A thread
Bisnisnya cm bertahan 4 bulan.
Kalau ditanya "kenapa kok bisnismu gagal?", tak pernah bisa menjawab dengan tegas. Biasanya menyebut takdir, atau berdalih "menghabiskan jatah gagal".
Tiap kali gagal, kita lakukan evaluasi apa yang kira2 menjadi penyebab utamanya, agar kegagalan yang sama tidak terulang lagi pada bisnis berikutnya.
Prinsipnya, apa yang bisa saya buat/dapat, itu yang akan saya jual; "to sell what we can make". Ini salah besar.
Kalau konsumen tidak suka, bagaimana produk bisa laku?
Utk menjawabnya, jangan dipikir atau dikira-kira sendiri. Lakukan riset pasar dgn baik.
Produk yg dijual harus sesuai dgn peluang pasar; cocok dgn selera konsumen. Dgn cara ini, produk yg ditawarkan punya peluang lebih besar utk laku terjual.
Jika ditanya "siapa target konsumen Anda?", sering dijawab "produk saya untuk semua orang".
Ini salah.
Misal, bakso. Tidak semua orang menyukai bakso yang sama. Ada yg lebih suka bakso murah, tp ada yg tdk terlalu peduli harga asal rasanya enak banget. Ada yg peduli kebersihan tempat, ada juga yg tidak.
Pengelompokan konsumen dgn karakter/selera yg sama ini disebut Segmentasi Pasar.
Pemilihan ini disebut Targeting.
Jadi, segmentasi dan targeting dulu; baru menentukan produknya.
Utk membuat makanan enak, bahan baku harus bagus, padahal harganya tidak murah. Kalau bahannya mahal, mhsw gak beli. Kalau rasa kurang sedap, dosen gak mau beli.
Kita tidak bisa memuaskan semua kelompok konsumen. Pilih!
Artinya, produk kita beda tipis dgn produk pesaing.
Misal, toko kue menawarkan diferensiasi berupa kotak kue yg cantik. Jika bagi konsumen kotak kue itu tidak penting (asal kuenya enak), maka itu bukan diferensiasi yg efektif.
Tapi kalau bagi konsumen, desain itu dianggap sama saja; beda tipis dibanding desain kaos milik pesaing; maka diferensiasi itu tidak akan membuat konsumen beli.
Jadi, penentu efektivitas diferensiasi adalah konsumen.
Riset pasar bisa memberi informasi yg sangat bernilai terkait banyak keputusan bisnis, termasuk keputusan produk yang sebaiknya dijual. (end)