, 100 tweets, 16 min read
My Authors
Read all threads
Wah, lagi rame cerita #kkndesapenari nih. Mbakyu jadi keinget cerita Mbakyu pas KKN. Ceritanya horror banget sih. Mbakyu hampir mati.

- A THREAD -

#bacahorror #bacahoror #horror #ceritahorror
Ini kejadian baru banget. Baru beberapa minggu yang lalu. Masih seger banget di ingatan. Kalo pas keinget suka merinding sendiri. Sampe sekarang Mbakyu belum berani cerita ke bapak sama ibuk di kampung. Takut mereka parno. :(
Bentar, Mbakyu mlipir dulu ke ruang tamu. Takut kalo malem-malem ngetwit di kamar, sendirian pula.
Oke, Mbakyu mulai sekarang ya ceritanya. Jadi cerita ini bermula dari temen Mbakyu namanya Hendra. Hendra ini tahu kalo Mbakyu lagi bingung nyari lokasi buat KKN. Tahu sendiri kan gimana susahnya cari lokasi yang pas buat bikin proker.
Nah, Hendra tahu lokasi yang cocok buat proker Mbakyu. Jadilah dia ngajak Mbakyu ke sini. Tempatnya di daerah C*****. Selain Mbakyu ada tiga temen Mbakyu lainnya, sebut aja Tri, Anton, sama Adi.
Mbakyu jadi satu-satunya cewek di sini karena kami udah tua aja sih. Heheheh. Udah nggak punya temen yang lain. Jadilah kami berlima cek lokasi KKN selama sebulan. Mbakyu nggak mau sebutin nama kampusnya karena, takut viral aja sih.
Pas awal ngecek, kami ketemu sama pamong desanya. Namanya Pak Radit. Orangnya masih muda tapi terlihat berwibawa. Beliau mengajak kami berlima muterin lokasi KKN.
Beliau tanya 'mbaknya yakin mau KKN di desa ini? Banyak orang yang menghindari lokasi ini. Menurut mereka ini lokasi yang rawan'

Mbakyu & Anton sempet pandang-pandangan. Muncul sedikit rasa bingung dan takut. Rawan yang kaya apa maksud Pak Radit?
Lanjut gak gaes? Mumpung malem Jumat nih. Minta retweetnya dong biar rame. Biar makin semangat.
Lanjut ya gaes.

Pas kami muter-muter, kami berhenti di satu warung. Semacam warteg gitu sih. Terlihat kumuh dan bangunannya jelek gitu. Lampu terasnya mati dan yang paling bikin creepy ada kucing item yang berdiri di depan pintu warteg ngeliatin kami tanpa kedip.
Mbakyu berbisik ke Tri 'kucingnya ngeri euy'

Tri jawab 'hah, kucing mana?'

'itu yang di depan pintu' kata Mbakyu

'nggak ada ah. Salah liat kamu' jawab Tri

Mbakyu diem. Masa Tri nggak bisa liat kucingnya?
Abis Pak Radit ngajak kami muter-muter, kami pulang naik mobil. Tri yang nyetir. Mbakyu masih diem mikirin kucing tadi. Sampe tiba-tiba Anton nyeletuk 'tadi yang nemenin Pak Radit siapa sih?'
Kami bingung. Soalnya tadi cuma ada kami berlima sama Pak Radit. Nggak ada cewek selain Mbakyu.

'ngaco kamu Ton. Dari tadi Pak Radit sendirian. Nggak ada sapa-sapa' kata Tri.

Mbakyu nyamber 'tadi aku juga liat kucing di depan warteg'
Tri bilang 'wah ngaco kalian. Abis makan apa sih kok jadi halu gitu?'

Mbakyu sama Anton liat-liatan. Kami tahu ada yang nggak beres dari lokasi KKN kami. Tapi kami nggak punya pilihan lain karena waktu yang mepet.
Tiba-tiba Hendra nyeletuk 'santai aja guys. Itu tandanya kalian lagi disapa sama penunggu desa itu. Pas pertama kali gue ke situ juga sempet liat kucing itemnya kok.'

