, 15 tweets, 3 min read Read on Twitter
Terjebak konsumerisme, berlebihan beli ini bayar itu, lalu hidup tak sehat & tak bahagia. Cobalah belajar hidup minimalis. Mengikhlaskan keinginan

Diundang salah satu perusahaan, ngomongin soal ini. Kalau saya bagikan di sini, kamu mau baca?

Thread #EmotionalHealingBarengAdjie
Kalau kita mau menengok ke dalam diri, kita akan menyadari ada keinginan yang menggebu untuk membeli barang yang kita anggap bagus, makanan yang kita anggap enak, sesuatu yang kita anggap menyenangkan.

Menurutmu, apa sih sumber penyebab keinginan-keinginan ini?
Saya rasa, sumber penyebabnya adalah rasa takut dan insecure di dalam diri kita.

Tapi iya sih, rasa takut dan insecure kita ini kian menjadi-jadi karena dikompori sebagian perusahaan, media, dan iklan. Menggiring kita agar keinginan kita membesar untuk membeli, membeli, membeli.
Strategi marketing digarap begitu mewah dan menyelinap di berbagai kesempatan. Kita tak sadar dibentuk jadi manusia pembeli.

Berlebihan membeli dan tak sadar mengonsumsi barang-barang tak terkira jumlahnya yang sebenarnya tak benar-benar kita butuhkan.
Kenapa kita perlu belajar hidup minimalis?

Buat saya, 2 ilmu penting yang sangat bermanfaat dalam perjalanan pemulihan batin saya adalah hening (mindfulness) dan minimalis (essentialism).

Hidup minimalis adalah penyeimbang derasnya ombak konsumerisme.
Teringat dulu berbulan-bulan menepi, ikut pelatihan meditasi. Sengaja menyepi, tidak berhubungan dengan ramai. Bisa dikata, saya tidak terkena arus konsumerisme dan tidak melihat iklan.

Apa akibatnya? Keinginan saya untuk beli baju baru, sepatu keren, gadget canggih pun surut...
Apakah terus saya enggak punya keinginan untuk beli sama sekali?

Saya tetap punya keinginan untuk beli ini itu, tapi mungkin ukurannya tak sebesar keinginan banyak orang. Saya jadi lebih punya kendali untuk tidak harus memuaskannya. Dan lebih mampu mengikhlaskannya.
Sebelum ada socmed, saya rasa keinginan saya untuk beli ini itu masih wajar. Sekarang, socmed membuat saya jadi manusia pembeli yang menggila. Atau socmed memperbesar keinginan saya dalam takaran yang enggak keruan

Kalau urusan gini, social media emang cara yang efektif :)
Apa akibatnya kalau kita ngotot memuaskan keinginan berlebihan buat beli ini bayar itu?

Kita pingin punya uang sebanyak mungkin. Caranya? Kerja mati-matian melampaui batas tenaga manusia, mengorbankan kesehatan dan kewarasan. Kalau tetap enggak cukup, hutang hingga terlilit...
Kalau tetap enggak cukup? Bisa jadi kepikiran melakukan korupsi dan tindak kejahatan.

Kita jadi tau, ternyata sumber masalah keribetan hidup ini adalah kengototan kita untuk memuaskan keinginan yang berlebihan, atau gaya hidup yang maksimalis.

Maka jawabannya: Hidup minimalis.
Bahkan seorang teman, suami-istri sama-sama kerja mati-matian, punya penghasilan yang jauh lebih besar dari rata-rata, hutang juga, tapi tetap merasa belum cukup. Karena mereka berusaha mencukupi gaya hidup maksimalisnya.

Waktu dan perhatian buat anaklah yang dikorbankan. Duh :(
Apa yang kamu lakukan di awal belajar hidup minimalis?

Saya membenahi pola pikir dulu. Ada 2 cara. Pertama, membiasakan diri untuk berhenti sejenak dan bertanya ke diri sendiri, merenung. “Beli ini bayar itu secara berlebihan tanpa saya sadari, sebenarnya buat apa sih?”
“Kenapa saya kerja mati-matian mengorbankan kesehatan & kewarasan, hanya untuk beli barang yg tidak benar-benar saya butuhkan, punya barang karena trend, hingga rumah jadi dipenuhi sesak oleh barang, menumpuk terbengkalai begitu saja?”

Ini udah berlebihan. Perlu pengurangan...
Kedua. Klasik. Pola pikir: kebutuhan atau keinginan. Kalau mau beli, saya berhenti dulu, berhenti ... tidak tergesa beli. “Yang mau saya beli ini bener2 saya butuhkan... atau hanya keinginan yang diciptakan oleh iklan?”

Kalau cuma keinginan, saya belajar untuk mengikhlaskannya.
Tentu saya masih sering gagal mengikhlaskan keinginan. Lha wong namanya juga belajar. Pelan-pelan. Enggak bisa kayak masak mie instant. Cepet sekejap.

Tapi saya percaya, ini bisa dilatih. Berbekal niat kuat, tekad bulat, dan upaya sepenuh hati. Minimalis abis.

Sekian 🙏
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Adjie Santosoputro
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!