalu menyempatkan diri untuk mendengarkan, di mana aja.
Saat itu itu gw dengarnya di mobil, sendirian.
Ada seseorang yang mengendarai mobil sendiran di jalan tol, malam hari.
Berawal dari perasaannya yang mulai gak enak, lalu tiba-tiba ada bau busuk yang menyengat.
Melalui kaca spion, dia melihat ternyata ada sosok yang sedang duduk di kursi belakang.
Selesai..
Begitu pikir gw dalam hati.
Benar, ketika nyaris jam dua belas akhirnya gw masuk Cipularang melalui Pasteur.
***
Kendaraan gw pacu dalam kecepatan sedang, padahal jalanan terbilang kosong, alias sepi, hanya beberapa bis malam yang sesekali terlihat.
Gw yang hanya sendirian ini hanya bisa mengalihkan pikiran dengan mendengarkan musik.
Begitulah kira-kira..
***
Yang seperti gw bilang tadi, rest area ini belum sebagus sekarang, belum ada starbucks, Jco, dan lain sebagainya. Yang ada hanya warung-warung kecil penjual makanan dan kopi sasetan.
Gw memarkirkan kendaraan di depan salah satu warung. Sama juga, warung tempat gw parkir ini sepi, hanya ada satu mobil yang parkir selain gw.
Begitu gw bilang ke Ibu penjaga Warung, setelahnya gw jalan ke toilet umum yang letaknya gak jauh dari situ.
Setelah selesai, gw kembali ke warung dan duduk di kursi depannya.
Hujan, satu situasi yang kalau boleh akan gw tolak dalam perjalanan ini, sendirian, tengah malam jumat, hujan pula, sempurna.
Topik awal pembicaraan membuat gw sedikit keheranan.
Kaget gw mendengarnya, teman? Teman siapa? Gw kan sendirian..
"Teman yang mana Bu? Orang saya sendirian kok."
Gw menjawab sambil terus memperhatikan mobil yang parkir gak terlalu jauh.
Ibu itu tetap dengan pendiriannya.
"Ibu salah liat, saya benar-benar sendiran Bu."
"Oh gitu.."
Jawab si Ibu dengan wajah yang kelihatan masih penasaran.
"Ah semoga Ibu ini salah lihat." Begitu gumam gw dalam hati.
Sebelum hujan semakin besar, gw memutuskan untuk melanjutkan perjalanan..
***
Posisi duduk menjadi maju, mendekatkan wajah ke kaca depan, supaya dapat memandang lebih jelas lagi.
Iya, keadaan dan situasi di dalam mobil yang sedang gw tumpangi, sendirian..
Pada saat itulah gw tersadar, kalau ternyata sudah gak sendirian lagi..
***
Kebayang?
Suara desah nafas yang terdengar satu-satu, tapi dengan tarikan yang panjang.
Berhenti di bahu jalan bukan pilihan, karna kondisinya hujan lebat dan jalanan sangat sepi.
Detik berikutnya, akhirnya gw benar-benar melihatnya langsung..
Hanya beberapa detik, tapi gw melihat semuanya dengan jelas.
Laki-laki berkulit putih bersih, wajahnya pucat pasi layaknya orang yang sudah mati..
Kami gak bertatapan, karna dia terus saja mengarahkan wajahnya ke depan.
Wajah yang dari awal datar tanpa ekspresi, tiba-tiba perlahan mulai tersenyum, namun tetap memandang ke depan.
Senyumnya semakin lebar dengan tatapan mata yang tajam.
Cukup lama kami berposisi seperti itu, duduk diam, hanya desah napas yang terdengar sesekali.
Sungguh itu adalah tiga puluh menit terpanjang dalam hidup.
Sosok itu gimana? Masih ada, masih setia menemani gw yang terus ketakutan.
Hingga akhirnya gw harus bayar tol ke petugas yang menjaga gerbang.
Gw meminta ijin ke petugas tol untuk parkir di depan kantornya, di sebelah kiri jalan.
Tapi gw gak mengubah pikiran, tetap akan parkir dulu sebentar, masih shock.
Tanya bapak itu penasaran, mungkin karna melihat gelagat gw yang masih aneh dan terlihat gugup ketakutan.
"Tadi di jalan tol ada yang ikut di mobil Pak, padahal saya sendirian."
Jawab gw dengan napas masih tersengal-sengal.
Begitu kata bapak itu menjelaskan.
Sudah biasa katanya..
Malam yang sangat mengerikan..
Beberapa di antaranya hampir sama dengan kejadian yang gw alami, bersukurnya gak ada hal buruk yang terjadi setelahnya.
***
Sekian cerita malam ini ya,
Met bobo, semoga mimpi indah.
Salam sayang,
~Brii~