, 33 tweets, 6 min read
My Authors
Read all threads
bukan prime time nya sih untuk share, tapi gue cuma punya waktu pagi2 hehe.

Serupa Beda Alam

Cerita ini merupakan cerita pribadi yang gue alami di rumah nenek.

Credit pic: Google

-Sebuah utas-
@bacahorror #bacahorror
@bacahorror Suatu hari, aku dan beberapa saudaraku bermalam di rumah nenek. Kala itu, rumah nenekku yang besar hanya berisikan beberapa orang. Aku dan 2 keponakanku (Lilis dan Risa).
@bacahorror Fajar telah terbenam digantikan oleh si bulan yang benderang. Jam menunjukan pukul 9 malam ketika perutku berisik saat belum diisi. Aku, Lilis, dan Risa saat itu sedang ada di ruang tengah, sedang bercengkrama sambil menonton televisi.
@bacahorror “Aku sepertinya mau beli nasi goreng di sebrang deh, lapar sekali nih.” Ucapku kepada Lilis dan Risa
“Sama Kak, aku juga lapar nih. Kita jalan sekarang aja yuk. Nanti keburu terlalu malam aku takut keluar.” Sahut Llilis
@bacahorror “Aku ikut ya. Mau beli jus disamping tukang nasi goreng.” kata Risa
@bacahorror *Walaupun secara urutan keluarga aku adalah tante mereka, namun karena usia yang terpaut tidak begitu jauh, mereka merasa lebih nyaman untuk memanggilku kakak, begitupun aku lebih nyaman dipanggil kakak ketimbang tante*
@bacahorror Kami pun bergegas untuk membeli makan malam. Kami beranjak dari sofa untuk mengambil sandal dan dompet masing-masing.
@bacahorror Lilis, yang kamarnya berada di tengah segera masuk ke kamarnya untuk mengambil dompetnya. Sementara, Risa harus berjalan ke arah dapur karena kamar Risa saat itu berada di dekat dapur rumah.
Akupun berjalan bersama Risa menuju arah dapur, Karena kebetulan sandalku berada di rak sepatu di sampling kamar Risa. Untuk lebih jelas nya aku gambarkan denah rumah nenek ku ya:
Kurang lebih denahnya seperti itu. Yang ditandai bintang di dekat tangga itu tempat rak sepatunya.
Saat berjalan menuju dapur, Risa jalan di depanku dan ketika sampai di depan kamarnya, Risa masuk. Aku tetap berjalan menuju dimana rak sepatu itu berada. Setelah aku menemukan sandal ku, dari ujung mata aku melihat Risa berjalan ke arah kamar mandi yang ada di sebelah dapur.
“Mungkin Risa mau pipis dulu” pikirku, yasudah aku tunggu saja sembari bersandar pada tembok samping kamar Risa. Tak lama, aku mendengar suara air yang disiram-siram lumayan kencang.
Yang ada di benakku hanya “Bukannya buru-buru malah main air.”
Sesaat aku tunggu Risa masih belum juga keluar dari kamar mandi, kenapa lama sekali? Akhirnya aku memutuskan untuk menghampiri Risa ke kamar mandi. Niat ku untuk bertanya apakah dia masih lama, jika iya aku mau tunggu di depan saja bersama Lilis.
Namun, saat aku sampai di depan kamar mandi, yang kutemukan bukan Risa, tapi kamar mandi kosong.
Pintunya terbuka. Gayung kamar mandi masih ada di samping bak mandi, belum terpakai. Lalu yang tadi lewat itu siapa? Sontak aku kaget dan tak percaya, tak lama rasa itu berganti menjadi dingin.
Dingin sekali, diikuti dengan merinding sekujur tubuh. Reflek, aku segera lari ke arah ruang tamu, dimana aku melihat Lilis dan Risa sedang duduk dan bercengkrama. Mereka yang melihatku lari heran, kenapa aku lari-lari?
“Kak, kok cuma ambil sendal lama sekali sih? Aku lapar banget nih.” Ucap Lilis sambil mengerutkan dahi.
“Aku tadi nungguin Risa di kamar mandi. Pas aku samperin kok kamu udah disini sih? Padahal aku nggak lihat kamu lewat loh.” Aku menjelaskan kepada Lilis dan Risa secara biasa, mungkin aku terlalu serius menanggapi itu, pikirku.
Mungkin aku tadi melamun, jadi tidak lihat Risa kembali ke ruang tamu.
Raut muka Risa berubah, dari yang tadinya heran menjadi bingung. “Aku nggak ke kamar mandi loh kak. Habis dari kamar, aku langsung kesini, cuma ada Lilis. Jadi ya aku nunggu disini sama Lilis.”
“Betul kak, justru kami pikir kakak ke kamar mandi. Kakak lama sekali di belakang.”
Aku hanya bisa terdiam mendengar penjelasan dari mereka. Jelas-jelas aku lihat Risa berjalan ke arah kamar mandi, tidak mungkin salah.
Aku hafal benar keponakanku ini. Cara berjalannya, rambutnya, mukanya… Semua terlihat seperti Risa.
“Kak… kenapa sih?” tanya Lilis yang melihatku berdiri mematung.
“Nggak apa, nanti aja. Yaudah yok beli nasi goreng. Lapar nih.”
Tak lama, kami pun berangkat untuk membeli nasi goreng tersebut. Seraya menunggu nasi goreng kami selesai (dan jus yang Risa pesan), aku cerita kepada Lilis dan Risa tentang apa yang kulihat tadi.
Mereka terlihat seperti tidak percaya akan apa yang aku bilang.
“Nggak mungkin kak, aku beneran langsung balik ke ruang tengah kok. Kan aku cuma ambil dompet aja.” Ucap Risa
“Bener kak, aku emang lihat Risa langsung ke ruang tengah, nyamperin aku.“ Ucap Lilis
“Iya aku percaya kok, cuma ya aku bingung aja. Terus tadi itu siapa? Perawakannya bener2 kamu Sa. Makanya aku tungguin, kirain aku kamu mau pipis dulu.”
“Kak, aku jadi takut nih. Udah sering banget kejadian kayak gini. Mana itu di kamar mandi bawah tangga pula.” Ucap Lilis
Ya, memang di rumah nenekku ini agak sedikit beda suasananya. Bukan semata-mata dari rumah itu sendiri. Namun memang lingkungan sekitar juga begitu adanya. Tidak jarang ada saja cerita baru setiap minggu.
Padahal, rumah nenekku ini di tengah kota yang padat penduduk. Saking padat nya malah terkesan kumuh, ya karena memang lokasi nya pun ada di pinggiran ibukota. Tapi ternyata itu tidak mengurangi kesan mistis yang ada di tempat tersebut.
“Kalau takut ke kamar mandi nya minta ditemenin. Kayaknya gak sampe ganggu yang gimana-gimana kok.” Aku berusaha menenangkan mereka, walau sesungguhnya aku masih merasa ngeri dengan kejadian yang baru saja aku alami.
Namun mau dikata apalagi. Mungkin memang sedang apes saja. Ditambah waktu sedang ambil sandal di belakang, akpun sempat melamun. Jadilah melihat mereka yang tak kasat mata.
Sekian utas pertama misee. Maaf kalau kurang seram dan agak berantakan 😅
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Misee

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!