A THREAD

--TEROR KUNTILANAK MERAH BERNAMA NINGSIH BESERTA ANAKNYA--

(Ini adalah lanjutan cerita dari thread sebelumnya yang berjudul KERASUKAN, teror yang berawal dari sebuah dendam)

BASED ON A TRUE STORY

@IDN_Horor @bagihorror @ceritaht @threadhoror @cerita_setann Image
Cerita ini adalah kolaborasi antara saya @TianRostiani dan @ErikaTriara

Editor :
@handianSandi
@ErikaTriara
Bismillah..
Sampurasun,
Kembali lagi dengan saya, orang biasa yang punya sedikit pengalaman dan hanya berniat untuk berbagi. Semoga bisa diambil hikmah dan pelajarannya..
Berkenan untuk membaca, silahkan. Kalau tidak, abaikan.
Setelah beberapa bulan sepulangnya saya dari Purwakarta, saya telah banyak belajar dari kejadian sebelumnya.
Saya pun menjadi lebih peka terhadap hal-hal yang dianggap tabu dan layak untuk diperbincangkan, semua akan dikupas secara tajam, setajam mulut netizen kalau lagi nyinyir 😂✌
Suatu hari, saat saya sedang bersantai. Tiba-tiba, suami kakak kedua saya datang menemui saya dengan tergesa-gesa. Dia mengatakan, bahwa kakak saya mengalami kerasukan dan meminta bantuan saya. Saya pun langsung bergegas menuju rumahnya.
Saat saya baru saja membuka pintu kamarnya, terlihat beberapa orang sedang memegangi kakak saya. Tiba-tiba kakak saya yang sedang mengalami kerasukan, menatap saya dengan tatapan kosong dan ketakutan.
Ia menjerit dan mengatakan "Takut..!! Takut..!! Takut..!!"
Lalu memalingkan wajahnya, dan kemudian sosok yang merasukinya itu pergi dengan sendirinya. Setelah itu, kakak saya tidak sadarkan diri.
Kemudian saya membantu untuk menetralkan energi negatif yang tersisa ditubuhnya. Tak lama, kakak saya pun sadar dan dibantu untuk berbaring, karena tubuhnya masih lemah setelah mengalami kerasukan.
Rupanya sosok yang tadi merasuki kakak saya masih berada disekitar rumah, seolah mengintai untuk merasuki tubuh kakak saya kembali dan mencelakai orang-orang disekitarnya.
Saya merasa geram, karena sebelumnya sosok itu terlihat ketakutan ketika melihat saya, namun nyatanya ia masih berkeliaran disekitar rumah dan bermaksud untuk berbuat jahat. Seolah menantang saya dengan taktik liciknya.
Kemudian saya mengajak keponakan saya (yang menjadi editor dalam cerita ini), untuk menangkap sosok tersebut agar tidak selalu meresahkan dan meneror warga desa lagi. Sosok itu sempat bersembunyi dibalik pohon nangka, saat saya dan keponakan mengejarnya.
Ia mempermainkan kami, dengan mengintip dari balik pohon dan menunggu kami lengah. Saya pun berdoa kepada Allah SWT agar kami dapat menangkap sosok tersebut. Untunglah keponakan saya sempat melihatnya saat sedang mengintip, lalu kami mengejarnya.
Atas kehendak Allah SWT, kami pun berhasil menangkapnya. Keponakan saya sempat akan membinasakan sosok itu, karena ia menolak untuk pergi dan berhenti mengganggu.

