Ini lanjutan kisah dari cerita sebelumnya
"Penghuni Toilet SMA"
karena aku bilang akhirnya aku lanjutin sekolah di SMA tsb.
.
dan inilah kisah
*PARA PENGHUNI GEDUNG SEKOLAH*
@bacahorror #bacahorror
@ceritaht
ga sabar lanjut ke SMA.
Teman baru, sekolah baru, kehidupan baru.
Pikirku.
Aku mendapat kelas X-2.
Letak kelaskunada di lantai 2 tepat di sisi tangga dan berada paling ujung.
Teman sebangkuku, panggil saja Siska.
Anak kurus berambut panjang, berwajah pucat karena mata panda yg dimilikinya.
Sering meninggalkan kelas dan berada di UKS. Sering mendadak pingsan di kelas.
Aku yang tidak melihat apa apa hanya menyeringai, keheranan.
Lalu Siska berkata padaku
Gilaa pikirku, saat pelajaran berlangsung. Dengan entengnya dia bilang begitu.
"HAI , AKU MARCHEL"
Aku masih bingung, lalu kubalas juga dengan menulis "HAI JUGA"
"AKU INGIN BERTEMAN DENGANMU"
Haduhhh, waktu itu aku syook dan mulutku kelu.
Pelajaran tak ada yang masuk ke otakku.
Aku tak membalas tulisan itu.
Aku diam, dan berusaha fokus mendengarkan guruku yang mengajar.
Tapi dugaanku salah. Karena ternyata itu benean Siska. Dia tertawa cekikikan mengejekku.
"Apaan sih Sis, ga lucu ah"
"Aku ga lagi melawak kok" ujar Siska masih tertawa
"Hah? ikut? ikut kemana??? Marchel itu siapa?"
tanyaku kaget
Si Cewe namanya Michelle, dia pake gaun putih panjang ala Nona belanda. Cantik"
Jelas Siska
Aku masih bingung waktu Siska menjelaskan. Antara percaya atau tidak. Tapi itu semua membuat bulu kudukku berdiri. Ngeri juga waktu itu aku rasa.
Sontak aku kaget
"Ah engga ah, serem tauk"
"Gapapa lagi. Ada temen ngobrol drumah ntar" Ejek Siska sambil tertawa lirih.
Serem tapi lucu juga :) hahaha
"gimana kemaren, seru ga ditemenin"
"eh, emang beneran dia ikut aku?"
tanyaku ngeri
"iya" jawabnya sambil senyum
"Aku ga percaya"
ucapku sambil memalingkan muka dari Siska.
ledek Siska
"Kamu kemaren drumah sendiri kan?
Rumahmu ada 2 kamar tidur. Dan sangat tertutup dari depan. Karena pintu masuk ke ruang tamu terhalang oleh pintu besi."
tambah Siska
.
Karena benar apa yang diucapkannya
"Tau darimana"
"Marchel"
jawabnya singkat.
Jadi si Marchel ni sering masuk ke tubuh Siska, sambil nulis-nulis percakapan bersamaku seperti awal mula kami kenal.
"sis, numben sadar terus. Marchel mana?'
tanyaku
"Kenapa? kangen ya?"
jawabnya sambil terkekeh
"Michelle ngambek"
"Lah, kenapa?"
"Soalnya Marchel trs yg interaksi sama kita. Jadi si Michelle ini kayak jealous gitu"
"Busyet, setan ada yang bisa jealous juga y" Pikirku
Hingga suatu saat
Siska masih diam, belum merespon.
"Rumahmu kan dekat dengan sekolah, kamu kalo brkt /pulang aja jalan kaki. Boleh dong aku mampir"
"Boleh aja, tapi jangan ajak teman lain.Cukup kamu aja" balas Siska
tanyaku heran
"Gak! aku cm percaya kamu!"
jawabnya sedikit sewot.
Aku pergi kerumah Siska saat sekolah pulang awal. Aku lupa antara Jumat/Sabtu
Di perjalanan kami berguarau. Hanya kami berdua saja. Jalanan menuju rumah Siska cukup rindang karena masih banyak pohon-pohon besar tumbuh di pinggir jalan.
celetuk Siska
"Takut apa?" tanyaku
"Sebenarnya aku belum minta izin ke ortuku kalo ada temanku akan datang.
