Akhir-akhir ini ramai masalah penistaan. Penistaan Rasulullah dan penistaan Agama Islam yg dituduh sbg agama teroris. Sosok pelaku bervariasi. Mulai dari yg awam agama, tokoh masyarakat, sampai yg dilabeli tokoh agama Islam.
Mengecewakan sekali. Masing-masing tdk menunjukkan rasa bersalah sedikitpun. Klarifikasi dilakukan utk formalitas belaka. Laporan ke pihak berwajib sudah dilayangkan. Namun berproses dengan sangat lambat. Pantas saja umat Islam jadi berang. Beragam reaksi ditunjukkan oleh Umat.
Mengamati fenomena ini sebenarnya memang memancing emosi umat. Karena yg dilecehkan adalah agama dan simbol agama. Sesuatu yg terikat secara kokoh bukan hanya di level pemikiran, tapi juga perasaan. Maka wajar jika beragam reaksi dr umat Islam adalah reaksi emosional.
Mulai dari sekelas melecehkan balik pribadi pelaku, hingga yg baru-baru viral tantangan utk adu otot sampai mampus.
Ini reaksi wajar, namun mengecewakan jika kita ikut larut dengan reaksi seperti ini. Reaksi emosional sperti itu adalah wujud dari kematangan berpikir umat. Mestinya umat sadar dengan kondisi global yang membuat para Penista itu leluasa menista.
Agar dapat memberikan reaksi dengan "kesadaran" penuh, sistematis, dan terancang dg baik. Yang lebih mengecewakan lagi ialah reaksi serupa ternyata dilakukan oleh kalangan para aktivis dakwah.
Mereka disibukkan dg menghantam balik pribadi para Penista yg sesungguhnya tdk merubah apapun. Mestinya kita jeli melihat fenomena ini.
Fenomena ini seharusnya menjadi momentum yg sangat bagus utk kebangkitan umat. Momen penistaan ini harusnya bisa dikapitalisasi utk meraih kebangkitan yg hakiki.
Para aktivis dakwah mestinya menjadikan momen penistaan ini utk mengajak umat melihat gambar besar permasalahan umat Islam. Bahwa sesungguhnya biang kerok penistaan ini ialah rezim dan sistem yg tdk sesuai dengan Islam. Inilah sasaran kita. Bukan pribadi para Penista.
Sehingga emosi umat dapat dikelola dg baik dan diarahkan pada sasaran yg tepat, dan dapat semakin mendekatkan umat pada kesadaran terkait kebangkitan hakiki, yang dengan izin Allah SWT tidak akan lama lagi. Aamiin.
@threadreaderapp unroll please