'Beneran ada kucing kan. Aku nggak bohong' sahut Mbakyu
'Iya, lo nggak halu. Soalnya itu kucing pemilik wartegnya. Hahahahah' kata Hendra

Ngajak bercanda ini Hendra. Mbakyu melirik Anton yang cuma tersenyum kecut sambil memegang tengkuknya. Pas itu Mbakyu sadar, KKN ini nggak bakal gampang.
Skip, skip, skip. Tiba hari pertama kami KKN. Kami memilih proker merenovasi rumah penduduk. Tapi Pak radit punya ide lain, menurutnya lebih baik kami merenovasi warteg di sana. Katanya warteg ini selalu ramai pengunjung walau bangunannya jelek.
Awalnya kami belum sadar warteg mana yang dimaksud. Ternyata yang dimaksud adalah warteg kumuh yang ada kucing hitamnya.

Pas Pak Radit mengajak kami ke warteg itu untuk kedua kalinya Anton berbisik 'tuh, cewek yg kemarin nemenin Pak Radit. Lagi di deket pintu tuh. Liatin kita'
Hehehehe, pada nungguin ceritanya ya? Maap banget semalem Mbakyu bantuin temen ngerjain tugas. Hari ini lanjut ya ceritanya. Tapi malem aja biar Jumat malemnya seru. Mau jam berapa nih enaknya?

#bacahorror #bacahoror #horror #ceritahorror
Ok gaes. Lanjut yak.

Mbakyu celingak-celinguk. Mencoba mencari cewek mana yang dimaksud Anton dan Mbakyu cuman kucing itemnya aja.

'Sembarangan lu Ton. Gak ada cewek. Cuma kucing aja. Udah yuk masuk' Mbakyu menarik tangan Anton masuk ke warteg
Satu hal yang masih Mbakyu inget sampe sekarang adalah betapa dinginnya warteg itu. Tercium bau makanan sedang disiapkan. Bangku-bangku kayu yang tua dan mulai menghitam terlihat menghiasi warteg ini.
Bagian belakang dari warteg ini lebih parah.
Tempelan-tempelan pada dindingnya banyak yang usang dan hampir copot. Catnya sudah mulai pudar.

Di pojok, ada drum besar yang tertutup. Sampai sekarang belum ada yang tau fungsi drum itu.
Bagunannya tidak terlihat kokoh. Di beberapa sisi ada debu karena jarang dibersihkan. Atap dari asbes membuat udara makin pengap.

Muncul sedikit rasa takut, karena bangunan ini membuat bulu kuduk merinding. Terlebih jika malam
Lantainya dari semen. Ada juga kucing oren yang mengeong-ngeong berharap belas kasih dari para pelanggan.
Pemiliknya, Pak Trisno terlihat kerepotan melayani pelanggan yang berdatangan.
Aneh. Kenapa warteg ini penuh pelanggan. Orang berdatangan silih berganti. Mereka terlihat nyaman makan di sini. Tak jarang mereka nambah makan dan minum.

'Rame ya warungnya.' celetuk Adi sambil berkeliling warteg.
Di sela-sela kunjungan kami, Pak Radit menjelaskan sejarah warteg ini. Konon, warteg ini sudah berdiri sejak tahun 60an. Awalnya warteg ini jadi tempat untuk berjualan kue pancong. Entah apa alasannya, kemudian jadi warteg.
Sambil menunggu cowok-cowok ini memeriksa bangunan, Mbakyu keluar warteg untuk menghirup udara segar. Saat itu Mbakyu baru tahu kalo di sebelah warteg ini ada warung makan juga. Bedanya, warteg ini selalu ramai, tapi warteg di sebelahnya cenderung sepi.