Namun, saya mencegahnya dan bertanya secara baik-baik kepada sosok tersebut.
Apa ia akan tetap seperti itu dan kami membinasakannya, atau ia akan bertaubat dan kembali mengingat Allah, meminta ampunan dan perlindunganNya agar tidak dimanfaatkan oleh iblis. Sehingga ia bisa menemukan jalan yang mudah untuk kembali kepada Allah SWT.
Setelah saya memberi penjelasan atas kekuasaan Allah, dan mengingatkan tentang balasan yang sangat pedih diakhir nanti, atas dosa-dosa yang telah kita lakukan, akhirnya sosok itu menangis meminta ampun, dan memilih untuk bertaubat.
Saya tahu, meskipun Ningsih sempat menjadi sosok yang jahat dan menakutkan. Tapi pada dasarnya dia itu baik, hanya saja dendam yang tertanam dalam dirinya ditambah ada pengaruh dari iblis, akhirnya dia menjadi seperti itu.
Sepenggal kisah tentang sosok yang menebarkan teror untuk warga sekitar dan bahkan sampai ke desa lain..
Bermula dari sekitar tahun 1967, terjadi pernikahan seorang gadis disebuah desa, saat usianya baru menginjak 17 tahun. Pernikahan itu terjadi atas dasar perjodohan, yang sempat membuat gadis tersebut menolaknya, dikarenakan gadis tersebut masih ingin melanjutkan pendidikan.
Namun karena desakan orangtua, ia pun akhirnya terpaksa menyetujui karena tidak ingin dicap sebagai anak durhaka.

Gadis itu bernama Ningsih, ia adalah sosok yang mempunyai paras yang cantik, periang, dan mempunyai banyak teman.
Akan tetapi, setelah menjalani kehidupan berumah tangga dengan seorang anak tuan tanah yang angkuh itu, kehidupannya berubah total, memang sudah sewajarnya seorang istri patuh dan menghormati suaminya. Namun, bukan berarti seorang istri harus diperlakukan dengan semena-mena.
Lain cerita dengan Ningsih, Ia sering mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya. Dihadapan orangtua dan keluarga, ia selalu menutupi perlakuan buruk suaminya itu. Ia memendam semua kepedihan batinnya atas perlakuan buruk suaminya sendiri.
Ia sempat berputus asa, sehingga pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya, namun saat itu ia mengetahui bahwa dirinya tengah berbadan dua, karena ia menyadari sudah terlambat datang bulan.
Akhirnya iapun mengurungkan niatnya itu, dan memberitahu suaminya bahwa ia akan segera menjadi seorang ayah. Ia berpikir bahwa suaminya akan merasa senang dan berubah menjadi lebih baik setelah mendengar kabar yang ia sampaikan.
Namun ternyata dugaannya salah, suaminya tetap bersikap buruk dan bahkan lebih. Saat usia kehamilannya menginjak 7 bulan, ia mengalami kekerasan fisik yang dilakukan suaminya, sampai iapun sempat mengalami pendarahan.
Kandungannya masih bisa diselamatkan, namun dengan resiko yang berbahaya untuk dirinya.

Keluarga akhirnya mengetahui, bahwa selama ini ia menderita dalam pernikahannya sehingga memutuskan untuk membawanya kembali ke rumah.
Dalam waktu dua bulan, saat usia kandungannya menginjak 9 bulan, takdir mengharuskan ia menghembuskan nafas terakhir sebelum bayinya terlahir ke dunia. Ia dimakamkan bersama anaknya yang masih berada dalam kandungan, karena dinyatakan sudah tidak bisa diselamatkan juga.
Semenjak kematiannya yang tragis, teror demi teror pun terjadi..
Dimulai dari suaminya yang sering ia datangi sembari menggendong anaknya, seolah ia ingin menunjukan bahwa ia menjadi seperti itu, akibat ulah suaminya. Padahal selama hidup berumah tangga, ia sudah berusaha menjadi istri yang baik.
Namun, baik ketika ia masih hidup ataupun setelah kematiannya, perlakuan suaminya tetap saja buruk.
Bahkan sempat terucap kata dari suaminya, "Saat hidup saja kamu sudah tidak berguna ! Dan sekarang kamu datang hanya untuk menakutiku !? Lebih baik kamu enyah saja, aku sudah tidak peduli denganmu !! Jangan pernah menggangu aku lagi !!"
Atas ucapan suaminya itu, timbulah sebuah dendam yang membuat arwah Ningsih kemudian bersekutu dengan iblis, sehingga membuat Ningsih menjadi arwah yang jahat dan mempunyai energi negatif yang amat besar.
"Kuntilanak Merah", adalah sebutan untuk sosok kuntilanak yang telah bersekutu dengan iblis dan menjadi sosok yang kuat.

