gil Profile picture
23 Dec, 95 tweets, 18 min read
Kata SITI dan SETANA diambil dari bahasa jawa krama inggil yg berarti 'Siti' = Tanah & 'Setana' = Kuburan/makam. Media yg digunakan Dalam sihir ini adalah tanah kuburan. Dan Konon efeknya tak bisa terprediksi, bisa ringan & bisa juga menjadi sangat ganas.
Kali ini saya akan menceritakan tentang korban dari "Teluh Siti Setana" tersebut. Yang di alami oleh sebuah keluarga di tahun 1992, kejadian janggal, seram dan tragis terjadi pada keluarga ini. Bagaimana kisahnya? Silahkan bookmark dulu utas ini.
Disclaimer : Semua Nama tokoh dan tempat sengaja disamarkan untuk menjaga identitas dan privasi pihak yg terlibat didalamnya.

#TeluhSitiSetana #SantetTanahKuburan
Temanggung 1991,

Sebut saja Baskoro, kepala di keluarga ini dan Sartika istrinya. Mereka mempunyai 2 anak, yg pertama Romi (16th) dan adik perempuannya Yuli (10th). Baskoro dan istrinya mempunyai usaha toko sembako di sebuah ruko kontrakan yg letaknya tidak jauh rumahnya.
Waktu berlalu, Usahanya cukup lancar dan sukses kala itu, terbukti setelah bertahun-tahun mengontrak, tepatnya ditahun 1992 ia berhasil membeli sebuah rumah dan di tahun yg sama Baskoro juga berhasil membeli ruko yg dikontraknya.
Usahanya semakin lancar karena Rumah barunya letaknya lebih dekat dengan ruko tempat ia berjualan. Romi si anak sulung sekaligus narasumber dari cerita ini sebenarnya tak begitu nyaman tinggal di rumah barunya ini. Karena bangunannya yg tua & besar, rasanya seperti rumah angker. Image
Tapi tentunya ia tidak bisa melangkahi keputusan Baskoro Ayahnya. Menurut informasi rumah ini dibeli oleh Baskoro dari sebuah keluarga yg tengah bersengketa. Rumah ini adalah "Omah candi" atau rumah peninggalan orang tua yg hartanya sedang diperebutkan oleh anak-anaknya.
Singkat cerita tinggalah keluarga Baskoro dirumah itu, bulan demi bulan berlalu seiring usahanya yg kian berkembang. Mulai terjadi sesuatu yg mencurigakan. Berawal disuatu malam Baskoro istri dan anaknya harus terbangun karena suara gonggongan anjing di depan rumahnya.
Dengan sedikit kesal Baskoro keluar ke depan rumahnya diikuti oleh Romi dibelakangnya, dan terlihat dua ekor anjing diluar pagar yg masih terus menggonggong. Entah anjing milik siapa itu karena memang didaerah itu banyak warga yg memelihara anjing. Image
Dengan sedikit marah Baskoro mengambil batu dari sebuah pot bunga didepannya dan melemparkannya ke arah anjing itu. Dan anjing itupun berlari pergi. Baskoro dan anaknya Romipun berbalik hendak masuk lagi kedalam rumahnya. Namun langkah mereka terhenti ketika merasakan**
**seperti ada remahan tanah yg mengotori telapak kaki mereka berdua.
"OPO TO IKI!!" baskoro berkata seraya mengusapkan kakinya di keset depan pintu rumahnya. Mereka berduapun kembali masuk kerumahnya dan ke kamarnya masing-masing.
Dan beberapa saat kemudian terjadi sesuatu yg kali ini dialami oleh Romi.

