, 37 tweets, 8 min read
My Authors
Read all threads
Belajar Bikin Thread aahhh. Kisahnya nyata apa enggak, silakan tebak sendiri 😏😏 daripada baca kisah cinta gak jelas, mending bikin kisah serem + cinta + greget

-KEKASIH YANG TAK DIINGINKAN-

Nama dan lokasi disarankan

#bacahorror
#hororstory
#ceritahoror
Pada tahun 2016, gue mendapat chat dari S (cowok) yang baru aja ditolak sama gebetan. Si S kalo curhat soal gebetannya memang sering ke gue.

Dia nangis2 sambil mengeluh kenapa gebetannya, si Q (cewek) nolak dia, Q cuma ingin dia dan S jadi bestfriend forever.
Kebetulan masa2 S masih baper ditolak sama Q adalah waktu dimana baru menjadi maba di kampus AJS. Gue adalah anak dari keluarga yang sangat mengharamkan anak-anak pacaran kecuali jika kami sudah lepas dari pengasuhan orang tua. Seumur hidup gue gak pernah pacaran.
Beberapa hari setelah S tenang dari broken heart, tiba2 dia melamar gue jadi pacar lewat LINE. Nah, di sini kesalahan gue. Sebenernya gue cuma nganggep dia sebagai teman, tetapi karena ada rasa "kasihan", akhirnya gue pun menerima lamaran S.

Gue dan S pacaran di belakang ortu.
Q tau kami pacaran dan menyarankan agar gue dan S saling memahami satu sama lain. Fyi, Q adalah seorang indihom non-supernatural, dia dapat mengetahui & prediksi kondisi buruk temannya sebelum dapet berita dari teman tersebut.

Selama kami pacaran, gue merasakan ada hal2 aneh.
Gue bukan perempuan yang suka ngechat 24 jam, karena didikan orang tua bahwa handphone harus dimanfaatkan hanya untuk keadaan penting. Gak seperti sekarang.

Gue sangat bete kalo S ngechat gue lagi ngapain atau nelpon malem2 karena menurut orang seperti gue ini sangat mengganggu.
Gue gak berani cirhat ke siapa2 karena takut hubungan gue dan S ketahuan sama ortu.

Kalo gue dan S mau pacaran ya kami prefer ketemuan langsung, gue sering kasih pengertian ke S kalo gue kurang deket dengan HP dan dia bilang dia paham, tapi cuma berlangsung sehari aja.
Gue tahu sebenernya dalam hubungan kami, gue dan dia saling memanfaatkan.

Gue cuma penasaran gimana kehidupan pacaran.

S kepengen lepas dari sakit hati setelah ditolak Q.

Beberapa minggu setelah kami pacaran, si S mulai "menghargai" privasi gue. Di sini kejadian aneh dimulai.
Gue kalo tidur sering punya mimpi duduk di kasur, di kamar gue ada sosok perempuan yg kadang2 berubah jadi anak kecil atau remaja. Setiap kali gue mau keluar kamar, sosok ini selalu berusaha ngehadang gue. Gue pikir perempuan ini sosok jahat, rupanya salah besar.
Di kamar gue ada patung Bunda Maria, Rosario, dan alat2 berdoa milik orang katolik. Selama kuliah gue tinggal di rumah nenek yg beda agama dengan gue, tetapi gue gak pernah merasa terganggu dengan benda2 ini. Sosok perempuan ini hidup berdampingan dengan atribut katolik di rumah.
Kata tante gue, sosok halus yang bisa berdamai dengan atribut keagamaan mana pun adalah sosok yang baik.

Gue gak menepis kata2 tante karena gue sendiri punya bakat aneh buat merasakan mereka biarpun gak bisa melihat.
Beberapa malam gue bermimpi itu cewek dengan aura aneh terus menghalangi gue keluar kamar. Dan gue cuma diizinkan keluar kamar (di mimpi) ketika gue udah deket2 waktu bangun. Yaaa gue awalnya terganggu dong.

Gue minta dibacain tarot sama temen gue yg bernama A, dia bisa ramal.
A berkata ke gue kalo si perempuan punya maksud baik. Gue tanya gimana supaya gue bisa percaya sama si perempuan ini.

"coba kali ini pas tidur, di mimpi loe diem aja di kamar, jangan coba2 nyalain lampu. Dan jangan ajak ngobrol siapa pun" itu kata si A.
Gue gak langsung ikutin saran si A. Gue nanya dulu ke Q.

Ini jawaban si Q "sepertinya kata2 si A ada benarnya, kecuali bagian lu harus diem di kamar. Gue malah merasa elu harus keluar dari kamar buat tau apa yang sebenarnya terjadi"

Jawaban Q dan A cukup sinkron walau beda.
Gue gak cerita soal mimpi ini ke S. Gue tau kalo S ngilmu ilmu Jawa keluarganya, dan kalo gue cerita yang ada ini bakal jadi kesempatan si S nyuruh gue nginep di rumahnya seperti saat dia nolong temen2nya. Tidak patut seorang gadis remaja nginep di rumah laki2 yg bukan keluarga.
Malemnya sebelum tidur, si S chat kayak biasa. Gue pun ikutan chat sama dia seadanya, lalu setelah ngucapin good night di chat gue berusaha tidur.

Gue kembali bermimpi ada di dalam kamar. Si sosok perempuan ada di spot seperti biasa, berdiri sambil melihat pintu kamar.
Setiap kali gue mau mendekati pintu, si perempuan akan mengeluarkan energi agar gue terdorong kembali ke kasur. Tetapi malam ini beda, gue ngomong ke dia.