Setelah Ningsih menjadi sosok Kuntilanak Merah. Ia memang tidak menggangu suaminya lagi, namun dendam yang ia miliki seolah menjadi kutukan bagi suaminya.
Sampai akhirnya suaminya menderita dengan berbagai penyakit yang tidak kunjung sembuh, dan ia memutuskan untuk pergi meninggalkan desa, sampai sekarang tidak diketahui kabar beritanya lagi.
Beberapa tahun setelah kepergian suaminya itu, Ningsih yang sudah menjadi arwah jahat, terus menebarkan teror kepada warga sekitar. Diantaranya, adalah paman saya yang pernah beberapa kali merasa diikuti oleh sosok Ningsih.
Rupanya, dulu semasa hidupnya dan sebelum ia dijodohkan, Ningsih pernah menaruh hati kepada paman saya. Namun karena saat itu usia paman saya lebih muda dari Ningsih, iapun merasa malu untuk mengungkapkan. Hanya bisa memendam perasaannya dan menganggap paman saya sebagai adiknya.
Paman saya akhirnya menikah dengan seorang gadis yang berasal dari desa lain, dan memutuskan untuk tinggal di desa istrinya.
Saat istrinya sedang mengandung, sosok Ningsih datang dan mengganggu istri paman saya. Ia marah dan merasa cemburu, karena semasa ia hidup tidak pernah merasakan kebahagiaan bersama orang yang dicintainya.
Suatu hari, sosok Ningsih diam-diam merasuki tubuh istri paman saya, awalnya ia bersikap biasa. Namun, pada akhirnya paman saya menyadari ada yang berbeda dari istrinya.
Ia bersikap manja dan terlalu berlebihan, sampai ia mengungkapkan kata-kata cinta yang sebelumnya tidak pernah diucapkan oleh istri paman saya.
Dan diketahuilah bahwa istrinya tengah dirasuki oleh sosok Ningsih, karena sebelumnya paman saya sempat melewati makam Ningsih setelah berkunjung dari rumah saya.
Setelah ketahuan, sosok Ningsih mengaku bahwa ia yang berada ditubuh istri paman saya, iapun mengamuk dan sempat membahayakan kandungan istri paman saya itu.

Dengan dibantu keluarga dan warga sekitar, akhirnya sosok Ningsih dapat dikeluarkan dari tubuh istri paman saya.
Namun, ia terus menghantui sampai pada saat istri paman saya akan melahirkan. Ia kembali merasuki tubuh istri paman saya, bahkan saat proses melahirkan berlangsung.
Ia mengamuk dan meminta paman saya untuk menggendongnya dengan keadaan ketuban istrinya sudah pecah, semua orang yang berada disana merasa panik dan khawatir.
Mereka akhirnya mecoba mengusir sosok Ningsih dengan cara membacakan surah yasin, namun mereka tidak menyangka bahwa sosok Ningsih malah ikut membacakan ayat demi ayat dari surah yasin tersebut.
Sosok Ningsih bahkan hafal dan sangat fasih saat mengikuti orang-orang yang sedang mengaji.

