Evan memasuki kelas. "Selamat malam, anak-anak." Ia memasang senyum khasnya.
"Malam ini kita akan belajar mengenai mitologi Yunani. Saya yakin konsepnya sudah cukup familiar, tapi kali ini saya akan menjelaskan seorang figuran dari mitologi ini."
"Dewi Circe merupakan salah satu penyihir hebat dalam mitologi Yunani. Dibantu ramuan-ramuan, jamuan-jamuan juga mantra, dia bisa merubah manusia menjadi hewan, menyebabkan hutan-hutan berherak."
"Circe menghabiskan hari-harinya dengan menenun, juga menyanyi dengan suara yang katanya sangat mempesona."
"Sekilas terdengar mirip dengan Siren juga Die Lorelei bukan? Perempuan yang memiliki suara indah?"
"Dahulunya, pulau Aeaea sering dikunjungi oleh wisatawan atau orang-orang yang memang mengetahui kekuatan sihir Circe dan +
"Kita akan bahas ini nanti, ya. Saya ingin bercerita mengenai kisah cinta Dewi Circe."
"Dan seperti kisah cinta bumbu klasik lainnya, Circe jatuh cinta pada Glaucus."
Evan bergidik mengingatnya.
"Baik bukan?"
"Sepertinya istilah 'men are trash' sudah ada sejak jaman Mitologi ini." Guraunya.
Evan menarik nafas pelan. "Gandum dan keju tersebut telah ditaburi ramuan beracun."
"Ia memang dikenal dengan kemampuannya untuk mengubah manusia menjadi hewan. Perubahan manusia yang sulit karena susunan tubuh yang kompleks bisa ia kuasai, kemampuannya ini sangat luar biasa."
Evan tersenyum. "Hanya untuk kesenangannya."