Di Kepulauan Mentawai, lobster bernilai ekonomi premium bagi nelayan kecil. Tangkapan premium orang Bajau di Teluk Tomini juga udang pasir besar. Udang yang masih kecil adalah tabungan masa depan.
Jika mereka dengar ekspor benih, mungkin berkomentar: "Sekolah tinggi kok goblok"
Jika mereka dengar ekspor benih, mungkin berkomentar: "Sekolah tinggi kok goblok"
Dalam kasus ini, jika ada nelayan yang menjual benih, berarti mereka benar-benar kepepet. Sama dengan petani terjerat ijon yang terpaksa menjual tanaman yang belum waktunya panen. Nelayan seperti ini justru harus dibantu. Bukan dicatut namanya untuk membenarkan ekspor benih.
Sama dengan warga Bajo di Konawe Utara yang terpaksa merusak terumbu karang demi bisa mencongkel kima (kerang) karena lautnya sudah rusak digempur tambang nikel.
Padahal karang adalah modal tempat habitat ikan hidup. Orang yang sudah makan modal, berarti kepepet. Bukan dicatut.
Padahal karang adalah modal tempat habitat ikan hidup. Orang yang sudah makan modal, berarti kepepet. Bukan dicatut.
