Wajibkah kita menggunakan masker N95 dan sejenisnya?
A Thread
Saya tekankan di awal, saya hny menyampaikan pendapat pribadi sy utk memprioritaskan masker dan APD lainnya utk para tenaga medis kita, dan sedikit memberi informasi tambahan di dalamnya dari segi keilmuan.
A Thread
Saya tekankan di awal, saya hny menyampaikan pendapat pribadi sy utk memprioritaskan masker dan APD lainnya utk para tenaga medis kita, dan sedikit memberi informasi tambahan di dalamnya dari segi keilmuan.
Melihat kelangkaan dari masker saat ini, bahkan masker yag notabene nya sbg salah satu APD utama bagi para tenaga medis yg sedang berjuang merawat para saudara yg yg jg sedang berjuang melawan sakitnya.
saya membuat thread ini hanya sekedar memberikan informasi karena beberapa ibu2 di kantor saya suka nanya2 jenis masker ABCD bedanya apa, di dalamnya ada apa aja kok bisa bikin beda fungsinya dll.
Pada thread sebelumnya sy telah sdkt menjelaskan ttg handsanitizer, sy tdk menganjurkan memakai handsanitizer (kecuali terdesak dan pemakaiannya benar), sy justru mengharuskan cuci tangan dg air mengalir, kali ini saya coba membahas ttg masker.
Berikut link ttg handsanitizer
Saya sedih sebenarnya melihat berita dimana2 yg menulis tenaga medis kita kekurangan APD, di lain sisi ada oknum yang memborong handsanitizer dan masker krn takut kehabisan, apalagi yang sampai memborong masker jenis tertentu, spt masker N95.
Masker N95? apa maksudnya?itu seperti satuan yg membei tahu kita seberapa banyak filter ini menyaring udara, jika N95 ya berarti sebesar 95%, jika N99 ya berarti 99% dst. Apa bedanya dg masker biasa atau yg sering disebut dg masker ojol/masker bedah (masker berwarna biru/hijau)?
masker bedah (masker berwarna biru/hijau)? masker bedah adalah masker dg pori2 penyaring udara yg lebih besar. 82% droplet yang dikeluarkan melalui jalan napas terdeteksi 300-499μm. Ukuran droplet saat berbicara sebagian besar < 500 mikron.
Ukuran pori masker bedah (surgical mask) antara 16.90 mikron sampai dengan 146.60 mikron. Jadi untuk droplet ukuran lebih besar daripada 146.6 mikron sebagian akan tersaring oleh masker bedah sebagian kecil mungkin lolos lewat celah antara masker dan kulit.
Droplet yang berukuran kurang dari 16.9 mikron sebagian besar akan lewat pori masker bedah, sebagian kecilnya mungkin menempel karena menabrak filter masker bedah. Sedangkan masker jenis N95 dengan ukuran pori 0,3 mikron bisa menyaring semua droplet berukuran > 1 mikron yang..
mengandung virus atau bakteri yang dikeluarkan penderita saat batuk dan bersin asal cara pemakaiannya benar. masker N95 ini nggak dirancang untuk menangkap virus “telanjang” (Corona: MERS / SARS/SARS-CoV-2 penyebab COVID-19) dengan ukuran antara 0,15 – 0,2 mikron yang...
lebih kecil daripada pori N95 sendiri, tapi untuk menangkap droplet berisi virus, baik droplet besar maupun kecil (2-5 mikron) yg dikeluarkan saat batuk, nafas, berbicara atau bersin.
Itulah mengapa hanya penderita/orang yang sedang sakit saja yang sangat dianjurkan utk menggunakan masker. Kesalahan besar jika sampai masyarakat umum sampai memborong masker N95 ini, selain krn harganya yg cukup mahal, kegunaan dari masker ini juga khusus.
Masker N95 hanya boleh digunakan dalam keadaan tertentu saja, dikarenakan pori2 penyaring yg lbh kecil dibandingkan dg masker bedah daya tangkap partikelnya lbh besar, dalam periode yg sama selama kita bernafas (dg tarikan nafas dari orang yg sama)
Nah udah tau kan kenapa masker N95 atau di atasnya (lebih besar angka N nya) kok penggunannya hanya diperuntukkan untuk keadaan tertentu saja, loh bukannya bagus ya kalo pori2nya lebih kecil lebih banyak nangkep partikel ya? udaranya lebih bersih dong, virus2 kesaring semua.