"biarkan gue tau"

Setelah itu si perempuan mendadak berdiri di sebelah gue. Rambutnya panjang lebat menutupi wajahnya.
Gue dari kasur berjalan ke arah pintu keluar kamar, si perempuan ngikutin gue dari samping kiri, seakan bertindak sebagai penjaga.Saat gue mau buka pintu kamar, si perempuan ngestop gue, dari gerak-geriknya, dia gak bersuara, tapi gue paham dia mau gue gak menyentuh gagang pintu.
"biarkan gue tau"

Medengar keinginan gue, pintu kamar terbuka sendiri, si perempuan makin mempersempit jarak antara dia dan gue.

Gue melangkah keluar dari kamar, hal pertama yg gue lihat adalah semua anggota keluarga gue lagi makan2 di meja.
Adik gue bilang hari ini kami kedatangan tamu, si tamu duduk di kursi tengah.

Gue gak bisa lihat muka si tamu, dia seorang cowok.

Sosok perempuan di sebelah kiri gue udah menghilang sejak gue ngobrol dengan adik tetapi gue tau dia masih di deket gue.
Si tamu berusaha ngajak gue ngobrol. Gue duduk di meja tempat biasa gue makan, terus kami ngobrol seadanya soal kuliah.

Beberapa kali gue kayak ditepuk dari kiri, seakan mengingatkan buat waspada.

Si tamu mendadak bilang pengen ajak kami jalan2 keluar rumah.
Seluruh keluarga gue langsung siap2 ganti baju. Tak terkecuali gue. Bedanya adalah saat gue mau masuk ke kamar buat ambil baju, tiba2 nenek suruh gue ganti pakaian di kamar dia aja.

Gue ganti baju di kamar nenek. Tidak ada yang aneh dengan ruang di kamar nenek.
Saat gue keluar dari kamar nenek dan ngumpul sama keluarga, si tamu pengen megang tangan gue.

Sebelum dia berhasil megang, ada tarikan keras dari sebelah kiri gue yang maksa buat gue masuk lagi ke kamar milik gue sendiri. Tarikannya gak sakit, malah adem gitu.
Gue kembali ke start. Si perempuan kembali berdiri di tempat biasanya, namun kali ini gue merasakan dia semakin geram melihat ke pintu kamar.

Gue mendengar semua keluarga gue teriak2 suruh gue keluar kamar,
suruh gue melawan si perempuan penunggu kamar. Gue pun teriak "DIAM".
Entah kenapa setelah teriak, gue bangun di dunia nyata. Gue melihat waktu masih tengah malam, di handphone ada banyak misscall masuk dari si Q.

Astagfirullah... Si Q terus misscall gue sejak sejam yang lalu.

10 detik kemudian Q nelpon lagi, gue angkat, Q pun nanya.
"lu masih di rumah kan?"

Gue jawab "iya. Kenapa kok tumben nelpon malem"

"begini, Alyssa (nama gue), somehow gue dapet vision kalo loe dikelilingin sama banyak hal gak baik, lalu ada sosok jahat mau bikin loe keluar rumah buat ikut dia ke rumah majikannya."
Gue keringet dingin "astagfirullah, gue baru aja mimpi di rumah ada tamu yang mau ajak gue jalan2. Terus si penunggu kamar narik gue gitu"

Q bernapas lega "gue maaf banget karena tadi nyuruh loe buat tau apa yang terjadi tanpa ngejelasin cara yg aman"
"cara yang aman?" tanya gue ke Q

Jujur mimpi kali ini serem banget. Kata2 Q 100% suka bener. Seandainya si perempuan gak narik gue, mungkin gue udah keluar rumah cuma pakai daster lebar tanpa bra kawat.

"loe kalo mimpi yang sama lagi, gak perlu keluar kamar....
"loe kalo mimpi yang sama lagi, gak perlu keluar kamar. Cukup intip dari lubang kunci aja kondisi di luar kamarmu seperti apa. Jika di mimpi loe ada al quran atau tasbih, pegang itu erat2 supaya kamu gak ketahuan mengintip"

Dari sini akhirnya gue konek kalo gue lagi diguna-guna.
Berterima kasih pada Q. Gue menutup telepon, terus shalat sunah. Sebelum tidur gue dapet telepon dari S.

"malem sayang" kata S

"selama malem, S. Tumben kamu telepon jam segini. Udah lama kamu gak nelpon aku jam segini." jawab gue.

"sori sayang. Aku cuma khawatir sana kamu."
"khawatir apa? Aku baik2 aja" jawab gue. Masalah soal mimpi, gue memang berusaha nutupin dari S. "justru aku yang seharusnya khawatir. Kamu kan lagi ngikutin ujian masuk ABRI, harusnya jaga kesehatan biar stamina kuat".

"ehehehe iya sayang maaf. Aku pumya feeling gak enak aja"
"yaudah sekarang kamu lagi ngapain?" tanya gue

"emm... Gue baru bangun tidur, terus kepikiran kamu." jawab S.

Gue gak bilang dia bohong, karena suara S beneran kayak orang baru bangun tidur.

"Sayang, kamu tidur lagi aja. Besok kan kamu mau ujian tertulis" saran gue.
S terkekeh malu "okeee. Demi kamu apa sih yang enggak. Aku bakal jadi ABRI berpangkat tinggi supaya nanti hidup pernikahanmu enak."

Gue mendenger ini merasa bersalah, karena seperti yang dikatakan sebelumnya, kami saling memanfaatkan.

"malam sayang" kata kami saling menyudahi.
Cerita ini bakal dilanjutkan di thread 2 😀😀 apakah ini nyata apa enggak, tergantung perspektif pembaca.
-KEKASIH YANG TAK DIINGINKAN-

Source: pinterest
#coverstory
#bacahorror
#horrorthread
#horrorstory
#ceritahoror
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Alyssa Jusuf

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!