Thread by @PartaiSocmed

MISTERI DIBALIK RENCANA PENCABUTAN LARANGAN EKSPOR BENIH LOBSTER

*sebuah utas*

Banyak yg bertanya2 apa yg ada di pikiran Menteri KKP Edhy Prabowo sehingga ngotot ingin menghapus peraturan pelarangan ekspor benih lobster yg telah dibuat oleh pendahulunya Susi Pudjiastuti.

Sebab jika dilihat dari data ekspor lobster kita justru mengalami peningkatan yg signifikan.
Lihat saja perbandingan nilai ekspor lobster Indonesia dibanding Vietnam sejak 2016 hingga sekarang. Jelas2 Vietnam telah kita buat mati kutu akibat larangan ekspor benih lobster tsb.

Dan larangan penangkapan apalagi ekspor benih lobster juga diterapkan oleh negara2 lain, tapi kenapa negara kita memilih mengambil langkah mundur?

Yang lebih menakjubkan lagi rencana Edhy Prabowo untuk pencabutan larangan ekspor benih lobster tersebut rupanya mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi.
Memang tidak ada visi misi menteri, yg ada hanya visi misi presiden. Artinya rencana ini adalah tanggung jawab Jokowi!

Tapi pertanyaannya tetap sama, mengapa kita membuat kebijakan yg memperlemah bangsa sendiri? Bukankah data sudah berbicara bagaimana terpukulnya Vietnam sebagai pengekspor lobster terbesar dunia akibat larangan ekspor benih lobster dari Indonesia?

Apakah rencana kontroversial itu murni untuk tujuan menyejahterakan para nelayan Indonesia, atau untuk mengurangi penyelundupan benih lobster seperti alasan Menteri KKP Edhy Prabowo selama ini? Atau ada lobster dibalik batu?

Untuk menjawab pertanyaan tersebut dan utk kepentingan bangsa dan negara, maka maka marilah kita buka apa alasan sesungguhnya dibalik rencana pencabutan larangan ekspor benih lobster ini.
Apakah memang murni demi kesejahteraan nelayan atau demi kepentingan segelintir orang kuat

DHUAAAR!!
Inilah alasan sesungguhnya dibalik rencana pencabutan larangan ekspor benih lobster itu. Begitu Pak Edhy Prabowo dilantik sebagai Menteri KKP baru, datanglah surat dari PT. Toba Surimi Industries, yg isinya meminta peninjauan kembali Permen dan surat edaran menteri!

Sejak diterimanya surat sakti tersebut maka diangkatlah wacana pencabutan larangan ekspor benih lobster. Dan yg mengangkatnya adalah menteri KKP sendiri.
Ini sungguh aneh, bagaimana mungkin perusahaan swasta bisa mendikte kebijakan seorang menteri?

Dan demi melihat ngototnya Pak Edhy Prabowo atas rencana pencabutan larangan ekspor lobster tersebut lalu diikuti dengan dukungan dari Jokowi sendiri, maka jelaslah bahwa perusahaan tersebut sangatlah powerful!

Maka pertanyaannya sekarang adalah: Masihkah pemerintahan Jokowi ini berpihak pada rakyat? Atau lebih berpihak pada kepentingan pihak2 tertentu saja? Bahkan lebih parah lagi berpihak pada kepentingan bangsa lain dibanding bangsanya sendiri?

Masuk ke masalah yg sedikit berbeda, Partai Gerindra dimana Edhy Prabowo menjadi menteri dari partai tersebut tampaknya memang tidak memiliki komitmen yg jelas atas masalah ekspor benih lobster ini. Hal ini bisa dibuktikan dari fakta berikut ini..

Masih ingatkah dengan berita tentang oknum PNS yg terlibat dalam penyelundupan baby lobster ini? PNS tersebut memiliki tabungan 195 miliar di rekeningnya. Selanjutnya si oknum dipecat dari KKP dan divonis penjara 10 bulan dengan masa percobaan 1 tahun

nasional.okezone.com/read/2017/02/2…

Oknum tersebut namanya Buntaran. Luar biasanya sekarang dia mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Lombok Tengah untuk Pilkada 2020.
Dan partai apa yg mengusungnya? Ya benar, Gerindra!

Dari fakta2 tersebut memang jelaslah sudah bahwa tak banyak yg bisa diharapkan dari Menteri KKP asal Gerindra ini. Jangankan mempertahankan larangan ekspor benih, yg sudah divonis bersalah karena kasus penyelundupan benih saja malah diusung jadi Calon Bupati.

Berhubung sudah malam maka kami akhiri dulu kultwit kami ini. Semoga mencerahkan dan menambah wawasan kita semua.

Jangan lupa teriak: Bochoor bochoor bochoor!!