Entah kenapa malam itu Romi menjadi agak gelisah, mengingat 2 anjing yg melolong didepan rumahnya tadi. Bebrapa kali iya tertidur tapi selalu terbangun ketika hampir terlelap. Sampai akhirnya Romi**
Benar-benar terlelap dan ia bermimpi. Dalam mimpinya iya didatangi oleh sosok kakek tua rambutnya digulung di atas, wajahnya biru memar, dan matanya melotot. Dalam mimpinya sosok orang tua itu seperti marah dan memegangi pundak Romi. Dan Sosok itu mulai meraba-raba**
Sekujur tubuhnya, semakin merendah-dan merendah hingga akhirnya berhenti di kaki Romi, seketika Romi terbangun dari mimpinya tapi ia tak bisa bergerak, ia mengalami ketindihan, ia juga merasakan seperti ada sesuatu yg basah menggulir telapak kakinya.
Romi berdoa, seraya mengumpulkan tenaga untuk menggerakan tubuhnya, ia sudah mencoba berteriak sekencang mungkin tapi yg keluar dari mulutnya hanyalah desahan-desahan. Sampai akhrinya ia berhasil menggerakkan kepalanya, matanyapun langsung menuju ke kakinya.
Dan apa yg ia lihat sungguh menyeramkan, karena sosok kakek tua yg ia lihat dalam mimpinya tersebut kini tengah menjilat-jilat telapak kakinya sembari sesaat mata dari sosok itu menatap ke arah Romi yg kini tengah ketakutan. Ia benar merasakan jilatan basah dari sosok itu. Image
Romipun memalingkan pandangannya, sekarang ia benar-benar sadar, tangan dan tubuh nya sudah bisa bergerak, namun tidak dengan mulut dan kakinya. Kembali ia mencoba menatap ke arah sosok yg terasa masih menjilatinya itu. Ternyata ada 2 tangan hitam yg memegangi kakinya.
Tangan dari sosok itulah. Romipun kembali memalingkan pandangannya dan memejamkan matanya, seraya terus berdoa dalam hati sampai akhirnya jilatan itu tak lagi terasa, Romi seketika langsung menarik kakinya dan berlari keluar dari kamarnya.
Namun ketika hendak menuju kamar orang tuanya Langkahnya terhenti kaku saat melihat sosok yg tengah berdiri di atas meja makannya. Sosoknya mirip anak lelaki kecil yg bertelanjang dada dengan kain sarung lusuh yg menyelempang di pundaknya. Image
Sosok itu terus memandangi Romi yg ketakutan, tubuhnya sulit untuk digerakkan. Perlahan sosok anak kecil itupun turun dari meja makan dan berjalan ke arah Romi seraya mengacungkan jari telunjuknya. Sosok itu semakin mendekat. Tubuh Romi terasa lemas dan seketika pandangannya**
Menjadi gelap, Romipun pingsan dan terbangun di keesokan harinya. Ibunya yg bingung mendapati anaknya tidur dilantai bertanya kepada Romi, ia pun menjelaskan apa yg ia alami semalam dengan wajahnya yg pucat nampaknya Romi mengalami syok, ia sakit hari itu.
((( Bersambung ))))) inshaAllah lanjut nanti tengah malam ya :))
Romi yg sakit akhirnya tidak masuk sekolah hari itu, singkat cerita pagi berjalan seperti biasa, Baskoro sang ayah mengantar Yuli berangkat ke sekolah dan setelah itu langsung ke Toko. Sementara sang ibu menunggui Romi yg sakit dirumah.
Singkat cerita sekira pukul 11 siang, sang ibu keluar dari kamar setelah tau Romi tengah tertidur pulas, ia hendak menyapu, sedari pagi ia belum sempat beberes rumah karena sibuk mengurus keluarganya. Sang ibu mulai menyapu ruangan demi ruangan.
Namun ia heran ketika masuk ke kamar Romi, dilantainya banyak ditemukan bercak-bercak tanah basah, baunya wangi tapi agak aneh. Ia segera keluar mengambil alat pel dan hendak membersihkannya, namun ketika ia sampai di kamar, bercak itu seketika hilang tak berbekas.
Ia yg heran, langsung memeriksa tangannya yg tadi sempat menyentuh bercak itu, dan benar masih berbekas tanah kecoklatan dan bau wangi dijari telunjuknya. Dan pada saat yg bersamaan Seketika tengkuknya terasa dingin seakan ada seseorang yg meniupnya. Sang ibu **
**langsung bergegas keluar dari ruangan itu dan menenangkan diri didapur. Sambil meminum air putih ia berfikir apa gerangan yg terjadi. Dan lamunanya itu terhenti oleh suara orang yg masuk ke rumahnya. Nampaknya itu adalah Baskoro Suaminya. Yg langsung menuju meja makan.
Namun beberapa saat kemudian Baskoro memanggil Sartika istrinya
"BUK, RENE, IKI SEGONE KOK WES MAMBU YO!?"
( Buk kesini, ini nasinya kok sudah berbau ya!?) kata dia dengan agak kesal. Setelah diperiksa memang benar nasinya sudah bau dan agak berlendir, padahal baru dimasak**
**tadi pagi dan sempat dimakan untuk sarapan juga oleh Baskoro dan keluarganya.
"PADAHAL BERAS LARANG IKI LHO BUK"
(Padahal beras mahal ini lho buk) kata Baskoro kepada istrinya. Baskoropun memanggil Supri Supirnya yg tengah merokok di teras depan rumah.**
**Untuk membeli nasi bungkus diwarung sekalian menjemput Yuli disekolah. Namun ketika Supri hendak berangkat tiba-tiba saja dia berteriak, Baskoro dan istrinya sontak langsung keluar dan memeriksa.

"ONTEN ULO PAK, GEDHE BANGET TING NJERO MOBIL"
(ada ular pak besar**
**sekali didalam mobil) kata Supri dengan wajah takut. Baskoro yg penasaran langsung memerika dari luar, dan benar ada ular "Weling" yg tengah melingkar di kursi depan bagian penumpang. Baskoro segera menyuruh Supri untuk berangkat dengan sepeda motor. Image
Sementara ia memanggil warga sekitar untuk menangani ular ini, dan Sartika istrinya yg ketakutan terlihat menjauh dari mobil itu. Singkat cerita datanglah beberapa warga yg membantu, tapi ketika dilihat ular itu sudah tidak ada, Sartika istri Baskoro sebagai orang**
**satu-satunya yg sedari tadi berada di sekitar mobil, mengaku tak tau kemana ular itu pergi.
"Ojo-ojo mlebu ning walik kursi"
(jangan" masuk dibalik kursi) kata salah satu warga.
Akhirnya dengan dibantu beberapa warga, dibukalah kursi kemudi mobil itu dan anehnya..
Bersamaan dengan kursi yg dibuka, berguguran juga remahan tanah yg cukup banyak. Baskoro dan salah satu warga awalnya tak memperdulikan itu dan fokus untuk mencari ular yg diduga masuk. Sampai akhirnya mereka menyadari ada bau wewangian yg aneh dari tanah yg berguguran itu. Image
Begitu juga dengan ular itu yg setelah dicari-cari juga tidak ketemu. Sartika istri Baskoro yg tadi turut menyaksikan dan mendekat serta mencium bau itu, langsung teringat kejadian beberapa saat tadi di kamar Romi, namun ia memilih diam saja, sampai akhirnya setelah para warga**
**pulang barulah ia bercerita kepada Baskoro suaminya tentang kejadian tadi. Istrinya mulai menghubung-hubungkan itu dengan cerita Romi tentang apa yg ia alami semalam namun Disini Baskoro tampak menampik dan seperti mewajarkan hal itu.
Singkat cerita haripun berlalu, tidak ada hal janggal yg terjadi sekira 7 hari terakhir ini. Romi juga terlihat sudah sembuh dari sakitnya dan sudah mulai beraktifitas seperti biasanya, sampai disuatu malam terjadi lagi hal yg menyeramkan. Yg mereka alami secara bersamaan.
Malam itu mungkin belum terlalu larut, Romi, ayah dan ibunya juga masih terjaga, hanya Yuli si bungsu yg terlihat sudah terlelap didalam kamar. Dan tiba-tiba saja suara Lolongan anjing didepan rumah itu terdengar lagi. Kali ini terasa lebih bising.
Seketika Romi mengingat kejadian tempo hari karena mendengar suara itu. Nyalinya menciut, ia merapatkan jarak duduknya ke tubuh ibunya. Sementara Baskoro sang ayah yg hendak memeriksa keluar, namun Sartika istrinya mencegah, Baskoro yg kesal sempat memaksa untuk tetap**
**keluar rumah, namun ia urung ketika Suara lolongan anjing itu berhenti. Mereka bertigapun kembali duduk dan beberapa saat kemudian pintu rumahnya diketuk. Ini cukup aneh pasalnya untuk seseorang bisa sampai kedepan pintu, harus melewati pagar terlebih dahulu, sedangkan**
**pagar itu digembok. Disini Baskoro yg hendak memeriksa kembali lagi dicegah oleh istrinya yg sepertinya merasakan ketidak beresan ini, Baskoropun mencoba berteriak ke arah depan pintu.

"SOPO YO!?????" kata Baskoro.
Namun teriakan Baskoro ini malah disambut oleh suara tangis. Beserta ketukan yg kian mengeras. Mendengar itu Mereka bertiga kian merapat ketakutan. Romi yg tak sengaja memandang ke arah pintu depan, sempat melihat bayangan-bayangan yg berlalu lalang dari celah bawah pintu.
Bebrapa saat kemudian setelah ketukan berhentu, Suara tangisan itu mulai berpindah-pindah, seakan mengelilingi bangunan rumah itu. Mereka bertiga hanya bisa meringkuk mematung ketakutan di ruang tengah Hingga tangisan itu menghilang.

((((Bersambung)))))
Mereka benar-benar terjaga hingga adzan subuh terdengar. Singkat cerita mataharipun mulai terbit lalu lalang kendaraan di depan rumahnya juga mulai ramai. Baskoro yg sebenarnya menyimpan rasa penasaran perihal tangisan semalam. Mencoba untuk keluar rumah. Kali ini ia**
**mempunyai perasaan yg tak enak. Dan benar saja ketika ia didepan rumah, Baskoro melihat bungkusan kain putih sebesar kepalan tangan orang dewasa di teras rumahnya. Bungkusan itu nampak setengah terbuka, karena terlihat tanah yg keluar bercecer dari bungkusan itu.
Mungkin bungkusan itu sengaja dilempar dari luar. Dari sini Baskoro mulai merasa ada yg sedang mempermainkan keluarganya. Baskoro tak berani menyentuh bungkusan itu ia segera masuk lagi kedalam rumah, terlihat kini suasana yg pastinya aneh.
Romi anaknya dan Sartika istrinya nampak terdiam melamun menahan kantuk, sepertinya mereka semua masih trauma dengan kejadian semalam. Meski begitu Baskoro tetap mencoba tenang, ia tetap beraktifitas seperti biasanya mengantar anak-anaknya sekolah dan pergi ke tokonya.
Singkat cerita sesampainya Baskoro di tempat usahanya Tak disangka disana juga ditemukan hal yg sama yaitu bungkusan kain kafan berisi tanah. Supri supirnya yg pertama kali menemukannya juga tak berani menyentuh. Sebut saja Pak Wahono salah satu kuli panggul disitu.**
Menghampiri, Supri dan Baskoro yg tengah mengamati bungkusan itu.
"WAH MBOTEN BERES NIKU PAK"
(Wah tidak beres itu pak) kata pak Wahono kepada Supri. Pak Wahono ini sepertinya memang sedikit tahu tentang hal-hal seperti ini. Setelah itu dengan percaya diri Pak Wahonopun**
**membuka bungkusan itu diikuti dengan beberapa orang yg makin berkerumun ingin melihat hal itu. Dan setelah dibuka bungkusan itu ternyata berisi tanah setengah basah, bunga ziarah, beras kuning & yg paling mencengangkan**
**ditemukan juga 2 buah "Gigi geraham orang dewasa" di dalam bungkusan tersebut.

