, 25 tweets, 4 min read
Saya pernah sangat tidak bahagia. Mungkin saya malah pernah terkena depresi. Berkali-kali hampir pingsan setiap ada masalah.

Kini, alhamdulillah, saya hidup lebih bahagia. Bagaimana caranya?

A thread…
Bbrp tahun lalu, saya sadar, kayaknya saya kena depresi. Mmg saya gak pernah ke psikiater, jd saya gak bisa mastiin apakah saya depresi atau gak. Tp sy tau ada yg salah.
Tiap pagi napas ngap-ngapan. Kayak ada batu besar menindih dada. Sorenya, kalau ada masalah dikit aja di kantor, pandangan gelap, hampir pingsan. Kecapekan jg gak bisa. Jantung jd gak teratur, napas ngap2an, dan pandangan gelap. Beberapa kali hampir pingsan di gym.
Saya gak nyangka ini adalah depresi, krn saya gak punya alasan utk gak bahagia. Tuhan kasih begitu banyak karunia pada saya, sejak lama.
Gak pernah jd juara kelas, tp saya juga gak pernah belajar serius untuk lulus ujian, bahkan saat di Al-Azhar, Mesir. Waktu kerja, saya adl penulis cepat yg selalu bisa buat tulisan menarik.
Saya menikah dg perempuan yg cantik dan pintar. Kami dikaruniani 2 anak yg cerdas dan lucu. Karier saya jg amat memuaskan. Pokoknya saya gak seharusnya komplain.
Tp bertahun2 saya gak sadari itu semua. Isi hidup saya sambat dan gak pernah puas. Saya mengecewakan org2 terdekat, termasuk istri. Kerjannya marah mulu, di rumah atau di kantor.
Waktu itu saya anggap itu wajar, saya anggap itu karakter saya. Bahkan saya anggap saya nyentrik, edgy, karena tempramental. Kalau gak krn tiba2 ngap2an setiap pagi, mgk saya gak tahu ada yg gak beres dlm hidup saya.
Sampai suatu hari saya hampir pingsan (lagi) abis nge-gym. Udah gak bisa napas. Mata udah gelap. Saya gak tau harus ngapain.
Tiba2 keinget cerita seorang teman @IneFebriyanti ttg cara meditasi. Dia cerita detail bgt. Saya coba praktik selama 10 menit dan berhasil. Bahkan cuma gara2 sekali meditasi, saya selama bbrp bulan gak ngap2an lagi.
Tp saya tetep pemarah dan tempramental. Tetep gak puas pada hidup. Iri pada kehidupan orang lain.
Saya kemudian baca banyak buku kebahagiaan (Buddha, Islam, Stoa), berdiskusi dg byk orang, ikut ini dan itu, keliling pengajian. Buku Filosofi TEras @newsplatter di antara yg sgt membantu.
Sampai akhirnya saya menemukan ketenangan. Ada byk bgt cara yg saya tempuh. Tp untuk thread ini saya batasi 9 aja (tetep banyak ya haha):
1. Akui kalau kita punya masalah. Ini penting. Tanpa pengakuan, kita gak akan melakukan apapun utk memperbaiki. Bertahun2 saya denial, gak mau ngakui, sampai kemudian numpuk.
2. Jgn ngejar bahagia. Kebahagiaan itu bkn kondisi yg kita raih. Kebahagiaan justru ada saat kita meniadakan emosi pengganggu (marah, sedih, takut, dll). Dlm Islam, itu disebut nafs al-muthmainnah, jiwa yg tenang.
3. Kenali emosi pengganggu. Setiap emosi muncul, kita beri label dan kenali sebabnya. Pas lg marah, saya bilang: “Oh, saya lg marah. Kenapa ya?”
4. Menjadi logis. Analisis emosi secara logis: knp saya marah? knp saya sedih? setiap ketemu jawaban, tanya lg kenapa. Terus tanya, sampai kita sadari bahwa itu semua gak perlu.
5. Here and now. Konsentrasi pada saat ini, jgn disibukkan pada kesedihan masa lalu atau kekhawatiran akan masa depan. 80% kekhawatiran kita gak terjadi, kok.

Pas lg di rumah ya jgn main HP, ajak main anak, ajak ngobrol istri. Kebahagiaan itu di sini, bkn di seberang sana.
6. Satu per satu. Jgn napsu pgn kerjain semua. Pas lg makan ya pikirin makanan, bkn kerjaan. Pas lg di rumah jgn pikirin kerjaan. Pas lg salat jgn pikirin makan siang apa hr ini?
Berpikir satu per satu membantu kita mengenali masalah dalam diri. Memaknai setiap hal yg kita kerjakan saat ini. Ini membantu kita menyelesaikan kesedihan di masa lalu dan kekhawatiran di masa depan.
7. Slow down. Ksh jeda setiap mau mulai kerjaan. Jedanya 15 detik aja. Baca basmalah, yakini apa yg kita kerjakan ini krn cinta. Menurunkan kecepatan hidup membuat kita bisa mengaktifkan mindfulness.
Kalau kita ngebut, banyak hal berlalu tanpa makna. Cobain pas makan. Makan dg pelan, maknai setiap kunyahan. Kalau sdh bisa, kita akan bisa mempraktikkan tuma'ninah (tenang) dlm salat.
8. Ber-ta’amul. Dlm istilah modern disebut meditasi. Gak mesti harus duduk bersila dan tangan membentuk lingkaran.

Ta’amul intinya adalah fokus pada satu hal yg berulang2. Bisa napas kita, bisa dg dzikir kata2 pendek, seperti Allah.
Ini cuma latihan fokus biar kita bisa menelaah apa yg sebenernya terjadi pada jiwa kita. Mengenali perasaan, dan tidak terbawa emosi.
9. Berproses. Jgn kesel kalau gak berhasil fokus, msh marah2, msh kesel. Santuy, proses ini mmg makan waktu.

Saya sampai sekarang msh berjuang utk bisa tenang. Terutama di tempat kompetitif kyk di kantor. Tp setiap emosi naik, saya mulai menyadarinya. Yg penting adl menyadari.
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Qaris Tajudin

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!