, 26 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
#CurhatNetizen

My life as a Chindo – A Thread

Berawal dari membaca berita tentang #AgnezMo yang viral, gw jadi tergelitik untuk sedikit bercerita tentang hal yang serupa. Secara anonim tentunya, walau gw yakin gw gak seterkenal itu.
Gw adalah Chinese by heritage keturunan ke-3. Akong & Ama both dari nyokap dan bokap adalah WNA. ke-2 keduanya lahir dan besar di Indonesia, tp smpt mengenyam pendidikan di sekolah Tionghoa. Ini bikin mereka masih lncr dalam bahasa Mandarin, bahkan smp skr (dan tidak nurun ke gw)
Nyokap dan bokap berdua adalah penyintas diskriminasi rasial terhadap etnis Chinese, terutama di era pasca 1965. Ayah nyokap gw (Akong gw) dibunuh oleh pegawainya karena iri melihat “orang Cina kaya dan sombong” saat nyokap gw masih umur 7 tahun.
Sementara dari sisi bokap gw, toko keluarga bokap gw sempet dijarah habis oleh oknum yang ngaku “penjaga ketertiban” dengan alasan “milih mana koh, barangnya saya ambil atau tokonya yang saya bakar habis?”
Dua cerita diatas hanyalah contoh dari banyak sekali cerita yang gak mungkin gw ceritakan satu persatu karena panjang. Gw cuma ingin point out inilah kenapa nyokap bokap gw memiliki sentimen tersendiri terhadap warga keturunan pribumi,
Yah karena mereka bener-bener ngerasain diskriminasi rasial yang sekejam itu. And I’m not gonna blame them for feeling that way.
And I was brought up with this idea in mind. Bahwa kita para “chindo” harus membenci mereka yang pribumi, karena mereka “jahat”, “liar”, dan mungkin saja mereka “akan meludahimu di muka hanya karena kamu keturunan tionghoa”.
Pergaulanku pun sangatlah dibatasi sejak kecil, sampai lulus SMA teman pribumi gw ga sampe 10 orang dan itupun gw ga dekat2 amat.
Gw pun selalu berlagak bahwa gw ini seorang “Chindo”. Gw enggan untuk bilang bahwa gw orang Indonesia. Setiap punya teman orang asing dari luar negeri, gw akan selalu point out bahwa gw ini orang chinese keturunan, bukan orang indo.
Bahwa gw beda. Dengan lagak seakan-akan lahir di Indonesia sebagai seorang keturunan Chinese adalah keunggulan.
Gw baru sadar gw bodoh ketika gw mendapat kesempatan untuk studi lanjut di China. Gw tidak bisa bahasa Mandarin sama sekali, namun bukan masalah karena kuliah gw was conducted in English.
Tidak jarang teman kuliah yang orang China akan menanyakan, “kamu dari negara mana?”, dan gw dengan bodohnya akan menjawab “Gw orang China, kebetulan aja lahir di Indo”.
Mereka pun mentertawakan saya. Mana mungkin orang China tidak bisa bahasa Mandarin. Lebih doyan nasi uduk daripada makanan China. Bahkan untuk menyebut semua hari raya mereka saja, gw nggak paham, taunya imlek doang. Dasar china abal-abal.
Puncaknya, mereka menyebut keluarga saya adalah pengkhianat. Disaat negara China mengalami kesusahan di saat itu, leluhur saya dianggap “kabur” meninggalkan China ke negara pinggiran seperti Indonesia. Gw pun ngamuk dan malas berteman sama mereka.
Di detik itu gw sadar, bahwa selama ini gw salah. Bahwa selama ini gw adalah org Indo & gk perlu ditambahi embel2 apapun. Terlebih lagi, gw yg saat itu ngerantau rindu bgt dengan tanah air dan segala isi dan hiruk-pikuknya. Depresi gw pun lengkap karena gw saat itu gk punya teman
Things got better setelah gw bergabung dengan salah satu organisasi mahasiswa Indo disana dan punya banyak temen pribumi; yang surprisingly, tidak seperti yang selama ini ortu gw ceritain ke gw. Mreka sangat asik dan toleran, dan we became really good friends.
Mereka sangat open ke gw dan menerima gw sbg “saudara seperjuangan” yang merantau dari Indonesia ke China. Kita pun kemana2 selalu bersama. Kegiatan wajib mingguan kita adalah cari restoran Indonesia untuk sekedar mengobati kangennya lidah terhadap rasa sambal terasi dan rempah2
Long story short, empat tahun berlalu dan gw pun balik ke Indonesia dengan menjadi “gw yang baru”. Gw berharap segala ilmu yang gw dapat selama sekolah disana bisa gw gunain untuk memajukan Indonesia.
Sadly, ide ini sangatlah ditentang oleh keluarga. Banyak dari mereka berkata “kamu tetep aja disana, itu kan kampung halaman kita”. Nope.
Gw pun perlahan-lahan berusaha membuat circle gw di Indo paham akan hal ini. Bahwa there’s no such thing as “Chindo”, karena kita semua orang Indonesia. Bahwa lu akan terlihat bodoh ngaku2 orang Chinese, tapi gak bisa bahasa Mandarin, cuma ngrayain imlek,
dan gak tau bahwa lu gak bakal nemuin “cap cay” disana, karena itu chinese food buatan orang Indonesia. Dan salah satu cara gw untuk spread the awareness adalah melalui tulisan ini.
If you’re of chinese descendant, semoga kalian nangkep poin yang gw tulis. Semoga kalian nggak lagi diskriminatif terhadap native Indonesian, apalagi kalau kalian ngerasa kalian adalah the superior race. Itu bodoh sekali.
And if you’re native Indonesian, semoga kalian tahu kenapa generasi boomer banyak yang diskriminatif terhadap kalian (dari backstory ortu gw), dan banyak dari generasi saya yang dibesarkan dengan pemikiran itu.
Semoga kalian juga tau bahwa ada juga kokoh2 mata sipit yang nggak diskriminatif, sayang ama kalian dan mau berteman ama kalian. Buy me a plate of nasi uduk and we will become best friends.
Semoga tulisan ini bermanfaat dan membuka mata kalian sedikit lebih lebar mengenai masalah perbedaan yang ada di Indonesia. Janganlah lagi memilih-milih teman hanya berdasarkan rasnya saja, karena itu basi banget. Bhinekka Tunggal Ika!
@bacautas ini
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Tanya Netizen

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!