1. Kuwait.
Belajar jauh dari keluarga, menghadapi dunia asing. Belajar bahasa, adaptasi dng alam & kultur orang-orangnya, bersiasat supaya ngga bosen krn Kuwait itu kecil & hiburannya itu-itu aja.
Setelah beradaptasi dalam 'gelap' di Kuwait, kembali beradaptasi dengan silaunya berbagai pilihan & kesempatan di NYC. Ketika semuanya bisa memungkinkan, kami jadi overwhelming, ngga fokus, overstimulated spt anak kecil yg ngga bisa diam, selalu excited.
Wafatnya kedua ayah kami, benar-benar membuat kami terjun bebas. Ngga cuma kami, orang tuanya, tapi juga anak-anak kami ikut merasakan dampak kehilangan. Kami seperti kehilangan sumber energi & mimpi yang membawa kami.
Bahwa hidup kita juga untuk jiwa lain, dari anak-anak, keluarga terdekat hingga orang yang tidak kita kenal sama sekali.