Akhirnya dipanggil lah seorang ustadz untuk membantu mengeluarkan dan mengembalikan sosok Ningsih ketempat sebelumnya ia berada, yaitu di desa saya.
Setelah kejadian itu, paman saya tidak pernah lagi melewati jalan yang terdapat makam Ningsih.
Cerita berlanjut, setelah sosok Ningsih tidak lagi berkeliaran ke desa-desa lain. Kakak pertama saya, yang pada saat itu menginjak usia 19 tahun. Ia mengidap suatu penyakit, dan setiap kali penyakitnya kambuh.
Sosok Ningsih pasti selalu merasuki tubuh kakak saya, selain mengamuk, iapun menjerit-jerit histeris dan selalu berusaha untuk berlari keluar rumah kemudian menuju sungai tempat sosok Ningsih biasa berada.
Pernah suatu hari, saat orang tua kami tidak ada dirumah. Kakak pertama saya kembali dirasuki sosok Ningsih, dirumah hanya ada dua orang kakak saya yang lain. Saat kakak saya mengamuk, ia melempar-lemparkan barang yang ada dirumah.
Kemudian ia berlari menuju pintu yang sebelumnya sudah terkunci, kedua kakak saya pun berusaha mengikat tubuhnya. Tapi karena tenaganya yang besar, iapun dapat melepaskan diri.
Anehnya, meskipun pintu rumah terkunci, tapi kemudian ia bisa membuka pintunya tanpa menggunakan kunci. Ia berlari menuju sungai dan sempat berkata "Aku akan membawa anak ini pergi agar bisa menemani aku !! (Sambil tertawa cekikikan)".
Untungnya, ada teman ayah saya yang baru pulang dari kebun. Saat teman ayah saya melihat kakak saya berlari disusul oleh kedua kakak saya yang lain, iapun ikut mengejarnya. Ia tahu kalau kakak pertama saya memang sering dirasuki sosok Ningsih.
Karena teman ayah saya itu orang bisa tapi bukan ahli supranatural, makanya setelah ia berhasil menangkap kakak saya, iapun dapat mengeluarkan sosok Ningsih itu. Setelahnya, kakak saya pun dibawa kembali kerumah.
Dua tahun berselang, kakak pertama saya menghembuskan nafas terakhir diusianya yang ke 21 tahun karena penyakitnya yang semakin parah dan akibat seringnya ia mendapat gangguan dari sosok Ningsih.
Teror dari sosok Ningsih tidak berhenti begitu saja, justru ia kembali mengganggu keluarga saya dengan seringnya ia merasuki kakak kedua saya yang sempat saya ceritakan diawal kisah ini.
Sampai akhirnya, saya pun berhasil menaklukkan sosok Ningsih. Dari dahulu saat sebelum saya bisa seperti ini, sosok Ningsih itu masih terus menebarkan teror dan belum ada seorangpun yang mampu benar-benar melenyapkannya atau menaklukkannya.
Teman ayah saya yang tadi saya katakan pun tidak sanggup kalau harus melawannya sendirian, malah dia juga sering mendapatkan teror dari sosok Ningsih. Salah satunya, apabila teman ayah saya pulang dari kebun saat menjelang sore.
Sosok Ningsih selalu menampakkan dirinya, kehadirannya selalu ditandai dengan terciumnya bau anyir darah, iapun menakut-nakuti orang yang menjadi targetnya. Kadang bukan hanya sosok Ningsih yang mengganggu.
Anak dari sosok Ningsih yang mulai beranjak remaja pun selalu mengganggu warga sekitar yang kebetulan melewati sungai, kadang ada yang melihat penampakannya, ada pula yang mendengar siulan yang tidak tahu dari mana arahnya.
Guru ngaji saya pun, yang sebelumnya tidak mempercayai keberadaan sosok Ningsih dan anaknya. Sempat mendapat gangguan dari mereka yang membuat beliau percaya dengan apa yang selama ini warga bicarakan, saat ia memancing di sungai.
Pancingannya bergerak, ia pikir ada ikan yang memakan umpannya. Saat ia menarik tali pancingnya, ternyata ada sendal bekas yang tersangkut.
Seketika itu juga sosok Ningsih menampakkan diri dan tertawa cekikikan, guru ngaji saya merasa kaget bukan kepalang dan akhirnya iapun bergegas pulang.
Cerita lain dari warga yang pernah mendapat teror adalah ada seorang lelaki dari kampung sebelah yang sedang berburu burung menggunakan senapan angin dikebun seberang sungai, pada saat ia akan pulang.
Ia mendengar ada seseorang yang bersiul, ia berpikir mungkin ada orang lain juga yang sedang berburu. Sampai ia berjalan pulang, ia tidak menemukan sosok yang bersiul tadi.

