My Authors
Read all threads
Horror thread based on true story.

Rumahku istana"mu"

Part 2 "SERUPA"

@bacahorror @bagihorror @IDN_Horor #bacahorror #malamjumat #threadhoror #ceritahorror #rumahkuistanamu Image
Yang belum baca part 1 tentang Medhon, silakan baca di postinganku sebelumnya. Ada denah rumah juga disitu, biar makin nendang seremnya, baca dulu part 1 nya. Jangan lupa tutup pintu dan jendela serta lihat di bawah tempat tidurmu.
Kejadian 1.
Aku masih ingat banget kejadian ini, kejadian yang setiap aku menceritakan atau mengingatnya selalu membuat merinding. Kejadian pertama part “SERUPA” ini terjadi ketika aku masih duduk di bangku SMP. Aku pulang sekolah waktu itu, dan hari sedang hujan sangat deras,
aku memutuskan berteduh dan mampir dulu di warung dekat sekolahku sambil menunggu hujan reda. #rumahkuistanamu #malamjumat #horor
ternyata disana sudah ada teman – temanku yang satu sekolah namun dari kelas lain, ada Edo, Riska dan Dika. Aku masuk warung itu dan langsung tercium bau asap rokok yang memenuhi warung, ternyata mereka bertiga sedang asyik ngopi dan merokok,
begitu juga Riska, Riska adalah pacarnya Edo, hampir semua murid tau bahwa mereka berdua ini pacaran, karena mereka sekelas dan kemana – mana berdua, bisa disebut partner in crime lah. Lalu aku pun masuk dan memesan kopi susu dan mie instan kepada pemilik warung.
Sambil nunggu pesananku datang, kami pun ngobrol tentang sekolahan, hal – hal lucu yang terjadi, bahkan kami ngobrolin siapa yang viral karena ketahuan mesum di wc sekolahan, tidak lama kemudian mie dan kopiku datang, lumayan lah cukup untuk mengganjal perut tepat di jam makan
Setelah makan, hujan ternyata belum juga reda. Kami lanjut ngobrol ngalor – ngidul gak jelas, tiba – tiba Edo menawariku rokok, yang masih ku ingat rokok itu dulu bungkusnya berwarna merah dan bergambar beberapa bangunan yang berjejer serta rel kereta api di depannya.
Aku yang tak pernah merokok sebelumnya otomatis menolak tawaran itu, namun mereka bertiga ini ternyata pandai merayu, sehingga aku pun tergoda untuk mencoba rokok itu, ku nyalakan rokok itu, ku hisap dan aku pun terbatuk.
Rasa pahit menjalar ke seluruh rongga mulutku, Riska berkata “minum dulu kopinya, biar rasa pahitnya hilang”. Aku pun mencoba menuruti apa yang Riska sarankan, setelah meminum kopi susuku, Dika menyuruhku kembali menghisap rokok itu, dan disitulah petaka terjadi,
ternyata benar apa yang mereka katakan, rasa pahit itu hilang dan berubah menjadi sebuah kenikmatan tersendiri.
(ayo ramaikan dengan Retweet dulu gaes biar makin semangat posting). 🙏🙏
Sejak saat itu lah aku kecanduan merokok, dan ternyata kakakku mas Gembul juga mulai merokok diam – diam dirumah. Hari itu hari kamis wage, aku dan mas Gembul berencana merokok sembunyi - sembunyi bersama di kamar atas rumahku (lihat denah rumahku di postingan part 1)
Sepulang sekolah aku yang masih dengan kondisi capek tiba – tiba di kejutkan oleh suara mas Gembul yang membuka pintu kamarku dan berkata “dek, aku punya 2 batang rokok, ayo kita merokok sama – sama di kamar atas setelah makan malam”
tanpa pikir panjang aku pun menjawab “iya mas, tapi nunggu bapak ibu tidur dulu” dan kakak ku menjawab lagi “yaudah oke” sambil pergi menjauh.
Waktu makan malam pun tiba, setelah memastikan bapak ibuku tidur, aku pun segera menuju dapur, lalu aku pun makan. Ketika aku sedang asyik makan, tiba –tiba kakakku bilang “ayo dek, makan kok lama!!”
Karena sedang asyik makan, aku pun Cuma melihat sekilas dan menyahuti “iya mas,sebentar lagi”. Ternyata kakakku sudah siap ditangga rumah,
tangan kanannya memegang pinggiran tangga dan kaki kirinya pun sudah naik satu anak tangga, sedangkan kaki kanannya masih di lantai, kepalanya agak menunduk.
Aku tak memperhatikan betul – betul karena sedang asyik makan. Lalu setelah selesai makan, aku pun langsung berjalan menuju tangga, dan kakakku pun berjalan naik tangga tepat di depanku, kami berjalan pelan –pelan karena takut ibu dan bapakku yang sedang tidur terbangun
aku sempat membaca tulisan di kaos yang di kenakan kakakku di bagian punggung, waktu itu ada tulisan “NARKOBA = NARik KOlor BApak”.
Namun kejadian aneh terjadi, kakakku tiba – tiba berbelok ke arah tanaman hias yang ditanam di pinggiran tangga, dan menghilang disitu di iringi dengan tanaman hias itu bergerak seperti di tiup angin.
Aku tak curiga sedikitpun karena kakakku ini tipe orang yang jahil, mungkin sedang mengerjaiku pikirku. Aku pun masih terus berajalan dan sampailah aku di lantai 2.
Aku masuk kamar pertama dan mencari kakakku disitu, di bawah kasur tidak ada, di balik pintu pun tak ada, ah mungkin ada di kamar kedua pikirku, aku berjalan ke kamar ke dua dan membuka pintu, lagi- lagi aku menengok di bawah kasur tak kutemui kakakku,
di balik pintu juga tak ada. Aku keluar kamar dan melihat ke kiri dan ke kanan, aku menyandarkan diriku di tembok depan kamar dan pandanganku tertuju pada bulan yang sedang dalam keadaan bulat dan sinar yg sempurnal,
dalam hatiku berkata “benar – benar sepi tak ada siapa – siapa”. Aku belum sadar apa yang terjadi, aku pun turun tangga. Aku melihat ke dapur tak ada siapa – siapa,
aku berjalan menuju ruang tamu dan ternyata kakakku sedang di depan tv dan sudah menyalakan rokoknya yang tinggal setengah.
Seketika itu aku merinding,lalu siapa yang menyerupai kakakku dan berjalan di depanku tadi ketika naik tangga? Pikirku. Tak mungkin kakakku meloncat dari atas tangga ke bawah tanpa menimbulkan suara berisik.
Kejadian 2.

