Sy mau crita pengalaman ngurusin anak yg kena cyber bully. Dan bagaimana peran ortu dlm menangani ini.
.
.
.
A THREAD.
Hampir 75 juta pengguna internet di Indonesia dan usia anak-anak, yakni 12 sampai 18 tahun tercatat sebagai kelompok yang paling sering menggunakan internet.
Pada kelompok usia inilah resiko cyber bullying paling rentan terjadi.
Kalau ngga pakai sosmed, ada tekanan sosial, kayak ga pake hape.
Dan mostly ... Tanpa pengawasan ketat dari ortu.
TAPI DIBAWAH PENGAWASAN KETAT AYAH IBUNYA.
Instagram nempel di akun saya, pake email saya, di hape saya, following juga saya pantau ketat. Selain akun teman dan artis korea, jg banyak follow akun pengetahuan
Ngga hanya sosmed yg sy pantau. WA pun saya cloning sehingga sy bisa baca pesan.
Semua dilakukan atas sepengetahuannya.
D bio instagram nya ada tulisan: supervised by momma.
Ngga pake diem2. Semua terbuka. Anak paham jika dia ngga boleh sosmed an tanpa pengawasan ortunya.
Apakah ada 2nd account? ADA.
Tapi juga dikloning di hape ibunya.
Saya tanya kenapa?
Ternyata profilenya diposting d sebuah akun rahasia dan dikata2in oleh sejumlah kakak kelas dengan sebutan yg scr norma, inappropriate.
Sekolah kaget krn selama ngga pernah memperhatikan perilaku anak2nya bersosial media.
Singkat cerita, semua anak dihukum, orangtua dipanggil, dan mrk semua menulis surat permintaan maaf k my daughter.
Tp sy selalu ada untuk memastikan dia mentally morally recovered.
Sy mmg sempet ada moment yg off krn banyak travel ke luar negeri.
My daughter keliatan takut saat crita, takut saya marah krn kok baru ngasi tau setelah bbrp saat.
Anak yg tadinya nangis kenceng krn takut dan malu, berubah jadi tenang setelah tau ibunya "on her side".
Thank you for telling me the truth, I highly appreciate. Saya pererat pelukan.
Sama treatmentnya dngn case sebelumnya. Ortu dipanggil, anak mendapat hukuman, juga ada surat permintaan maaf.
Krn instagramnya nempel d saya, setiap messages masuk, sy bisa liat.
Gerak cepat, malam2 dari Korea saya telp kepsek.
2 hari kemudian pas landing d Jakarta, sy lsng ke sekolah.
Rupanya sudah di unsent.
Tapi kemudian saya tunjukkan screen shot nya.
Si anak ngga bisa mengelak. Ortunya kaget dan malu anaknya bohong.
1.Sosmed mempermudah peluang terjadinya bullying dan sebaran pornography. Ortu yg lepas anak maen sosmed tanpa pengawasan KETAT, sedang menjerumuskan anaknya sendiri.
Sosmed ibarat pasar besar dng beragam jenis manusia. Ortu hrs paham itu.
Jk terjadinya d lingkungan sekolah, datangi kepsek/wali kelas.
On my case, butuh 3 bulan utk akhirnya semua anak dapat peringatan keras dan hukuman dr sekolah. Juga ada yg dilengserkan dr osis.
Punya password sosmed nya anak itu ngga cukup. Pastikan bapak ibu ngecek dan tahu apa yg dilakukan anak d sosmed.
On my case, sosmed dan wa saya kloning.
Informasikan dengan tonality positif sehingga anak bukan merasa dicurigai/ tdk dipercaya. Tapi DILINDUNGI.
End
Daftar d sini:
bit.ly/KulwapCyberBul…
HTM nya semampu kamu, krn ini bagian dr program community development @Queenrides.
Career talk
Business/mompreneurs talk
Road Safety education
Parenting Talk
Health Talk
Dll
Beberapa sy bikin kulwap agar bisa reach banyak orang.
Di follow saja utk tau program apa yg sedang berjalan.
Kepsek happy dengan involvement ini. Ortu ngga cuma lapor tp terlibat aktif dengan goal yg sama.
1. Counseling dng BP, psikolog dan guru agama.
2. Memberi santunan ke anak yatim setiap Jumat selama 3 bulan.
3. Surat permintaan maaf ke anak dan ortu
4. Yg menjabat OSIS dilengserkan
5. Jk ada bullying lagi, dikeluarkan dr sekolah.