Sesampainya ia dirumah, ia merasa punggungnya seperti kaku dan berat.
Selama satu minggu setelah lelaki itu berburu, ia terbaring sakit, dokter menyatakan kalau sebenarnya tidak ada yang salah pada tubuhnya.

Akhirnya keluarga lelaki itu membawanya ke rumah ustadz, ustadz tersebut sangat kaget pada saat pertama kali melihat lelaki itu.
Dipunggungnya ternyata ada anak Ningsih seperti sedang digendong, ustadz itu pun bertanya sebelum lelaki itu sakit, apa dia pernah menyambangi suatu tempat?
Lelaki itu mengatakan bahwa ia sempat berburu burung disungai kampung sebelah, akhirnya ustadz itu mengatakan bahwa lelaki itu ketempelan sosok anak lelaki.
Ustadz itu menyarankan kepadanya agar mengantarkan sosok anak lelaki itu kembali ketempat asalnya dibantu dengan doa-doa yang ia berikan.
Lelaki itupun akhirnya mengikuti saran yang diberikan ustadz, ia kembali menyambangi sungai untuk mengantarkan sosok anak Ningsih tersebut. Semenjak itu, iapun sembuh dari sakitnya.
Setelah banyak mendengar kabar tentang sosok anak Ningsih yang ternyata banyak berulah, saya dan keponakan saya sempat akan menangkap sosok anak Ningsih juga, karena anak Ningsih yang dulu tidak terselamatkan kemudian menjelma sebagai sosok yang sama menakutkan seperti Ningsih.
Namun, anaknya itu tidak bisa diajak berkomunikasi dan selalu bersembunyi. Anaknya itu laki-laki, dan sekarang sudah mulai beranjak remaja.
Saat Ningsih sedang menjalani proses "pertaubatan", saya mengatakan kepada sosok Ningsih bahwa saya akan menangkap dan membinasakan anaknya, karena dia sudah banyak meresahkan.
Dengan menangis lirih sosok Ningsih mengatakan "Jangan tangkap anak saya, saya mohon. Berikan kesempatan satu kali ini saja agar anak saya setidaknya bisa merasakan kehidupan di dunia ini, saya berjanji dan akan memastikan bahwa anak saya tidak akan mengganggu orang lain lagi !"
Ia berusaha meyakinkan saya bahwa ia bisa menangani anaknya agar berhenti untuk menggangu manusia lagi. Setelah mendengar permintaan Ningsih itu, saya pun akhirnya mengurungkan niat untuk menangkap anaknya, dan memberikan izin agar Ningsih bisa menemui anaknya.
Setelah itu, tidak pernah terdengar lagi kabar ada orang yang diganggu oleh anaknya.

