[40 TAHUN PASCA PEMBAJAKAN MASJIDIL HARAM]
Pembajakan Masjidil Haram tahun 1979 merupakan kejadian yang menggemparkan umat muslim sedunia.
Bagaimana bisa tanah suci yang diharamkan pertumpahan darah di dalamnya sampai dibajak?
(sebuah utas)
Pembajakan Masjidil Haram tahun 1979 merupakan kejadian yang menggemparkan umat muslim sedunia.
Bagaimana bisa tanah suci yang diharamkan pertumpahan darah di dalamnya sampai dibajak?
(sebuah utas)
Alkisah menjelang waktu salat subuh, 20 November 1979 (bertepatan dengan tanggal 1 Muharram 1400 H) ratusan orang yg menyamar sebagai jamaah dari kelompok teroris al-Ikhwan masuk ke komplek Masjidil Haram dengan membawa senjata dalam pakaiannya.
Pemimpin kelompok bersenjata ini adalah Juhayman al-Otaybi, bersama dengan Abdullah Al-Qahtani yang mengaku sebagai Imam Mahdi, mereka mengumumkan bahwa telah turun khalifah untuk membimbing dan membebaskan umat Islam. Mereka juga menyerukan persatuan Islam untuk menentang barat.
Kelompok ini memaksa para jamaah masjid untuk melakukan baiat (sumpah setia) kepada al-Qahtani dan menyandera mereka yang menolak. Pintu-pintu masjid segera ditutup dan para penembak jitu bersiaga di menara-menara dan bagian atas masjid.
Mereka membajak Masjidil Haram sebagai bentuk protes pada Kerajaan Saudi yang lemah dan kelalaian mereka terhadap syariat Islam. Al-Ikhwan juga memprotes rezim Saudi yang korup dan menjadi sekutu barat, terutama Amerika Serikat.
Terjadi perdebatan di antara petinggi Saudi kala itu mengenai tindakan yang perlu dilakukan untuk merebut kembali Masjidil Haram, mengingat larangan pertumpahan darah di tanah suci. Namun, akhirnya fatwa dibuat bahwa masjid perlu direbut kembali, sekalipun dng pertumpahan darah.
Pemerintah Saudi mengerahkan ribuan pasukan elit, tank, bom, gas beracun serta bantuan dari Pakistan dan GIGN Prancis untuk merebut masjid. Sebanyak 127 tentara Saudi tewas, 451 lainnya luka-luka. Ratusan jamaah dan anggota kelompok al-Ikhwan dalam masjid juga tewas.
Masjid baru berhasil dibebaskan dari tangan al-Ikhwan setelah dua minggu pengepungan. Abdullah Al-Qahtani tewas, sedangkan Juhayman beserta 62 pengikutnya berhasil ditangkap dan dihukum pancung atas perbuatannya ini.
Insiden ini adalah pertumpahan darah yg mungkin pertama kali pernah terjadi di Masjidil Haram semenjak Nabi Muhammad menyatakan kawasan Masjidil Haram sebagai tempat terlarang untuk menumpahkan darah dan terjadi tepat 1400 tahun setelah hijrah.
Ilustrasi kejadian ini bisa ditonton pada film singkat di Youtube berikut:
