Beiwen lahir di Liaoning, Tiongkok, 12 Juli 1990. Ia pindah ke Singapura sejak berusia 13 tahun, karena merasa akan sulit menembus ketatnya persaingan bulutangkis di Tiongkok. Beiwen keluar masuk timnas Singapura sejak 2007-2009.
Pada Tahun 2011, dia terpaksa dikeluarkan usai berselisih dengan kepala pelatihnya, Luan Ching.
Beiwen memutuskan untuk pindah ke Amerika Serikat pada tahun 2013 dan berhasil menjuarai beberapa gelar. Dia lalu mengungkapkan bahwa mungkin ia tidak akan pernah meraihnya jika masih di Singapura. Turnamen Perancis Terbuka 2016 merupakan final Superseries pertama baginya.
Saat ini, keinginannya adalah dapat membela Amerika Serikat di Olimpiade Tokyo 2020. Namun, dia menghadapi jalan berliku untuk mewujudkan impiannya.
Dilansir dari ESPN
"Saya punya pelatih, tapi tak bisa mengajaknya bepergian mengikuti turnamen bersama saya, pelatihku biasanya hanya mengirimkan email bagaimana mempersiapkan diri sebelum turnamen," ungkap Zhang.
"Saya punya pelatih, tapi tak bisa mengajaknya bepergian mengikuti turnamen bersama saya, pelatihku biasanya hanya mengirimkan email bagaimana mempersiapkan diri sebelum turnamen," ungkap Zhang.
Beiwen juga tak punya partner berlatih tetap. Dia hanya bisa berlatih rutin satu jam setiap hari bersama satu partner. Demi menghemat pengeluaran, dia mengikuti turnamen sendirian, kadangkala juga hanya menginap di rumah temannya selama turnamen.
Bahkan dalam kondisi cedera pun, Beiwen tak patah semangat saat menjuarai di India Terbuka 2018.
.
.
"Ligamen kaki kanan saya robek, sehingga butuh beristirahat. Saya mengalami cedera pada Desember setelah Hong Kong Terbuka. Saya tak bisa mengenakan sepatu selama tiga pekan. Saya juga tak bisa memakai sandal. Rasanya masih sakit saat pemanasan, tapi saya tetap harus bermain,"
Beberapa hari lalu, Beiwen meminta dukungan dana untuk bisa mengikuti Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing. Dan saat ini, walaupun telah berhasil memenuhi target, Anda masih dapat melakukan donasi dengan mengunjungi gofundme.com/beiwen-trip-to…