Aneh banget.
Selesai kunjungan kami menuju tempat tinggal selama KKN nggak jauh dari warteg Pak Trisno ini. Lagi asik-asiknya jalan, tiba-tiba ada yang menarik rambut Mbakyu.

'Aw! Siapa nih yang iseng narik rambutku?'
Temen-temen Mbakyu diem kebingungan.
Eh, siapa yang narik barusan? Sakit tauk' seru Mbakyu

'Wey, dari tadi kami diem aja. Perasaanmu doang kali' Tri ngegas.

Mbakyu sadar banget kalo ada yang narik rambut. Nggak mungkin cuma perasaan doang. Tapi Mbakyu diem aja karena takut bikin ribet yang lain.
Malam pertama di desa ini kami lewatkan dengan main board game di ruang tamu sambil makan nasi goreng. Belum ada gangguan yang berarti. Hanya saja wajah Anton terlihat muram seharian ini.

Mungkin dia lagi berantem sama pacarnya, pikir Mbakyu.
Paginya kami bersiap-siap untuk menuju warteg Pak Trisno. Saat sedang mempersiapkan barang yang akan dibawa, tiba-tiba Adi pingsan.

Mbakyu, panik. Tri dan Anton berusaha menyadarkan Adi.
'Duh, gimana nih, Adi nggak bangun-bangun. Badannya juga dingin banget nih.' seru Tri.
Aku panggil Pak Radit aja ya' Mbakyu lari ke rumah Pak Radit

Pas keluar rumah Mbakyu liat cewek cantik berdiri nggak jauh dari rumah. Cantik banget ceweknya dan lagi senyum.

Mbakyu merasa, senyumnya dia punya arti.
Mare lanjotkeun ceritanye~

Setelah Mbakyu liat penampakan cewek cantik di deket rumah, Mbakyu kabur ke rumah Pak Radit. Walaupun agak takut sama cewek tadi, keselamatan Adi tetep jadi yang utama. Untungnya Pak Radit masih di rumah, jadi bisa nolongin kami.
Sewaktu Pak Radit ngecek keadaan Adi, kening Pak Radit langsung berkerut. Seperti bukan Pak Radit biasanya. Pak Radit tampak mengehela nafas dan terlihat gelisah. Sementara Tri dan Anton debat perlu nggak Adi dibawa ke rumah sakit.
Udah, bawa aja ke rumah sakit.' Tri memutuskan.

Sesaat setelah Mbakyu dan Anton setuju Pak Radit bilang
'Apa nggak sebaiknya saya panggil tetua desa ini aja, Mbak, Mas?'

'Adi kan pingsan, apa hubungannya sama tetua desa?' sanggah Anton
Saya kok takut ada sesuatu yang bikin mas Adi pingsan' kata Pak Radit
'Ya kan, karena ada apa-apa makanya lebih baik dibawa ke rumah sakit aja Pak.' kata Mbakyu

Pak Radit cuma geleng-geleng kepala saat melihat kami menggotong Adi ke mobil.
Tepat setelah kami menggotong Adi ke dalam mobil, tiba-tiba Adi sadar. Mukanya terlihat tegang dengan mata melotot dengan nafas tersendat-sedat.

'Gue di mana ini? Gue mau dibawa kemana?' teriak Adi

Kami semua terkejut melihat Adi yang seperti orang kesetanan.
Lo gapapa Di?' Tri menghampiri Adi berusaha menenangkannya.
'Gue di mana? Mau dibawa kemana?' Adi masih berteriak kebingungan.
'Lo tadi pingsan, mau dibawa ke rumah sakit.' Tri menjelaskan.
'Ga mau. Gue mau di kamar aja.' Adi berlari keluar mobil dan masuk ke dalam rumah.
Kami bertiga lari mengejar Adi ke dalam rumah dan berusaha menenangkannya. Sementara itu Pak Radit diam-diam perlahan mundur dan meninggalkan kami.
Tri panik menggedor-gedor pintu kamar di mana Adi mengurung dirinya. Mbakyu berusaha membujuk Adi dengan segala cara.

