,
16 tweets,
5 min read
Read on Twitter
Saya sudah nonton Sexykillers, menurut say filmnya bagus, meskipun tidak semua hal di dokumenter tersebut saya sepakati. Sebagai disclaimer, bidang saya adalah marine renewables energy. Saya sudah berkecimpung dlm research dibidang ini sejak 2009. cc @agussari @fajarnugros
Jadi saya memang akan punya kecenderungan lebih pro terhadap renewables energy. Namun, ada hal2 yg juga harus diakui secara jujur. Penyediaan energi listrik di Indonesia ini cukup kompleks. Terutama jika dipandang dari sudut pandang pelaku Renewable energy. cc @hariadhi
Salah satu permasalahan utama di Indonesia adalah masalah ketersediaan listrik. Bagi yg tinggal di Jawa tentu saja agak sulit membayangkan bagaimana hidup dengan listrik yg hanya menyala 7-8 jam sehari seperti saudara2 di daerah. Peta ini adalah data elektrifikasi pada tahun 2014 
Bisa kita bayangkan pada tahun tersebut ada sekitar 35 juta penduduk Indonesia tidak punya akses terhadap listrik. Bahkan untuk daerah-daerah di Jawa saja pada tahun tersebut juga masih dibawah 90%. Misalnya di Jawa tengah yang hanya sekitar 83%.
Artinya jika kita berbicara mengenai permasalahan penyediaan listrik tentu kita akan dihadapi terhadap dua pilihan. Fokus menyediakan listrik untuk seluruh masyarakat atau peralihan listrik ke energi bersih. Bagi mereka2 yg hidup diperkotaan tentu saja ini bukan masalah besar
Bagi mereka yg tidak punya akses ke listrik tentu saja bagi mereka akan lebih penting adalah pemerataan ketersediaan listrik. Karena di era yg serba digital serba terkoneksi ini akses ke listrik menjadi penting. Peta night light dari NOAA ini menunjukkan ketidakmerataan tsb
Pada tahun 2018, rasio elektrifikasi ini naik cukup signifikan seperti yg bisa dilihat dari peta ini. Didaerah jawa rasio elektrifikasi naik hingga 100% dibeberapa propinsi. Bahan Papua yg awalnya hanya 45% naik menjadi 65%. Tentunya ini bukan keputusan ideal bagi pemerintah
Pemerataan akses terhadap listrik mau tidak mau akan menunda peralihan ke sumber energi bersih tersebut. Mengingat permasalahan utama dari energi terbarukan pada waktu itu adalah belum ekonomis secara financial. Energi angin hanya baru2 ini mencapai nilai keekonomian diatas coal
Artinya pada waktu, opsi yg tersedia untuk bisa mengejar ketertinggalan dari sisi pemerataan terhadap akses energi adalah menggunakan sumber energi yg konvensional saja. Pada saat itu yg paling mungkin digunakan adalah Batu Bara karena paling murah waktu itu.
Energi angin saat ini sudah menjadi primadona di negara2 eropa. Karena nilai keekonomiannya menjadi paling bersaing dibandingkan sumber energi lain. Termasuk coal. Makanya Trump tidak pernah berhasil mengembalikan kejayaan Coal seperti janji kampanye nya. bloomberg.com/opinion/articl…
Padahal seperti janji kampanyenya, administrasinya sudah memberikan banyak kemudahan bagi coal industry dan mempersulit wind turbine untuk dibangun. bahkan ia mengangkat Andrew Wheeler, seorang lobyist Coal Industry, sbg kepala Environment Protection Agency (EPA)
Hal yang sama juga akan terjadi di Indonesia. Coal mining Industry ini sudah di era sunset. Cepat atau lambat wind turbine akan mengambil alih industri energi di Indonesia. Nah pertanyaannya, setelah kita beralih ke angin, apakah para aktivist lingkungan tidak akan protest?
Yang terjadi dieropa adalah, wind turbine ini mengeluarkan suarang yg lumayan mengganggu. Dengungannya tentu saja menjadi tdk nyaman bagi masyarakat yg berada disekitar wind farm tersebut. Dlm banyak kasus di eropa masyakarat memprotes noiss wind farm tsb telegraph.co.uk/news/uknews/14…
Hal ini yang menyebabkan pembangunan wind farm saat ini di dorong untuk ditempatkan ditengah laut. Karena jauh dari pemukiman sehingga noise nya tidak mengganggu kenyamanan. Selain itu penempatan windfarm di offshore membuat farm in bekerja lebih efisien.
Nah sekarang jika Indonesia akan beralih ke enrgi angin seperti di negara2 eropa permasalahan lingkungan akan selesai? tidak semudah itu ferguso. Di Eropa skrng malah banyak demosntrasi yg menolak pembangunan PLTB dengan alasan lingkungan irishtimes.com/news/environme…
Seperti yg sudah2 nantinya akan ada protes2 serupa ketika wind-farm2 ini dibangun. Mungkin akan ada yg bikin film sexykiller berikutnya yg akan protest mengenai bisnis windfarm ini yg kemudian akan dikait2kan dengan politik. B