Jawabannya, ya memang udaranya lebih bersih, tapi jika kita tidak terbiasa dan kondisi sekitar tdk mendukung bisa jadi malah sesak napas. Kenapa sih kok bisa sampek sesak napas? gak perlu dijelaskan secara fisika juga kita tahu kenapa bisa gitu, kalau mau dijelasin secara fisika
ini ada hubungannya dengan prinsip kontinuitas, yang erat hubungannya dengan pressure drop atau hilangnya tekanan. saya tdk akan bertele2 terlalu dlm menjelaskan ilmu fisika (fluida/kontinuitas/bernaulli/venturi) dll hanya utk memberikan filosofinya terlalu rumit, intinya spt itu
Lalu bagaimana kalau kita mencoba membuat sendiri si masker N95 kw itu, bisa atau tidak? lalu apa saja bahan-bahan yang diperlukan? pada beberapa artikel disebutkan kita bisa membuat masker sendiri dg kualitas penyaringan hampir sama dg masker N95, yaitu dengan bahan dasar kain,
karbon akftif dan filter berukuran MERV 13. kita bahas satu-satu dulu ya, pertama karbon aktif.sudah banyak masyarakat yg familiar dg karbon aktif ini yg mmg sering digunakan sbg filter atau adsorban. Dalam dunia teknik kimia karbon aktif sering digunakan sbg adsorban utk...
mengadsorb partikel padat dalam suatu fluida (cair/gas), dalam pembuatan masker buatan ini si karbon aktif digunakan utk mendukung kerja dari filter MERV 13.Karena sifat dari karbon aktif yg hanya sbg adsorben bukan absorben, dia hanya mengikat partikel di permukaannya saja,
jd diharuskan utk mengganti scr berkala ya. Lalu apa kegunaan dari filter MERV 13? apa itu MERV dan angka 13? MERV (Minimum Efficiency Reporting Value) adalah sebuah satuan/skala yang menunjukkan keefektifan/kemampuan si filter untuk menyaring partikel2 yg berbeda ukurannya,
pernah dg satuan mesh? satuan untuk ayakan? ya kurang lebih sama, semakin tinggi angka skala nya maka akan semakin kecil pula pori2 filternya. MERV memiliki range dari 1 sampai 16, dimana pada skala 13 ukuran pori2nya adalah 0.3-1 mikron.
Itulah mengapa digunakan filter dg ukuran MERV 13 agar droplet (yang mengandung virus) dpt tertangkap, namun tdk dg virusnya.
Oke next kita berlanjut ke bahasan selanjutnya. Ada inovasi masker yang awalnya berasal dari suatu cetusan karya ilmiah yang berhasil lolos uji dan menyabet medali emas, dan diaplikasikan lama sebelum covid19 ini merebak..
(sempat diaplikasikan untuk bantuan di tempat terkena bencana alam gunung meletus). Saya ingatkan kembali, kalo saya di sini jelasin semuanya hny utk informasi dan pengetahuan sj tdk ada anjuran/keharusan utk membuat/membeli dan apapun itu namanya 😊.
Kembali lg ke topik, masker yg sy jelaskan sblmnya adlh masker kain dg filter. Filter apakah yg dipakai? di dalam filter yg berukuran sktr 13 MERV td berisikan karbon aktif dan nanosilver. Sptnya bahasan ini akan sgt pnjg ya.
Apa bedanya dg masker kain berfilter lainnya? oke keep dulu. Sebenarnya kita bisa cari tahu semua bahan filtrr itu beserta fungsi dan cara kerjanya di internet/artikel ilmiah/jurnal, namun sy akan meringkasnya dg bahasa yg sdkt lbh awam agar mdh dimengerti.
Karbon aktif sdh sy jelaskan di tweet sblmnya dlm thread ini. Lalu apa itu nanosilver? apa bedanya dg silver? baik spt yg kita tau silver adalah perak atau dlm kimia dikenal dg nama unsur Ag, yg mungkin sering kita tau perak bnyk dimanfaatkan utk perhiasan,
apakah perak yg srg digunakan dlm dunia medis adlh perak yg biasa kita kenal sbg perhiasan? peraknya iya namun ukurannya mikro atau lbh kecil lagi nano. Perak dlm ukuran makro tdk bnyk berfungsi dlm hal2 yg mmg membutuhkan peran spesifik,dia akan lbh berguna jika dlm ukuran nano.