'Mbakyu, ikut aku sekarang.' Anton menarik tangan Mbakyu ke depan pintu.
'Apa sih Ton, aku mau bantuin Adi sama Tri.' Mbakyu berusaha melepaskan diri.
Liat tuh, di deket pohon. Kamu liat sesuatu nggak?' tanya Anton.
Mbakyu tertegun, cewek yang tadi pagi masih disitu, masih tersenyum tapi sekarang ada kucing hitam yang menemaninya. Kucing hitam sama yang Mbakyu liat di warteg.
'Siapa tuh Ton?' tanya Mbakyu.
Inget cewek yang aku ceritain pas awal kita kesini? Cewek yang nangkring di depan pintu wartegnya Pak Trisno? Itu ceweknya.' Anton setengah berbisik.
'Siapa dia?' desak Mbakyu
'Aku nggak tau. Tapi firasatku bilang kalo dia yang bikin Adi histeris kaya tadi.'
Canda mulu ih. Buruan masuk, bantuin Tri.' seru Mbakyu.
Saat Mbakyu menutup pintu, tiba-tiba Pak Radit datang bersana kakek-kakek yang terlihat panik.

'Mbak, ini Kakung udah dateng. Biarkan kami membantu Mas Adi, Mbak.' serunya.
Mbakyu mempersilakan mereka masuk.
Kakung langsung berlari menuju kamar di mana Adi bersembunyi. Beliau komat-kamit membacakan entah apapun itu dan tiba-tiba pintu kamar terbuka lebar. Adi terlihat meringkuk di atas kasur sambil menangis tersedu-sedu. Bukan tangisan biasa, tapi tangisan ngeri dan menyakitkan.
Mbak, Mas, mohon menunggu di luar ya. Biar saya bantu Mas Adi.' kata Kakung.
'Adi kenapa, Pak?' tanya Tri nggak sabar.
'Sabar nggih Mas, sedang saya bereskan ini.' Kakung masuk ke kamar dan menutup pintu.

Kami bertiga saling pandang dengan wajah cemas dan panik.
Mas, Mbak, tenang aja. Kakung udah berpengalaman sama kaya gini.' Pak Radit berusaha menenangkan kami.
'Biasa gimana pak? Temen saya kenapa?' Tri setengah berteriak.
'Saya juga nggak tau Mas. Mungkin Mas Adi kesurupan.' kata Pak Radit
Pak, saya tadi liat ada cewek berdiri di depan rumah, lagi berdiri di deket pohon. Saya liat sejak Adi pingsan tadi dan masih ada sampai Bapak kesini.' Mbakyu memberanikan diri buat cerita.

'Ini cewek yang sama saat kita pertama kali kunjungan ke warteg Pak Trisno.' tambah Anton
Pak Radit terkejut. Beliau seperti ingin menjelaskan sesuatu tapi enggan dan berkata 'Mungkin itu cuma perasaan Mas sama Mbak aja. Pas kita ketemu pertama, saya cuma sendirian. Tadi saya tidak melihat siapa-siapa di dekat pohon.'
Nah, itu Kakung sudah keluar, mari kita tanya ke beliau.' tambahnya.

Kakung menjelaskan bahwa Adi baik-baik saja dan saat ini sedang beristirahat. Kakung berpesan agar kami memberi perhatian lebih pada Adi dan jangan meninggalkannya sendirian.
Saat kami menanyakan lebih lanjut tentang penyebab Adi pingsan dan histeris, Kakung hanya menggeleng dan meninggalkan kami.

'Jangan lupa selalu kunci pintu dan jendela setelah maghrib ya. Kami pulang dulu.' Kakung meninggalkan kami dengan seribu tanya.
Hari berganti-hari dan kami mulai lupa dengan kejadian ini. Fokus kami adalah untuk merenovasi warteg Pak Trisno dan membuatnya jadi warteg yang nyaman bagi pelanggannya. Tidak hanya mengecat warung, kami juga mengganti lantai, meja makan, etalase, dan membuat wastafel.
Kami juga menambahkan langit-langit pada atap warteg agar terlihat lebih rapi. Kami mengecatnya dengan warna putih untuk atapnya dan kuning untuk dinding warteg.