"WAH PAYAH NIKI PAK, KADOSE ENTEN TIYANG SING MBOTEN SENENG KALIH NJENENGAN"
(Wah payah ini pak, sepertinya ada orang yg tidak suka dengan bapak) kata Pak Wahono, ia pun menyarankan Baskoro untuk**
**memanggil kyai atau ustad agar meruqiyah tempat ini. Baskoropun hanya mengangguk. Sementara Pak Wahono kembali ke aktifitasnya mengangkut karung beras dari Truk menuju Gudang belakang Ruko. Dan tak selang beberapa lama hal na'as pun terjadi.
Baskoro dan Supri sontak tersentak berlari menuju gudang belakang ruko ketika ada beberapa pekerja kuli panggul yg berteriak meminta tolong. Sesampainya disana terlihat 5 baris tumpukan karung beras setinggi sekira 5 meter itu gugur ke bawah. Salah satu pekerja juga terus saja**
***berteriak menyebut nama pak Wahono, ternyata Pak Wahono yg tertimpa tumpukan itu. Mereka semua berjibaku mengangkat karung beras yg menutupi tubuh pak Wahono itu satu persatu. Harusnya kejadian ini tidak fatal, karena barang yg menimpanya lunak. Tapi setelah**
** semua karung berhasil diangkat, terlihat pak Wahono yg tak bisa bergerak, meski matanya masih terbuka, Pak Wahono sama sekali tak merespon panggilan orang-orang disekitarnya. Terlihat ia hanya tengkurap dengan kepala mengahadap di sebelah kanan.
Supri yg mendekat ingin mengangkatnya, langsung dicegah oleh baskoro, ia takut bila ada cidera fatal di tubuh pak Wahono, ia pun segera memanggil petugas medis, dan setelah di tangani, benar saja Pak wahono mengalami retak Tulang leher.
Entah ini ada hubunganya atau tidak dengan semua ini, yg jelas hal na'as ini terjadi dan di alami oleh Pak Wahono, orang pertama yg berani membuka Bungkusan itu.
Setelah kejadian itu Pak Wahono harus pensiun dari pekerjaanya karena cidera yg dialaminya ia menjadi sulit berjalan.
Baskoro mulai merasa ini harus dihentikan, ia mulai mencari seseorang yg bisa mengatasi hal ini. Namun semua sempat menemui jalan buntu ketika para "orang pintar" yg ditemuinya hanya menyarankan untuk membersihkan saja tanah-tanah itu. Tanpa memberitahu solusi yg tuntas.
Disini Baskoro juga mengetahui bahwa ia sedang dipermainkan oleh "Teluh Siti Setana" atau santet Tanah kuburan. Gangguan itu terus saja terjadi dari penampakan-penampakan yg ada dirumahnya hingga kini mulai merambah ke tempat usahanya.
Ada satu kesaksian juga dari salah satu tengkulak langganan ditoko sembakonya yg terpaksa pindah tak lagi membeli dagangan Baskoro, karena ia bersumpah mengaku sudah seminggu ini toko Baskoro tutup. Padahal Baskoro merasa sama sekali tak menutupnya.
Yg ia heran memang dalam seminggu itu tokonya sangat sepi, hanya ada beberapa pengecer saja yg datang membeli.

Kejanggalan demi kejanggalan mulai membuat Baskoro resah dan uring-uringan. Menurut Romi anaknya sudah dua bulan ini Ayahnya berubah.
Menjadi orang yg selalu mengedepankan emosinya. Romi juga sempat mendapati Ayah dan ibunya bertengkar, entah apa yg diselisihkan. Yg jelas suasana rumah kini menjadi tidak enak. Sejak diketahui datangnya teluh ini.
Seiring dengan itu Romipun kembali mengalami kejadian seram dan menakutkan. Bagini kejadiannya..

Malam itu terjadi perdebatan kecil diantara Ayah dan ibunya Romi. Entah apa yg jadi masalahnya yg jelas Romi yg sumpek memutuskan untuk masuk kekamarnya. Dengan membanting pintu**
Dengan keras, berharap Baskoro ayahnya dan ibunya yg tengah bertengkar mendengarnya, dan itu cukup berhasil ketika mereka mendengar bantingan pintu dari Romi, seketika mereka melirihkan suara pertengkarannya.
Dikamar Romipun memutuskan untuk tidur, diapun mulai terlelap tapi ditengah malam ia harus terbangun karena perutnya terasa mulas, namun dia takut untuk ke kamar mandi, ia sudah mencoba menahannya tapi sepertinya rasa ini sudah diujung tanduk.
Akhirnya Romi mulai mengubur dalam-dalam rasa takutnya. Ia memutus kan untuk berlari kecil menuju kamar mandi menembus gelapnya ruangan demi ruangan yg ia lalui. Saat hampir sampai di kamar mandi tepatnya di ujung ruangan dapur Romi mencium bau wangi aneh itu lagi.
Namun perutnya memaksa untuk tak memperdulikannya. Diapun mulai mendorong pintu kamar mandi walau ia menyadari seperti ada seseorang yg berada dibelakangnya tapi ketika pintu dibuka Romi hanya tertegun, seketika rasa mulas dalam perutnya itu sirna, karena di dalam**
***bak kamar mandi Romi melihat kepala seorang wanita, lengkap dengan sorot matanya yg memandang ke arah Romi. Romi terpaku tak bisa bergerak melihat itu dan..