Namun berselang 4 tahun kemudian, tepatnya diawal bulan Ramadhan 2020 yang lalu.
Sekitar pukul 17.30 wib. Saat saya akan mandi, kakak kedua saya memanggil saya dengan panik. Ia mengatakan, bahwa sepupu kami yang sedang bertani dikebun memanggil suaminya dan memberitahu bahwa sepupu kami itu menemukan sesosok mayat ditepi sungai.
Ia ingin memastikan, apakah itu benar sesosok mayat atau hanya ada orang yang iseng melemparkan 'orang-orangan sawah untuk menakuti orang lain. ImageImageImageImage
Saya mengajak keponakan saya untuk melihat langsung ke lokasi yang disebutkan. Ketika tiba di lokasi, ternyata sudah banyak orang yang berada disana, termasuk keluarga korban. ImageImage
Warga yang berkumpul dan melihat meminta saya untuk menghubungi polisi. Akhirnya saya pun menelpon dan meminta polisi untuk datang. Sudah cukup lama menunggu, namun polisi belum kunjung tiba. Warga belum ada yang berani untuk mengangkat mayat tersebut.
Namun, tiba-tiba paman korban datang dan memaksa untuk mengangkat mayat itu. Ia mengamuk dan berusaha melompat ke sungai, warga pun memeganginya karena penyebab kematian korban belum diketahui. Warga takut, korban tersebut meninggal karena pandemi covid-19 yang sedang melanda. Image
Karena adzan maghrib telah berkumandang dan warga akan berbuka puasa, akhirnya atas pertimbangan serta kesepakatan bersama, warga dan keluarga korban pun sepakat untuk mengangkat dan membawa mayat tersebut ke rumahnya. ImageImage
Setelah itu kami segera membubarkan diri dan pulang kerumah masing-masing.
Diperjalanan pulang, saya bertemu dengan anggota polisi dan babinsa dari koramil yang hendak menuju lokasi. Saya mengatakan bahwa korban telah dibawa oleh keluarganya dan saya menyarankan kepada mereka agar datang saja langsung kerumahnya.
Keesokan harinya, diketahuilah bahwa pemuda tersebut berasal dari kampung sebelah. Awalnya ia sedang memancing disungai bersama ayahnya, namun karena tidak kunjung mendapat ikan, ayahnya memutuskan untuk pulang lebih dulu dan meninggalkan anaknya seorang diri.
Hari sudah larut malam, dan anaknya belum kunjung pulang, ayahnya sempat khawatir, namun ia berpikir mungkin anaknya itu pulang kerumah neneknya.
Siang hari, ayahnya pun pergi untuk memastikan apakah anaknya berada dirumah neneknya atau tidak, tapi ternyata anaknya tidak berada disana.

Ayahnya kembali khawatir dan mulai mencarinya.
Ia sempat bertanya kepada beberapa teman anaknya, namun mereka berkata tidak melihatnya sejak kemarin sore. Ayahnya teringat bahwa terakhir kali ia bersama anaknya adalah saat memancing disungai.
Ayahnya pun segera menuju sungai dan mulai menelusuri dari tempat mereka memancing sebelumnya. Akhirnya ayahnya itu menemukan sesosok mayat ditepi sungai, ia mengetahui bahwa mayat tersebut adalah anaknya dari pakaian yang ia kenakan.
Namun karena syok, ia tidak langsung mangangkat mayat anaknya dan malah berlari pulang kerumah, untuk memberitahu istrinya. Sampai pada akhirnya ditemukan oleh sepupu saya dan warga lain yang sedang bertani didekat area sungai.
Diketahui bahwa pemuda tersebut mengidap penyakit epilepsi.
Banyak warga menduga bahwa pemuda itu mungkin saja terjatuh saat penyakitnya kambuh.
Di hari ketiga setelah kematian pemuda tersebut, arwah pemuda itu dikabarkan bergentayangan disekitar rumahnya.

