cases is posing a serious threat to
the Italian national health system
because of the limited capacity of
intensive care unit departments.
progressive mitigation measurements
on 9/3 and 11/3 to
drastically limit social interactions.
Patient One adalah local Italian yang tak pergi mana-mana pun. Tak ada travel, tak ada contact dengan Chinese from China. Regular Joe.
See? Contact dari another carrier which can be absolutely anyone.
Patient One barangkali adalah Patient 200 menurut pakar mereka sebab awal-awal kejadian, mereka hanya tunjuk symptom selsema biasa.
You see? Masih angkuh.
Sounds familiar? Jadi kat Malaysia tak?
Yaaa, mereka panic, terus lari nak balik kampung.
Sama macam some of us tak? Berlaku tak kat Malaysia? YES!
to be in a similar situation, with just
a short time-lag of a couple of weeks. Maka, penulis artikel ini menggesa all countries untuk acknowledge the Italian lesson dan bersiap sedia untuk sebarang kejadian (most likely for the worst).
measures to limit viral diffusion, ensure appropriate health-system response, and reduce mortality, which appears to be higher than previously estimated.
Tak jauh beza kan? Akan nampak penurunan tapi akan berlaku satu lonjatan, anjakan paradigma hujung bulan nanti. Ini semua gara-gara panic buying, balik kampung etc.
Kita tak tahu kalau kita adalah pembawa virus COVID-19, kita tak tahu pun if kita dah infected selagi symptoms tak keluar. And because of that, kita expect kita sihat, kita negative COVID-19.
Saya ulang, para doktor, jururawat, orang-orang di hospital/klinik kesihatan bukan nak bunuh kita, tapi nak rawat kita.
Balik rumah, kami sekeluarga self-quarantined sementera tunggu results.
Semalam HSA call, negative. Alhamdulillah.
thelancet.com Published online March 23, 2020 doi.org/10.1016/S0140-…
google.com/amp/s/www.nyti…
Super spreader di Italy adalah Patient One
Super spreader di South Korea adalah patient #31
Super spreader di Malaysia adalah patient #136
Hold on tight to the ones you love. Sama-sama kita berdoa agar Malaysia sembuh dari COVID-19!