, 23 tweets, 3 min read
My Authors
Read all threads
PUSLITBANG Kementrian Agama: Syiah Bagian dari Islam satuislam.org/puslitbang-kem…
Berikut adalh rekomendasi dari seminar penelitian tersbt:
Umat Islam hrs paham betapa kapitalisme internasional dan zionisme sngt senang dgn konflik2 sektarian di kalangan umat Islam Sunni & Syiah dan kehancuran negara2 mayoritas muslim, sperti Irak, Suriah, Libya, Yaman, Afghan.
Kalangan anti Syiah sbaiknya berhenti menjelaskan tentang mazhab Syiah krn penjelasan mereka tidak sesuai dengan mainstream yg dianut Syiah di Indonesia, bahkan menimbulkan ketidakjelasan, dan menjerumuskan umat Islam untuk membenci Syiah dan menimbulkan konflik dengan Syiah.!!!
Kalangan anti Syiah sebaiknya berhenti melakukan propaganda dan menggantinya dengan melakukan tabayun dan klarifikasi kepada akademisi Syiah agar tidak terjadi prasangka dan umat tidak menjadi korban.
Menggambarkan pandangan dan sikap keagamaan Syiah harus, merujuk kepada penganut Syiah sendiri terutama melalui pemimpin dan ulamanya yang otoritatif atau melalui organisasi resminya, yakni IJABI dan ABI.
Memahami dan menerima pandangan dan sikap tersebut harus dengan sikap terbuka dan jujur sehingga dapat melahirkan dialog dan kerja sama.
Kecurigaan dengan alasan Syiah bertaqiyah sebagaimana terjadi pada aktivis anti-Syiah telah menutup peluang untuk memahami dan menerima eksistensi Syiah secara jujur dan terbuka tetapi menganggapnya sebagai ancaman yang menakutkan.
Ada beberapa paham dalam Syiah yang berbeda dengan Sunni. Namun, walaupun berbeda para ulama masih menganggap bahwa Syiah adalah bagian dari Islam.
Komunitas Sunni Syiah itu bersaudara. Biarkanlah umat Islam memilih mazhab yg disukai, tdk zamannya memaksakan kehendak. Apalagi ada jaminan konstitusi.
Indonesia t’lah membangun teologi kerukunan, mempunyai Bhinneka Tunggal Ika, dan berbagai kesepakatan internasional tentang persaudaraan Sunni Syiah.
Hendaknya kalangan non-Syiah (MUI dan anti Syiah) dapat melakukan dialog, saling klarifikasi, tentang berbagai kesalahpahaman yang terjadi selama ini.
Seyogyanya MUI memelopori pendekatan mazhab dan dialog untuk saling berklarifikasi berkaitan kesalahpahaman yang sudah lama terjadi
dan belum ada
penjelasan obyektlf.
Dialog Sunni-Syiah perlu dilakukan dalam dimensi akademik, serta kampanye damai antar mazhab dan aliran.
Umat Islam hrs mulai memahami mengapa Sunni dan Syiah dibenturkan di seluruh dunia, yg berakibat kehancuran negara2 tersbt. Sebab faktanya umat Islam umumnya gagal melihat fenomena dan rekayasa global,
umat Islam sibuk urusan domestiknya dan tdk memikirkan kemajuan sbagai bangsa.
Umat Islam harus paham betapa kapitalisme internasional dan zionisme sangat senang dengan konflik-konflik sektarian di kalangan umat Islam (Sunni dan Syi’ah) dan kehancuran negara-negara mayoritas muslim, seperti Irak, Suriah, Libya, Yaman, Afghanistan, dan lain-lain.
Pejabat pemerintah, tokoh agama, dan ormas keagamaan hendaknya mulai membuka diri dengan melakukan dialog dan diskusi yang melibatkan orang-orang Syiah, agar mereka saling mengenal dan saling memahami.
Pemerintah perlu memfasilitasi dialog di antara dua kelompok yang masih berseberangan, dialog yang berusaha untuk saling memahami bukan dialog yang bersifat debat kusir.
* Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama, sebaiknya mendorong upaya dialog Syiah dan Sunni dengan tetap mengedepankan sikap santun dan semangat persaudaraan antar sesama umat Islam, serta tidak mengklaim kebenaran individu dengan menafikan pendapat kelompok lain.
Pemerintah daerah sebaiknya lebih berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan dan peraturan terkait keagamaan mengingat dampak dan potensinya terhadap harmoni dan kerukunan yang telah terjalin baik di masyarakat.
Para tokoh agama dan ormas Islam dalam melakukan dakwah agar tidak memunculkan provokasi kepada pihak yang berbeda paham, agar suasana rukun dan damai yang sudah terbangun dapat lebih ditingkatkan.
Pendekatan musyawarah dan dialog sebaiknya lebih dikedepankan dalam setiap penyelesaian masalah-masalah keagamaan dibanding dengan pendekatan mobilisasi massa yang berpotensi terjadinya kekerasan.
* Selain integrasi dalam bentuk ritual dan tradisi kesalehan ‘Alawi, terjadi dialog dan kerja sama antara kelompok Syiah dan Sunni yang tergabung dalam organisasi Islam seperti NU, Muhamadiyah,
dan Al-Washliyah.
Demikian juga dialog dan kerja sama terjalin antara lembaga-lembaga pendidikan Islam Syi’ah dan Sunni. Pemerintah  dan ulama dituntut untuk berperan aktif dalam memfasilitasi dan memastikan berlangsungnya dialog dan kerja sama tersebut.
Interaksi yang harmonis tersebut menggambarkan wajah ramah Islam Nusantara yang moderat dan menjunjung tinggi prinsip Rahmatan lil Alamin.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Bakr Smith

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!