Pak Trisno sengaja menutup wartegnya selama satu minggu agar proses renovasi berjalan dengan baik.
Kami menyingkirkan drum besar yang ada di warteg ini. Saat menyingkirkan drum ini terjadi perdebatan apakah kami bisa melihat isi dalam drum itu. Tentu aja karena drum ini super berat dan butuh 5 orang dewasa untuk menyingkirkannya.

Dengan tegas Pak Radit tidak mengizinkan.
Saat kami bertanya apa alasannya, Pak Radit enggan menjelaskannya. Saat kami bertanya pada penduduk sekitar, penduduk lain bungkam seakan merahasiakan entah apa itu.

Dan semua rahasia ini akan terbuka saat hari terakhir KKN kami.
Banyak hal aneh yang terjadi saat proses renovasi warteg ini.

Pertama, cat tembok yang sudah dibeli Anton tiba-tiba hilang dan membuat panik seharian. Entah apa yang terjadi, tapi cat itu ditemukan di genteng warteg.
Juga pandangan-pandangan tidak enak yang diberikan oleh warga sekitar. Selama KKN kami berusaha untuk ramah pada warga, tapi yang kami terima hanyalah tatapan sinis dan dingin dari warga.

Pernah suatu hari Mbakyu membantu ibu-ibu yang kerepotan membawa belanjaan.
Si Ibu menolak dan berkata 'nggak usah Mbak. Saya nggak mau belanjaan saya kena guna-guna.'

Ibu ini berlari menghindari Mbakyu. Hanya dua warga yang bisa kami ajak ngobrol, yaitu Pak Radit dan Kakung . Dua orang inilah yang selalu memastikan kami baik-baik saja selama KKN.
Suatu hari, saat Mbakyu dan Anton mengerjakan etalase warteg, tiba-tiba kami mendengar suara cewek tertawa. Awalnya hanya Mbakyu yang bisa mendengar, tapi kemudian Anton juga mendengarnya.

'Siapa yang ketawa?' tanya Mbakyu.
'Nggak tau.' Anton menggeleng.
'Cabut yuk' Kami berdua membereskan alat-alat dan saat keluar warteg tiba-tiba angin berhembus diiringi wangi aroma melati yang kuat.
'Ayo Ton. Udah nggak bener ini' seru Mbakyu takut sambil menaruh beberapa perkakas ke dalam tas.
Saat Mbakyu berjalan menuju pintu, langkah terasa berat. Rasanya ada yang memegang kaki Mbakyu sehingga Mbakyu nggak bisa berjalan. Mbakyu memanggil Anton tapi tidak ada jawaban. Mbakyu membalikkan badan, tapi tidak ada Anton di sana.
Yang ada hanyalah cewek yang pernah muncul di dekat rumah. Mbakyu tercekat, nggak bisa berteriak, nggak bisa berkata-kata. Seakan Mbakyu dipaksa untuk memandangi cewek ini. Cantik dengan pandangan mata lembut dan ramah. Cewek ini berjalan maju, berusaha meraih Mbakyu.
Mbakyu berusaha berlari, kabur, tapi kaki terasa berat dan nggak bisa digerakkan. Mbakyu menutup mata erat-erat sambil mengucapkan doa-doa. Sampai akhirnya...
'Mbakyu, sadar Mbakyu!' sayup-sayup terdengar suara Anton. Mbakyu membuka mata, melihat sekeliling dengan nafas memburu. Mencoba mencari sumber dari mimpi buruk yang baru dialami.

