Al-Quran t’lah turun (nuzul)
dan akan trus turun (tanazzul). Proses turun t’lah berlalu, tapi tanazzul trus berlangsung sampai hari kiamat.
*Syekh Abu Madyan al-Maghribi. (w. 594 H)
[mengaji Al-Hikam]
Al-Quran turun ke dlm hati para wali Allah melalui ilham yg dianugerahiNya pd beningnya hati mereka.
“Mintalah fatwa pada hatimu meski para mufti t’lah berikan jawaban.”
Bukti dari Al-Quran; “Bertakwalah kpd Allah dan pasti Allah memberikan ilmu kpd kalian.”
(QS. 2 : 282),
dlm al-Hilyah (10/15)
“Sesiapa yg mengamalkan ilmunya, niscaya kan diwariskan padanya ilmu
yg blum ia ketahui.”
karat jiwanya lenyap,
yg kebaikannya meliputi semua.
(Q.S. al-Rum:19)
Saat manusia lakukan dosa, lenyap dosanya dgn minta ampunan, merasa hina, sedih terpuruk.
dari dosa.
Ketaatan kan hancur dan musnah oleh ujub dan bangga.
Pemaknaan Al-Quran serupa banyak diungkapkan para sufi.
Dia juga tidak menyukai hati yg syirik, mustahil hakikat cahaya tembus ke relungnya.
[mengaji Al-Hikam]
•Jalan Kalbu Para Perindu Tuhan•