"dian, kamu sehat?" tanyaku
"pundak dan kepalaku berat Ros" jawab Dian
Pada saat jam pertama Dian meminta tukar tempat duduk dgn teman sebangku ku
"Ros, aku disini ya"
"iya Dian"
aku semakin melihat gelagat aneh dari si Dian ini.
"ada apa Dian ?"
"Ros, antar aku ke kamar mandi sekarang"
"kenapa?"
dia tak menjawab
Kami masih di depan kelas memasang sepatu(karena saat itu kelas digunakan utk sholat Dhuhur berjamaah, makanya alas kaki harus dilepas)
"Ros bantu saya, saya tau kamu bisa" maksud pak Surip disini adalah kemampuan spiritual saya yg tidak sama seperti anak lainnya.
Menurut informasi, Dian dibawa berobat orang tuanya keluar kota. Dan Alhamdulillah Dian sembuh.
sore itu, kami siswa kelas XII memang mendapat tambahan jam untuk persiapan Ujian Nasional.
Lepas sholat ashar aku minta ditemani ke kamar mandi oleh temanku Eka.
"kenapa kau bawa anak itu kemari, aku membencinya. pergi kamu" ucap dia sambil mengusirku.
"AKU PENGUASA DISINI, AKU MAU BAWA ANAK INI" jawabnya dengan nada yg masih tinggi.
"TIDAK, DUNIA KALIAN BERBEDA TINGGALKAN ANAK INI" aku mencoba mengusirnya.
"Sudah Ros, jgn diladeni. Dia hanya mencoba memancing amarahmu" ucap Pak Surip sambil mengambil alih memegangi adik kelasku. Posisi Pak Surip ada dibelakang adik kelasku ini sambil duduk
"mau keluar sendiri atau harus saya paksa" ucap Pak Surip
"SAKIT, LEPASKAN' makhluk ini berontak
"Ros, tekan jempol kakinya"
aku bergegas melakukan yg Pak Surip minta. Dia semakin berontak kesakitan.