'A.. ada cewek i..tuu.' Mbakyu terbata-bata.
Anton terlihat bingung, 'cewek siapa?'
Itu, yang kamu tunjukkin pas Adi pingsan.' kata Mbakyu masih berusaha mencari sosok cewek itu.
'Nggak ada siapa-siapa di sini. Yang ada kamu jalan keluar sendiri tanpa ngajak-ajak aku. Trus tiba-tiba kamu diem mematung. Aku panggil-panggil kamu nggak jawab' Anton menjelaskan.
Yuk pulang aja. Badan kamu dingin banget.' kata Anton sambil menggandeng Mbakyu keluar warteg. Mbakyu memutar badan, memastikan tidak ada siapapun di sana dan ini semua hanyalah halusinasi belaka.

Dan Mbakyu melihat cewek itu berdiri di pojok warteg, dengan senyum manisnya.
Anton menceritakan pada Adi dan Tri kejadian hari ini. Adi terkejut, sementara Tri terlihat berpikir keras. Kemudian Tri pergi meninggalkan kami dan berpesan 'Aku pergi dulu. Kalian di rumah. Anton, kamu aku kasih tugas jagain Mbakyu sama Adi. Awas kalo mereka kenapa-kenapa'
Sampe sini dulu ya gaes ceritanya. Besok dilanjut lagi. Jangan lupa tinggalin jejak supaya nggak ketinggalan lanjutannya.
Oke, Mbakyu janji ini bakal jadi part terakhir dari cerita KKN horror. Bakal agak panjang dari yang sebelumnya, jadi siapin popcorn, teh, kopi buat nemenin malam panjang ini.

Lanjut.
Sudah 30 menit sejak Tri meninggalkan kami, tapi belum ada tanda-tanda kepulangannya. Kami resah, kami nggak tau apa yang Tri lakukan di luar sana. Apalagi setelah pesannya kepada kami. Anton terlihat semakin resah dan bergegas menyusul Tri.
'Aku mau nyusulin Tri dulu. Kalian di rumah ya. Jangan kemana-mana' kata Anton
'Jangan tinggalin kami dong. Tri bilang kita bertiga nunggu di sini kan?' Mbakyu membujuk Anton.
'Ga bisa. Aku takut Tri kenapa-napa. Apalagi setelah kejadianmu tadi.' Anton pergi meninggalkan kami.
Siang berganti sore dan menjadi malam. Dua orang ini belum kembali juga. Mbakyu & Adi cemas menunggu. Dan di tengah keresahan kami, pintu terbuka. Tri dan Anton kembali. Mereka terlihat kelelahan.

