Thread by @chillbanana313

Hai saya Banana. Well, kali ini saya pengen menyajikan thread 'Creepypasta' yang saya translate dan sadur dalam bahasa sendiri.

Buat yang belum ngerti apa itu 'Creepypasta'?

Creepypasta adalah cerita seram yg terdiri dari beberapa paragraf. Tidak seperti cerita horror pada umumnya. Alurnya bisa saja pendek/ panjang. Selalu ada plot twist atau ending mengejutkan di setiap akhir cerita.

Mungkin beberapa dari kalian yang pernah membaca salah satu cerita thread 'creepypasta' disini, boleh di skip! 🤘

Warning!
Buat yg ingin share/ copy paste cerita terjemahan 'creepypasta' di sini. Mohon cantumkan nama 'Translator'nya yaa.

Karena menerjemahkan ke dalam bahasa yg enak dimengerti itu juga tidak mudah 😁.

Happy Reading...

SHORT STORY CREEPYPASTA
.
.
Horror Thread
.
Translate by me 'Chillbanana313'
@bacahorror #bacahorror #threadhorror #creepypasta

@bacahorror ***
PANGGILAN IBU

Seorang gadis kecil sedang asyik bermain di kamarnya. Ketika mendengar ibunya memanggil dari dapur. Dia pun berlari menuruni anak tangga untuk menemui ibunya. Saat dia berlari melalui lorong,

pintu lemari di bawah tangga terbuka, sebuah tangan meraih dan menariknya masuk.

Itu ibunya.

Dia berbisik kepada anaknya, “Jangan pergi ke dapur. Aku juga mendengarnya."

***
PATUNG MALAIKAT

Beberapa tahun yang lalu, sepasang suami istri ingin beristirahat dan menghabiskan waktu berdua bersama. Jadi mereka memutuskan, ingin berjalan-jalan menikmati pemandangan malam di kota.

Akhirnya mereka memanggil pengasuh anak yang paling terpercaya. Ketika pengasuh tiba, kedua anak itu sudah tertidur lelap di tempat tidur. Jadi si pengasuh hanya duduk dan memastikan
keadaan anak-anak agar baik-baik saja.

Malamnya, pengasuh anak itu merasa bosan dan ingin menonton TV. Tetapi dia tidak bisa menontonnya di lantai bawah, karena sang orang tua tidak memasang TV Kabel di lantai bawah (mereka tidak ingin anak-anak menonton acara sampah).

Jadi, Si Pengasuh menelepon dan bertanya apakah dia bisa menonton TV Kabel di kamar sang orang tua. Tentu saja, mereka mengatakan boleh-boleh saja. Namun si pengasuh memiliki satu permintaan terakhir ...

Dia bertanya apakah dia bisa menutupi patung malaikat di luar jendela kamar tidur dengan selimut atau kain? Karena patung itu membuatnya sedikit takut. Suara telepon terdiam sesaat,

lalu sang ayah berbicara tegas dengan si pengasuh anak,

"Bawa anak-anak dan keluar dari rumah! Aku akan memanggil polisi. Kami tidak memiliki patung malaikat! "

Tak lama kemudian mobil patroli datang. Namun sesampainya di sana, Polisi mendapati anak-anak dan si pengasuh itu sudah terkapar dalam genangan darah mereka sendiri setelah 3 menit mendapatkan laporan.

Dan tak ditemukan patung apapun di sana.

***
SAAT CHARLIE PERGI

Aku benci saat kakakku Charlie harus pergi.

Orang tuaku terus-menerus mencoba menjelaskan kepadaku betapa sakitnya dia.

Bahwa aku begitu beruntung memiliki otak normal di mana semua cairan mengalir dengan baik seperti sungai yang mengalir, dan bekerja sebagaimana mestinya.

Ketika aku mengeluh tentang betapa bosannya aku bermain sendiri tanpa Charlie. Mereka mencoba membuatku merasa tak nyaman dengan menunjukkan bahwa rasa bosan Charlie jauh lebih besar,

mengingat ia harus terus terkurung di ruangan gelap di sebuah rumah sakit.

Aku selalu meminta kepada mereka untuk memberinya satu kesempatan terakhir.

Tentu, awal-awalnya saja mereka melakukannya. Charlie kembali ke rumah beberapa kali. Waktu berkunjungnya pun makin singkat dibanding waktu-waktu sebelumnya.