(((( Bersambung ))) Image
Perlahan sosok itu mulai keluar dari bak mandi dan memunculkan sebagian tubuhnya.. Terdengar suara pekikan dari mulutnya sambil merangkak keluar dari bak.. Melihat itu Romi dengan sekuat tenaga memundurkan langkahnya perlahan-lahan meski terasa berat tapi itu berhasil** Image
**menjauhkan posisinya dari kamar mandi itu walaupun iya harus roboh di diantara ruangan tengah dan dapur karena tersandung kakinya sendiri. Pandangannya masih waspada barang kali sosok itu masih berjalan mengejarnya.
Dan benar saja Romi kembali melihat sosok itu berjalan dengan kaku, terlihat rambutnya yg panjang dan bajunya yg coklat lusuh, sosok itu berjalan didepan Romi tanpa menoleh dan hilang menembus tembok dapur. Image
Seketika puncak ketakutannya terpecah oleh suara jeritan dari kamar ayah dan ibunya.. Suara itu adalah suara yuli adiknya, entah apa yg terjadi, Romi yg tak mau ambil pusing langsung berlari menuju kamarnya dan bersembunyi dibalik selimut. Sampai akhirnya esok haripun tiba.
Yuli adiknya sakit, ia demam tinggi, pagi itu terasa sangat tak enak, Baskoro ayah Romi membangunkannya dengan sedikit kasar, "AYO SEKOLAH!!" begitu kata ayahnya seraya keluar dengan sedikit membanting pintu. Entah baru berapa jam Romi tidur. Ia juga tak sempat**
**bercerita tentang kejadian semalam, ketika berjalan menuju kamar mandi ingatannya kembali kepada kejadian malam tadi, Romi urung, lantas ia hanya mengambil sikat giginya saja dan memutuskan untuk cucimuka di Wastafel dekat dapur.
Ibunya yg tengah menggoreng telur seakan tak perduli anaknya tak mandi. Romipun segera masuk kamar dan berganti baju dan keluar sembari membawa tasnya. Yg jelas suasana pagi itu tak sehangat dulu sebelum teror hantu-hantu sialan ini. Mungkin itu batin Romi.
Ia tak sempat sarapan, hanya minum separuh Teh hangat yg sudah disiapkan ibunya, karena Baskoro ayahnya sudah terburu berjalan keluar rumah. Romi menyusul dengan berlari kecil ke depan rumah. Terlihat ayahnya tengah bertolak pinggang memandangi lantai terasnya itu.
"LEMAH SIALAN!!!" (Tanah sialan!!) begitu ucap Ayahnya sembari menendang bungkusan kain putih yg ternyata ada lagi berserak didepan teras rumahnya. Ia pun masuk kedalam mobil diikuti dengan Romi. Tanpa kata dan perbincangan Baskoro ayahnya mengantar Romi kesekolah.
Dengan sedikit ngebut, Baskoro nampak emosi dan tak Fokus sampai Akhirnya hal na'aspun terjadi. Ketika tetiba Baskoro membelokkan setir mobilnya ke parit yg cukup dalam. Menurut kesaksian Baskoro ia menghindari nenek-nenek yg menyeberang tapi anehnya Romi tak melihat itu.
Yg Romi lihat dan tau hanyalah tiba-tiba saja Baskoro ayahnya mengarahkan setir mobilnya ke lajur kanan dan masuk ke dalam sebuah Parit kering yg cukup dalam. Mobilnya ringsek, Romi tak mengalami luka yg cukup berarti, tetapi Baskoro Kakinya terluka parah.
Tulang keringnya patah sampai mencuat keluar.