Jujur aku takut"
Sontak aku kaget karena dia bilang takut.
"Bapakku"
"Dia orang yang paling aku takuti. Aku sering dimarahinya. Aku merasa seperti anak yang tidak disayangnya" tutur Siska dengan muka memelas.
Akupun berhenti dan memilih mendengarkan ceritanya di satu pohon besar.
"Aku tidak tahu salahku. Hanya saja aku yang selalu menentang bapakku menggunakan 'ilmunya'. Aku tdk tahu ilmu apa yg dimilikinya. Tapi aku merasa hidupku tidak normal, tidak seperti keluarga lain."
jelas Siska
"Sekarang, kamu ga usah takut. Aku anter kamu sampe rmh" Aku berusaha menghiburnya
Aku merasakan hawa aneh. Aku pikir ini rumah seperti tidak ingin didatangi orang asing.
Tertutup rapat oleh pagar setinggi kepala orang dewasa. Di depan rumah ada pohon belimbing yang daunnya jatuh berguguran dan tak dibersihkan.
"Jika nanti disuguhi makanan, plis jangan dimakan"
Aku tak sampai hati jika harus makan ditempat seperti ini.
Aku sebenarnya haus bandel, tapi hanya kusruput seeikit saja.
"Ortumu dimana Sis?"
"Ada di dalam"
"Rumahmu serem ya" bisikku
Tanda aku harus diam tak banyak tanya.
"Ini semua, piaraan bapakku" jelas Siska sambil matanya melirik semua burung-burung di teras.
tanyaku sambil melihat isi dalam rumah Siska.
Rasanya aku tak sanggup jika harus tinggal d rumah itu.
"Sis, aku pulang ya. Mana ortumu biar aku pamit sekalian".
"Ga usah pamit, ntar aku pamitin aja"
"Oke"
Kami berduapun berjalan menyusuri jalanan yang tadi kami lewati.
"Maaf ya kalo agak kurang menyenangkan. Sekarang tahukan gimana kehidupanku"
"Ya Sis, aku paham. Kamu tetep jadi Siska yang kuat ya"
"Baanyaakkk, tapi ga perlu khawatir. Mereka ga ganggu kok. Selagi kita baik sih. Ada Michelle n Marchel juga tuh."
tunjuknya saat kami berkegiatan di lapangan kecil dekat km. mandi Laborat .
jawabku sambil.clingukan
"Pengen liat? beneran??? hahaha"
gurau Siska
"Michelle dan Marchell mau ikut kita kok. Selama berkegiatan di sini."
lanjut Siska
Ajak Siska
Aku bukan anak indigo, tapi sebagai manusia, rata-rata dari kita kan bisa merasakan hal seperti itu.
"Trus mana lagi?" tanya siska
"Sekitaran lapangan depan kelas XII."
(kelas XII adalah kelas yg dekat dengan aula, dan ada pohon gede di taman depan kelas)
Kataku sambil bergidik ngeri
"Aku jelasin ya" timpa Siska
Aku merinding seketika. Masih bingung juga. Benar atau hanya bualan Siska.
Kalo di ruang-ruang bawah tanah, ga usah dijelasin..hehehe " Jelas Siska sambil tertawa.
Lalu Siska melanjutkan penjelasannya.
Dan aku auto merinding. Bagaimana tidak, Siska hanya menjelaskan ini semua kepadaku. Tdk dengan teman yang lain.
Ya cuma dia sekarang jarang ijin ke UKS.
Jarang pingsan juga.
Aku senang sih dia udah mendingan.
1 hari berlalu tanpa dia di sekolah.
Aku yg tadinya senang, mendadak khawatir
"Apa Siska drop lagi kayak kemaren ya"
pikirku
3 hari masih sama.
hingga 1 Minggu lamanya dia tidak nampak di Sekolah.
Hari itu aku bertekad ke rumahnya saat pulang sekolah.
Tapi belum aku mengutarakan pendapatku, Wali kelasku bilang bahwa...
Temanku yang rumahnya berdekatan dengannyapun bilang kalau rumah Siska sudah kosong.
Sampai sekarang, akupun tidak tahu dimana Siska berada.
;)
Untungnya aku ga pernah ngalamin...hehe
Sampai ketemu di thread selanjutnya.
:)