Aku sedang badmood hari itu, aku pun memutuskan untuk nongkrong bersama teman – teman agar bisa terhibur dan mengubah suasana hatiku yang sedang tak karuan waktu itu. sore hari aku berangkat menuju sebuah warung kopi di bawah jembatan di pinggir sungai Brantas,
benar dugaanku, teman – teman ada disana, ketika aku datang teman –temanku menyambutku dengan gembira. Kami pun ngobrol asyik dan main gitar sambil nyanyi – nyanyi. Tidak terasa waktu sudah hampir maghrib, teman –teman pun berpamitan pulang satu persatu.
Begitu juga denganku, aku menaiki sepeda motorku dan berajalan arah pulang ke rumahku. Namun tidak berapa lama perasaan badmood kembali menyerangku, semacam jenuh yang sudah tak ada obatnya.
Akhirnya aku membelokkan sepeda motorku ke arah kabupaten yang terdapat tiruan monument “arc de triomphe” Paris sebagai simbolnya.
Disana aku menemui temanku dan lagi –lagi aku nongkrong dan ngopi, kami ngobrol asyik sampai lupa waktu, aku pun melihat jam di tanganku, waktu menunjukkan pukul 01.00 dan perjalanan dari warung ini ke rumahku sekitar 30 menit.
masih dengan kondisi hati yang acak- acakan aku memaksakan diri pulang, karena memang sudah dini hari. Selama perjalanan pulang aku pun kebanyakan bengong, pikiran tak fokus lagi.
Tidak lama kemudian aku pun sampai di perumahan tempat ku tinggal, aku memarkir motor dan mengunci pagar, setelah itu aku pun meraba – raba kantong celana pendekku yang cukup membingungkan karena terlalu banyak kantongnya,
sayup – sayup ku dengar suara anak kecil yang menangis, aku tak menghiraukannya. satu persatu ku raba kantongku dan akhirnya aku menemukannya. Lalu aku pun membuka pintu ruang tamu, sambil mengunci kembali pintu itu handphoneku berbunyi pertanda ada pesan singkat masuk
aku mengambilnya dan melihat dari siapakah pesan itu, ternyata dari teman kuliahku, sambil membalas pesan itu aku berjalan (sedikit menunduk) dari ruang tamu menuju kamarku di belakang,
beberapa langkah berjalan dari pintu, ternyata tiba – tiba muncul Bapakku berjalan berlawanan arah denganku, aku berpikir itu jelas Bapakku karena kaos putih yang dikenakan dan celana pendek yang panjangnya di bawah lutut ciri khas bapakku itu yang di gunakan.
Sambil masih membalas pesan dari temanku, aku pun sempat menghindar dengan memiringkan tubuhku agar tak tertabrak, karena Bapakku berjalan berlawanan arah terlalu dekat denganku.
Setelah bapakku lewat, aku sudah selesai membalas pesan dari temanku tadi dan aku menegakkan kembali pandanganku ke depan.
selangkah aku berjalan Bapakku muncul dari dapur belakang, beliau sedang mengaduk air gula yang akan di berikan kepada adikku yang menangis kehausan malam itu. aku pun ternganga, ku pandangi Bapakku yang sedang mengaduk air itu lalu menoleh ke arah belakangku.
tak ada siapa pun di ruang depan tempatku masuk tadi. Bapakku yang melihatku kebingungan bertanya “kenapa?” aku menjawab “gak.. gak ada apa – apa” sambil meringis menahan bulu kuduk yang berdiri.
Lalu aku keluar rumah lagi dan nongkrong lagi di warung kopi dekat rumahku sampai shubuh. Aku bertanya dalam hati “siapa yang lewat di sampingku menyerupai Bapakku tadi?” Ketika adzan shubuh berkumandang aku pun pulang.
PART 2 TAMAT. silakan yang mau memberi kritik dan saran gunakan #rumahkuistanamu tunggu part selanjutnya, dijamin lebih serem dan bikin merinding.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Keep Current with Fendy Lagi

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!