Singkat cerita Kecelakaan ini membuat Baskoro sadar bahwa kekuatan tak kasat mata yg tengah mengganggu keluarganya ini tak main-main. Terlebih lagi ia juga sempat dilihatkan berbagai penampakan ketika ia sedang dirawat**
**dirumah sakit. Membuatnya tidak betah dan memaksa untuk pulang. Hikmahnya dirumah Sartika istrinya merawatnya dengan tlaten membuat suasana rumah tangganya kembali hangat. Setelah merangkai kejanggalan demi kejanggalan yg selama ini terjadi akhirnya hal ini dapat**
Ditangani dengan serius, ketika ada pengasuh pondok pesantren didaerah dekat toko Baskoro ternyata selama ini mengamati apa yg terjadi. Dengan sukarela juga beliau beserta santri-santrinya "bermujahadah" dan meruqiyah Toko dan Rumah Baskoro.
Dan disini keluarga Baskoro melihat sendiri ternyata Teluh Siti Setana yg menyerang keluarganya memang tidak main-main. Karena tanah wangi yg diduga sebagai media itu ditemukan di berbagai tempat yg benar-benar tak terduga.
Seperti di bawah kasur Romi, dan Baskoro, di kendi tempat air minum mereka, di Gentong tampungan air di dapur dan yg paling aneh adalah di eternit langit-langit ruang tengahnya. Pak ustad yg menyuruh Baskoro menjebolnya sendiri dari bawah dengan tongkat.
Dan berguguran tanah bercampur beras kuning dan bunga kering yg cukup banyak dari lubang eternit yg dijebol tersebut. Dan seperti biasanya tanah itu mengeluarkan bau wangi yg aneh.
Singkat cerita Teluh Siti Setana ini berhasil di atasi oleh Pak ustad yg tak bisa saya sebutkan namanya itu. Sebagai korban tentu keluarga Baskoro ingin tahu siapa orang yg menjadi pelakunya tapi pak ustad hanya bicara :
"NIKU MBOTEN PENTING, SING JELAS GUSTI MBOTEN SARE, LEMAH TELES GUSTI SING MBALES"

(itu tidak penting, yg jelas Tuhan tidak pernah tidur, biarkan Tuhan yg membalas dengan caraNya sendiri)
Beliau juga mengatakan :
Kalau saya mengatakan siapa pelaku sihir ini sama saja saya dengan menabur benih dendam kepada panjenengan (kata pak ustad sembari menunjuk Baskoro yg sedang diatas kursi Roda)
Begitulah Santet Siti Setana ini berakhir, mungkin kalau tak segera ditangani ceritanya akan sangat berbeda bahkan tidak menutup kemungkinan hal yg sangat buruk akan terjadi.
Baskoro sempat menjalani operasi untuk Kakinya sebanyak 6 kali. Dan sekarang beliau dan keluarga alhamdulilah masih sehat dan bahagia. Toko sembakonya juga masih berjalan dan kini Romi si narasumber ikut andil didalamnya walau mungkin ada fase pasang surut yg harus di lalui.
Sekian tahun berlalu Tak dipungkiri juga sampai saat ini Baskoro, Romi dan sekeluarga masih mempunyai dugaan-dugaan tentang siapa pengirim sihir ini. Dugaan pertama tertuju pada sesama pengusaha toko sembakau yg jarak tokonya hanya 50 meter dari toko Baskoro.
Dan yg kedua adalah dari salah satu keluarga dari Rumah yg dibelinya diduga orang tersebut marah karena ketika rumah ini dijual, dia tidak di ajak bicara atau diberitahu. Itu dioerkuat ketika 4 hari setelah Baskoro melunasi rumah itu, orang itu datang dan ingin membatalkan**
**proses jual beli yg Surat tanahnya sudah terlanjur dibalik nama atas nama Baskoro. Tapi begitulah, itu cuma sebatas dugaan, tentang siapa sebenarnya pengirim teluh ini.. Keluarga Baskoro tak tau pasti.
Sekian Cerita tentang "TELUH SITI SETANA" ini, semoga ada pelajaran yg bisa kita petik dari cerita ini. Sampai jumpa di cerita-cerita saya yg lain.

Tamat.

