, 26 tweets, 5 min read
My Authors
Read all threads
Depresi itu c̶u̶m̶a̶ butuh didengarkan

Depresi memang butuh didengarkan, tapi didengarkan saja tidak cukup untuk menyembuhkan depresi. Depresi bukan sekadar perasaan tidak nyaman yang butuh diceritakan.

(catatan: depresi beneran, bukan self diagnose depresi)

-Sebuah utas-
Ketika bercerita tentang depresi, sebagian besar dari kita mungkin sadar bahwa orang dengan depresi itu butuh didengarkan.

Tapi sebagian membawa “didengarkan” ini ke titik ekstrim, seakan hanya itu yang dibutuhkan. Seakan dengan didengarkan keluhannya, depresinya menghilang
Seakan depresi itu semacam tumpukan sampah yang perlu dibuang, begitu dibuang ya tumpukannya hilang.

“Coba kalo dia cerita, pasti ga akan depresi”

Padahal bercerita pada orang yang salah, malah memperberat kondisi

Padahal “didengarkan”pun kadang tidak cukup untuk menyembuhkan
Apakah lantas mendengarkan itu tidak penting? Lantas “didengarkan” itu tidak penting untuk menjadi bagian proses terapi?

Tidak demikian, itu sisi ekstrim yang lain yang juga tidak kalah kelirunya.

Didengarkan juga adalah kebutuhan, tapi bukan satu satunya kebutuhan.
Depresi tidak sederhana

Tidak sesederhana “ada trauma, makanya jadi depresi”, “orangnya introvert, makanya gampang depresi”, “orang tuanya depresi, pantes sih dididik gitu makanya dia jadi depresi”

Depresi tidak terjadi karena satu faktor tunggal, selalu ada hal lain disana
“Tapi dok, akar depresi temenku itu dari dibully online”

Yuk kita lihat gambar akar. Akar itu banyak, panjang, dan dari mana mana.

“Akar” gangguan jiwa tidak bicara tentang satu tema/kejadian, tapi kompleksitas yang sangat rumit dari faktor biologis, psikologis dan sosial
Tidak jarang juga, orang dengan depresi mengalami ragam emosi dan pikiran yang terlalu banyak dan membingungkan, sehingga tidak tau harus bercerita apa dan dari mana.

Rasanya sudah terlalu “penuh”. Bicarapun rasanya percuma, sehingga yang terucap “aku nggak papa kok”
Depresi juga ga sesederhana “nggak mendapatkan yang diinginkan”

Jadi kalo seseorang dapat yang diinginkan, seperti pasangan cantik/ganteng, jadi kaya, terkenal, maka lantas dia nggak akan depresi

Kayanya ini si jelas ya, liat aja berita berapa banyak orang “ideal” yang depresi
Depresi terjadi karena apa jadi? Karena kompleksitas penyebab

Contoh:

struktur gen + faktor keturunan + trauma + pola asuh + proses pikir + mekanisme defense emosional + support system + stresor = depresi

Kesemua faktor tadi ikut serta dalam mengakibatkan depresi
Jadi kalau penyebabnya kompleks, depresi nggak pulih dengan solusi sederhana

Kalau kebakaran melahap satu kompleks perumahan, solusinya kan nggak cuma “matiin saklar listrik”

Kita perlu manggil pemadam, kerjasama nyiram, menyelamatkan yg terjebak, dll

Semua dilakukan sekaligus
“Didengarkan” adalah salah satu cara memadamkan kebakaran akibat depresi

Yang lain juga tetap perlu dilakukan

Konsultasi rutin, minum obat (jika dibutuhkan), bangun support system, latihan CBT/ mindfulness/ ACT (mana yang cocok), didengarkan dengan tepat, dsb semua sekaligus
Yang ada di Surabaya dan mau bahas depresi lebih lanjut, bisa ke sini tanggal 23 November ya. Kita ngobrol hingga tuntas.

Utasnya ditunda dulu ya lanjutannya sampai sore/malam nanti, udah mau sampe lokasi meeting.

Nanti kita lanjutin soal “mendengarkan”
Oke kita lanjutin ya.

Karena depresi butuh didengar, kita bahas sedikit tentang bagaimana itu mendengarkan.

Dengan syarat, bagian lain juga perlu dilakukan, seperti konseling, minum obat, ubah gaya hidup, tidur teratur, olahraga, makan gizi seimbang, dsb
Ketika mendengar, ingatlah bahwa "Dia" adalah subjek pembicaraan kali ini.