Saya pun berusaha untuk memanggil arwah pemuda itu, malam hari iapun datang. Saya bertanya, kenapa ia bergentayangan seperti itu?
Awalnya ia terlihat seperti kebingungan, iapun mengatakan..
"Saya ingin pulang.. (dengan nada lirih) ! Kemarin, saat memancing ikan disungai itu, ada seseorang yang sebaya dengan saya, ia datang menemani saya memancing. Ia mengatakan ingin berteman dengan saya dan mengajak saya pergi.
Saya sempat menolak karena saya tidak mengenali orang tersebut, dari saat itu saya tidak tahu lagi kemana orang tersebut pergi.
Saya pun tidak ingat apa-apa lagi, namun dari kemarin orang itu terus mengikuti saya dan memaksa saya untuk menemaninya disungai. Saya takut, saya ingin pulang."
Setelah mendengar apa yang disampaikan arwah pemuda itu, saya pun tahu bahwa orang yang ia maksud adalah anaknya Ningsih. Saya membantu arwah pemuda itu dengan mendoakannya agar arwah tersebut menemukan jalan untuk kembali ke sisi Allah SWT dengan tenang.
Tak lama Ningsih datang sebelum saya panggil, ia sudah mengetahui apa yang terjadi.
Saya pun marah karena akibat ulah anaknya telah sampai merenggut nyawa seseorang, Ningsih meminta maaf mewakili anaknya. Kemudian ia meminta saya untuk bekerjasama dengannya, agar bisa menangkap anaknya itu.
Namun saat ini, baik saya ataupun Ningsih belum bisa menemukan anaknya. Kemungkinan besar, karena anak Ningsih sudah bersekutu dengan iblis. Dia menjadi lebih kuat bahkan melebihi Ningsih pada saat itu.
Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada saya agar bisa segera menemukan anak Ningsih sebelum terjadi hal-hal yang tidak di inginkan lagi.
Sekian penuturan tentang kisah ini, semoga ada hikmah yang bisa dipetik dan bisa dijadikan pembelajaran.
Mohon maaf dan harap maklum apabila ada tata bahasa yang kurang berkenan, dan apabila ada suatu pemikiran yang tidak sejalan antara saya dan pembaca. Semoga tidak dijadikan perdebatan, beda itu wajar dan karena perbedaanlah maka kehidupan ini penuh akan warna dan makna.
Jika di analogikan, apabila di satu negara semua orang bernama Udin, apa yang akan terjadi? 😅 Saya persilahkan pembaca untuk menjawabnya sendiri.

Adanya perbedaan adalah untuk saling melengkapi.

Terimakasih
Disini saya akan sedikit mengulas mengenai thread sebelumnya yang berjudul - MISTERI RUMAH TERBENGKALAI -
"Syarat Pesugihan", ada beberapa komentar yang menilai kisah tersebut bisa melencengkan aqidah. Saya sempat heran kenapa bisa seperti itu?
Tolong baca kembali, adakah di thread tersebut kata-kata ajakan atau seruan agar kita mengikuti iblis serta mempercayai penuturannya? Adakah kata-kata yang terkesan menjadikan dan membenarkan penuturan makhluk itu sebagai nasihat?
Inti dari kisah tersebut bukan tentang siapa yang berbicara, tapi isi pembicaraannya itu seperti apa? Yang baik ya kita ambil, yang buruknya kita buang jauh-jauh.
Justru dengan adanya pengalaman seperti itu, saya jadi semakin ingin banyak belajar dan menggali ilmu yang lebih dalam lagi.

Untuk memahami sebuah ilmu atau pengetahuan, kita jangan hanya menggunakan akal tapi harus menggunakan hati juga.
Sampai saat ini pun saya masih mencari hakikat dari penuturan makhluk tersebut, kenapa ia bisa berbicara seperti itu? Ada yang mau membantu saya untuk menanyakan kepada makluk itu apa maksud dari yang ia sampaikan? 😅
Kalau tidak ada, ya sudah kita sama-sama ambil hikmahnya saja, jadikan itu sebagai motivasi agar kita lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ilmu Allah itu amat luas, kita tidak cukup hanya mengetahui artinya saja. Kita pun harus belajar untuk memaknai dan mengilhaminya.
Allah yang Maha Tahu akan segalanya, kita hidup di zaman dimana kita kesulitan untuk bisa membedakan yang mana manusia dan yang mana iblis? Bijaklah dalam menanggapi sesuatu.
*Author Notes :