'Gila lo Ton, ninggalin mereka sendiri.' seru Tri
'Sorry coy, tapi gue khawatir sama lo. Mereka berdua sementara lo sendiri, pergi nggak tau kemana.' ucap Anton
'Gue minta lo di sini, karena gue percaya lo bisa jagain mereka berdua? Lo tau kan mereka diincer sama penunggu warteg.' Tri marah.
'Penunggu warteg siapa, Tri?' tanya Mbakyu penasaran.
Tri diam dan masuk ke kamarnya. Ada hal yang disembunyikan oleh Tri saat itu.
'Penunggu warteg apaan, Ton? Lo kan abis ketemu dia!' desak Adi.
'Gue ga tau coy. Gue baru ketemu sama dia di depan rumah.' kata Anton
Anton bercerita kalau sejak kepergiannya, dia memutari desa mencari Tri. Sayangnya tidak ketemu. Bahkan saat Anton juga datang ke rumah Pak Radit dan beliau tidak tahu menahu tentang kepergian Tri.
Sampai akhirnya Anton putus asa dan kembali ke rumah. Saat itulah dia bertemu Tri depan rumah dengan keringat bercucuran. Tri terlihat marah saat tahu Anton ada di luar rumah. Hampir saja Tri memukul Anton tapi diurungkan niatnya. Anton sendiri tidak berani bertanya lebih lanjut.
Kecanggungan ini berlanjut selama beberapa hari sampai renovasi warteg Pak Trisno selesai. Selama itu juga Tri terlihat menghindari kami. Tri terlihat lebih diam dan lebih berjaga-jaga. Saat Adi bengong di depan warteg, Tri menghampirinya dengan setengah panik.
Untungnya tidak ada hal aneh yang terjadi padanya. Saat Anton terpeleset dari tangga saat sedang mengecat dinding, dengan sigap Tri menghampiri Anton sambil membacakan doa-doa atau apalah. Mbakyu tidak pernah melihat Tri sereligius ini.
Suatu malam Mbakyu pernah melihat Tri berdiri di halaman rumah sambil membaca-bacakan dan menebar sesuatu di sekitar rumah. Saat Mbakyu bertanya, Tri seakan-akan menutupi hal ini. Kami semakin menyadari keanehan Tri tapi tidak ada yang berani menanyakannya.
Selain Tri, warteg Pak Trisna juga terlihat aneh. Pelanggan tetap berdatangan meski tahu wartegnya sedang direnovasi. Setiap pengunjung yang datang menanyakan kenapa tutup dan terlihat kecewa ketika tahu wartegnya tutup sementara karena renovasi.
Setiap hari pelanggan yang berbeda selalu datang. Bahkan beberapa dari mereka datang setiap hari dan terlihat kesal karena renovasi belum juga selesai. Seperti ada hal yang terus menarik mereka untuk datang ke warteg ini.
Sempat beberapa kali Mbakyu merasa bulu kuduk berdiri ketika pelanggan ini pergi.

Ada juga saat di mana pelanggan mengeluh 'Wah, nggak bisa ketemu Puput dong.' Mbakyu terheran-heran, karena selama ini tidak ada yang namanya Puput di warteg ini.
Mbakyu juga sempat menanyakan perihal ini pada Pak Radit dan beliau hanya geleng-geleng kepala saja. Anehnya, saat Mbakyu bertanya pada Tri, dia tahu soal Puput tapi menyembunyikan sesuatu 'Ga usah bahas-bahas soal Puput lah.' katanya.
Sehari setelah warung direnovasi, warung kembali ramai dengan pelanggan. Mereka datang silih berganti. Sayup-sayup Mbakyu mendengar obrolan dari pelanggan. Mereka membicarakan sosok Puput yang cantik yang selalu melayani mereka.
Karena penasaran, Mbakyu bertanya langsung pada Pak Trisno. Pak Trisno gelagapan saat ditanya tentang Puput. Tampaknya ada hal yang dia sembunyikan.

'Makan dulu Mbak, Mbakyu belum pernah cobain masakan saya kan?' bujuk Pak Trisno. Benar, Mbakyu belum pernah makan di warteg ini.
Bermacam-macam makanan berderet di etalase baru warteg ini. Terlihat nikmat dan menggugah selera. Seperti dihipnotis Mbakyu mulai memilih makanan. Saat disajikan, aroma makanan ini semakin keluar, benar-benar membuat Mbakyu semakin lapar. Suapan pertama, sungguh nikmat.
Belum pernah Mbakyu merasakan makanan seenak ini. Bumbunya yang meresap ke dalam makanan juga nasi panas yang membuatnya makin nikmat. Pantas saja pelanggan selalu berdatangan ke sini.

'Enak ya Mbak masakannya Puput. Makanya saya selalu ke sini. Selain enak, -c-
-c- ada Puput yang selalu senyum sama saya.' celetuk salah satu pelanggan.

