Kartel tiket pesawat itu memang ada. Tapi tidak seperti kartel pada umumnya kartel tiket pesawat di Indonesia ini melibatkan pemerintah yaitu Kemenhub. Sehingga pihak maskapai bisa mengatasnamakan peraturan menteri untuk menghindari tuduhan kartel padahal itu kongkalikong. 
Agar lebih mudah dipahami, berikut modus kartel tiket pesawat yang terjadi di Indonesia saat ini:
Cc @KPPU
Cc @KPPU
Kumpulan maskapai penerbangan bersepakat untuk menaikkan harga tiket pesawat. Lalu atas nama asosiasi (INACA) mereka minta Kemenhub untuk menaikkan tarif batas bawah (TBB) dan tarif batas atas (TBA) tiket pesawat. Pada hari itu juga Menhub langsung menyetujui permintaan mereka
Dgn kenaikan TBB-TBA itu maka yang dilakukan maskapai2 tersebut adlh menaikkan tiket pesawat mendekati batas atas sehingga harga tiket melambung tinggi. Atas harga tiket yg menjadi mahal tersebut mrk beralasan "cuma melaksanakan peraturan menteri". Padahal mrk yg minta kenaikan
Dan ini yg paling jahat. Agar masyarakat terpaksa membeli tiket pesawat yg mahal itu maka maskapai yg masih jual tiket murah harus disingkirkan. Maka ditekanlah Traveloka dkk agar menghilangkan Air Asia dari penjualan tiket mereka. Dengan begitu masyarakat tak punya pilihan.
Tak sulit menekan Traveloka dkk untuk menuruti kehendak kartel. Caranya adalah dengan memberi mereka tawaran yg tak mungkin ditolak, sebab jika ditolak maka traveloka dkk terancam cuma bisa jual tiket Air Asia saja.
Demikianlah modus kartel pesawat kita. Luar biasanya kartel ini mendapat dukungan penuh dari Kemenhub lewat persetujuan spontan kenaikan TBB-TBA sesuai permintaan asosiasi.
Jadi @KPPU wajib memeriksa Budi Karya atas dugaan keterlibatan dalam praktek kartel tiket pesawat
Jadi @KPPU wajib memeriksa Budi Karya atas dugaan keterlibatan dalam praktek kartel tiket pesawat
