Thread by @Mentimoen

SOAL AGNEZ MO.
============

1. Menyimak video wawancara Agnes Mo akhir2 ini, aku tepok jidad, krn tahu dia sudah keseleo lidah ketika dia bilang dia tidak berdarah Indonesia. Saya ngerti apa maksudnya, tetapi saya tahu tidak banyak yg coba ngerti di Indo.

2. Kita akan periksa dulu masalahnya di mana. Apa arti berdarah Indonesia? Dari pengalaman, dan dari nuansa yg saya dapatkan dari banyak sekali bacaan, novel, dsb.. Darah Indonesia bukan bersifat genetik, tetapi itu artinya darah dalam arti nasionalistik.

3. Indonesia Tanah Tumpah Darahku, demikian yg selalu dinyanyikan sedari kecil. Artinya, setiap darah yg tumpah di Indonesia oleh warga Indonesia yg baru lahir itu darah Indonesia - sebuah nuansa yg terjadi dlm proses nation-building.

4. Bagi yg lahir, mengenyam pendidikan tinggi di Indonesia, terutama di perguruan yg dianggap berkualitas, sdh tentu nuansa ini masuk ke kalbu. Walau banyak yg secara rinci tidak bisa menjelaskan spt twit ini, tetapi banyak yg tahu ada masalah jika ada pernyataan yg tidak klop.

5. Tetapi jangan berasumsi semua warga, terutama warga minoritas etnis, yg dulu dianggap non-pri bisa langsung tahu. Terutama ketika seumur2 hidup selalu diingatkan bahwa mrk itu non-pri, mrk banyak yg merasa bahwa "mungkin saya ini warga kelas dua" ya..

6. Tidak disangkal lagi, setiap warga yg dianggap "non-pri" pernah (dan bagi yg sial, selalu) diingatkan ulang bahwa mereka itu warga kelas dua. Kalian boleh lahir disini bergenerasi2, boleh pinter, boleh kaya, tetapi tetap numpang di negara ini..

Ini adalah fakta pahit bagi mrk

7. Untuk keluar dari lingkaran setan ga enak ini, maka bbrp warga non-pri melakukan proses pribumisasi, ada yg agak ekstrim. Dulu sy pernah sampaikan, ada "pribumi" yg shock setelah mendapat hasil analisis genome DNA.🤣

Termasuk salah satu cara pribumisasi adalah jadi mualaf.

8. Tetapi umumnya, warga non-pri tidak melakukan tindakan pribumisasi ekstrim, terutama jika sdh berpendidikan, dan tahu bahwa haknya sama dgn warga2 lain yg bertumpah darah sama, bahwa dia tidak perlu menyangkal identitas diri hanya untuk diterima.

9. Kehidupan yg dilalui Agnez Mo sejak kanak2, jelas sangat berbeda dgn anak2 lain di Indonesia. Dia ada dalam jalur karir sejak usia sangat muda. Waktu dihabiskan banyak untuk berkarir, bkn investasi pada hubungan2 di sekolah yg akhirnya mengembangkan nuansa2 yg dibutuhkan.

10. Ketika dia menyampaikan bahwa dia tidak berdarah Indonesia, pada saat itu sebenarnya jeritan hatinya bahwa dia adalah warga non pribumi, dan kemungkinan dia pernah diingatkan soal bahwa dia warga kelas dua.

Dia tidak tahu nuansa nasionalisme yg berkembang dgn istilah "darah"

11. Lingkungannya adalah lingkungan karir, dan gereja. Dia menjadi penyanyi di gereja, karena itulah saat ini dia punya pengalaman yg mirip dgn para vokalis gereja warga hitam Amerika. Krn itulah mrk bisa "mengerti" Agnez Mo.

12. Krn saya mengerti latar belakang ini, maka saya bisa "memaafkan" keseleo lidah Agnez Mo. Ingat, kesalahan yg serupa juga sering dilakukan oleh warga2 lain, termasuk warga "pribumi" yg kurang masuk dlm ruang pendidikan nasional.

13. Sudah seberapa banyak yg dengan tegas menolak NKRI gegara ideologi yg dianut menyatakan bahwa NKRI itu kafir? Itu bukan keseleo lidah, tetapi memang tekad anti NKRI benaran.

Agnez Mo jelas tidak beranjak dari sisi menolak NKRI, itu cuma masalah bahasa yg dipakai.

14. Bahasa yg dipakai Agnez Mo untuk berekspresi di Amerika adalah Inggris. Dari wawancara tsb, dia bahkan keberatan u/ berbahasa Indonesia.. Bukan krn dia merendahkan, tetapi karena Bahasa Indonesia sangat intim dengannya, shg dia ga bisa bilang "fuck" dlm Bahasa.

15. Artinya dia merasa okay untuk ber-fuck-ria dlm English, tetapi sewaktu dia ganti bahasa ke Bahasa Indonesia, maka seluruh nuansa up-bringing yg dia tahu dari gereja, membuat dia tahu dia ga boleh berbahasa "jorok" di Indonesia. Dia menghormati Bahasa Indonesia.

16. Ada berbagai kalangan yg menggunakan kesempatan ini untuk menghantam Agnez Mo. Saya ga tahu apakah itu disebabkan oleh perasaan enak mengeroyok, atau memang tidak mengerti apa sebenarnya yg terjadi.

Menurutku, jika seseorang punya pendidikan yg cukup, dia akan ngerti.

17. Krn itulah, jika Anda sekolah sampai SMA di sekolah favorit spt Tarakanita, masuk UI apalagi bidang yg memang berhubungan dgn pemikiran sosial atau filsaat, SUDAH TENTU ANDA NGERTI NUANSA2, & bisa menghindari dari keseleo lidah.

Jika Anda ngerti, cobalah bisa empati sedikit.

18. Apalagi ketika sy lihat PROFESSOR UI yg ikut menghantam Agnez Mo dari segi kewarga-negaraan. Aduh, betapa nistanya hal2 spt itu dikemukakan oleh seorang yg dianggap intelektual.

Atau memang itu cara untuk dapat sorotan dan kemungkinan untuk masuk politik pemerintahan?

19. Jika Anda merasa seorang intelektual, cobalah berpendapat seperti intelektual. Anda bukan kelompok 212 yg teriak2 sembarangan dgn TOA dari atas truk di jalanan.

Agnez Mo justru perlihatkan betapa jauhnya seorg WNI bisa berkiprah di panggung internasional, dia hrs dirangkul.

20. Buat Agnez Mo - jika baca ini - tidak setiap WNI tetiba mengecam kamu, banyak yg memahami. Tetapi jika mmg pikir perlu minta maaf, itu juga a nice gesture.

Yg penting Agnez please jangan lupakan Indonesia. Kamu lahir di Jakarta kan? Berarti Indonesia Tanah Tumpah Darahmu.