Lagi-lagi nama Puput disebut. Siapa sebenarnya Puput ini?
'Puput siapa ya Pak? Saya belum pernah ketemu dia sampai sekarang.' tanya Mbakyu penasaran
'Itu lho Mbak, yang ada di belakang etalase. Lagi pake celemek kuning, tulisannya Wahyoo. Liat gak Mbak?'
Mbakyu memusatkan perhatian. Aneh. Nggak terlihat yang disebut-sebut Puput. Hanya Pak Trisno dan anak laki-lakinya di sana.
'Mana Mas? Saya nggak liat lho.'
'Mbak udah berapa kali makan di sini?'
'Baru sesuap ini mas. Dan pertama kalinya.'
'Coba makan yang banyak Mbak. Nanti ketemu Puput. Saya duluan Mbak.' pelanggan ini pergi meninggalkan Mbakyu. Sesaat setelah pelanggan itu pergi, wangi bunga melati muncul.
Bulu kuduk Mbakyu berdiri. Mbakyu mencoba mengabaikan wangi bunga ini dan fokus pada makanan. Mencoba tips yang diberikan pelanggan tadi. Entah mengapa, semakin Mbakyu makan, bukannya semakin kenyang, tapi semakin lapar dan rasanya ingin nambah terus.
Satu piring tidak cukup dan Mbakyu minta nambah piring kedua. Sambil menunggu makanan, Mbakyu memandang sekeliling. Tidak hanya Mbakyu yang nambah makanan. Banyak. Bahkan ada yang sampai nambah 5x.
Piring kedua Mbakyu lahap & entah kenapa seakan ada yang menghipnotis Mbakyu untuk minta nambah lagi. Pak Trisno memberikan senyum aneh saat Mbakyu meminta untuk ketiga kalinya. Beliau seperti terlihat puas melihat Mbakyu yg makan terus. Piring ketiga habis & Mbakyu nambah lagi.
Saat piring kelima disajikan, tiba-tiba ada cewek cantik yang ada di belakang etalase. Orang yang sama, yang pernah ada di depan pintu saat Adi pingsan. Cewek yang sama saat Mbakyu bersama Anton waktu itu. Bedanya, dia memakai celemek warna kuning. Persis deskripsi pelanggan itu.
Mbakyu masih tertegun melihat cewek ini. Cantik tapi ngeri. Setiap gerakannya lambat, terlihat anggun tapi punya kengerian tersendiri. Mbakyu merasa seperti terhipnotis oleh senyum cantiknya sampai tiba-tiba Tri menepuk pundak.

'Mbakyu, Mbakyu!!' serunya.
Seperti ditarik dari dunia lain, Mbakyu merasa pusing, mual, dan sesak. Pandangan mata kabur, nggak bisa melihat dengan jelas tapi aroma melati kuat tercium. Samar-samar Mbakyu mendengar teriakan Tri dan bayangan Puput di depan Mbakyu yang tersenyum licik. Dan Mbakyu pingsan.
Yang Mbakyu ingat adalah saat bangun, Mbakyu sudah ada di rumah sakit ditemani Adi, Tri, dan Anton. Mereka hanya bilang kalau KKN sudah selesai dan kami sudah boleh kembali ke rumah masing-masing.
Saat Mbakyu bertanya lebih lanjut apa yang terjadi selama Mbakyu pingsan, mereka melarang Mbakyu membahas hal ini. Karena penasaran, Mbakyu berniat untuk bertemu Pak Radit. Anehnya, saat Mbakyu kembali ke desa ini, Mbakyu tidak menemukan warteg ini.
Bahkan, saat Mbakyu bertanya pada penduduk soal Pak Radit, mereka terlihat kebingungan. Katanya tidak ada yang namanya Pak Radit di situ. Sampai sekarang Mbakyu masih berusaha mengingat apa yang terjadi saat itu. Doain Mbakyu ya gaes. Soalnya penasaran banget.
Ini penampakan warungnya setelah selesai direnovasi. Kalo temen-temen nemuin tolong kasih tau Mbakyu ya. Beneran ada warungnya nggak, dan ada yang namanya Puput apa enggak. Kalo ada anak iNd1H0mE di sini, tolong liatin ya.
Kalo ini video renovasi wartegnya. Silakan dilihat. Mbakyu sendiri suka merasa ngeri tiap nonton videonya. kalau kalian ngerasain hal yang sama, kasih tau ya.

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Wahyoo

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!