Mereka memberinya kesempatan berkali-kali, namun terus gagal.

Ayah dan ibu masih mendapati kucing-kucing tetangga dengan mata tercungkil muncul di peti mainannya. Pisau cukur ayahku ditemukan jatuh di seluncuran anak di taman di seberang jalan.

Vitamin-vitamin ibu diganti dengan obat pencuci perut.

Orang tua kami pun makin yakin sekarang, memberikan Charlie satu "Kesempatan Terakhir" adalah sebuah kesalahan.

Mereka mengatakan 'gangguan pikiran' yang dideritanya malah membuatnya tampak mempesona. Dan membuatnya mampu bersikap normal seperti anak-anak pada umumnya. Bahkan beberapa kali dia berusaha menipu para dokter yang merawatnya,

agar berpikir dia tak perlu lagi direhabilitasi. Aku harus tetap mengalami kebosanan ini jika ingin tetap aman.

Aku benci ketika Charlie harus pergi. Itu membuatku harus berpura-pura baik sampai dia kembali, atau mereka akan mengetahui bahwa aku adalah dia.

***
PUTRIKU BELAJAR BERHITUNG

Putriku membangunkanku sekitar pukul 11:50 tadi malam.

Aku dan istriku sebelumnya telah menjemputnya dari pesta ulang tahun temannya, Sally, dan sudah menidurkannya, sebelum istriku pergi ke kamar dan-

dan aku ketiduran menonton pertandingan olahraga di ruang TV.

"Ayah," bisik putriku sambil menarik lengan bajuku. "Tebak berapa umurku bulan depan?"

"Aku tidak tahu, manisku," ujarku mengantuk. "Berapa?"

Dia tersenyum dan mengacungkan empat jari.

Sekarang pukul 7:30 pagi. Aku dan istriku sudah menanyai putri kami selama 8 jam,

tapi dia tetap menolak mengatakan darimana dia mendapatkan keempat jari manusia itu.

***
GADIS DALAM KERETA

Aku tinggal di UK (United Kingdom atau bisa disebut sebagai Kerajaan Inggris). Seorang kolega dari tempat kerja mendengar ini dari pacar laki-lakinya. Laki-laki itu bekerja dengan seorang yang bisa dibilang teman dari adik perempuannya,

mendapatkan perjalan kereta akhir(kereta bawah tanah) untuk kerumah beberapa minggu yang lalu.

Ketika dia (perempuan teman adik perempuan si laki-laki) naik, terdapat lima baris kursi yang kosong tetapi di baris kursi yang terakhir, tiga orang duduk disitu.

Karena dia agak pemalu, dia pergi dan duduk berhadapan dengan mereka (tiga orang tersebut). Dia duduk dan mengintip, melihat wanita yang duduk berseberangan dengannya itu tengah menatap lurus kearahnya.

Jadi, dia mengeluarkan bukunya dan mulai membaca, tetapi setiap kali dia menatap wanita tersebut, dia(wanita) masih menatap lurus terhadapnya. Kereta berhenti di stasiun berikutnya dan seorang pria menaiki kereta tersebut.

Dia menatap ke atas dan ke bawah dari kereta, menatap wanita dan orang-orang yang sedang duduk berseberangan dengan perempuan itu. Lalu dia duduk bersebelahan dengan perempuan itu.

Ketika kereta meninggalkan stasiun, pria itu bersandar dan berkata pelan di telinga perempuan tersebut, "jika kamu mengetahui apa yang baik bagimu, kamu akan turun denganku di stasiun berikutnya bersamaku."

Wanita itu ketakutan, tetapi terpikirkan bahwa ide terbaik adalah turun di stasiun berikutnya ketika pria tersebut bertanya, mungkin dikarenakan akan orang-orang disekitar.

Sampai stasiun berikutnya, dan perempuan tersebut meninggalkan kereta bersama pria tadi.

Pria itu berkata, "terima kasih Tuhan, aku tidak bermaksud untuk menakutimu tetapi aku harus membawamu untuk keluar dari kereta api tersebut. Aku seorang dokter dan wanita yang sedang duduk di hadapanmu tadi sudah mati,

kedua pria yang sedang duduk bersebelahan dengannya tengah menopangnya."

Menurut pria yang menceritakan kisah ini, perempuan dan dokter itu memanggil polisi yang menghentikan kereta di stasiun berikutnya.