Thread by @ryuhasan

Untuk mengurangi kematian akibat HIV dan memperkenalkan pengobatan baru, WHO memperingati “Hari AIDS Sedunia”, hari ini.

Tema untuk peringatan tahun ini adalah "Ending the HIV/AIDS Epidemic: Community by Community.” atau “Mengakhiri Wabah HIV / AIDS: Komunitas demi Komunitas.”

https://twitter.com/who/status/1200920676275765249

Antara tahun 2000-2018, tingkat infeksi HIV baru turun 37% dan mortalitas (angka kematian) terkait HIV menurun 45%.

Pada akhir 2018, ada sekitar 37,9 juta orang yang hidup dengan HIV di seluruh dunia, ini data menurut WHO.

Krn upaya bresama scr internasional utk meningkatkan respons thd wabah, 62% penderita dewasa dan 54% anak2 di negara berpenghasilan rendah dan menengah tlh menerima terapi antiretroviral (ART) pada 2018

WHO mencatat bhw tidak semua penderita bisa mengakses tes dan perawatan HIV

Kenyataannya, target Super-Fast-Track 2018 utk menekan infeksi HIV baru pada pasien anak2 ke angka 40.000 tidak terpenuhi

Ini membahayakan status target global 2020.

Selain itu, krn kesenjangan dlm perawatan, 770.000 meninggal krn HIV pada 2018 dan 1,7 juta penderita baru.

Lebih jauh dari laporan WHO pada akhir 2018, 79% penderita yg hidup dengan HIV mengetahui status mereka.

Secara keseluruha sebanyak 23,3 juta (62% dari seluruh pengidap HIV) menerima ART dan 53% telah mencapai penekanan virus.

27 November 2019 WHO merilis pedoman konsolidasi hal layanan tes HIV, mencakup pendekatan baru utk menanggapi “kebutuhan kontemporer.”

Dimaksudkan mendorong semua negara utk mengadopsi strategi tes HIV standar menggunakan 3 tes reaktif berturut2 utk mengkonfirmasi diagnosis.

Pedoman baru ini juga merekomendasikan penggunaan self-tests

Ini didasarkan pada bukti bhw yg berisiko lebih tinggi utk tertular HIV adalah mrk yg tidak melakukan tes di fasilitas layanan kesehatan

Akan lebih memungkinkan menjalani tes jika mereka bisa melakukan tes HIV sendiri

Menyelamatkan nyawa dari HIV dimulai dengan tes awal

Jadi, jangan ragu2 untuk melakukan pemeriksaan

Hari AIDS Sedunia yg diperingati setiap 1 Desember dimaksudkan menumbuhkan kesadaran thd dampak buruk virus HIV yg sdh ada seluruh dunia

Memang tidak mudah, meskipun sekedar mengajak bedes2 sadar untuk memeriksakan dirinya guna mengetahui status infeksinya

Memang seh, hal ini sangat berhubungan dg stigma terhadap AIDS yg sudah terlanjur menyebar di seluruh dunia dlm berbagai bentuk,

termasuk pengucilan, diskriminasi penolakan dan penghindaran terhadap mereka yg terinfeksi HIV

Sebenarnya, virus HIV ini ya bolah boleh saja ada dalam tubuh kita sepanjang tidak mengganggu.

Seperti kuman/bakteri atau virus lain yg memang ada di tubuh kita berdampingan dg sel2 kita sendiri , sepanjang tdk merugikan ya nggak papa.

Dalam keadaan sehat pun, dlm tubuh kita ada milyaran bakteri dan virus, istilah "sehat" artinya bakteri dan virus itu tidak mengganggu

Bahkan kuman2 tertentu malah membantu kita dalam proses pencernakan makanan dan pembentukan vitamin2 tertentu

Tanpa mereka kita mati jugak :)

Jadi, bakteri atau virus apapun sepanjang tidak mengganggu kesehatan ya nggak papa menclok dan ngendon di tubuh kita.

Tapi memang ada bakteri atau virus tertentu yg "berpotensi" menimbulkan gangguan dan sebaiknya kalau bisa ya kita hindari, termasuk HIV ini.

Pengetahuan ilmiah perihal virus HIV sekarang ini sdh jauh berbeda dibanding 3 dekade yg lalu, sayangnya pengetahuan ini (seperti biasanya) tidak merata.

Dan berbicara seputar HIV/AIDS, hingga saat ini masih saja stigma buruk dialamatkan pada penyandang virus ini.

Stigma thd HIV/AIDS sebenarnya tdk terlepas dari sulitnya melepas stigma buruk yg dialamatkan kpd penyandang LGBT,

sejarah berawal dari sini

Bermula dari masmedia amrik 1981 yg scr ngawur membuat istilah "4H disease" semua pasien adalah Org Haiti, Homoseks, Hemofili dan Heroin!

Pemberitaan di mass medis amrik saat itu dikarenakan pada mulanya US CDC masih belum punya nama utk sindroma yg mereka temukan

Mereka hanya merujuk paisen2 yg dg fenomena kelainan gelenjar betah bening pada 4H tadi, Haiti-Hemofili-Homoseks-Heroin

Kasusnya pertama kali dilaporkan US-CDC, 5 juni 1981, didapatkan pneumonia yg unik pada 5 orang pria homoseksual di Los Angeles.

Dari pemeriksaan2 thd kelenjar getah bening penderita2 tadi,

CDC menemukan sindroma ini disebabkan oleh virus, tapi mrk belum tahu virus apa.

Cilakaknya, tidak jelas siapa yang memulai,

dari mass media juga saat itu muncul istilah Gay Related Imuno Deficiency (GRID)

dari sini lah stigma kepada penderita HIV/ AIDS dimulai!

Setelah didapati bahwa ternyata penyakit ini tidak hanya terjadi pada komunitas homoseksual, pada September 1982 US Centre for Disease Control memakai nama AIDS

acquired immuno-deficiency syndrome

Tapi sindroma ini sudah terlanjur diberi stigma oleh masyarakat bedes.

Dan sudah menjadi tradisi bedes, banyak mitos dan gosip yg muncul seputar HIV/AIDS ini yg semuanya makin memojokkan penyandangnya.

Sebenarnya kita bisa hidup lebih sehat tanpa hoax dan mitos, tapi bagaimana lagi lha wong memang rata2 otak bedes sapiens nyaman dg mitos.

Tanpa obat2an antiretroviral, rata2 perkembangan dari mulai infeksi HIV menjadi AIDS adalah 9-10 tahun,

dan harapan hidup rata2 setelah AIDS terjadi adalah 9,2 bln!

Yg disebut dg AIDS adalah keadaan paling parah pada infeksi HIV.

Tapi dg antiretroviral seorang pemain basket profesional di amrik yg resmi mengaku terinfeksi HIV sejak 1991, sekarang hidup relatif bugar

Boleh dibilang virus HIV skrg tdk perlu ditakuti (meski ttp hrs diwaspadai) dibandingkan virus Hepatitis C yg jauh lbh mematikan, misalnya.

Mari kita lawan dampak buruk dari virus HIV, dan bukan memusuhi penyandangnya.

Dan jangan ragu2 memeriksakan diri, lebih cepat lebih baik.

Selamat memperingati hari hari AIDS Sedunia.

Sekian...