Jangan rebutan spotlight dengan membandingkan kepada ceritamu, kehebatanmu menyelesaikan masalah, saranmu menghadapi situasi. Jangan, rebutan jadi subjek. Ijinkan dia bicara tanpa interupsi cerita hebatmu
Niatkan untuk mendengarkan tanpa menghakimi

Dengarkan saja, lepaskan asumsi. Bersikaplah seakan-akan kamu tidak tahu apa apa tentang depresi dan kisah temanmu. Dengarkan seutuhnya, sepenuhnya, dengan segenap perhatian yang kamu miliki.

Niatkan mendengar untuk memahami
Ketika mengajak seseorang yang depresi bercerita untuk kita mendengarkan, sadari bahwa percakapan ini mungkin tidak terjadi satu kali, mungkin bahkan ajakan pertamamu untuk berbagi tidak berbuah hasil, dan itu tidak apa

Sampaikan saja perhatian dan keinginanmu untuk mendengar
Mengajak bicara

"Hei, akhir akhir ini aku melihat kamu murung. Adakah sesuatu yang mau diceritakan?"
"Hei, kamu tampak berbeda beberapa hari ini. Apa kabar?"

Kalau dia menolak bercerita

"Oh baiklah kalau begitu. Tapi kalau ada apa apa, aku ada disini kok siap mendengarkan"
Pertanyaan lanjutan

"Sejak kapan kamu merasa begini?"
"Adakah sesuatu yang kamu pikir membuat kamu merasa begini?"
"Apa yang bisa aku bantu saat ini?"
"Apakah kamu mau saran atau didengarkan saja?"
"Apakah sudah terpikir untuk mencari pertolongan profesional?"
Lalu akan muncul pertanyaan lagi, bagaimana merespon ketika mendengarkan? Orang sekarang dikasi semangat jadi sebel

Di bawah ini ada contoh respon ketika mendengarkan. Cobalah lihat dari sudut pandang pencerita, rasakan sepenuhnya dan berespon dengan empati
Ketika sudah memulai menawarkan sebagai pendengar dan dia berespon, maka langkah selanjutnya adalah

1. Tunjukkan bahwa kita memerhatikan
Dengarkan dengan perhatian, pikiran dan fokus penuh kepada ceritanya. Lakukan kontak mata, jauhkan handphone, duduk dan dengarkanlah
2. Sabar

Cerita ini bisa panjang, bisa menyakitkan, bisa beberapa kali kita dorong baru dia bercerita namun jangan terburu buru memaksa bercerita.

Mendengarkan yang efektif itu tentang mempercayai orang yang bercerita. Kita percaya dia berusaha menderskripsikan kisahnya
Jika butuh bertanya, usahakan gunakan pertanyaan terbuka yang jawabannya tidak sekadar "iya" atau "tidak"

Ajak dia mengeksplorasi cerita dan perasaannya. Ingat, dengan tetap tidak menghakimi.

Salah satu pertanyaan terbuka untuk mendorong seseorang bercerita "begitu ya.. lalu?"
3. Parafrase
Ucapkan kembali kalimat yang diceritakan, dengan bahasa kita sendiri. Hal ini menggambarkan kita mendengarkan dan berusaha memahami apa yang dia ceritakan. Dan kalau kita salah menangkap, dia bisa memperbaiki pemahaman kita terhadap kisah tersebut
"kamu bercerita tentang orang tua kamu, mereka meninggalkan kamu dan kamu merasa marah ya"
"kamu merasa dunia tidak adil, padahal kamu sudah berbuat baik tapi tetap saja ada hal buruk yang terjadi"

Ulangi kalimat yang berisi perasaan dan kejadian yang diceritakan
4. Lakukan semua sambil mendengarkan aktif

Yang meliputi
- Konsentrasi
- Memahami
- Merespon dengan empatik
- Mengingat apa yang diceritakan

Secara aktif mari pusatkan perhatian untuk mendengarkan, untuk memahami, untuk menyelami apa yang dirasakan
Demikian utas hari ini, semoga bisa bermanfaat ya.

Jika ada yang mau menceritakan tips nya dalam mendengarkan, bisa juga kok balas di kolom reply dan kita berdiskusi bersama bagaimana mendengarkan dengan empatik

Pertolongan itu ada, mari gapai kembali kebahagiaan
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with dr. Jiemi Ardian

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!