Tks Matursembahnuwun 🙏

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with gil

gil Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @AgilRSapoetra

15 Dec
Silahkan bookmark dulu utas ini, dan jangan lupa support saya dengan follow, like & rettweet ya :))
#SekarSemboja #KorbanRudapaksa
Read 83 tweets
30 Nov
------ Tragedi Rojopati -----

------ SANTET BRAJA ------

[A THREAD]
#threadhorror #ceritamisteri #utashorror #ceritahorror #bacahorror #ceritaht #IDNhorror #tweethorror #truestory #kisahnyata Image
Rojopati / Raja Pati dalam istilah jawa berarti 'pembunuhan' sedangkan teluh atau Santet 'Braja / Brojo' dalam bahasa sansekerta adl 'petir'/ halilintar, Santet braja biasanya berwujud gumpalan bola api yg akan meledak di atas rumah orang yg dituju. Image
Yg konon akan berubah menjadi sosok seperti manusia, namun berkepala api yg berjalan didalam rumah tersebut untuk memilih salah satu penghuninya sebagai korban. #SantetBraja Image
Read 115 tweets
22 Nov
---- ORANG KE TIGA (3) ----
------ Lencir Kemuning -----
-------- Kisah nyata -------

[ A THREAD ]
#threadhorror #ceritamisteri #utashorror #ceritahorror #bacahorror #ceritaht #IDNhorror #tweethorror #truestory #kisahnyata Image
Kali ini kisah tentang Sepasang suami istri yg rumah tangganya retak karena hadirnya "ORANG KE TIGA (3), tapi bagaimana bila orang ke 3 tersebut bukanlah "Manusia"?hal seram apa yg terjadi?
Silahkan like dan RT dulu utas ini ya.. :)) #OrangKe3 #LencirKemuning
Disclaimer : Semua Nama tokoh dan tempat sengaja disamarkan untuk menjaga identitas dan privasi pihak yg terlibat didalamnya.

#OrangKe3 #LencirKemuning
Read 162 tweets
20 Nov
Senin, 26 Desember 2016, Ramlan Butarbutar memarkir mobil Suzuki R3 sewaannya di depan rumah mewah di Pulomas Utara, Jakarta Timur. Temannya, Ridwan Sitorus alias Ius Pane, turun dari pintu kiri depan & langsung masuk ke halaman rumah itu, melewati pagar yang tak terkunci.
Sambil berjalan terpincang-pincang, Ramlan mengikuti langkah Ius Pane. Di belakangnya, Erwin Situmorang alias Ucok, menyusul. & Alfin Bernius Sinaga, berjaga di mobil.

Ramlan c.s. sudah memantau daerah itu sejak dua hari sebelumnya. Mereka juga sempat melihat-lihat rumah lain.
Read 25 tweets
16 Nov
----- "KELUARGA SANTOSO" ----
------- Korban Teluh Jawa -------
----------- Kisah Nyata -----------

[A THREAD]
#threadhorror #ceritamisteri #utashorror #ceritahorror #bacahorror #ceritaht #IDNhorror #tweethorror #truestory #kisahnyata Image
Kisah sebuah keluarga yg terkena "Teluh jawa" di tahun 1990an, kejadian-kejadian tragis dan horror menimpa keluarga ini, bagaimana ceritanya ? Silahkan like dan RT utas ini dulu ya,

#KorbanTeluhJawa #KeluargaSantoso
Disclaimer : Semua Nama tokoh dan tempat sengaja disamarkan untuk menjaga identitas dan privasi pihak yg terlibat didalamnya.

Narasumber : Pak Slamet
#TeluhJawa #KeluargaSantoso
Read 166 tweets
8 Nov
----- "KEMBAR SEDARAH" ----
--------- Rampas jiwo ---------

[A THREAD]
#threadhorror #ceritamisteri #utashorror #ceritahorror #bacahorror #ceritaht #IDNhorror #tweethorror Image
"KEMBAR SEDARAH rampas jiwo"

Masih tergolong cerita horror klasik nih, tentang anak kembar yg jiwanya tertukar setelah salah satu dari mereka meninggal..
silahkan like & RT utas ini dulu..
#kembarsedarah #rampasjiwo
Temanggung, jawa tengah, pertengahan mei 1984,

Mungkin bagi pasangan petani, pak Kabul dan Bu sumiyati, tahun ini adalah tahun yg sangat menggembirakan, karena setelah penantian selama kurang lebih 5 tahun, akhirnya mereka di karuniai 2 anak laki - laki kembar identik yg sehat.. Image
Read 136 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(