Saya sebagai penulis dari thread ini, ingin menyampaikan beberapa pengalaman yang saya alami saat sedang menulis kisah ini.
Saya merasa biasa saja saat awal mendengar penuturan kisahnya, namun saat penulisan sedang berlangsung, saya mulai merasakan kejanggalan, dari sikap si Mbah yang terus memainkan rambut, tidak seperti biasa pikir saya 🙄
Saya pun entah kenapa tidak berani menatap langsung saat si Mbah sedang berbicara, saya hanya mengalihkan nya dengan terus melanjutkan menulis.
Sampai pada saat si Mbah memperagakan gerakan saat Ningsih sedang mengintip dari balik pohon, saya pun akhirnya mulai merinding, apalagi saat pertama kali menuliskan nama Ningsih, yang sebelumnya masih ditulis dengan huruf N,
si Mbah pun mengucapkan kata-kata yang saya rasa cukup aneh, karena ia terdengar sangat bahagia saat menyebut nama Ningsih, padahal kan ceritanya dibagian yang cukup sedih 😐
Saya menjadi semakin merinding, sampai akhirnya meminta untuk pulang dan menyudahi dulu penulisannya. Esoknya saya masih merasa merinding dan memutuskan untuk kabur dan tidak menemui si Mbah seharian 😅 Walau si Mbah meminta untuk melanjutkan penulisannya, tapi saya abaikan.
Ternyata saat setelah menyelesaikan penulisan thread ini, saya diberitahu bahwa selama ini sosok Ningsih ada disini, dan rupanya Ningsih lah yang menceritakan kisahnya sendiri 😐😐
Saya syok setelah diberitahu seperti itu oleh si Mbah ahhhh..😫😫😲
Jadi ternyata selama ini yang ngomong sama saya itu Ningsih ?? 😨 Pantesan saya merinding mulu dan merasa aneh sama sikap si Mbah..
Sekian dan selamat membaca 😊 hahahaha

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Tian Rostiani

Tian Rostiani Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @TianRostiani

25 Dec 20
Ketika seseorang mempelajari syariat maka sudah seharusnya dia juga belajar tentang hakikat. Mengapa? Keduanya harus satu kesatuan, tidak bisa dipisah-pisahkan.
Kalau seseorang hanya mempelajari syariatnya saja maka ia akan mudah mengkafirkan karena mengkaji agama secara ‘tekstual’. Begitu pun sebaliknya, jika seseorang hanya mempelajari agama saja maka mereka akan menjadi zindik (orang yang tersesat imannya) - KH Ali M Abdillah
Maka, bijaklah dalam menerima suatu ilmu atau pengetahuan yang baru. Jangan dulu disanggah dengan pemahaman yang sudah kita miliki, apalagi melihat siapa yang memberikan penuturan. Kita harus selalu merasa bodoh, agar kita tidak bosan untuk terus belajar dan menggali hakikatnya.
Read 4 tweets
17 Dec 20
Bismillah..
Sampurasun,
Kembali lagi dengan saya, orang biasa yang punya sedikit pengalaman dan hanya berniat untuk berbagi. Semoga bisa diambil hikmah dan pelajarannya..
Berkenan untuk membaca, silahkan. Kalau tidak, abaikan.
Read 81 tweets
13 Nov 20
__A THREAD__

-- MENGHILANGKAN ILMU PENGASIHAN ORANG LAIN --

"Terkuaknya Perselingkuhan Suami Dengan Kakak Ipar"

➡ Lebih horor daripada cerita demit 😬

@IDN_Horor @bagihorror @ceritaht @hororthread @threadhoror @JeritanHatiKita @cerita_setann @bacaanhoror
Assalamu'alaikum..
Atas izin dari narasumber, aku mau ceritain sepenggal kisah hidupnya yg cukup pelik. Semoga kita semua bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari setiap permasalahan agar kehidupan kita lebih baik lagi 🤲🏻 aamiin..
Read 192 tweets
6 Nov 20
بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu'alaikum gaes..
Welcome to my thread ✍😊
Disini gue mau ceritain hal-hal janggal yang gue alami pada saat ngelarung benda-benda yang bisa dikatakan cukup keramat karena memang dalam benda-benda tersebut ada isinya alias ada khodamnya 😬👇
Jadi ceritanya gini, gue punya temen neneknya itu sakit. Neneknya itu udah sepuh tapi kondisi kesehatannya baik, memang sebelumnya nenek itu sempet kena stroke 3x dan alhamdulillah sembuh. Awalnya beliau jatoh dikamar mandi, keluarganya ngira bahwa nenek itu terkena stroke lagi.
Read 131 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!