Sy tdk akan mejelaskan detail ttg proses sistesis/cara mendapatkan si nanoperak ini (lain kali saja, terlalu rumit). Di sinilah pembedanya, jk masker kain berfilter lainnya dia hny akan menangkap si virus kecil rusuh/bakteri dan partikel imut lainnya,
si nanosilver ini adalah pasukan perang tambahan yg sengaja dipanggil utk memusnahkan si bakteri/virus stlh mereka terperangkap dlm filter. Bgmn bisa si nanosilver ini membunuh si virus/bakter tsb? kenapasih kok dibuat ukuran nano? ya ini jawabannya krn dg ukuran nano si Ag+ ini
lebih reaktif utk nyerang si virus/bakterinya, dia akan mengganggu jalannya pernapasan dr si virus/bakteri dg ngerusak alur enzimnya. ion silver yg udh nuntasin tugas buat ngobrak ngabrik si virus/bakterinya tadi bisa disuruh nugas lagi buat ngancurin virus/bakteri lainnya
Lalu pertanyaan baru muncul, jika nanosilver udh bnyk digunakan dlm dunia medis dan sering digunakan sbg agen pembunuh bakteri/virus apa tdk akan menyebabkan resistensi? dari bbrp jurnal dan artikel yg saya baca (nanti terlampir di akhir thread) ada penelitian yg menyatakan...
bhw sifat si nanosilver beda dg antibiotik, karna sisi sisi yg bisa diserang oleh ion perak nya banyak, bisa jadi hal itu yg mengakibatkan sdkt peluang utk tjdnya resistensi thd nanosilver ini. Namun penelitian lbh lanjut msh terus dilakukan kita doakan sj smg hasilnya sesuai.
Ada lagi nih yg nanya, bukannya sifatnya beracun ya apa gk bahaya buat tubuh dan lingkungan? semua yg berhub dg tubuh manusia pasti ada takaran/dosisnya, ada ukuran jumlah tertentu/ambang batas berapa yg boleh masuk/berkontak dg tubuh manusia
dan sy blm menemukan jurnal yg menjawab dg gamblang soal ini. Lalu utk lingkungan, jika wkt SMA kita pernah tahu deret volta dlm pelajaran elektrokimia/elektrolisis, semakin ke arah kanan dari suatu urutan unsur, akan semakin menurun sifat teroksidasinya
(tidak banyak mengalami oksidasi/reaktif), Ag ada di no 3 dari kanan. Itulah mengapa masker N95/masker sejenisnya dg filter berpori2 ketat dan terkadang di dalamnya ada bahan2 anti bahkan agen pembunuh bakteri/virus sgt dibutuhkan oleh tenaga medis kita...
yg setiap saat sll berkontak fisik sg pasien, smg bantuan yg sdg marak digalang oleh kawan2 semua bisa membantu kinerja tenaga medis kita utk terus berjuang merawat/mengobati saudara2 kita yg sdg sakit ya. Jika sekiranya masih sehat pakai saja masker bedah/kain berfilter biasa,
karena para tenaga medis lebih membutuhkan. Jd sy tekankan sekali lagi ya, kalau sy di sini hny memberitahukan pendapat pribadi sy masalah memprioritaskan masker n95 ke para tenaga medis, dan just giving additional information ya ttg silver, nanosilver, karbon aktif dan segala...
keilmuan yg ada di thread ini, penelitian jg akan trs berlajut utk mencari tahu kebenaran yg sebenarnya dm kebaikan kita semua,dan jk ada koreksi/komentar/tambahan/sanggahan dan smcmnya bisa dg komentar lngsng di thread ini, thankyou.
Berikut Referensi-referensi nya :
1. link.springer.com/article/10.118…
2. neliti.com/publications/1…
3.
google.co.id/amp/s/www.digi…
4.
energyvanguard.com/blog/unintende…
5. energyvanguard.com/blog/do-high-m…
6.
energyvanguard.com/blog/what-happ…
7.
aido.id/health-article…
8.
sciencemag.org/news/2015/05/s…
1. link.springer.com/article/10.118…
2. neliti.com/publications/1…
3.
google.co.id/amp/s/www.digi…
4.
energyvanguard.com/blog/unintende…
5. energyvanguard.com/blog/do-high-m…
6.
energyvanguard.com/blog/what-happ…
7.
aido.id/health-article…
8.
sciencemag.org/news/2015/05/s…
15, 16, 17 dan 18
Unroll @threadreaderapp
Tambahan dari @fansremahroti
