Ini adalah data estimasi lobster di WPP Negara Republik Indonesia, sudah terjadi overfishing dan overeksploitasi. Apakah @jokowi @Edhy_Prabowo masih tetap akan melanjutkan rencana ekspor benih lobster? #IndonesiaDaruratLobster 
Apakah pemerintah RI telah memikirkan akibat dan dampak dari overfishing dan overeksploitasi ini?
Perairan Indonesia memiliki potensi 11.158 ton lobster di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan ( WPP ) Negara Republik Indonesia. @jokowi @Edhy_Prabowo Jumlah tangkapan yang diperbolehkan komoditas laut dengan Harmoized System Code 036.21.10.0 atau 0306.21.000 tsb sebanyak 8.927 ton.
Potensi/ tangkapan yang diperbolehkan di 11 WPP tsb, tidak ada lagi tingkat pemanfaatan moderat atau upaya penangkapan dapat ditambah. @jokowi @Edhy_Prabowo E < 0.5 : Moderate, dapat ditambah. E 0.5 < 1 full expolited, upaya penangkapan dengan monitor ketat. E>1 Over Ecploited
Dengan mencermati data tsb diatas @jokowi @Edhy_Prabowo , sudah sangat layak untuk menata ketentuan penangkapan dan pengeluaran lobster (panulirus spp). Tidak dalam keadaan bertelur dan ukuran panjang kerapas diatas 8 cm atau beray diatas 200 gr.
Ketentuan itu berdasarkan keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 5O / Kepmen KP/2017 rentang estimasi potensi, jumlah tangkapan yang diperbolehkan dan tingkat pemanfaatan sumberdaya ikan di WPP Negara Republik Indonesia. @jokowi @Edhy_Prabowo
Apa dampak dari overfishing dan overekspokitasi yang terjadi? Dampak paling nyata adalah berkurang dan bahkan punah karena diekspolitasi secara berlebihan. Dan yang perlu kita ketahui bersama, produksi lobster itu masih sangat bergantung pada pasokan alam, baik benih/lobster.
Pertanyaan untuk @jokowi dan @Edhy_Prabowo apakah anda berdua sudah sangat yakin dan meyakinkan untuk melegalkan ekspor benih lobster setelah melihat data ini?
Keberlanjutan sumber daya lobster di seluruh perairan Indonesia harus ada. Kita sampai detik ini masih punya aturan tegas permen 56 tahun 2016 ibu @susipudjiastuti sebagai upaya menjaga keberlanjutan sumber daya lobster.
@jokowi @Edhy_Prabowo , implementasi dari permen KP No 56 tahun 2016 dari ibu @susipudjiastuti selaku MKP terdahulu sangat luar biasa. Data BPS (2019) menunjukkan bahwa pertumbuhan nilai ekspor lobster panulirua periode 2014 hingga 2018 rata rata tumbuh 20.42% pertahun.
Dari data diatas, bahwa nlai ekspor lobster panulirus sempat menurun pada awal pemberlakuan pernen KP 56 tahun 2016 ( Januari - Februari 2017). Namun demikian terus meningkat dan naik hingsa September 2019.
Berdasarkan data diatas pula nilai ekspor panulirus itu ditopang adanya peningkatan ekspor lobster panulirus ukuran konsumsi sejak pemberlakuan permen KP no 56 tahun 2016 oleh ibu @susipudjiastuti .
Satu pertanyaan untuk @jokowi @Edhy_Prabowo masihkah yakin dan meyakinkan untuk melakukan ekspor benih lobster, sementara jika kita melihat data perbandingan ekspor lobster Indonesia Vietnam akibat implementasi permen 56 oleh ibu @susipudjiastuti spt ini :
Yakinkah @jokowi @Edhy_Prabowo dengan rencana ekspor benih lobster itu mempunyai nilai manfaat/ ekonomi bagi nelayan dan negara? Apakah sudah mendengarkan usulan sebenar benarnya nelayan?
Apakah @jokowi @Edhy_Prabowo tidak melihat dan mempertimbangkan aspirasi publik dengan tagar #TolakEksporBenihLobster sebagai bentuk kepedulian publik demi keberlanjutan SDA Lobster dan kesejahteraan semuanya?
Masihkah @jokowi @Edhy_Prabowo tetap bersikukuh melakukan ekspor benih lobster tanpa melihat data overeksploitasi lobster?
Masihkah @jokowi @Edhy_Prabowo tetap melakukan ekspor benih lobster sementara implementasi permen KP no 56 tahun 2016 oleh ibu @susipudjiastuti itu sangat nyata mempunyai nilai bagi negara dan nelayan.
Satu peringatan dini untuk @jokowi @Edhy_Prabowo dengan data ini sudah berpikir akan keberlanjutan dan ketersediaan alam lobster? Sudah memikirkan nasib nelayan terdampak overeksploitasi ini ke depan? @IKANLAUTAN_ID #TolakEksporBenihLobster Selamat hari jumat.
